Likuiditas Saham Landasan Teori

diminati investor adalah harga yang murah serta rendahnya biaya komisi transaksi. Menurut Conroy et.al 1990 dalam Setiyanto 2006, parameter yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham adalah: a. Volume perdagangan Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume saham yang di perdagangkan di pasar. b. Tingkat Spread Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter perbedaan atau selisih antara harga tertinggi yang diminta untuk membeli dengan harga terendah yang ditawarkan untuk menjual Bid-Ask Spread, diukur dengan menggunakan persentase. c. Information flow aliran informasi. d. Jumlah pemegang saham. e. Jumlah saham yang beredar. f. Transaction cost besarnya biaya transaksi. g. Harga saham Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter harga-harga saham di pasar. h. Volatilitas Harga saham Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan harga-harga saham di pasar. Sedangkan menurut Wang Sutrisno et al 2000, parameter yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham yaitu: a. Harga saham b. Volume perdagangan c. Persentase saham d. Varians saham volatilitas saham Dari penjelasan-penjelasan di atas maka dalam penelitian ini akan menfokuskan variabel penelitian volume perdagangan dan volatilitas harga saham sebagai proksi dari likuiditas saham dalam penelitian ini.

2.1.6. Kinerja Saham Perusahaan

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menilai kinerja sahamnya. Kinerja saham dapat menjadi ukuran keberhasilan suatu perusahaan selama periode tertentu. Price earnings ratio PER merupakan salah satu komponen penting untuk menilai kinerja saham perusahaan. Rasio ini pada dasarnya memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada periode tertentu.

2.1.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu A. Perbedaan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah

Stock Split Peningkatan yang terjadi atas likuiditas saham setelah peristiwa stock split dapat muncul akibat semakin besarnya kepemilikan saham dan jumlah transaksi. Jumlah pemegang saham menjadi semakin bertambah banyak setelah split. Kenaikan jumlah pemegang saham ini disebabkan oleh penurunan harga, volatilitas harga saham yang menjadi semakin besar menarik investor untuk memperbanyak jumlah saham yang dipegang. Dengan demikian peningkatan likuiditas ini disebabkan oleh semakin banyaknya investor yang menjual dan membeli saham. Hasil penelitian Barker 1996 dan Lamoreux dan Poon 1987 dalam Permata 2009 menyimpulkan bahwa jumlah pemegang saham menjadi bertambah banyak setelah peristiwa stock split. Conroy, Harris dan Benet 1990 dalam Sutrisno et al 2000 menemukan adanya penurunan likuiditas setelah split dengan masing-masing menggunakan volume perdagangan dan bid-ask spread sebagai proksi. Hasil tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murray 1985 yaitu stock split tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan maupun bid-ask spread Sutrisno et al, 2000. Sutrisno et al 2000 melakukan penelitian mengenai pengaruh stock split terhadap likuiditas saham yang diukur dengan rata-rata harga saham, volume perdagangan, persentase spread dan volatilitas. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hanya pada variabel harga saham, volume perdagangan dan persentase spread. Sedangkan pada variabel volatilitas tidak dihasilkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah aktivitas split.

Dokumen yang terkait

Analisis variabilitas return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Jakarta

0 2 137

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

0 10 50

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di Bu

0 2 18

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik

2 21 15

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010.

0 0 6

Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19

ANALISIS PERBANDINGAN LIKUIDITAS SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT - repository UPI S MBS 1203681 Title

0 0 3