FENDY PERDANA ARDIYANTO D1609036

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

Peran Humas Dalam Melakukan Publikasi Melalui Press Release di

Setda Kabupaten Wonogiri

Disusun oleh :

FENDY PERDANA ARDIYANTO

D1609036

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat- syarat guna Memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

MOTTO

Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan – kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.

Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.


(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr, wb

Puji syukur alhamdullillah, saya panjatkan kehadirat Allah, SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya. Sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.. Adapun judul penulisan tugas akhir, yang saya ambil adalah sebagai berikut

’’Peran Humas Dalam Melakukan Publikasi Melalui Press Release di Setda Kabupaten Wonogiri

Diadakanya Kegiatan Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu, untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public Relations/ Humas, serta untuk mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, selain itu untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Public Relations Komunikasi Terapan dan sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D. III) Public Relations / Humas, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui gambaran kerja Sub Bagian Pemberitaan dalam menjalankan tugasnya di Setda kabupaten Wonogiri.


(6)

Dalam penelitian Laporan Tugas Akhir ini, penulis menemui cakup banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Pawito Ph,d selaku Dekan FISIP UNS

2. Ibu Tanti Hermawati, S.sos, M.si selaku Dosen pembimbing Kuliah Kerja Media beliau yang telah memberikan bimbingan di dalam pembuatan tugas akhir ini. 3. Staff / Karyawan, Dosen dilingkungan UNS

4. Bp. Waluyo, S,sos.MM selaku Kabag Humas Setda Kabupaten Wonogiri 5. Staff / Karyawan dilingkungan Setda Kabupaten Wonogiri

6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual. 7. Rekan- rekan mahasiswa kelas PR/ B, salam kreativitas untuk kalian

8. Adik saya tercinta Rosita Dewi Nurqi yang selalu memberikan semaangat 9. Pak Joko beliau yang telah banyak memberikan motivasi

10. Mbak Dewi yang banyak memberikan masukan-masukan dan membimbing saya selama ini.

11. Pak Bin, pak Tris, Pak Heru, Pak Bambang, Pak Eka, selaku staff karyawan yang selalu membimbing penulis selama proses magang


(7)

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 2012


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

PERSETUJUAN………. ii

PENGESAHAN………. .iii

MOTTO……….. iv

KATA PENGANTAR……… v

DAFTAR ISI……… . vi

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar belakang Masalah……… 1

B. Tujuan……….……….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….. 4

A. Pengertian Public Relations ……… 4

B. Fungsi Public Relations………... 14

C. Media Relations………... 17

D. Public Relations Pemerintahan……… 21

E. Kegiatan Public Relations……… 23

F. Penulisan Press Release………... 24

BAB III DISKRIPSI KABUPATENWONOGIRI……….. 25

A. Sejarah Kabupaten Wonogiri……… 28

B. Lambang Kabupaten Wonogiri ……… 32


(9)

F. Bentuk dan Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten

Wonogiri……… 36

G. Stuktur Organisasi Humas……… 38

H. Visi dan Misi Humas……… 40

I. Kegiatan Bagian Pemberitaan………. 42

BAB IV PELAKSANAAN KKM……….. 43

A.Waktu dan Pelaksanaan Magang……… 43

B. Bidang Pelaksanaan ………. 43

C. Kegiatan Yang Telah Dilakukan ………. 44

BAB V PENUTUP……….. 47

A. Kesimpulan……… 47

B. Saran………. 48

DAFTAR PUSTAKA……….. 50 LAMPIRAN


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Public Relations (PR) atau Humas (hubungan masyarakat) merupakan sesuatu yang belum begitu familiar, belum dikenal atau masih asing ditelinga

public atau masyarakat. Padahal, perkembangan PR di Indonesia demikian pesat sehingga bermunculan PR di pemerintahan, perusahaan swasta, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), organisasi nirlaba atau lembaga swadaya masyarakat. Pada era tahun 1980-an, lahir pula perusahaan konsultan PR, yang kiprahnya sebagian besar di Ibukota Jakarta. Kini dengan banyaknya perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) membuka program studi PR, baik jenjang diploma, sarjana maupun pasca sarjana, serta terus meningkatnya dari tahun ke tahun calon peminat program study PR, PR semakin familiar atau memasyarakat.

Humas adalah pendandanan kata dari PR, yang banyak digunakan intitusi-institusi pemerintah di Indonesia, seperti Biro Humas Kementrian Dalam Negeri, Bagian Humas Provinsi. Secara etimologis, istilah public yang diterjemahkan menjadi masyarakat, kurang tepat karena yang tepat padanan katanya, yaitu public atau khalayak. Sedangkan masyarakat yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi society atau general public, pengertianya lebih luas dari public itu sendiri. Sementara, dalam setiap kegiatan PR yang menjadi target publiknya bukan society

atau general public, melainkan public, dimana public adalah bagian dari society

atau general public.

Berkembangnya teknologi informasi telah banyak membuahkan perkembangan yang cukup pesat. Banyaknya berbagai jenis media massa dan derasnya arus informasi yang berdampak pada masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam berbagai kasus justru membuat bingung masyarakat. Disinilah seorang Public Relations


(11)

atau humas menjadi sangat penting disetiap lembaga atau instansi atau individu atau pemerintahan yang diharuskan membentuk citra yang baik.

Salah satu fungsi PR yakni sebagai mediator atau penghubung antara pihak eksternal dengan pihak internal ataupun sebaliknya. Selain sebagai penghubung antara pihak eksternal dan pihak internal ataupun sebaliknya. Selain sebagai mediator, PR juga berfungsi sebagai fasilitator yaitu wadah yang memberikan fasilitas dalam penyampaian informasi bagi public internal maupun eksternal. Untuk memperoleh dukungan dan keprcayaan publik dan memberikan informasi kepada masyarakat adalah salah satu kegiatan PR.

Hubungan Media (Press Relations/ Media Relations) yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat kabar/ majalah) dan media elektronik (TV/ radio).

Salah satu fungsi dan tugas Public Relations/ humas adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktifitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas diketahui oleh publik. setelah itu menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. Dalam hal ini, tugas public relations officer ( PRO ) adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers / wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya. Salah satu tujuan penulis melakukan Kuliah Kerja Media untuk mencari dan menggali sedalam mungkin tentang apa saja yang harus dikerjakan seorang public relations officer/ pejabat humas di Setda Kabupaten Wonogiri. Salah satu tujuan kasubag Pemberitaan Setda Kabupaten Wonogiri adalah mendapatkan persepsi yang baik dari khalayaknya. Pers merupakan salah satu khalayaknya. Melalui penyampaian beritanya yang baik dan sesuai kenyataanya. Aktifitas sub bagian pemberitaan adalah melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah, pembinaan dan fasilitasi, Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang pemberitaan. Aktifitas Pemberitaan dilakukan oleh seorang petugas Sub bagian Pemberitaan yang mengerti tujuan dan


(12)

Pemberitaan di tuntut untuk memiliki pengetahuan mengenai sistem pemerintahan dan memberikan informasi tentang perkembangan Pemerintah Setda Kabupaten Wonogiri.

Salah satu fungsi sub bagian Pemberitaan Setda Kabupaten Wonogiri adalah mempertahankan citra positif dimata masyarakat, memberikan berita kepada masyarakat dan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan diantaranya dengan melakukan liputan - liputan acara yang diselenggarakan Pemerintah Setda Kabupaten Wonogiri. Salah satunya dengan cara Pembuatan Press Release, setelah melakukan liputan acara, subag Pemberitaan membuat Release dan kemudihan berita tersebut di update melalui internet kemudian dimasukkan ke

Website resmi Pemerintah Kabupaten Wonogiri, berita tersebut juga dikirimkan kepada wartawan yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Berdasarkan latar belakang tersebut maka judul penulisan Laporan Kuliah Kerja Media ini adalah “Peran Humas Dalam Melakukan Publikasi Melalui Press Release di Setda Kabupaten Wonogiri “.

B. Tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Media ini adalah :

a) Tujuan Umum :

1. Untuk mendapatkan pengalaman bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja nantinya.

2. Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan di bidang Public relations.

3. Mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang tarjadi pada perubahan.

4. Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta.

b) Tujuan khusus :

1. Untuk mengetahui berbagai kegiatan Public Relations di Setda Kabupaten Wonogiri.

2. Untuk mengetahui peran Public Relations dalam melakukan Publikasi lewat Press Release di Setda Kabupaten Wonogiri.


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Public Relations

Usaha untuk mendefinisikan public relations sebagai sebuah bidang

professional dan disiplin akademis telah banyak dilakukan, serta memiliki beragam definisi. Sifat dasar pekerjaan ini dan adaptasinya yang konstan dengan kebutuhan masyarakat telah membuatnya menjadi target dari pendefinisian.

Public relations telah dipraktikkan dibanyak organisasi, mulai dari perusahaan

telekomunikasi multinasional besar sampai agensi pelayanan masyarakat kecil dan organisasi gerakan social yang masih pemula.

Menurut The British Institute of Public Relations, yakni “The deliberate,

planned and sustained effort to establish and maintain mutualunderstanding

between an organization and its public. (Upaya yang mantap, berencana dan

berkesinambungan untuk menciptakan dan membina pengertian bersama antara organisasi dengan khalayaknya).” (Effendy, 1990: 134)

Menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk Dictionary

adalah “segenap kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik daripihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya. (Anggoro, 2008: 2)


(14)

Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap public

mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih dan pengertian dan dukungan public.(Rosady Ruslan,2006: 7-10).

Sedangkan. menurut Cutlip, Center dan Broom ” Public Relations adalah hal pokok dalam dunia modern yang rumit ini. Tugas utama PR adalah memperlancar proses komunikasi dan pemahaman. PR mencakup riset dan analisis, penyusunan kebijakan, pemograman, komunikasi, dan umpan balik dari masyarakat yang terkena dampaknya. Praktisi PR bekerja pada dua tingkat yang berbeda, yakni sebagai penasihat bagi klien mereka atau manajemen suatu perusahaan, dan sebagai teknisi yang menampilkan kejamakan fungsi. .(Elvinaro Ardianto, 2008: 39-41).

Menurut James E. Grunig dan Todd Hunt dalam bukunya yang berjudul Managing Public Relations bahwa PR adalah manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dengan mayarakatnya. (Elvinaro Ardianto, 2007: 41-43).

Sementara menurut Denny Griswold, Ibu Public Relations, editor PR News, PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik,dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan public. (Wilcox, .2006: 25-17).

Definisi PR secara ringkas menurut Rex Harlow yaitu : a) Penampilan yang bagus dan dihargai masyarakat.


(15)

b) PR adalah singkatan dari Perfomance-penampilan dan Recognition

-pengakuan.

c) Bekerja dengan baik, dan karenanya mendapat pujian.

d) Tindakan yang diambil untuk menunjang hubungan yang menguntungkan dangan masyarakat umum.

e) Usaha-usaha organisasi untuk mendapatkan kerja sama dari sekelompok orang. (Elvinaro Ardianto, 2006: 41-42)

Sedangkan menurut Doug Newsom dan Alan Scott dalam bukunya yang berjudul” This Is PR” edisi ketiga, Public Relations adalah tanggung jawab dan

sikap tanggap dalam kebijakan dan informasi demi kepentingan utama lembaga bersangkutan dan masyarakatnya. ( Elvinaro Ardianto, 2006: 41).

Menurut W. Emerson Reck PR pertama, lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (itikad baik ) dari public.

Kedua, pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin

adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh. (Elvinaro Ardianto,2007: 9-10)

Menurut Byron Christian, Public Relations merupakan suatu usaha dasar

memotivasi, terutama melalui komunikasi agar orang-orang terpengaruh, timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi, member rasa hormat, mendukung dan member kesadaran dengan berbagai cobaan dan masalah.


(16)

IPRA / International Public Relations Association mendefinisikan PR

adalah fungsi manajemen dari cirri-ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau Negara untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubunganya dengan penelitian opini public di antara mereka. Untuk mengaitkanya, sedapat mungkin kebijaksanaan dan prosedur yang lebih efisien. (Ervinaro Ardianto, 2008: 34)

Selain definisi-definisi diatas masih banyak lagi definisi public relations yang lain. Tetapi pada hakekatnya terdapat persamaan, Terutama bahwa kegiatan public relation dimaksudkan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan melalui komunikasi dua arah.

Menurut Frank Jefkins yang dikutip oleh Neni Yulianita dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations adalah sebagai berikut:

Public Relations consist of all forms of planned communication. Outwards

between organization and it’s publics for the purposes of achieving specific

objectives concerning mutual understanding (Frank Jefkins, 2004:33).

definisi tersebut mengemukakan bahwa public relations merupakan suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Sedangkan Public Relations menurut W Emerson Reck yang dikutip oleh Oemi Abdurahman dalam buku Dasar-Dasar Public Relations adalah sebagai berikut:


(17)

Public Relations is the continued process of keying policies , services and

action to the best interest of those individual and groups whose confidence and

goodwill an individual or institution policies, services and action to assure

complete understanding and appreciation (W Emerson Reck, 2001:25).

Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (hu mas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode

komunikasi atau method of communication. (Abdurrahman, 1993: 10).

Konsep Public Relations

sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, danmelalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak. (Frank Jefkins, 2004: 2).

PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmusosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi danlain-lain. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangatcepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupunkualitasnya. Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakatyang kompleks.PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1-3).

Sedangkan menurut Frank Jeffkins “ semua bentuk komunikasi yang terencana dengan baik kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan


(18)

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. (Frank Jefkins, 2004 : 20-22).

Sedangkan menurut Howard Bonham sebagaimana dikutip oleh

OemiAbbdurrahman, Public Relations adalah : Suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yangdapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatuorganisasi atau badan. (Abdurrachman, 2001:25).

Masih mengenai pengertian Public Relations, menurut The Statement of Mexico Praktek Public Relations yang dikutip oleh Rosady Ruslan adalah : Seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisiskecenderungan,memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik kepentingan organisasi maupun kepentingan publik dan umum (Ruslan, 1999:17).

PR adalah fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi dan memperantarai perubahan organisasi. Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik internal dan eksternal yang terkait untuk membangun hubungan positrif dan untuk menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dan harapan masyarakat. Praktisi PR mengembangkan, melaksnakan dan mengevaluasi program organisasi dengan mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi.(Rusady Ruslan,1998: 27-28)


(19)

Public relations is the continuing process by which management

endeavors to obtains goodwill and understanding of its customers, its employees

and the public at large, inwardly through self analysis and corrections, ourwardly

through all means of expressions (J.C. Seidel,2003: 87)

PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untik memperoleh itikad baik dan pengerrrtian dari langganannya, pegawainya dan public umumnya;kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan (Public relations is

the continued process of keying policies, services and actions to be the best of

interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an

individual or institutions covets and secondly, it’s the ionterpretation of these

policies, services and actions to assure complete understanding and

appreciation(W.EmersonReck,1997:271).

PR adalah kelanjuatan dari proses penetapan kebikajsanan, penetuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan atgar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya)

Public relations is the art of bringing about better public understanding

which breeds greater public confidence for any individual or organization


(20)

(PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau sesuatu oragnisasi atau badan)

Public relations is the management functions that establishes and

maintains mutually beneficial relationshif between an organization and the

publics on whom its success of failure depends (Public relations adalah fungsi

manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut) (Cutlip, 2007:6)

Public relations is a management functions that establishes and maintains

mutually beneficial relationshif between an organization and the publics on whom

its success of failure depend (Public relations adalah fungsi manajemen yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut) (Cutlip, 2007: 6).

Public relations is the management functions which evaluates public

attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an

organization with public interest, and acceptance (PR adalah fungsi manajemen

yang mengevaluasi sikap public, mengidentifikasi kebijakan aturan seseorang atau organisasi demi kepentingan public dan melaksanakan sesuatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan public) (Bertrand R. Canfield, 1964:4).


(21)

Public relation is a management function that helps achives

organizational objectives, define philosophy and facilitate organizational change.

Public relations practitioners communicate with all revelant internal and

eksternal publics to develop positive relationship and to create concistency

between organizational goals and societal expectations. Public relations

practitioners develop, execute and evaluate organizational programs that

promote the exchange of influence and understanding among an organization’s

constituent parts and publics (PR adalah fungsi manjemen yang membantu

meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi dan memperantarai perubahan organisasi. Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh public internal dan eksternal yang terkait untuk membangun hubungan positif dan untuk menciptakan kopnsistensi antara tujuan organisasi dan harapan masyarakat. Praktisi PR mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi program organisasi dengan mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian antara bagan-bagan pokok dan public organisasi) (Otin Baskin,1997:5).

Public relations is the continuing process by which management

endeavors to obtains good will and understanding of its customers, its employees

and the public at large, inwardly through self analysis and corrections, owardly

through all means of expressions (PR adalah proses yang kontinyu dari

usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari langgananya, pegawainya dan public umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan


(22)

pernyataan-Public relations is the art of bringing about better public understanding

which breeds greater public confidence for any individual or organization (PR

adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau sesuatu oragnisasi atau badan) (Howard Bonham,1997: 14).

Public relations is planned, persuasive communication designed to

influence significant public (Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif

dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik signifikan). ( John E. 1979: 94-95)

Public relation is a system of communication to create a goodwill ( Public

relations adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik). ( Frank Jefkins & Daniel Yadin, 1998, 29-30.)

Public relation adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. ( Tony Greener, 1995: 15-16).

Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan penmenuhan kepentingan bersama. (Onong Uchjana Effendy, 1998: 25-26)

Public relation adalah manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya. (James Grunic, Todd Hunt, 1998: 271).


(23)

B. Fungsi dan Peran Public Relations

Public Relations berfungsi sebagai “ jembatan komunikasi “ antara suatu organisasi dengan lembaga lain serta berbagai elemenya. Tujuanya adalah, supaya terjadi saling pengertian antara kedua belah pihak, dan akhirnya terciptanya citra positif serta dukungan public terhadap keberadaan organisasi tersebut.

Ilmu manajemen menurut Ralph Currier dan Allan C. Filley dalam bukunya Principles of Management dikatakan bahwa istilah fungsi tersebut menunjukkan suatu tahap pekerjaan yang jelas dan dapat dibedakan, bahkan terpisah dari tahapan dengan pekerjaan lain. Oleh karena itu, public relations berfungsi dalam suatu organisasi atau lembaga apabila public relations tersebut telah menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dan dapat dibedakan dari kegiatan lainya. (Rosady Ruslan, 2008: 9).

Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M. A. dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis adalah sebagai berikut.

a) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan public internal dan public eksternal

c) Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi kepada publiknya dan menyalurkan opini public kepada organisasi.

d) Melayani public dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

e) Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasidengan publiknya, untuk mencegah


(24)

terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan pihak organisasi maupun dari pihak publiknya. (Rosady Ruslan, 2008: 23-24)

f) Menurut F. Rachmadi fungsi PR yang utama adalah menyelenggarakan hubungan dengan publiknya guna memperoleh dukungan dan simpati public, maka ia harus memiliki: (1) kemampuan dan menganalisis problem, (2) kemampuan menarik perhatian, (3) kemampuan mempengaruhi opini, (4) serta kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya.

Menurut john D. Millett dalam bukunya management in public service the

quest for effective performance, yang artinya humas (PR)dalam dinas instansi atau

lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu sebagai berikut:

1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan dan aspirasi masyarakat.

2. Memberikan nasihat, saran dan menanggapi apa sebaiknya yang dikehendaki public.

3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang diperoleh publik.

4. memberi keterangan dan informasi tentang apa yang telajh diupayakan oleh suatu lembaga pemerntah.


(25)

PR Organisasi Terbagi menjadi 4 kategori

a) Penasehat Ahli (Expert Prescriber), seorang praktisi pakar PR yang

berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat menbantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan publik.

b) Fasilitator Komunikasi (Communications Fasilitator), dalam hal ini Praktisi

PR bertindak sebagai komunikator atau meditor untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dapat juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik antara kedua belah pihak.

c) Fasilitator Proses Pemecah Masalah (Problem Solving Proces Fasilitator).

Peranan Praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan PR ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (advisor) hingga mengambil

tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.

d) Teknisi Komunikasi (Communications Technician), peranan

Communications technician ini menjadi praktisi PR yang hanya menyediakan layanan teknik komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization. (Rosady Ruslan, 2008: 18).


(26)

C. Pengertian Media Relations

Media relations (hubungan media) merupakan salah satu kegiatan yang

dilakukan oleh PR dalam memberikan informasi kepada public / masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan public. Istilah lainya Press relations or media relations (hubungan pers atau hubungan media), yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak ( surat kabar dan majalah ), media elektronik ( radio dan televisi), dan media massa online ( newspaper online, magazine online, radio digital, televise digital

Menurut Frank Jefkins, definisi hubungan pers dan hubungan media adalah suatu usaha untuk mencapai pemuatan dan penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi dari PR dalam membentuk pengetahuan dan pemahaman khalayak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.(Soemirat dan Ardianto, 2008:Hal 264).

Hubungan media tidak hanya terkait dengan kalangan pers media cetak saja, tetapi juga media elektronik, seperti radio dan televise. Istilah-istilah dari dunia media cetak memang cenderung agak popular, sedangkan istilah lebih tepat justru kurang di terima secara luas, misalnya saja hubungan media (media relations). Meskipun kurang popular bisa dibandingkan dengan siaran berita atau paparan berita (press release) masih banyak yang menggunakan, termasuk kalangan praktisi PR professional.


(27)

Tujuan Media Relations

Tujuan diadakanya hubungan pers adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai keinginan perusahaan induk atau klien demi mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah daripada aslinya dimata umum. Tidak seorang pun berhak mendikte apa yang harus diterbitkan atau disiarkan oleh media massa, setidak tidaknya disuatu masyarakat yang demokratis.

Seperti yang telah dikemukakan oleh Ivi Ledbetter Lee, dalam bukunya yang berjudul Deklaration of Principles (1906), bahwa semua jenis materi pers

harus bebas dari nilai-nilai dan kepentingan sepihak. Kejujuran dan kenetralan harus dipegang teguh oleh kalangan humas. Setiap pesan atau berita yang mereka sampaikan kepada masyarakat melalui pers harus sesuai kenyataan yang sesungguhnya. Baik buruknya PR diukur berdasarkan kejujuran dan sikap netralnya. Kepentingan masyarakat, dalam hal ini para pembaca, pendengar atau pemirsa, harus senantiasa diutamakan. Jika hal ini benar-benar diperhatikan, dengan sendirinya sebutan khalyak pembaca, pendengar dan pemirsa, akan positif sehingga perusahaan induk atau klien PR pasti akan memperoleh suatu pubisitas yang baik seperti yang diinginkannya. Pada saat itulan kepentingan-kepentingan sendiri akan dapat terpenuhi.

Selain memasok berbagai materi yang layak diterbitkan atau disiarkan, pejabat PR perlu memahami media, seperti bagaimana surat kabar dan majalah itu diterbitkan, serta bagaimana pula cara memproduksi program-program siaran radio dan televisi, termasuk media massa online (newspaper online, magazine


(28)

online, radio digital, televisi digital). Sebagian pengetahuan tentang media dapat dipelajari dengan hanya mengamatinya. Seorang pejabat PR harus mengetahui segala sesuatunya tentang media itu selengkap mungkin. (Elvinaro Ardianto, 2008: Hal 266).

Hubungan media yang semula merupakan hubungan kerja yang sederhana antara humas dan pers, akan semakin komplek karena meningkatkan jumlah media, semakin terspesialisasinya media, semakin tajam persaingan media, dan pentingnya publisitas melalui media dan kegiatan humas.

Dalam membina hubungan media, PR melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media, antara lain :

1. Press conference (konferensi pers, temu media atau jumpa media)

diberikan secarasimultan / bebarengan oleh seorang pejabat pemerintah atau swasta kepada sekelompok wartawan. Syarat utama konferensi pers adalah berita yang disampaikan sangat penting, sebuah konferensi pers akan kehilangan fungsinya bila berita yang disampaikan kurang penting.

2. Press Breafing ( perbincangan dengan media ), diselenggarakan secara

regular oleh seorang pejabat PR. Dalam kegiatan ini, pejabat PR menyampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada media.

3. Press tour (wisata media ), diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau


(29)

4. News release ( siaran pers, press release, broadcast release)sebagai

publisitas, yaitu media yang banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita

5. Special events, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang

penting yang memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera public, seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun, kegiatan ini biasanya mengundang media untuk meliputnya.

Prinsip-Prinsip Hubungan Media Yang Baik

Pertama, memahami dan melayani media. Seorang PR harus mampu menjalin kerjasama dengan pihak media. Ia juga harus menciptakan suatu hubungan timbale balik yang saling menguntungkan. Kedua, membangun reputasi seorang yang dapat dipercaya. Pejabat PR harus senantiasa siap menyediakan waktu atau memasok materi-materi yang akurat dimana saja dan kapan saja dibutuhkan. Hanya dengan cara ini ia akan dinilai sebagai sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh pers. Ketiga, menyediakan salinan naskah yang baik. Misalnya menyediakan foto-foto yang baik, menarik, dan jelas. Dengan adanya teknologi input langsung melalui computer, akan sangat mudah mengoreksi dan menyusun ulang siaran berita atau news release. Penyediaan

salinan naskah dan foto-foto yang baik secara cepat sangat penting.

Keempat, bekerjasama dengan penyediaan materi. Sebagai contoh, pejabat humas dan wartawan untuk melakukan verifikasi. Para pejabat humas juga perlu member kesempatan kepada para wartawan untuk melakukan verifikasi


(30)

(membuktikan kebenaran) setiap materi yang mereka punya. Contoh konkretnya, para wartawan itu diizinkan melihat fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang hendak diberitakan. Keenam, membangun hubungan personal yang kokoh dan positif yang akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing (Soemirat dan Ardianto,2008: Hal 266).

D. Public Relations Pemerintahan

Di dunia pemerintahan, PR bertugas menjalankan kegiatan kebijakan public dan pelayanan public adalah memberikan berbagai informasi tentang kebijakan pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat. Sedangkan untuk pelayanan public adalah memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit untuk memberikan kepuasan kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau public. Esensi tujuan PR di dunia pemerintahan, Seperti halnya PR di dunia bisnis adalah membuat berbagai program pemerintahan yang dapat membentuk, meningkatkan dan memelihara citra positif dan reputasi baik agar memperoleh opini public yang menguntungkan, serta dukungan dan simpati rakyat atau public. Citra sengaja diciptakan oleh PR dalam dunia pemerintahan, dalam bentuk events (kegiatan-kegiatan), campaigns (kampanye-kampanye), dan programs (program-program jangka panjang).

PR di pemerintahan jangan sampai terjebak dengan retorika, agitasi dan propaganda. Retorika awalnya bersifat netral, namun dalam perkembanganya berkonoyasi lain. Seolah retorika itu omong kosong. Jadi, retorika dipresepsi


(31)

menjadi pesan yang tidak ada isinya. Begitupun provokator. Awalnya netral, tetapi menjadi negative ketika diartikan sebagai biang keladi kerusuhan sehingga muncul jargon lain provokator itu disebut siapa actor intelektual dalam kerusuhan atau konflik social itu. Awalnya retorika adalah komunikasi yang bersifat dua arah dialogis. Atau satu orang berbicara kepada satu orang berbicara kepada satu orang atau beberapa orang secara persuasive dan timbal balik (timbal balik) untuk saling mempengaruhi. Itu sebabnya, pada awalnaya retorika dikembangkan sebagai suatu kegiatan seni berbicara. Namun dalam perkembanganya, para agitator dan propagandis menggunakan retorika sebagai media propaganda yang berisi kebohongan dan pemalsuan tanpa memperhitungkan prinsip-prinsip kebenaran, kebijakan dan moralitas. Karena itu, retorika yang digunakan sebagai medium propaganda politik, sebagai retorika persuasi negative sangat dikecam, termasuk retorika yang digunakan Adolf Hitler di Jerman (Arifin, 2003: 66-67).

Penulisan Public Relations / Public Relations writing adalah upaya untuk

melakukan hubungnan positif antara suatu organisasi/ perusahaan dan berbagai publiknya, biasanya melalui teknik image building (membangun citra). Dalam PR,

banyak sekali writing (penulisan), tetapi kesemuanya itu dapat dipilah menjadi dua kategori utama: (1) uncontrolled information adalah informasi di luar kendali

PR, kendali ada di media (massa) sehingga tidak bisa dikontrol atau apa yang PR inginkan secara total ada dikendali redaksi, baik menyangkut isi, gaya, penempatan maupaun pengaturan waktu terbit. Contoh, press release/ news

release/ broadcast release/ siaran pers, wawancara pers dan konferensi pers


(32)

E. Kegiatan Public Relations

a)Publication (publikasi dan publisitas)

Salah satu fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan/informasi, yang pantas untuk diketahui oleh public.

b)Events (penyusunan program acara)

PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan obyek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi opini public. c.News (menciptakan berita), yaitu upaya untuk menciptakan berita melalui press

release, news letter, dan lain-lain yang biasanya mengacu penulisan 5W + 1H

(Who,What, Where, When, Why, dan How). Sistematika penulisanya adalah

”piramida terbalik”.

d) Community Involvement (Kepedulian pada komunitas)

tugas sehari-hari seorang public relations officer (PRO) adalah

mengadakan kontak social dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

e. Irm onfor Image (Memberitahukan atau meraih citra),

Yaitu memberitahukan sesuatu kepada public atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari

“nothing” menjadi “something”: dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu


(33)

f) Lobbying and negotiating (pendekatan dan bernegosiasi)

ketrampilan untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan seorang PRO, agar semua rencana, ide, gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan (win-win solution).

g)Social Responbility (Tanggung Jawab)

Aspek tanggung jawab dalam duania public relations sangat penting. PR tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat. Hal ini penting, supaya ia memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya. Inilah yang di dalam teori Public Relations disebut sebagai social marketing (Ruslan, 2000:

12-15)

F. Penulisan News Release

News release (siaran pers), sebutan lain press release atau broadcast

release adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh PRO atau pejabat

humas suatu perusahaan atau organisasi yang disampaikan kepada pengelola media massa/ pers (televisi, radio, surat kabar, majalah, dan media online) untuk dimuat dalam media tersebut. Sebuah news release layak dimuat di media massa

apabila cara menulisnya dengan gaya piramida terbalik, termasuk memiliki unsur daya tarik dan mempunyai nilai berita bagi media massa yang memuatnya.

News release (siaran pers) adalah istilah PR, dan news (berita) adalah

istilah jurnalistik, pers atau media massa, yang sama-sama membuat berita. Baik


(34)

terbalik, yaitu dimulai dengan membuat lead, intro/ kepala berita yang memuat unsur 5w+1H sebagai unsur yang sangat penting, baru kemudian menulis tubuh berita, dan terakhir menulis judul berita. Unsur apa dari 5W+1H yang akan dionjolkan dalam berita tergantung faktanya. Penulisan judul news release diambil dari lead (teras berita, kepala berita atau intro berita). Sedikit perbedaan orientasi antar news release yang dibuat PR biasanya good news is good news, sedangkan

pers atau media kadang kala menulis bad news is good news. Alasan digunakan

gaya piramida terbalik pada penulisan news release: (1) untuk mempermudah

penyuntingan bagi redaksi ;(2) redaksi menyeleksi news release dengan melihat lead atau ters berita ;(3) pembaca dikategorikan seorang yang sibuk.

Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto adalah

informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (PR) suatu

organisasi/ perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. Meskipun semua press release yang dibuat PR memiliki format

yang sama, sebenarnya memiliki perbedaan penekanan pada informasinya yaitu:

Basic Press Release mencakup berbagai informasi yang terdapat di dalam

suatu organisasi/ perusahaan yang memiliki berbagai nilai berita untuk media lokal, regional atau pun nasional;

Product Release mencakup transaksi tentang target suatu produk khusus

atau produk reguler lainnya untuk suatu publikasi perdagangan di dalam suatu industri;


(35)

Financial Release digunakan terutama dalam membina hubungan dengan

pemegang saham.

Penulisanpress release layak muat apabila cara menulisnya seperti halnya

wartawan menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik

(inverted pyramid). Dimulai dengan membuat lead/ teras berita/ kepala berita

sebagai paragraf pertama yang mengandung unsur 5W + 1H (What: apa yang

terjadi? Where: dimana terjadinya? When:kapan peristiwa tersebut terjad? Who:

siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Why: mengapa peristiwa tersebut

terjadi? How: bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?).

Penulisan dengan gaya piramida terbalik ini digunakan dengan alasan:

Pertama, pembaca dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang

singkat untuk mendapatkan berita-berita yang faktual. Kedua, redaksi media massa

harus memotong Press Release tersebut tanpa mengurangi isi pokoknya. Ketiga,

redaksi tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca keseluruhan Press Release.

Sebelum redaksi memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka harus

tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release itu

Setelah menulis lead sebagai paragraf pertama, kembangkan lead itu

dalam paragraf kedua untuk menjelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu dijelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu dijelaskan. Kemudian masuk kepada tubuh berita. Penulisan dengan gaya piramida terbalik ini berarti menulis berita dari mulai yang sangat penting (lead) sampai kepada


(36)

semakin tidak penting. Sedangkan judul diambil dari lead (berita yang sangat

penting tadi). (Soemirat, 2004:14-16).

Sangat penting

Kurang penting

Gambar 2.1 Rumus Piramida Terbalik

• Sebuah news release layak dimuat di media massa apabila mengandung nilai berita (news value): signifikan (penting), proximity (kedekatan), possibility (hal yang dapat terjadi), lengkap dengan unsur 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, How), disusun dengan gaya piramida terbalik.

(Elvinaro Ardianto, 2011: 171-172).

LEAD (5W+1H)

JUDUL

Tubuh Rincian lead, latar

belakang dan informasi lanjutan


(37)

BAB III

A. DESKRIPSI INSTANSI MAGANG SEJARAH KABUPATEN WONOGIRI

Terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Wonogiri berasal dari bahasa Jawa, Wono (hutan) dan Giri (pegunungan). Menggambarkan kondisi wilayah Wonogiri yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan pegunungan.

Berawal dari dusun Nglaroh (wilayah kecamatan Selogiri), dimana Raden Mas Said menggunakan sebuah batu yang dikemudian hari disebut Watu Gilang untuk menyusun strateginya melawan ketidakadilan dan penjajahan. Disitulah Raden Mas Said membentuk perwira2 perang yang mumpuni berjuluk Punggowo Baku Kawandoso Joyo. Dengan dukungan penuh rakyat Nglaroh Raden Mas Said berhasil menumpas ketidakadilan pemerintahan pada saat itu yaitu Paku Buwono II dan sekaligus mengusir penjajah yaitu Belanda. Dari situlah awal mula suatu bentuk pemerintahan yang menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri. Dimana akhirnya Raden Mas Said mampu menjadi penguasa wilayah itu dan diangkat menjadi Adipati Miji atau mandiri bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro I.

Raden Mas Said dalam perjuangannya mempunyai semboyan yang menjadi ikrar sehidup semati yaitu "Pamoring Kawulo Gusti" sebagai pengikat tali batin antara pemimpin dengan rakyatnya. Luluh dalam kata dan perbuatan,


(38)

maju dalam derap yang serasi bagai keluarga besar yang sulit dicerai beraikan musuh. Ikrar itu berbunyi "TIJI TIBEH" Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh. Dia juga menciptakan konsep manajemen pemerintahan yang dikenal sebagai Tri Darma yaitu: 1. Mulat Sarira Hangrasa Wani, artinya berani mati dalam pertempuran dan mau menerima anugerah hanya dengan cara yang wajar, kemudian harus berbagi bahagia dengan sesama. 2. Rumangsa Melu Handarbeni, artinya merasa ikut memiliki daerahnya sehingga rela berjuang, bekerja dan merawat daerahnya. 3. Wajib Melu Hangrungkebi, atinya wajib berjuang hingga tetes darah penghabisan demi tanah kelahirannya.

KGPAA Mangkunegoro I membagi wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi 5 daerah yang masing2 memiliki ciri khas atau karakteristik yang dipakai sbg metode dalam kepemimpinannya. 1. NGLAROH (Wonogiri bagian utara, meliputi Selogiri dan sekitarnya) Sifat rakyat daerah tsb adalah Bandol Ngrompol. Artinya kuat dari segi rohani dan jasmani, punya sifat bergerombol atau berkumpul. Positif dalam menggalang persatuan dan kesatuan. Jika bisa menguasai rakyat Nglaroh akan menjadi kekuatan dasar yang kuat untuk perjuangan. 2. SEMBUYAN (Wonogiri bagian selatan mengeliling dari Baturetno sampai Wuryantoro) Punya karakter sebagai Kutuk Kalung Kendho. Artinya penurut, mudah diperintah pimpinan atau bersifat paternalistik. 3. WIROKO (Bagian tenggara Wonogiri, Tirtomoyo dan sekitarnya) Berkarakter Kethek Saranggon. Artinya punya sifat mirip kera, suka bergerombol, sulit diatur dan mudah tersinggung. Harus bisa jaga jarak dengan mereka, tidak terlalu dekat namun juga tidak bisa dijauhi. 4. KEDUWANG (Wonogiri timur) Berkarakter Lemah Bang


(39)

Gineblegan. Artinya seperti tanah liat yang bisa padat dan mudah dibentuk. Mereka suka berfoya2 dan sulit diatur. Namun bila pandai menepuk2 mereka bagai tanah liat, mereka mudah diarahkan ke hal yang bermanfaat. 5. HONGGOBAYAN (Timur laut Wonogiri, hingga perbatasan Karanganyar) Berkarakter Asu Galak Ora Nyathek. Artinya sepintas jika dilihat dari tutur katanya terkesan keras dan kasar. Akan tetapi sebenarnya mereka baik hati dan mudah menjalankan perintah pimpinan.

Demikian sekelumit sejarah Wonogiri berikut karakter masyarakatnya. Kami berharap calon pemimpin daerah Wonogiri yang akan datang benar-benar mau memahaminya sehingga mampu memimpin masyarakat Wonogiri yang berkarakter berbeda-beda tersebut dan tentunya juga mampu menggali potensi Wonogiri secara maksimal demi kemajuan Wonogiri dan demi kesejahteraan masyarakat Wonogiri.

Sejak saat itu Kabupaten Wonogiri mempunyai status seperti sekarang, dan masuk sebagai Kabupaten yang berada diwilayah Propinsi Jawa Tengah. Berikut adalah nama Bupati Wonogiri setelah masa kemerdekaan :

1. Soetojo Hardjo Reksono (1946-1948) 2. R. Danupranoto (1948-1950)

3. R. Agus Miftah Danoekoesoemo (1950-1953) 4. Yacob Danoeatmojo (1958-1959)

5. RM. Ng. Broto Pranoto (1960-1966) 6. KRMH. Soemohar-moyo (1974-1979) 7. Drs. Agoes Soemadi (1979-1980)


(40)

9. Drs. Oemarsono (1985-1995) 10. Drs. Tjuk Susilo (1995-2000) 11. H. Begug Poernomosidi (2000-2010) 12. H. Danar Rahmanto (2010-sekarang)


(41)

B. ARTI LOGO DAN LAMBANG KABUPATEN WONOGIRI

Lambang Daerah Kabupaten Wonogiri

Bentuk, Isi, Warna dan Arti Lambang Wonogiri

Berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam, sebagai penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah. Lambang Daerah berisi lukisan segilima sama sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih disebelah kiri dengan tepi hitam, sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang Saka, kesetiaan terhadap UUD 1945 dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang abadi. Di dalam segilima terlukis ditengah dari atas ke bawah, sebagai berikut :

a. Bintang bersudut 5 berwarna kuning emas, sebagai lambang Ketuhanan Yang Maha Esa. Rantai berwarna kuning emas, berbentuk lingkaran,

sebagai lambang kegotongroyongan yang didasari oleh

perikemanusiaan.

b. Di dalam lingkaran rantai tersebut terlukis perwujudan kondisi daerah sebagai berikut :

1) Gunung Kapur / seribu berwarna putih dengan latar belakang langit berwarna hijau.


(42)

3) Tanah berwarna coklat

4) Air berwarna biru dengan gelombang putih, sebagai pernyataan bahwa Bengawan Solo, Waduk Serbaguna Wonogiri dan Pantai Selatan, penting artinya di sepanjang sejarah Wonogiri.

5) Gunungan wayang berwarna kuning emas, sebagai pernyataan bahwa rakyat Wonogiri menjunjung tinggi kebudayaan Nasional.

6) Keris lekuk 5 berwarna hitam dengan pamor kuning emas sebagai lambang semangat kepahlawanan yang dijiwai semangat Pancasila. 7) Ketela Pohon yang berisi 8 buah berwarna coklat sebagai hasil

pertanian yang menonjol dan sekaligus sifat agraris dari daerah.

Di dalam segilima terlukis sebagai lambang keadilan dan kemakmuran yang dicita-citakan oleh rakyat Wonogiri, sebagai berikut :

a) Setangkai Kapas terdiri atas 17 kuntum berwarna putih perak dengan selingan daun berwarna hijau, sebelah kanan.

b) Setangkai Padi terdiri atas 45 butir berwarna kuning emas.

c) Bidang Lingkaran berwarna Hijau yang dibatasi oleh lukisan kapas dan padi tersebut berarti kesuburan.

d) Bilangan "Tujuh Belas" pada lukisan setangkai kapas, bilangan "Delapan" pada lukisan ketela Pohon dan bilangan "Empat Puluh Lima" pada lukisan padi mengandung pernyataan, bahwa rakyat Kabupaten Wonogiri berpegang teguh pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 tersebut.

e) Di bawah segilima terlukis selendang berwarna merah putih bertepi hitam dan tercantum tulisan sebagai berikut :

f) Pada bagian atas berwarna merah tercantum tulisan berbunyi " Wonogiri" dengan huruf balok putih.

g) Pada bagian bawah berwarna putih tercantum tulisan sebagai Surya Sengkala berbunyi "Sabda Sakti Nugrahaning Praja" dengan huruf balok hitam.


(43)

h) Suryasangkala tersebut mempunyai arti, Sabda = 7, Sakti = 6, Nugrahaning = 9, dan Praja = 1, sebagai peringatan di tetapkannya Lambang Daerah pada tahun 1967.

C. VISI DAN MISI PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI Visi Pemerintah Kabupaten Wonogiri :

Terwujudnya Wonogiri Yang Sukses, Sejahtera, Demokratis Dan Agamis.

Misi Pemerintah Kabupaten Wonogiri :

a) Terwujudnya stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya, pemerintahan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kesatuan Republik Indonesia.

b) Terwujudnya penegakan supremasi hukum dalam pelaksanaan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan yang senantiasa berlandaskan sistem hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

c) Mewujudkan sistem koordinasi dan komunikasi yang harmonis guna mendorong profesionalisme, kompetensi, kewibawaan pelaksanaan kepemerintahan yang baik

(good governance).

d) Terwujudnya ketepatan sasaran waktu dan manfaat setiap pelaksanaan kebijakan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan daerah.

e) Terwujudnya disiplin dalam mengevaluasi setiap pelaksanaan kebijakan guna mencegah penyimpangan, kegagalan, korupsi, kolusi dan nepotisme.

f) Terdorongnya semangat juang aparatur daerah menuju terwujudnya kinerja yang optimal, berkualitas, berdedikasi dan berdaya saing tinggi.

g) Tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat menuju terciptanya kesejahteraan lahir dan batin berbasis ekonomi kerakyatan, berwawasan lingkungan serta terbebas dari kemiskinan.

h) Terwujudnya peningkatan kehidupan beragama menuju masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, berbudaya dan berbudi pekerti luhur.


(44)

Terciptanya tata kehidupan bermasyarakat yang demokratis, agamis, dinamis, seimbang, harmonis, dan kondusif.

b). Supremasi Hukum

Kesadaran akan ketentuan hukum sehingga terjaganya keadilan dalam kesetaraan penerapan hukum, bebas dari kesewenangan dan diskriminasi perlakuan hukum serta pemberantasan KKN tanpa pandang bulu.

c). Pemerintahan Dan Pembangunan

Terwujudnya pemerintahan yang bersih, terjaganya komunikasi timbal balik yang harmonis sehingga meningkatkan kinerja serta profesionalisme kualitas SDM untuk mewujudkan pemerintahan yang baik serta meningkatkan kemandirian dan daya saing daerah.

d). Ketaqwaan, Semangat Dan Ketaatan

Meningkatnya keimanan, disiplin, ketaatan, kepatuhan terhadap ketentuan hukum, sehingga terciptanya sistem pengendalian, pengawasan internal dan eksternal yang efektif.

e). Kesejahteraan

1) Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan investasi dan dunia usaha, serta memberdayakan Keluarga Berencana demi terciptanya keluarga sejahtera.

2) Meningkat kembangkan pendidikan dan kecerdasan mayarakat serta mendorong masyarakat agar berperilaku hidup sehat sehingga derajat kesehatan meningkat menuju Wonogiri Sehat Tahun 2010.

D. Bentuk dan Susunan Organisasi Serta Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan suatu pemerintah daerah yang sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas dan bertanggungjawab


(45)

serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Wonogiri membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri yang mengatur bentuk dan susunan Organisasi Perangkat Daerah serta Lembaga Teknis Daerah secara lebih professional, efektif dan efisien sebagai upaya pendukung peningkatan pelayanan publik.

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ini mem-perhatikan aspek-aspek hubungan antar organisasi/ lembaga teknis pemerintah daerah, potensi, sumber daya alam dan manusia, serta penyesuaian dengan perkembangan daerah.

Dasar hukum yang mengatur bentuk dan sistem kerja Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri. Perda ini dibuat karena pertimbangan meningkatnya beban tugas serta kinerja satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan tantangan daerah kedepan yang sangat membutuhkan perhatian optimal serta mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Daerah dalam mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat Wonogiri.

Susunan Organisasi Sekretariat Daerah yang merupakan sebuah lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan dan melaksanakan tugas-tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan terdiri dari :

a) Sekretaris Daerah b) Assisten Pemerintahan;

c) Assisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat; d) Assisten Administrasi.

Asisten Pemerintahan yang terdiri dari :

a. Bagian Tata Pemerintahan :


(46)

b. Bagian Pemerintahan Desa :

i. Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa;

ii. Sub Bagian Administrasi dan Kekayaan Desa c. Bagian Pertanahan :

i. Sub Bagian Tata Wilayah; ii. Sub Bagian Tata Guna Tanah. d. Bagian Hukum :

i. Sub Bagian Perundang-undangan; ii. Sub Bagian Pengkajian dan Evaluasi;

iii. Sub Bagian Dokumentasi, Sosialisasi & Bantuan Hukum. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat yang

terdiri dari

a. Bagian Kesejahteraan Rakyat :

i. Sub Bagian Pembinaan Keagamaan;

ii. Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;

iii. Sub Bagian Kesejahteraan Sosial. b. Bagian Pembangunan :

i. Sub Bagian Penyusunan Program; ii. Sub Bagian Pengendalian dan Pelaporan; iii. Sub Bagian Pembangunan Daerah Bawahan. c. Bagian Perekonomian :

i. Sub Bagian Bina Perekonomian; ii. Sub Bagian Bina Produksi Daerah;

iii. Sub Bagian Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah. d. Bagian Kerjasama :

i. Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah; ii. Sub Bagian Kerjasama Lembaga Lain.

Asisten Administrasi terdiri dari :

e. Bagian Organisasi dan Kepegawaian : i. Sub Bagian Kelembagaan;


(47)

ii. Sub Bagian Tata Laksana; iii. Sub Bagian Kepegawaian. f. Bagian Umum :

i. Sub Bagian Perlengkapan;

ii. Sub Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga dan Sandi Telekomunikasi;

iii. Sub Bagian Keuangan. g. Bagian Hubungan Masyarakat :

i. Sub Bagian Protokol;

ii. Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi; iii. Sub Bagian Pemberitaan.

E. Struktur Organisasi Humas Setda Kabupaten Wonogiri

1. KEPALA BAGIAN HUMAS Tugas Pokok :

Kabag Humas

Kasubag

Pemberitaan

Staff

Pemberitaan

Kasubag

Protokoler

Staff Protokoler

Kasubag

Publikasi dan

Dokumentasi

Staff Publikasi

dan

Dokumentasi


(48)

Menyusun perumusan kebijakan pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakanpemerintahan daerah di bidang protocol,pemberitaan,publikasi dan dokumentasi.

2. KEPALA SUB BAGIAN PROTOKOLER

Tugas Pokok :

Melakukan Penyiapan Bahan Perumusan Kebijakan Pemda ,Pengkoordinasian Pelaksanaan Tugas Perangkat daerah,Pembinaan dan Fasilitasi ,Pemantauan ,Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pemerintah Daerah di Bidang Keprotokolan.

3. KEPALA SUB BAGIAN PROTOKOLER Tugas Pokok :

Melakukan Penyiapan Bahan Perumusan Kebijakan Pemerintah daerah ,Pengkoordinasian Pelaksanaan Tugas Perangkat daerah,Pembinaan dan Fasilitasi, Pemantauan,Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah di Bidang Pemberitaan.

4. KEPALA SUB BAGIAN PUBLIKASI DAN DOKOMENTASI Tugas Pokok :

Melakukan bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah ,pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,pembinaan dan fasilitasi,pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah di bidang publikasi dan dokumentasi.


(49)

F. Visi dan Misi Humas Setda Kabupaten Wonogiri VISI.

Terwujudnya Pemerintahan Wonogiri Yang Kredibel Dan Efektif Demi

Terciptanya Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas Dan Berakhlak Mulia Dari Kemiskinan.

1. Terwujudnya pemerintahan Wonogiri yang kredibel dan efektif bermakna seluruh sumber daya pemerintah baik Sumber Daya Manusia maupun sumber daya dana dijalankan secara optimal, direncanakan dengan sebaik-baiknya, realistis dan dapat dipercya sehingga menghasilkan pelayanan yang baik kepada masyarakat;

2. Terciptanya kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berakhlak mulia bermakna terwujudnya derajat kehidupan penduduk Wonogiri yang meningkat ke arah yang lebih baik pendidikan, kesehatan dan ekonomi keluarga;

3. Bebas dari kemiskinan bermakna terwujudnya Kabupaten Wonogiri yang bebas dari kebodohan dan kemiskinan.

M I S I.

1. Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan yang transparan (prinsip transparancy), akuntabel (prinsip accountability), responsibel (prinsip responsibility) dan adil (prinsip fairness);


(50)

3. Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan bekelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat;

4. Mengembangkan kapasitas membangun jejaring kerjasama antar daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana prasarana, permodalan,dan rekayasa untuk mengolah potensi unggulan Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetiti di bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas), perdagangan, dan pariwisata; 5. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan Usaha Kecil Mikro dan

koperasi (UKMK) berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian;

6. Mengembangkan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun masyarakat yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan ekonomi, sosial, dan politik sehingga terjada kerukunan dan ketertiban masyarakat.

Sumber: Peraturan Bupati Wonogiri No 15 Tahun 2011 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun

2011 - 2015

G. Kegiatan Bagian Pemberitaan

Salah satu kegiatan kasubag Pemberitaan Setda Kabupaten Wonogiri adalah mendapatkan persepsi yang baik dari khalayaknya. Pers merupakan salah satu khalayaknya. Melalui penyampaian beritanya yang baik dan sesuai kenyataanya. Aktifitas sub bagian pemberitaan adalah melakukan penyiapan


(51)

bahan perumusan kebijakan pemerintah daerah, pembinaan dan fasilitasi, Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang pemberitaan. Aktifitas Pemberitaan dilakukan oleh seorang petugas Sub bagian Pemberitaan yang mengerti tujuan dan program Pemerintahan yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Sub bagian Pemberitaan di tuntut untuk memiliki pengetahuan mengenai sistem pemerintahan dan memberikan informasi tentang perkembangan Pemerintah Setda Kabupaten Wonogiri.

BAB IV

PELAKSANAAN KKM


(52)

Penulis menjalani kuliah kerja media selama 2 (dua) bulan terhitung mulai tanggal 1 Februari 2012 sampai 23 Maret 2012 di Setda Kabupaten Wonogiri, beralamat di Jl. Kabupaten No. 6 Wonogiri.

Aktivitas selama pelaksanaan magang adalah hari Senin sampai hari Jum’at dengan jam kerja pukul 07.00-15.00 wib. Di dalam pelaksanaan magang penulis diharuskan menggunakan pakaian kemeja untuk hari senin sampai dengan selasa, rabu dan kamis menggunakan batik, sedangkan hari jum’at mengunakan pakaian olahraga.

Dalam pelaksanaan KKM, penulis mempergunakan kesempatan untuk mencari dan menggali sedalam mungkin tentang apa saja yang harus dikerjakan karena dengan demikian akan dapat memberikan manfaat bagi penulis. Baik berupa pengalaman pengetahuan dan skill yang dapat menambah potensi penulis. Pelaksanaan KKM diwajibkan pada Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Bidang Pelaksanaan

Selama melaksanakan kuliah kerja media, penulis ditempatkan di bagian kehumasan yang tebagi menjadi 3 sub bagian diantaranya, publikasi dan dokumentasi, pemberitaan, protokoler pada dasarnya Humas berperan sebagai pusat interaksi antara masyarakat umum dan media sehingga pihak-pihak luar dapat memperoleh informasi terbaru tentang perkembangan dan kegiatan Kehumasan. Humas structural tata kelola pemerintahan berada langsung dibawahi kabag Humas

Kehumasan berjumlah 13 orang yang bertugas melaksanakan kegiatan Humas yang berkaitan dengan kehumasan secara umum dan media relations yaitu media monitoring, menerbitkan siaran pers, dll. Selain itu juga melakukan kegiatan internal perusahaan, bekerjasama dengan pihak pers melaksanakan kegiatan guna menjalin komunikasi yang lancar dalam internal pemerintahan.

Disini penulis tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing sub bagian, untuk itu penulis memilih sub bagian pemberitaan. Penulis menganggap bahwa didalam sub bagian pemberitaan banyak sekali


(53)

hal-hal untuk dipelajari dan menambah pengalaman dibidang kehumasan. Namun penulis tidak dihalangi untuk mengetahui dan mempelajari kegiatan sub bagian lain, dalam hal ini adalah Sub bagian publikasi dan dokumentasi dan Protokol. Penulis diberi kesempatan untuk belajar menggali ilmu yang berhubungan dengan PR dan kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan dibagian humas. Mengenai pembagian dan pemberian tugas, penulis tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan karena senantiasa mendapat bimbingan dan pengarahan dari staf maupun pimpinan Bagian Humas. Disini penulis memilih tema pemberitaan.

C. Kegiatan Yang Telah Dilakakukan

Dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan. Dari berbagai macam kegiatan yang bersifat rutin hingga. Insidentil. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti proses kuliah kerja media selama 13 minggu adalah :

Apel pagi, penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari yang dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.30, kecuali pada hari Jum’at kegiatan apel pagi dilanjutkan dengan kegiatan senam aerobic di lingkup Kabupaten Wonogiri.

1. Media monitoring. Penulis mendapat tugas untuk melakukan monitoring dari beberapa media cetak local dan nasional ( Kompas, Joglosemar, Meteor, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Solopos, Wawasan. Dimana penulis diharuskan untuk membaca media cetak dan mengkliping sejumlah berita yang berkaitan dengan Kota Wonogiri. Hal ini penulis lakukan setiap hari.

2.Press Realease. Dalam hal ini penulis dibimbing dan dilatih bagaimana menulis sebuah Press Realease yang benar. Penulis juga diberi kesempatan untuk membuat press release tentang pemberitaan sekitar daerah Kabupaten Wonogiri.

3. Kegiatan- Kegiatan Press Release yang dilakukan Sub Bagian Pemberitaan Sub bagian pemberitaan melakukan liputan-liputan pada acara-acara yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Disini penulis di bimbing untuk membuat Press Release, pada setiap acara penulis diajak untuk


(54)

diwajibkan mencatat kegiatan acara tersebut. Proses penulisan Press Realease menggunakan rumus Piramida terbalik atau 5W-1H (Who, What, Where, When, Why + How).

a) Who, acara tersebut diselenggarakan oleh siapa?

b) What, bertujuan untuk apa acara tersebut diselenggarakan?

c) Where, dimana acara tersebut diselenggarakan dimana dan dihadiri oleh siapa saja?

d) When, kapan acara tersebut diselenggarakan? e) Why, kenapa acara tersebut diselenggarakan? f) How, bagaimana setelah diadakanya acara tersebut?

Setelah penulis membuat Press Release kemudian penulis diajarkan untuk meng up-date ke website Setda Kabupaten Wonogiri, berita tersebut di up date supaya masyarakat bisa melihat dan mengakses berita dari internet.

Di dalam penulisan Press Release pada awanya penulis mengalami kesulitan dalam menyusunya, karena kurang sesuai dengan rumus 5W+1H penulis kemudihan dibimbing oleh staff pemberitaan dalam pembuatan press release tersebut.

4. Media Release yang dikeluarkan oleh sub bagian Humas adalah mengikuti agenda Bupati, Wakil Bupati, Satker maupun unit teknis lainya yang dipandang perlu dan penting untuk diketahui masyarakat sehingga menunjang pembentukan citra positif Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

4. Mencatat surat yang masuk dan surat keluar di bagian humas, kemudian diserahkan kepada kabag Humas untuk di Disposisi. Dan membantu dalam proses pembuatan undangan hari jadi Wonogiri yang ke-271.

10. Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan hari jadi kota Wonogiri ke-271 bersama SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di seluruh Kabupaten Wonogiri. Penulis disini membantu para staf di kantor Humas Pemerintah


(55)

Kabupaten Wonogiri, menyiapkan apa saja yang diperlukan untuk mengadakan konferensi pers. Selama KKM penulis mengikuti konferensi pers dengan para wartawan dalam acara rakor pembentukan panitia hari jadi Kabupaten Wonogiri yang ke-271 yang bertempat di ruang Data Pemkab Wonogiri. 5. Rekapitulasi hasil media cetak yang sudah di kliping untuk dijadikan agenda

bagian pemberitaan. Kegiatan ini penulis lakukan setiap akhir bulan

6. Penulis berkesempatan memonitoring dan mengambil foto saat even-even yang diselenggarakan, kemudian bisa dijadikan dokumentasi.

BAB V PENUTUP


(56)

Fungsi Bagian Pemberitaan Untuk Setda Kabupaten Wonogiri

Sejauh ini kegiatan Pemberitaan Humas Setda Kabupaten Wonogiri cukup baik, dilihat dari berita-berita yang dimuat di website Humas, dan berita tersebut bisa diakses oleh masyarakat secara luas. Setiap hari berita tersebut up-to date, jadi masyarakat bisa mengakses dan mengetahui berita-berita terbaru tentang Pemerintahan Kabupaten Wonogiri.Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : a). Kegiatan-kegiatan Media Relations yang dilakukan oleh Humas Setda

Kabupaten Wonogiri sejauh ini cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari respons yang diberikan wartawan atau media yang memuat tulisanya terhadap acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Setda Kabupaten Wonogiri.

b). Sub Pemberitaan Selaku penghubung antara media dengan Pemerintah, sangat memperhatikan kebutuhan media akan informasi mengenai Pemerintahan, dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh media. Misalnya dengan membuat Press Release, dan selalu meng up-date

(memperbarui) website Pemerintah Setda Kabupaten Wonogiri yang banyak diakses oleh media.

c). Peran, fungsi, dan kegiatan-kegiatan sub bagian Pemberitaan berpedoman pada nilai-nilai disiplin ilmu komunikasi yang professional. Di tinjau dari kinerja seorang Pejabat Humas Officer (PRO) dituntut harus memiliki wawasan yang luas, Khususnya di Setda Kabupaten Wonogiri

d). Kegiatan Press Release Sejauh ini kegiatan Pemberitaan Humas Setda Kabupaten Wonogiri cukup baik, dilihat dari berita-berita yang dimuat di website

Humas, dan berita tersebut bisa diakses oleh masyarakat secara luas. Setiap hari berita tersebut up-to date, jadi masyarakat bisa mengakses dan mengetahui berita-berita terbaru tentang Pemerintahan Kabupaten Wonogiri.


(57)

Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut.

a. Bagian Humas Kabupaten Wonogiri :

1. Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas dan kegiatan pemberitaan di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

2. Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas humas, yakni dengan mengikuti diklat maupun pelatihan yang berkaitan dengan humas dan pemberitaan.

3. Bagian Humas diharapkan lebih memperbanyak media komunikasi untuk disampaikan kepada masyarakat , dalam hal ini adalah Majalah Gema.

4. Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri

b. Bagi Pihak Kampus :

1. Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam praktek bagi mahasiswa, sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia kerja.


(58)

2. Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih kepada

mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau perkembangan KKM, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM.

3. Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM. 4. Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang

kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di perpustakaan dirasa masih kurang.

Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun . Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Elvinaro Ardianto, Msi. Public Relations. Bandung. Widya Padjadjaran, Bandung,

Handbook of Public Relations. Jakarta. Simbiosa Rekatama Media, Jakarta.


(1)

hal untuk dipelajari dan menambah pengalaman dibidang kehumasan. Namun penulis tidak dihalangi untuk mengetahui dan mempelajari kegiatan sub bagian lain, dalam hal ini adalah Sub bagian publikasi dan dokumentasi dan Protokol. Penulis diberi kesempatan untuk belajar menggali ilmu yang berhubungan dengan PR dan kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan dibagian humas. Mengenai pembagian dan pemberian tugas, penulis tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan karena senantiasa mendapat bimbingan dan pengarahan dari staf maupun pimpinan Bagian Humas. Disini penulis memilih tema pemberitaan.

C. Kegiatan Yang Telah Dilakakukan

Dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan. Dari berbagai macam kegiatan yang bersifat rutin hingga. Insidentil. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama mengikuti proses kuliah kerja media selama 13 minggu adalah :

Apel pagi, penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari yang dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.30, kecuali pada hari Jum’at kegiatan apel pagi dilanjutkan dengan kegiatan senam aerobic di lingkup Kabupaten Wonogiri.

1. Media monitoring. Penulis mendapat tugas untuk melakukan monitoring dari

beberapa media cetak local dan nasional ( Kompas, Joglosemar, Meteor, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Solopos, Wawasan. Dimana penulis diharuskan untuk membaca media cetak dan mengkliping sejumlah berita yang berkaitan dengan Kota Wonogiri. Hal ini penulis lakukan setiap hari.

2.Press Realease. Dalam hal ini penulis dibimbing dan dilatih bagaimana

menulis sebuah Press Realease yang benar. Penulis juga diberi kesempatan untuk membuat press release tentang pemberitaan sekitar daerah Kabupaten Wonogiri.

3. Kegiatan- Kegiatan Press Release yang dilakukan Sub Bagian Pemberitaan Sub bagian pemberitaan melakukan liputan-liputan pada acara-acara yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Disini penulis di bimbing untuk membuat Press Release, pada setiap acara penulis diajak untuk melakukan liputan acara-acara. Dan pada saat melakukan liputan acara penulis


(2)

diwajibkan mencatat kegiatan acara tersebut. Proses penulisan Press Realease menggunakan rumus Piramida terbalik atau 5W-1H (Who, What, Where, When, Why + How).

a) Who, acara tersebut diselenggarakan oleh siapa?

b) What, bertujuan untuk apa acara tersebut diselenggarakan?

c) Where, dimana acara tersebut diselenggarakan dimana dan dihadiri oleh siapa saja?

d) When, kapan acara tersebut diselenggarakan? e) Why, kenapa acara tersebut diselenggarakan? f) How, bagaimana setelah diadakanya acara tersebut?

Setelah penulis membuat Press Release kemudian penulis diajarkan untuk meng up-date ke website Setda Kabupaten Wonogiri, berita tersebut di up date supaya masyarakat bisa melihat dan mengakses berita dari internet.

Di dalam penulisan Press Release pada awanya penulis mengalami kesulitan dalam menyusunya, karena kurang sesuai dengan rumus 5W+1H penulis kemudihan dibimbing oleh staff pemberitaan dalam pembuatan press release tersebut.

4. Media Release yang dikeluarkan oleh sub bagian Humas adalah mengikuti agenda Bupati, Wakil Bupati, Satker maupun unit teknis lainya yang dipandang perlu dan penting untuk diketahui masyarakat sehingga menunjang pembentukan citra positif Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

4. Mencatat surat yang masuk dan surat keluar di bagian humas, kemudian diserahkan kepada kabag Humas untuk di Disposisi. Dan membantu dalam proses pembuatan undangan hari jadi Wonogiri yang ke-271.

10. Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan hari jadi kota Wonogiri ke-271 bersama SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di seluruh Kabupaten Wonogiri. Penulis disini membantu para staf di kantor Humas Pemerintah


(3)

Kabupaten Wonogiri, menyiapkan apa saja yang diperlukan untuk mengadakan konferensi pers. Selama KKM penulis mengikuti konferensi pers dengan para wartawan dalam acara rakor pembentukan panitia hari jadi Kabupaten Wonogiri yang ke-271 yang bertempat di ruang Data Pemkab Wonogiri. 5. Rekapitulasi hasil media cetak yang sudah di kliping untuk dijadikan agenda

bagian pemberitaan. Kegiatan ini penulis lakukan setiap akhir bulan

6. Penulis berkesempatan memonitoring dan mengambil foto saat even-even yang diselenggarakan, kemudian bisa dijadikan dokumentasi.

BAB V PENUTUP


(4)

Fungsi Bagian Pemberitaan Untuk Setda Kabupaten Wonogiri

Sejauh ini kegiatan Pemberitaan Humas Setda Kabupaten Wonogiri cukup baik, dilihat dari berita-berita yang dimuat di website Humas, dan berita tersebut bisa diakses oleh masyarakat secara luas. Setiap hari berita tersebut up-to date, jadi masyarakat bisa mengakses dan mengetahui berita-berita terbaru tentang Pemerintahan Kabupaten Wonogiri.Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : a). Kegiatan-kegiatan Media Relations yang dilakukan oleh Humas Setda

Kabupaten Wonogiri sejauh ini cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari respons yang diberikan wartawan atau media yang memuat tulisanya terhadap acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Setda Kabupaten Wonogiri.

b). Sub Pemberitaan Selaku penghubung antara media dengan Pemerintah, sangat memperhatikan kebutuhan media akan informasi mengenai Pemerintahan, dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh media. Misalnya dengan membuat Press Release, dan selalu meng up-date

(memperbarui) website Pemerintah Setda Kabupaten Wonogiri yang banyak diakses oleh media.

c). Peran, fungsi, dan kegiatan-kegiatan sub bagian Pemberitaan berpedoman pada nilai-nilai disiplin ilmu komunikasi yang professional. Di tinjau dari kinerja seorang Pejabat Humas Officer (PRO) dituntut harus memiliki wawasan yang luas, Khususnya di Setda Kabupaten Wonogiri

d). Kegiatan Press Release Sejauh ini kegiatan Pemberitaan Humas Setda Kabupaten Wonogiri cukup baik, dilihat dari berita-berita yang dimuat di website

Humas, dan berita tersebut bisa diakses oleh masyarakat secara luas. Setiap hari berita tersebut up-to date, jadi masyarakat bisa mengakses dan mengetahui berita-berita terbaru tentang Pemerintahan Kabupaten Wonogiri.


(5)

Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut.

a. Bagian Humas Kabupaten Wonogiri :

1. Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas dan kegiatan pemberitaan di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

2. Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas humas, yakni dengan mengikuti diklat maupun pelatihan yang berkaitan dengan humas dan pemberitaan.

3. Bagian Humas diharapkan lebih memperbanyak media komunikasi untuk disampaikan kepada masyarakat , dalam hal ini adalah Majalah Gema.

4. Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri

b. Bagi Pihak Kampus :

1. Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam praktek bagi mahasiswa, sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia kerja.


(6)

2. Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih kepada

mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau perkembangan KKM, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM.

3. Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM. 4. Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang

kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di perpustakaan dirasa masih kurang.

Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun . Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Elvinaro Ardianto, Msi. Public Relations. Bandung. Widya Padjadjaran, Bandung,

Handbook of Public Relations. Jakarta. Simbiosa Rekatama Media,