commit to user
17
C. Pengertian Media Relations
Media relations hubungan media merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam memberikan informasi kepada public masyarakat
untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan public. Istilah lainya Press relations or media relations hubungan pers atau hubungan media, yakni
membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak surat kabar dan majalah , media elektronik radio dan televisi, dan media massa
online newspaper online, magazine online, radio digital, televise digital Menurut Frank Jefkins, definisi hubungan pers dan hubungan media
adalah suatu usaha untuk mencapai pemuatan dan penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi dari PR dalam membentuk pengetahuan dan
pemahaman khalayak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.Soemirat dan Ardianto, 2008:Hal 264.
Hubungan media tidak hanya terkait dengan kalangan pers media cetak saja, tetapi juga media elektronik, seperti radio dan televise. Istilah-istilah dari
dunia media cetak memang cenderung agak popular, sedangkan istilah lebih tepat justru kurang di terima secara luas, misalnya saja hubungan media media
relations. Meskipun kurang popular bisa dibandingkan dengan siaran berita atau paparan berita press release masih banyak yang menggunakan, termasuk
kalangan praktisi PR professional.
commit to user
18
Tujuan Media Relations
Tujuan diadakanya hubungan pers adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai keinginan
perusahaan induk atau klien demi mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah daripada aslinya dimata umum. Tidak seorang pun berhak mendikte apa
yang harus diterbitkan atau disiarkan oleh media massa, setidak tidaknya disuatu masyarakat yang demokratis.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Ivi Ledbetter Lee, dalam bukunya yang berjudul Deklaration of Principles 1906, bahwa semua jenis materi pers
harus bebas dari nilai-nilai dan kepentingan sepihak. Kejujuran dan kenetralan harus dipegang teguh oleh kalangan humas. Setiap pesan atau berita yang mereka
sampaikan kepada masyarakat melalui pers harus sesuai kenyataan yang sesungguhnya. Baik buruknya PR diukur berdasarkan kejujuran dan sikap
netralnya. Kepentingan masyarakat, dalam hal ini para pembaca, pendengar atau pemirsa, harus senantiasa diutamakan. Jika hal ini benar-benar diperhatikan,
dengan sendirinya sebutan khalyak pembaca, pendengar dan pemirsa, akan positif sehingga perusahaan induk atau klien PR pasti akan memperoleh suatu pubisitas
yang baik seperti yang diinginkannya. Pada saat itulan kepentingan-kepentingan sendiri akan dapat terpenuhi.
Selain memasok berbagai materi yang layak diterbitkan atau disiarkan, pejabat PR perlu memahami media, seperti bagaimana surat kabar dan majalah itu
diterbitkan, serta bagaimana pula cara memproduksi program-program siaran radio dan televisi, termasuk media massa online newspaper online, magazine
commit to user
19
online, radio digital, televisi digital. Sebagian pengetahuan tentang media dapat dipelajari dengan hanya mengamatinya. Seorang pejabat PR harus mengetahui
segala sesuatunya tentang media itu selengkap mungkin. Elvinaro Ardianto, 2008: Hal 266.
Hubungan media yang semula merupakan hubungan kerja yang sederhana antara humas dan pers, akan semakin komplek karena meningkatkan jumlah
media, semakin terspesialisasinya media, semakin tajam persaingan media, dan pentingnya publisitas melalui media dan kegiatan humas.
Dalam membina hubungan media, PR melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media, antara lain :
1. Press conference konferensi pers, temu media atau jumpa media diberikan secarasimultan bebarengan oleh seorang pejabat pemerintah
atau swasta kepada sekelompok wartawan. Syarat utama konferensi pers adalah berita yang disampaikan sangat penting, sebuah konferensi
pers akan kehilangan fungsinya bila berita yang disampaikan kurang penting.
2. Press Breafing perbincangan dengan media , diselenggarakan secara regular oleh seorang pejabat PR. Dalam kegiatan ini, pejabat PR
menyampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada media.
3. Press tour wisata media , diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu.
commit to user
20
4. News release siaran pers, press release, broadcast releasesebagai publisitas, yaitu media yang banyak digunakan dalam kegiatan
kehumasan karena dapat menyebarkan berita 5. Special events, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang
penting yang memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera
public, seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun, kegiatan ini biasanya mengundang media untuk meliputnya.
Prinsip-Prinsip Hubungan Media Yang Baik
Pertama, memahami dan melayani media. Seorang PR harus mampu menjalin kerjasama dengan pihak media. Ia juga harus menciptakan suatu
hubungan timbale balik yang saling menguntungkan. Kedua, membangun reputasi seorang yang dapat dipercaya. Pejabat PR harus senantiasa siap menyediakan
waktu atau memasok materi-materi yang akurat dimana saja dan kapan saja dibutuhkan. Hanya dengan cara ini ia akan dinilai sebagai sumber informasi yang
akurat dan dapat dipercaya oleh pers. Ketiga, menyediakan salinan naskah yang baik. Misalnya menyediakan foto-foto yang baik, menarik, dan jelas. Dengan
adanya teknologi input langsung melalui computer, akan sangat mudah mengoreksi dan menyusun ulang siaran berita atau news release. Penyediaan
salinan naskah dan foto-foto yang baik secara cepat sangat penting. Keempat, bekerjasama dengan penyediaan materi. Sebagai contoh, pejabat
humas dan wartawan untuk melakukan verifikasi. Para pejabat humas juga perlu member kesempatan kepada para wartawan untuk melakukan verifikasi
commit to user
21
membuktikan kebenaran setiap materi yang mereka punya. Contoh konkretnya, para wartawan itu diizinkan melihat fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang
hendak diberitakan. Keenam, membangun hubungan personal yang kokoh dan positif yang akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan,
kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing Soemirat dan Ardianto,2008: Hal 266.
D. Public Relations Pemerintahan