Metode Pengumpulan Data Tehnik Analisis Data

12

H. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah analisis c-chart, diagram pareto dan fishbone chart 1. Metode c-chart Metode c-chart digunakan untuk mengetahui tingkat kerusakan produk akhir, menurut Ariani 2005: 140 di rumuskan sebagai berikut : a. Menentukan garis pusat center line dimana : = rata – rata jumlah cacat = jumlah produk rusak = banyaknya observasi yang dilakukan b. Menentukan batas kendali atas dan bawah UCL = + 3 LCL = - 3 13 2. Diagram Pareto Diagram pareto merupakan metode untuk mencari sumber kesalahan, masalah atau kerusakan produk untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. Diagram pareto menyatakan bahwa 80 permasalahan merupakan hasil dari penyebab yang hanya 20 Render dan Heizer, 2005 : 266. Dengan diagram ini, maka dapat diketahui jenis cacat yang paling dominan pada hasil produksi selama bulan januari sampai desember tahun 2009. Menurut Render dan Heizer 2005:266 langkah-langkah pembuatan diagram pareto adalah sebagai berikut: 1. Menentukan prosentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan, misalnya terdapat kerusakan A, B, C, dan D yang jumlahnya masing-masing sebesar a, b, c, dan d. 2. Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah paling kecil. 3. Diagram sebab – akibat Fishbone chart Diagram sebab – akibat digunakan sebagai pedoman tehnis dari fungsi –fungsi operasional proses produksi untuk memaksimalkan nilai- nilai kesuksesan tingkat kualitas produk sebuah perusahaan 14 pada waktu bersamaan dengan memperkecil risiko-risiko kegagalan. Gambar 1.2 Diagram Sebab-Akibat method man material machine akibat 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengendalian Kualitas

Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memantau aktivitas dan memastikan kinerja sebenarnya yang dilakukan telah sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan cara memonitor keluaran output, membandingkan dengan standar- standar, menafsirkan perbedaan dan mengambil tindakan untuk menyesuaikan kembali proses-proses itu sehingga sesuai dengan standar Buffa, 1999 : 109. Assauri 2004:25 menjelaskan bahwa pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Ahyari 2002:44, pengendalian dapat diartikan sebagai pengawasan, yang sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan. Kualitas merupakan totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk memutuskan kebutuhan- 16 kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi Render, 2001:92. Menurut Gasperz 2005:5, kualitas merupakan totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau diterapkan. Sedangkan menurut Yamit 2003:347, kualitas atau mutu adalah suatu istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi ditinjau dari pandangan konsumen, secara subjektif orang mengatakan kualitas adalah sesuatu yang cocok dengan selera fitness for use. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas yang baik perlu dikendalikan untuk menjaga keseimbangan produksi dan pemasaran. Hal ini timbul dari sikap konsumen yang menginginkan barang dengan kualitas yang terjamin, serta ketatnya persaingan antara perusahaan yang memproduksi jenis barang yang sama. Adapun hal tersebut dapat di lakukan melalui pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas merupakan tehnik dan manajemen dalam mengukur karakteristik kualitas dari barang atau jasa kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pengguna, serta mengambil tindakan perbaikan yang tepat apabila ditemukan perbedaan antara hasil aktual dengan standar. Beberapa pengertian pengendalian kualitas, antara lain : 1. Pengendalian kualitas adalah suatu tehnik pengawasan kualitas dimana karyawan dan pimpinan bersama-sama berusaha 17 memperbaiki dan meningkatkan hasil produksi Handoko, 1984:453 2. Pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat di pertahankan sebagaimana telah di rencanakan Ahyari, 1990:239 3. Pengendalian kualitas adalah merencanakan dan melaksanakan cara yang paling ekonomis untuk membuat sebuah barang yang akan bermanfaat dan memuaskan tuntutan konsumen secara maksimal Assauri, 2004:18 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas adalah aktivitas untuk menjaga, mengarahkan, mempertahankan dan memuaskan keinginan konsumen.

B. Dimensi Kualitas

Terdapat delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dalam Yamit 2004:10, yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis terutama bagi perusahaan manufaktur atau perusahaan yang menghasilkan barang. Dimensi tersebut adalah: 1. Kinerja performance : yaitu karakteristik pokok dari produk inti 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan features : karakteristik pelengkap atau tambahan