Daya Tarik Iklan Advertising Appeal

14 sangat berkaitan erat dengan efektifitas iklan. Artinya bagaimana iklan tersebut mampu menjangkau target audiens dan pesan tersampaikan dengan baik. Tujuannya adalah untuk menaikkan respon pasar terhadap produk dan penjualan bisa naik. Hal ini berbeda dengan fungsi iklan berikutnya yaitu fungsi iklan sebagai komunikasi. Mengacu pada dasar komunikasi yaitu penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, pun dengan fungsi iklan sebagai komunikasi yang tujuan utamanya adalah bagaimana menyampaikan pesan kepada khalayak. Fungsi iklan berikutnya adalah fungsi edukasi. Salah satu media yang digunakan masyarakat untuk mendapat edukasi atau pembelajaran adalah iklan. Oleh karena itu, iklan juga memiliki fungsi edukatif agar bisa mengubah sikap orang dan berimbas pada perbaikan hidup. Fungsi lain iklan adalah fungsi ekonomi yaitu iklan yang berisi informasi persuasif bertujuan untuk mempengaruhi sikap orang terhadap produk. Mempersuasif orang lain untuk mencoba produk. Terakhir adalah fungsi sosial yaitu iklan juga bisa digunakan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Pengiklan bisa menyampaikan ide-ide sosial yang bisa membantu mewujudkan perubahan yang lebih baik dalam masyarakat.

2.2. Daya Tarik Iklan Advertising Appeal

Belch 2007 menyatakan bahwa advertising appeal atau daya tarik iklan diartikan sebagai sebuah pendekatan yang digunakan untuk menarik konsumen danatau untuk mempengaruhi perasaan mereka terhadap produk atau jasa. Advertising appeal dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang dapat menggerakkan konsumen, berbicara tentang keinginan konsumen dan memuaskan kebutuhan konsumen. Berbagai macam daya tarik atau appeals yang digunakan dalam iklan dabat juga berfungsi sebagai pesan dasar pada iklan tersebut. Secara garis besar, 15 Belch mengelompokkan appeals ke dalam dua kategori yaitu informationrational appeals dan emotional appeals. Informationrational appeals lebih menitikberatkan pada consumer’s practical dan functional needs. Isi dari pesan yang enggunakan pendekatan ini lebih menekankan pada fakta, pembelajaran dan upaya persuasif logis. Daya tarik pada iklan-iklan jenis ini umumnya berusaha meyakinkan konsumen bahwa produk atau jasa yang mereka tawarkan memiliki keunggulan tertentu dan bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Sedangkan emotional appeal lebih berhubungan dengan sisi psikologis. Sisi inilah yang sering dimanfaatkan oleh produsen dalam membujuk calon konsumennya agar mau menggunakan produkjasa mereka. Keputusan beli seseorang terhadap produk atau jasa seringkali dipengaruhi oleh sisi emosional. Hal ini yang menyebabkan persepsi konsumen terhadap produk lebih penting daripada pertimbangan rasional seperti pengetahuan terhadap produk. Menurut Belch, pengiklan percaya bahwa emotional appeals sangat efektif dalam menjual produk yang banyak pesaingnya. Berbeda dengan rational appeals yang lebih sulit digunakan pada produk yang memiliki banyak kesamaan dengan produk lain di pasaran. Penggunaan emotional appeals juga terbukti sebagai pendekatan yang efektif jika iklan tersebut ingin diingat oleh konsumen. Emotional appeal terdiri dari personal states of feelings dan social based feelings. Beberapa emotional appeal yang sering digunakan dalam iklan menurut Schiffman Kanuk 2004 adalah: ` 1. Fear Beberapa periset menemukan hubungan negatif yang terjalin antara intensitas fear appeals dengan kemampuannya untuk mengajak konsumen. Ada dua istilah yang digunakan dalam fear appeals yaitu high fear appeal dan mild fear appeal. Pembedaan keduanya dilakukan berdasarkan intensitas penngunaannya terhadap konsumen. High fear appeals terbukti menghasilkan 16 ketidakcocokan antara pengalaman pribadi beberapa individu dengan pesan dalam iklan. 2. Humor Humor appeal banyak digunakan karena akan meningkatkan penerimaan pesan kepada konsumen. Tetapi efek iklan humor berbeda-beda sesuai dengan demografi audiens, level of involvement dan sikap audiens. 3. Abrasive Advertising Ingatan terhadap iklan yang tidak menyenangkan atau dianggap antagonis oleh audiens dapat hilang, tetapi tidak dengan nama merk-nya. Kondisi ini disebut dengan sleeper effect. Iklan yang menggunakan daya tarik abrasive ini umumnya adalah iklan produk farmasi seperti kepala yang dipukuli palu, tenggorokan yang terbakar, dan lambung yang terikat. Meskipun demikian, iklan-iklan ini efektif untuk target audiens yang merupakan pengidap penyakit tertentu. 4. Sex in advertising Produk-produk fashion dan toiletries adalah jenis produk yang paling sering menggunakan pendekatan seksual dalam iklannya. Studi menunjukkan bahwa sexual appeals dalam iklan berdampak pada proses kognitif audiens dan efektifitas pesan dalam iklan tersebut. Pengiklan memiliki banyak kesempatan untuk meraup keuntungan dengan melakukan pendekatan seksual karena ini merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. 5. Audience Participation Partisipasi oleh audiens akan memperkuat pesan yang disampaikan. Komunikator yang berpengalaman akan memberikan pertanyaan dan opini merepa kepada audiens sehingga terjadi hubungan timbal balik antara keduanya. Keterlibatan audiens juga akan memudahkan pemahaman terhadap pesan dan informasi lain yang akan disampaikan melalui iklan. 17

2.3. Media Sosial

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Iklan Komersial: Studi Kasus Iklan Berak di Media Sosial Instagram T1 362012063 BAB I

0 1 10

T1 362012063 BAB III

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Iklan Komersial: Studi Kasus Iklan Berak di Media Sosial Instagram T1 362012063 BAB IV

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Iklan Komersial: Studi Kasus Iklan Berak di Media Sosial Instagram T1 362012063 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Iklan Komersial: Studi Kasus Iklan Berak di Media Sosial Instagram

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Iklan Komersial: Studi Kasus Iklan Berak di Media Sosial Instagram

0 0 34

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Media Sosial: Studi Kasus Aksi Vulgar di Media Sosial Bigo Live T1 BAB II

0 0 5

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Media Sosial: Studi Kasus Aksi Vulgar di Media Sosial Bigo Live T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Media Sosial: Studi Kasus Aksi Vulgar di Media Sosial Bigo Live T1 BAB IV

0 6 26

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Media Sosial: Studi Kasus Aksi Vulgar di Media Sosial Bigo Live T1 BAB III

0 0 4