commit to user 6
film and, when projected on screen, suggest that figures are moving” Encyclopedia Americana vol. VI, 1976. Animasi merupakan salah satu
teknik dalam film yang menggunakan gambar hasil sketsa tangan diposisikan bervariasi dan berurutan sehingga menghasilkan suatu film yang akurat
layaknya film hasil camera shooting atau sering kita sebut dengan
frame by frame
.
2.2. Pengertian Film Animasi
Film animasi memiliki 2 disiplin yang juga memiliki beberapa kesamaan sifat. Seperti yang telah dijelaskan di atas, film dan animasi
mempunyai makna dan definisi yang berbeda namun sifat yang sama adalah asal muasal film dan animasi itu digunakan yaitu merupakan susunan gambar
yang tidak bergerak
still image
. Film secara kolektif, memiliki pengertian sebagai rekaman gambar hidup yang membentuk
movie cinema.
Sedangkan animasi adalah kegiatan menghidupkan sebuah objek atau figur 3 dimensi
yang tidak bergerak yang menghasilkan sebuah pergerakan dalam fim yang nyata. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa film animasi adalah
gerak gambar yang diciptakan dengan menganalisis gambar per gambar atau kerangka demi kerangka oleh animator, lalu direkam gambar demi gambar
atau gerak demi gerak dengan menggunakan kamera stop-frame, kamera yang memakai alat mesin penggerak
frame by frame
, yaitu alat penggerak pita seluloid bingkai per bingkai, dengan perhitungan waktu untuk tiap satu detik
dibutuhkan 24 bukaan bingkai kamera untuk merekam gambar, gerak ke pita seluloid.
Djalle, 2007
commit to user 7
2.3. Teknik Film Animasi
Menurut Zaharuddin G. Djalle, dkk di bukunya yang 3D
Animation Movie using
3D
StudioMax
Edisi Revisi 2007 bahwa teknik pembuatan film animasi memiliki sejarah yang cukup panjang dan dibagi sebagai
berikut :
2.3.1. Berdasarkan Materi Film Animasi
Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek animasi yang dipakai, secara umum jenis teknik film animasi digolongkan menjadi
dua bagian, yaitu Film Animasi Dwi-Matra
Flat Animation
dan Film Animasi Tri-Matra
Object Animation
. 1.
Film Animasi Dwi-Matra
Flat Animation
Jenis film ini seluruhnya dikerjakan di atas bidang datar atau lebih pada gambar sebab hampir semua obyek animasinya
melalui runtun kerja gambar. Dan sebagian besar jenis film animasi dalam kategori ini penganimasiannya menggunakan
runtun pemotretan kamera. Beberapa jenis film animasi dwi- matra antara lain :
a. Film Animasi ‘Sel’
Cell Animation
Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi
kartun
Cartoon Animation
. Teknik
ini menggunakan media rangkaian lembaran plastik yang
tembus pandang. Dalam satu adegan kadang menggunakan 2 atau lebih lembaran plastik bergambar yang ditumpuk.
Biasanya tiap lembaran memiliki kebutuhan masing- masing, seperti
background
untuk lembaran paling bawah yaitu dengan gambar yang tidak bergerak digunakan untuk
seting tempat dan dapat digunakan berulang kali, lalu lembaran kedua untuk figurnya saja yang bergerak, dan
lembaran yang ketiga atau
cell foreground
digunakan untuk lebih menghidupkan seting tempat dan suasana dimana
figur itu berada.
commit to user 8
b. Film Animasi Potongan
Cut Out Animation
Jenis film animasi ini termasuk teknik animasi yang sederhana dan mudah. Tiap karakter atau figur dibuat dalam
beberapa potongan kertas yang nantinya memang akan membuat pergerakan tiap figur menjadi terbatas. Umumnya
tiap karakter atau figur, dibuat dalam beberapa bagian yang berbeda seperti kepala, leher, badan, dua tangan dan dua
kaki. Pembagian tersebut akan disesuaikan tuntutan cerita yang ada.
c. Film Animasi Bayangan
Silhouette Animation
Jenis film animasi ini memiliki teknik yang hampir sama dengan
Cut Out Animation
hanya saja pada jenis film animasi bayangan ini selalu menggunakan background yang
terang dan figurnya sering menggunakan kertas atau media yang berwarna gelap, dimaksudkan supaya figur menjadi
siluet atau bayangan. Jadi jenis film ini memiliki kemiripan dengan pertunjukan wayang kulit.
d. Film Animasi Kolase
Collage Animation
Kebebasan ekspresi dalam pembuatan jenis film ini sangat dijunjung tinggi. Media atau karakter yang
digunakan pun sangat bebas bisa berupa cerita atau abstrak. Contoh media yang digunakan seperti potongan koran,
potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Dari kesemua bahan atau media tersebut akan
disusun sedemikian rupa hingga menjadi suatu susunan bentuk yang baru.
e. Penggambaran Langsung Pada Film
Jenis film animasi ini menggunakan teknik menggambar langsung pada film pita seluloid baik positif atau negatif,
tanpa melalui runtun pemotretan kamera “
stop frame
”. Film ini lebih kepada percobaan eksperimen.
commit to user 9
2. Film Animasi Tri-Matra
Object Animation
Secara keseluruhan, jenis film animasi ini memiliki teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-
matra. Karena berdasarkan materinya, maka bedanya film ini menggunakan obyek animasi dalam wujud tri-matra. Yaitu film
animasi yang memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang. Untuk melakukan
pergerakan pada obyek tri-matra cukup terbatas, tidak seperti animasi gambar yang bisa melakukan pergerakan yang sebebas
mungkin. Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, yang termasuk dalam jenis film animasi ini adalah :
a. Film Animasi Boneka
Puppet Animation
Obyek animasi yang digunakan dalam jenis film animasi ini adalah boneka atau figur lainnya, merupakan
penyederhanaan dari bentuk alam yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentur dan mudah untuk
digerakkan sewaktu melakukan pemotretan
frame by frame
. Biasanya bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah
ditatah atau diukir, kain, kertas, lilin, tanah lempung dan lain-lain, supaya bisa menciptakan karakter yang tidak kaku
dan terlalu sederhana. b.
Film Animasi Model Obyek animasi tri-matra untuk jenis film animasi ini
berupa macam-macam bentuk abstrak atau yang bukan boneka atau sejenisnya. Contohnya balok, bola, prisma,
piramida, silinder, kerucut dan lain-lain. Bentuk obyek yang digunakan cukup sederhana dan pergerakannya pun juga
tidak terlalu rumit. Bahan yang digunakan adalah material yang keras seperti kayu, plastik keras, dan bahan keras
lainnya. Biasanya film animasi ini digunakan untuk
commit to user 10
kebutuhan menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan umum.
Film animasi model lebih sering disebut film animasi ‘non- figur’, karena keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh
atau figur yang lainnya. Umumnya film ini menggunakan obyek seperti bentuk molekul dalam senyawa kimia, bola bumi
dan lain sebagainya. c.
Pixilasi
Pixilation
Untuk jenis film animasi ini menggunakan atau memakai figur manusia sebagai obyek animasi. Pixilasi adalah suatu
teknik pemotretan di mana manusia beradegan seperti boneka, lalu dipotret tiap gerakan seperti film animasi pada umumnya.
Sehingga kerangka gerakan demi gerakan mampu menciptakan satu alur yang serasi, dan terciptalah film animasi yang hidup
atau nyata.
2.3.2. Berdasarkan Proses Produksi Film Animasi
1. Film Animasi Klasik
Classic Animation
Film animasi ini menggunakan teknik film animasi gambar sel
Cell Animation
merupakan teknik tertua dalam perkembangan karier animasi hingga sekarang. Jenis film animasi
ini berkembang sekitar tahun 1930-an ketika Walt Disney merintis film animasinya. Dalam proses produksinya, jenis film
ini terasa sangat rumit dan memakan waktu dan ongkos produksi yang cukup banyak. Sehingga sungguh sangat diharapkan film
animasi tersebut mampu bertahan lama, atau bersifat monumental dan abadi. Seperti film animasi produksi Walt Disney yang
hingga sekarang masih ditonton dan disukai, yaitu
Sleeping Beauty, Snow White, Cinderella, Pinokio
dan lain-lain. 2.
Film Animasi
Stop Motion Stop Motion Animation
Film animasi dengan teknik ini berhubungan dengan teknik rekam
shooting
secara langsung dan dengan cara gerak henti
commit to user 11
atau
frame by frame
. Para animatornya dipaksa untuk bisa melakukan pergerakan yang senatural dan seakurat mungkin, serta
sangat memerlukan imajinasi yang cukup tinggi. Maka dari proses produksinya harus dilakukan se-matang mungkin karena
kemungkinan kegagalan yang ada cukup besar. Beberapa jenis film animasi yang termasuk dalam kategori ini
adalah
cut out animation
film animasi potongan,
silhouette animation
film animasi bayangan,
clay animation
film animasi malam,
puppets animation
film animasi boneka. Contoh konkret film animasi jenis
stop motion
adalah
Chickens Run, Paranorman
, dan
Shawn The Sheep
. 3.
Film Animasi KomputerDigital Mengikuti perkembangan zaman, teknologi pun berkembang
cukup pesat, begitu juga dengan perjalanan animasi hingga ke era digital atau komputer. Untuk zaman sekarang, para industri film
animasi sudah banyak yang menggunakan teknologi komputer dalam proses pembuatan film animasi. Karena teknologi komputer
memberikan kemudahan dalam mengembangkan teknik, ide, maupun proses produksinya, namun mampu memberikan visual
realita yang cukup mengagumkan. Teknik ini lebih dikenal dengan istilah
Computer Generated Imagery
CGI. Menurut pengertian tersebut berarti pencitraan yang dihasilkan oleh
komputer sehingga penggunaan grafik komputer secara full atau sebagian saja.
Film animasi baik 2D maupun 3D sekarang banyak yang menggunakan CGI. Dalam perwanaan
coloring
pada obyek animasi, perekaman gambar hingga proses editing lebih banyak
menggunakan teknik komputerisasi. Contoh animasi 2D yang menggunakan teknik komputerisasi adalah serial
The Odd Parents, Power Puff Girl, Flinstones
versi baru,
Kim Possible,
Mr. Bean
versi kartun. Sedangkan untuk film animasi 3D hampir
commit to user 12
secara keseluruhan diproduksi dengan teknik komputerisasi, baik dalam membuat model,
seting
,
lighting
, dalam menganimasikan menggerakan objek animasi,
rendering
dan lain-lain. Contoh film animasi 3D adalah
Bugs Life, Toy Story, Finding Nemo, Chicken Little,
serial
Jimmy Neutron, Ratatollioue,
dan masih banyak lagi.
Djalle, 2007
2.4. Bentuk Film Animasi
Jenis atau bentuk film animasi berdasarkan panjang pendeknya cerita dapat dikategorikan menjadi beberapa bentuk menurut
Bruno Edera
1997 dalam bukunya
“Full Length Animated Feature Films” yaitu : 1.
Film Spot; Film animasi yang berdurasi 10 sampai 60 detik, digunakan untuk
credit title
atau iklan. Kadang juga disebut dengan sisipan sebagai film cerita yang sangat pendek.
2. Film ‘Pocket Cartoon’ ; Film ini berdurasi sekitar 50 detik sampai 2
menit. Batas waktu ini, penyesuaian yang belum berselang sebagai bentuk baru film cerita yang agak panjang dalam waktu yang sangat
pendek. 3.
Film Pendek
Short
; Film animasi dengan durasi 2 sampai 20 menit. Untuk idealnya sebuah film animasi cerita pendek berdurasi sekitar 6
sampai 10 menit. 4.
Film Setengah Panjang
Medium Length Film
; Film cerita dengan durasi 20 sampai 50 menit.
5. Film Panjang
Full Length
; Film cerita panjang dengan durasi minimal 50 menit, biasanya digunakan untuk film layar lebar bioskop yang
mampu menjangkau masyarakat luas.
commit to user 13
2.5. Dua Belas Prinsip Animasi