PENUTUP SENJANING PRATAMA RATNA DEVI

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. 1 Kerangka Pemikiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 Gambar 1. 2 Diagram Sebab akibat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Fa.Asatex. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29 Gambar 3. 2 Arus produksi Fa. Asatex . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34 Gambar 3. 3 Proses Produksi longdress daster . . . . . . . . . . . . . . 37 Gambar 3. 4 Grafik c-chart kerusakan produk akhir longdress . . . 49 Gambar 3. 5 Diagram Pareto . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52 Gambar 3. 6 diagram sebab akibat jahitan tidak rapi . . . . . . . . . . . 55 Gambar 3. 7 Diagram sebab akibat berlubang . . . . . . . . . . . 56 Gambar 3. 8 Diagram sebab akibat plek mblobor . . . . . . . . . . . . . 57 ii ABSTRAK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR LONGDRESS BAGIAN GARMEN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL FIRMA ASATEX SURAKARTA SENJANING PRATAMA RATNA DEVI F 3507104 Penelitian tugas akhir ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan longdress daster, untuk mengetahui jumlah rata-rata kerusakan produk, batas pengendali atas dan batas pengendali bawah serta untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan yang sering terjadi di perusahaan Fa.Asatex. penelitian ini dilakukan di Fa.Asatex yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu mulai bulan 1 februari 2010 sampai 25 februari 2010. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan pendamping magang dan karyawan mengenai proses produksi longdress dan seluk-beluk pengendalian kualitas sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan berupa data produk cacat tahun 2009, data profil perusahaan dan data proses produksi. Metode yang digunakan untuk menghitung rata-rata kerusakan produk dan batas pengendali atas dan batas pengendali bawah adalah metode c-chart Berdasarkan analisis c-chart, pada tahun 2009 dapat diketahui bahwa jumlah kerusakan yang terjadi sebesar 4114 potong longdress. Setelah dianalisa dapat diketahui rata-rata kerusakan yang terjadi adalah sebesar 342.8 atau 343 potong longdress, kemudian batas pengendal atas sebesar 398.56 dan batas pengendali bawah sebesar 287.44 Berdasarkan data dan analisis diagram pareto bahwa jenis kerusakan dan prosentase kerusakan meliputi kerusakan karena berlubang sebesar 33.64, plek mblobor sebesar 29.12 dan jahitan tidak rapi sebesar 37.24. kerusakan yang paling dominan adalah kerusakan yang disebabkan jahitan tidak rapi sebesar 37.24. berdasarkan analisis yang diteliti terdapat beberapa penyebab terjadinya kerusakan yaitu mesin, bahan baku, tenaga kerja, dan metode. Analisis penyebab kerusakan digambarkan dalam diagram sebab akibat Agar kualitas produk tetap terjaga, maka perlu dilakukan pengendalian kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi sampai pengendalian produk akhir. Dengan tujuan mendapatkan hasil produksi sesuai yang diharapkan perusahaan, yaitu sesuai pesanan dari pemesan. Kata kunci : batas pengendali atas UCL, batas pengendali bawah LCL produk longdress, analisis c-chart, diagram pareto, diagram sebab-akibat iii ABSTRAK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR LONGDRESS BAGIAN GARMEN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL FIRMA ASATEX SURAKARTA SENJANING PRATAMA RATNA DEVI F 3507104 Thesis research was conducted to evaluate the process of making longdress negligee, to determine the average number of product defects, limits and controls on the lower control limit and to investigate the factors causing damage that often occurs in Fa.Asatex company. This research was conducted in Fa.Asatex performed for about one months from 1 February 2010 until 25 February 2010. The data obtained are primary and secondary data. The primary data obtained by interview with the co- apprentices and employees about longdress production process and the intricacies of quality control while the secondary data obtained from company documents such as a defective product data year 2009, the company profile data and the data production process. The method used to calculate the average product damage and limit controller controlling the upper and lower limit is the c-chart method Based on the analysis of c-chart, in the year 2009 can be seen that the amount of damages amounting to 4114 pieces longdress. Having analyzed the average knowable damages amounted to 342.8 or 343 pieces longdress, then pengendal limit of 398.56 and a limit on the controller for 287.44 Based on data and analysis, pareto diagram that this type of damage and the percentage of damage include damage due to potholes at 33.64, plek mblobor amounted to 12.29 and the stitches are not neat at 37.24. The most dominant damage is damage caused by sloppy stitching for 37.24. investigated based on analysis there are several causes of damage to the machinery, raw materials, labor, and methods. Cause analysis of a causal diagram depicted in In order to maintain product quality, it is necessary to control the quality from raw materials, production process to control the final product. With the objective of getting the expected results based production company, which according to orders from the customer. Keyword : Upper Control Limit UCL, lower control limit LCL longdress product, c-chart analysis, pareto diagram, cause-effect diagram 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung mengikuti kemajuan teknologi yang semakin cepat. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat membawa berbagai dampak bagi perkembangan suatu industri secara global. Ada yang memanfaatkan untuk meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan namun ada pula yang menggunakannya untuk mempertajam persaingan. Suatu perusahaan atau seorang konsumen dapat dengan mudah memperoleh berbagai informasi mengenai pemasok yang sesuai dengan kualifikasi mereka yang mungkin tersebar di seluruh penjuru dunia. Dari sisi mempertajam persaingan, masing-masing perusahaan akan saling berlomba menawarkan hasil produksinya yang terbaik, baik dari sisi kualitas, harga, ataupun nilai tambah lainnya kepada konsumen guna memaksimalkan laba perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba terutama dari kegiatan operasinya. Keputusan-keputusan yang diambil manajer perusahaan mengacu pada pemaksimalan laba yang salah satunya adalah peningkatan kualitas produksi. Kualitas produksi yang baik diharapkan dapat memaksimalkan laba dengan cara meminimalisir biaya 2 produksi yang timbul akibat barang yang diproduksi cacat atau tidak sesuai standar. Kualitas produksi yang baik diharapkan mampu meningkatkan daya saing perusahaan terhadap kompetitornya. Aspek penting yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan atas suatu produk adalah kualitas yang melekat pada produk tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa disamping tingkat harga yang kompetitif, kualitas dari produk tersebut haruslah memenuhi standar kualitas yang dikeluarkan oleh lembaga standardisasi dan juga standar minimun yang dikehendaki konsumen jika produk tersebut berupa produk pesanan. Kualitas dapat diartikan sebagai konsistensi peningkatan dan perbaikan atau penurunan variansi karakteristik suatu produk barang dan jasa yang dihasilkan agar memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan guna meningkatkan kepuasan pengguna produk. Kualitas dalam pengendalian proses statistik adalah bagaimana baiknya suatu barang atau jasa tersebut memenuhi spesifikasi dan toleransi yang di tetapkan oleh bagian desain dan pengembangan dari perusahaan tersebut. Pengendalian kualitas merupakan tehnik dan manajemen dalam mengukur karakteristik kualitas dari barang atau jasa kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi yang diinginkan 3 oleh pengguna, serta mengambil tindakan perbaikan yang tepat apabila ditemukan perbedaan antara hasil aktual dan standar. Pelaksanaan pengendalian kualitas dilakukan setelah diketahui variabel yang membentuk dan menentukan tinggi rendahnya kualitas produk. Dalam hal ini, tehnik pengendalian yang di gunakan dalam pelaksanaan pengendalian kualitas adalah menggunakan metode c-chart. Firma Asatex merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan tekstil yang konsentrasi memproduksi barangnya untuk kebutuhan ekspor, dalam hal ini hanya memproduksi barang pesanan baik perorangan maupun perusahaan. Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis tekstil mewajibkan Fa. Asatex harus meningkatkan kualitasnya agar bisa bertahan bahkan bisa berkembang lebih besar dari pesaingnya. Salah satunya dilakukan dengan cara memproduksi produk yang berkualitas. Dimana kriteria produk berkualitas yang ditetapkan di perusahaan diantaranya longdress tidak berlubang, tidak flek atau mblobor, paspol pada longdress daster tidak terbalik, jahitan rapi, ukuran sesuai dengan pesanan. untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas maka perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas sejak bahan baku sampai produk akhir siap dikirim kepada pemesan.