Simpang Bersinyal traffic signal Jenis Pertemuan Gerakan Pada Simpang Data Yang Digunakan

commit to user 15 keterangan ; Q smp = Arus total sesungguhnyasmpjam, Q MA = Jumlah kendaraan yang masuk di simpang memalui jalan major smpjam Q MI = Jumlah kendaraan yang masuk di simpang memalui jalan minor smpjam d. Tundaan geometrik simpang DG Tundaan geometrik simpang adalah tundaan geometrik rata-rata seluruh kendaraan bermotor yang masuk di simpang. DG dihitung menggunakan persamaan : - Untuk DS 1,0 : DG = 1 – DS x P T x 6 + 1 - P T x 3 + DS x 4 …..……………………………..11 - Untuk DS ≥ 1,0 : DG = 4 detiksmp ……………………………………….……………………….. 12 5. Tundaan simpang D Tundaan simpang dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut : D = DG + DTi ……………………………………………………..………….13

2.3. Simpang Bersinyal traffic signal

Pada simpang jenis ini, arus kendaraan yang memasuki persimpangan diatur secara bergantian untuk mendapatkan prioritas dengan berjalan terlebih dahulu commit to user 16 dengan menggunakan pengendali lalu lintas traffic light. Parameter kinerja simpang bersinyal juga ditentukan oleh Kapasitas C , derajat kejenuhan DS, tundaan D dan nilai peluang antrian QP. Rumus : C = S x gc ………………………………………………………...14 dimana : C = kapasitas smpjam, S = Arus jenuh smpjam hijau g = waktu hijau det c = Waktu siklus det DS = QC …………………………………………………………………..…..15 Panjang Antrian QL suatu pendekat dihitung rumus: Wmasuk X NQ QL 20 max  NQ = NQ1 + NQ2 ……………….…………………………………………....16 Adapun tingkat kinerja yang diukur pada MKJI 1997 adalah : 1. Panjang antrian Queue LengthQL Panjang antrian kendaraan QL adalah jarak antara muka kendaraan terdepan hingga ke bagian belakang kendaraan yang berada paling belakang dalam suatu antrian akibat sinyal lalu lintas. 2. Jumlah kendaraan terhenti Number of Stoped Vehicle N sv Angka henti NS yaitu jumlah rata - rata berhenti per kendaraan termasuk berhenti berulang `- ulang dalam antrian sebelum melewati simpang. 3. Tundaan DelayD commit to user 17 Tundaan delay adalah waktu tertundanya kendaraan untuk bergerak secara normal. Tundaan pada suatu simpang dapat terjadi karena dua hal, yaitu Tundaan lalu lintas DT dan Tundaan geometri DG.

2.4. Jenis Pertemuan Gerakan Pada Simpang

Gerakan dan manuver kendaraan dapat dibagi dalam beberapa kategori dasar, yaitu : pemisahan diverging, penggabungan merging, menyalip berpindah jalur weaving dan penyilangan crossing.

2.4.1 Crossing Memotong

Gambar 2.2. Crossing

2.4.2. Diverging MemisahMenyebar

Gambar 2.3. Diverging commit to user 18

2.4.3. Merging Converging MenyatuBergabung

Gambar 2.4. Merging 2.4.4. Weaving Jalinan Anyaman Gambar 2.5. W eaving

2.5. Data Yang Digunakan

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari survey dilapangan, diantaranya data volume lalu lintas, lamanya nyala lampu merah, kuning dan hijau. b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari pihak lain, misal dari instansi pemerintah atau lembaga lain, meliputi: a Data jumlah penduduk, berasal dari Biro Pusat Statistik Kota Surakarta b Peta wilayah penelitian, berasal dari internet. commit to user 19 c. Kondisi geometri dan lingkungan Berisi tentang informasi lebar jalan, lebar bahu jalan, lebar median dan arah untuk tiap lengan simpang. Kondisi lingkungan ada tiga tipe, yaitu : komersial, pemukiman dan akses terbatas. d. Kondisi arus lalu lintas Jenis kendaraan dibagi dalam beberapa tipe, seperti terlihat pada Tabel 2.7 dan memiliki nilai konversi pada tiap pendekat seperti tersaji pada Tabel 2.8. Tabel 2.7. Tipe Kendaraan No Tipe Kendaraan Definisi 1 Kendaraan tak bermotor UM Sepeda, becak 2 Sepeda bermotor MC Sepeda motor 3 Kendaraan ringan LV Colt, pick up, station wagon 4 Kendaraan berat HV Bus, truck Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997 Tabel 2.8. Daftar Faktor Konversi SMP Jenis Kendaraan SMP untuk tipe approach Pendekat Terlindung Pendekat Terlawan Kendaraan Ringan LV 1.0 1.0 Kendaraan Berat HV 1.3 1.3 Sepeda Motor MC 0.2 0.4 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

2.6. Penggunaan Sinyal