Pendahuluan Penentuan Jumlah, Lokasi dan Cakupan Distribusi Gudang Produk Air Minum Dalam Kemasan Jenis Gelas (Studi Kasus di PT. Dzakiya Tirta Utama).

Performa 2005 Vol. 4, No.2: 52 - 63 Penentuan Jumlah, Lokasi dan Cakupan Distribusi Gudang Produk Air Minum Dalam Kemasan Jenis Gelas Studi Kasus di PT. Dzakiya Tirta Utama Dyan Parardyo S, Yuniaristanto, Bambang Suhardi∗ ∗ ∗ ∗ Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Abstract This paper studies a facility location with single sourcing problem which simultaneously considering opening some new facilities or closing some existing facilities. This problem comes from the inefficiency of the distribution network because of its distribution process growth. One of the mainly caused is each customer zone, which consist of several demand points, served by more than one warehouses. This policy causes high delivery cost and also makes what called marketing conflict. The objectives of this problem solving is determining number, location and distribution coverage of warehouse that could minimizing total logistic cost. Total logistic cost consist of delivery cost from warehouse to customer zone, storage and operation cost at warehouse and transportation cost from plant to warehouse. The best solution is achieved using heuristic approach and optimized using integer linear programming by examining the best configuration network offering the least total logistic cost. Keywords : facility location with single sourcing, opening and closing of facilities, heuristic, integer linear programming ILP.

1. Pendahuluan

Banyaknya jumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Air Minum Dalam Kemasan AMDK membuat setiap perusahaan harus meningkatkan daya saingnya. Daya saing yang tinggi tidak hanya dilihat dari baik–tidaknya kualitas barang, namun juga seberapa tinggi kemampuannya dalam melayani konsumen Taff, 1996. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing perusahaan adalah dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses distribusi perusahaan tersebut. Selama ini perusahaan menggunakan gudang-gudang yang disewa dari pihak swasta hanya berdasar ketersediaan. Namun, seiring dengan pertumbuhan penjualan dan proses distribusinya, jaringan distribusi yang kini dirasa berjalan tidak efisien. Salah satu indikasinya adalah tingginya biaya pengiriman produk dari gudang ke retailer. Hal ini disebabkan karena banyaknya satu zona konsumen, yang terdiri dari beberapa retailer, dilayani oleh lebih dari satu gudang. Dengan demikian, perusahaan perlu mendesain ulang jaringan distribusinya sehingga dapat meningkatkan efisiensi total biaya logistik. Aplikasi dari usaha restrukturisasi ini adalah melakukan pemilihan manakah dari gudang-gudang yang selama ini digunakan, yang akan dipertahankan atau sebaiknya ditutup dan manakah gudang-gudang baru, yang potensial menurut perusahaan, yang sebaiknya digunakan. ∗ Corespondence : E-mail : aryo_dpplasa.com, utanuns.ac.id, bshardiuns.ac.id Parardyo, Yuniaristanto, Suhardi - Penentuan Jumlah, Lokasi, dan Cakupan Distribusi… 53 Permasalahan penentuan lokasi fasilitas dengan iterasi membuka dan menutup telah banyak diteliti dan dikembangkan, diantaranya adalah Wang et al. 2002 dan Azis et al. 2000. Namun model-model pada kedua peneliti tersebut hanya melibatkan penentuan lokasi fasilitas yang diakses oleh dua saluran distribusi sementara kasus pada PT. Dzakiya Tirta Utama, lokasi yang dipilih akan diakses oleh tiga saluran distribusi. Dalam penelitian ini model penentuan lokasi fasilitas memiliki kriteria minimasi total biaya logistik, yang terdiri dari biaya pengiriman dari gudang ke retailer, biaya simpan dan operasional gudang dan biaya transportasi dari pabrik ke gudang. Model permasalahan akan dipecahkan dengan pendekatan heuristik dan optimasi integer linear programming ILP. Batasan-batasan yang digunakan dalam model ini adalah : 1. Produk terdiri dari satu jenis. Produk yang disimpan dan didistribusikan adalah produk AMDK jenis gelas. 2. Jumlah produk yang didistribusikan konstan. Jumlah produk AMDK jenis gelas yang disimpan dan didistribusikan melalui gudang ke retailer diasumsikan konstan dan bersifat deterministik.

2. Pengembangan Model