commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya dan daerah memiliki kekayaan dan keunikan kuliner yang berbeda di setiap daerahnya. Mulai
dari makanan yang bersifat tradisional hingga modern semua tersedia dalam makanan khas Indonesia. Penggemar kuliner Indonesia harus menjelajahi dari
Sabang sampai Merauke untuk mengetahui keberagaman dan keunikan kuliner khas Indonesia. Akan lebih baik jika semua kuliner khas Indonesia disatukan di
sebuah tempat yang nyaman, asri, strategis, dan diterangi oleh lampu – lampu malam yang menghiasi.
Kota Solo Surakarta terkenal akan wisata kuliner dan budaya. Salah satu potensi besar kota Solo adalah wisata kuliner.
Tempat yang menjadi tujuan kuliner antara lain adalah tengkleng pasar klewer, susu shijack, nasi liwet, bubur
lemu, wedang dongo, bestik lidah, gudeg ceker Bu Kasno dan sate sapi “Yu Rebi”. Sebuah terobosan baru dalam penataan Kota Solo yang dilakukan oleh
Bapak Ir. H. Joko Widodo selaku Walikota Solo di kawasan Gladag telah mulai menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal itu terlihat dari terwujudnya kawasan
tempat makan di malam hari yang di beri nama GALABO. GALABO terletak di jalan yang ditutup pada malam hari dan lokasi GALABO bersebelahan dengan
patung pahlawan Slamet Riyadi yang terkenal di Surakarta. GALABO sendiri adalah singkatan dari 3 tempat di pusat Solo yang menjadi
tempat pusat jajanan malam Solo.
commit to user
Pemerintah Kota Surakarta menata GALABO menjadi kumpulan jajanan kuliner yang rapi dan tertata. Tempat ini sekaligus menjadi public space bagi
masyarakat Solo dengan masyarakat di sekitarnya dan luar kota. Di tempat ini sangat mungkin sekali terjadi interaksi sosial yang luas. Di sinilah tempat
penyatuan rasa, budaya, adat dan lain sebagainya. Efektif sekali sebagai tempat sosialisasi untuk suatu wacana baru. Pemerintah Kota menaruh harapan kepada
GALABO sebagai ajang perkumpulan para penjaja kuliner dan tempat untuk masyarakat menikmati malam di Solo, dan di lain pihak menjadi salah satu
strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kota Solo dan sekitarnya. Untuk menyempurnakan dan mendukung kegiatan promosi yang telah
dilakukan oleh
Pemkot Surakarta,
maka penulis
mengambil tema
PERANCANGAN PROMOSI GALABO GLADAG LANGEN BOGAN MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL dengan menggunakan strategi
promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan tepat.
B. Rumusan Masalah