commit to user 15
3 Menjunjung  tinggi  nilai-nilai  spiritual  berdasar  kepercayaan  masing-
masing. 4
Ikut membina dan memelihara kesehatan jasmani. 5
Mengembangkan terus hubungan baik antar karyawan. Saat ini luas lokasi PT.Mekar Armada Jaya kurang lebih 30 hektar dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut. utara
: Jalan Soekarno – Hatta, Kota madya Magelang.
Selatan : Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Timur : Kampung Soka.
Barat : Jalan Mayor Jendral. Bambang Soegeng.
PT.  Mekar  Armada  Jaya  terletak  di  sebelah  selatan  kotamadya  Magelang, tepatnya di  jalan Mayjend Bambang Soegeng  nomor 7 PoBox 160 Magelang,
yang  merupakan  perbatasan  antara  kotamadya  Magelang  dengan  kabupaten Magelang. Karena letaknya di tepi jalan raya maka lokasi  ini strategis dimana
kebutuhan  sarana  transportasi  terpenuhi  dengan  baik.  Selain  itu  diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Magelang pada
khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
B. Proses Produksi
Karoseri  identik  dengan  proses  handmademanual  untuk  bodinya. Handmade  adalah  membuat  kendaraan  dengan  keterampilan.  Hampir  sama
dengan  membuat  prakarya  dari  kertas  karton  yang  digunting-gunting  sesuai pola  kemudian  dilipat  hingga  menjadi  sebuah  bentuk.  Bedanya  dalam
commit to user 16
pembuatan kendaraan menggunakan plat besi, guntingnya dengan gerinda atau alat  potong  logam  dan  mengelemnya  menggunakan  las,  klem  ataupun  baut.
Bentuk  model  yang  banyak  melekuk-lekuk,  dapat  dibuat  dengan  dipanasi menggunakan  las,  kemudian  dibentuk  sesuai  yang  diinginkan  menggunakan
suatu  alat.  Proses  selanjutnya  kemudian  dihaluskan  menggunakan  dempul sebelum  dicat.  Hal  ini  di  satu  sisi  merupakan  karoseri,  dimana  kualitas  bodi,
tingkat presisi, kesamaan  bodi  satu dengan  yang  lain relatif rendah dibanding dengan  mobil-mobil  keluaran  pabrikan  Agen  Tunggal  Pemegang  Merk
ATPM.  Ketergantungan  terhadap  kemampuan  manusia  masih  sangat  tinggi. Namun  di
sisi  lain  justru  menjadi  kelebihan  karoseri  karena  “Apapun  bisa dibuat” adalah  nilai plus  yang paling tinggi. Bentuk yang rumit,  fungsi  yang
beragam  atau  membuat  produk  satu-satunya  diIndonesia  juga  dimungkinkan. Bila  memesan  mobil  isuzu  Elf  eksklusif  dengan  toilet  didalamnya  plus  kursi
pijat dan berbagai aksesori yang sesuai keinginan ke produsen ATPMnya tentu tidak  akan  dipenuhi,  disinilah  karoseri  yang  akan  berperan  dalam
pembuatannya. Dalam  suatu  proses  perusahaan  karoseri  kegiatan  produksi  merupakan,
kegiatan  yang  merubah  bahan  baku  menjadi  produk  jadi  yang  bernilai  lebih. Pada  industri  karoseri  New  Armada  PT.  Mekar  Armada  Jaya  prosesnya
meliputi  kegiatan-kegiatan  yang  bertujuan  untuk  membuat  produk  dengan menggabungkan  komponen-komponen  produksi  menjadi  satu  kesatuan  yang
utuh.
commit to user 17
Berikut adalah gambaran tentang rangkaian proses produksi di PT. Mekar Armada Jaya :
Gambar 1. Bagan Alir Proses Produksi Sumber : New Armada, 2010
Pada dasarnya pada proses karoseri untuk berbagai jenis kendaraan baik mini bus, medium bus, bus, box semuanya melalui tahapan-tahapan yang sama.
Berikut tahapan-tahapan proses produksi untuk jenis produk bus : Pelepasan dan pemasangan suku
cadang yang terpasang pada chasiss persiapan
Pemotongan dasar
Pembentukan Penyambungan
Pemeriksaan
Epoxy filter Pengampelasan
Pendempulan
Gosok bodi Pengecatan
Pemasangan
Perakitan Pemasangan
Pemeriksaan terakhir
commit to user 18
1. Tahap persiapan
Dalam  melakukan  proses  pengerjaan  karoseri  bus  diperlukan  persiapan yang matang untuk mempermudah jalannya proses tersebut. Persiapan yang
dilakukan antara lain, persediaan bahan baku dan segala jenis perlengkapan lainnya  yang  dibutuhkan.  Dalam  persiapan  bahan  baku  harus  memiliki
kualitas  yang  baik,  sehingga  hasil  produksinya  berkualitas  dan  mampu bersaing dengan produk yang lain dan juga memuaskan konsumen.
Pada  industri  karoseri  New  Armada,  persiapan  dalam  menjalankan proses  karoseri  atau  perakitan  bodi  yang  akan  dikerjakan  berdasarkan
pesanan  dari  pihak  order  dimana  sebagian  bahan  baku  yang  dibutuhkan sudah di tempat sedangkan bahan baku yang lain dapat dipesan saat terjadi
transaksi antara pihak manajemen perusahaan dengan pihak order. 2.
Pembentukan dan Penyambungan Rangka Bus Pembuatan  rangka  bus  harus  mengikuti  spesifikasi  gambar  yang  telah
ditentukan  berdasarkan  pesanan,  karena  masing-masing  model  memilki spesifikasi  sendiri  dan  jumlah  material  yang  diperlukan.  Sebelum
pembentukan  dan  penyambungan  kerangka  dilakukan  terlebih  dahulu dirubah perubahan stir dan tangki,  ini dilakukan  agar sesuai dengan  model
yang diinginkan terutama dari pihak order. Walaupun posisi diubah ataupun letaknya  tidak  boleh  bertentangan  dengan  peraturan  pemerintah  karena  hal
ini berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan itu sendiri Dalam  pembuatan  komponen  rangka  sendiri,  secara  garis  besar
dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain :
commit to user 19
a. Pemotongan Dasar
Pemotongan  dasar  dilakukan  untuk  mendapatkan  bentuk  dasar  yang akan  melalui  proses  perakitan  selanjutnya.  Hal-hal  yang  perlu
diperhatikan dalam pemotongan dasar antara lain : 1
Efisiensi penggunaan material 2
Efisiensi penggunaan mesin atau alat potong Efisiensi  penggunaan  material  dilakukan  dengan  memperhatikan
tanda pemotongan atau garis bantu yang sesuai densain mal atau pola dari  model.  Biasanya  pola  model  yang  perlu  ketelitian  adalah  pola
model  lampu  depan  dan  belakang  tergantung  dari  pesanan  pihak konsumen.  Efisiensi  alat  dilakukan  dengan  memperhatikan  jumlah
komponen yang akan dipotong dan tingkat kehalusannya. b.
Pembentukan Proses  ini  diutamakan  untuk  membentuk  rangka  yang  melengkung
seperti tempat dudukan lantai, kaca depan, kaca belakang, kaca samping, model pintu, plafon, dek samping sesuai dengan bentuk dan fungsinya.
c. Penyambungan
Pada  tahap  ini  rangka  yang  telah  siap  disambung  dengan menggunakan  las  mig,  karena  las  mig  merupakan  metode  teknik
pengelasan  dengan  menggunakan  las  busur  elektroda  tak  terumpan dengan  argon  sebagai  gas  pelindung,  sehingga  hasil  yang  didapat  lebih
baik dan prosesnya juga lebih sederhana dan ringan.
commit to user 20
Penyambungan  ini  tidak  dilakukan  secara  langsung  tetapi  dilakukan secara bertahap yaitu rangka bagian samping kiri dan kanan, bagian atap,
dan  bagian  dasar  chasiss  disambung  secara  terpisah.  Setelah  bagian tersebut selesai maka dilakukan penyambungan secara menyeluruh mulai
dari  bagian dasar kemudian  bagian rangka  bodi damping kiri dan kanan kemudian yang terakhir bagian atap.
d. Pemeriksaan
Pemeriksaan  dilakukan  agar  menjamin  ketepatan  posisi  rangka setelah  seluruh  rangka  disambung.  Pada  tahapan  ini  menggunakan  alat
bantu  yaitu  hammer,  mesin  las,  meteran  sehingga  pada  waktu  perakitan bodi  bus  tidak  melengkung  atau  miring  karena  rangka  untuk  bus
merupahan  hal  yang  sangat  vital  karena  berhubungan  dengan kenyamanan ketika dikendarai.
Proses pemeriksaan dilanjutkan dengan pelapisan zat anti karat pada rangka. Pelapisan zat anti karat ini dilakukan dengan tujuan agar rangka
bus  yang  telah  dibentuk  dapat  tahan  korosi  terutama  pada  bagian  yang mengalami proses pengelasan.
3. Penyambungan dan Pembentukan Trap Bodi Bus
Proses  trap  bodi  ini  merupakan  proses  penyambungan  rangka  dengan lembaran  baja  galvanil  dengan  ketebalan  1,2  mm.  Lembaran  baja  sebelum
dipasang  terlebih  dahulu  dipotong  sesuai  dengan  ukuran  rangka  bodi. Pemotongan awal  biasanya untuk bodi depan  mengikuti pola  model  lampu
dan  kaca  depan.  Kemudian  untuk  bodi  samping  lembaran  baja  dipotong  3
commit to user 21
bagian,  yaitu  bagian  samping  depan,  tengah  dan  samping  belakang mengikuti  model  pintu  samping  dan  bagasi  samping.  Bagian  atap  juga
dibagi menjadi 3 bagian dengan maksud agar penyambungan dengan rangka bus agar lebih mudah.
Proses perakitan  bus  ini  mengikuti  bentuk rangka sesuai dengan  model pesanan  bus  tersebut.  Sedangkan  proses  sebelum  penyambungan  dengan
rangka antara lain sebagai berikut : a.
Bagian  atap  lembaran  terlebih  dahulu  dipress  dengan  menggunakan mesin  press  dengan  model  lekukan  tertentu.  Mesin  press  ini  digunakan
untuk  membuat  tekukanlipatan  dengan  baja  galvanil  sesuai  dengan ukuran yang dikehendaki.
b. Bagian samping, bagian belakang dan bagian depan bus dibentuk sesuai
model  juga dengan  menggunakan  mesin  press atau dengan  cara  manual yaitu  dengan  dipukul-pukul  menggunakan  palu  menggunakan  landasan
agar hasilnya rapi seperti halnya dengan menggunakan mesin press. Setelah lembaran baja dibentuk sesuai model maka komponen tersebut
telah  siap  dirakit  dan  disambung  dengan  rangka.  Proses  pengelasan menggunakan  mesin  las  mig  dan  press  bodi.  Perakitan  dengan  rangka  bus
ini tidak dilakukan secara bersama-sama karena ukuran lembaran komponen bodi besar dan terpisah.
Pengelasan sendiri ada 3 tahap yaitu : a.
Tahap  pertama  bertujuan  untuk  memperkokoh  konstruksi  rangka sehingga rangka tidak retak.
commit to user 22
b. Tahap kedua pengelasan ulang yang bertujuan untuk menambah las pada
bagian-bagian tertentu. c.
Tahap  ketiga  proses  metal  finish  yang  bertujuan  untuk  meratakan, menghaluskan  dan  membersihkan  permukaan  yang  menonjol  atau
cekung maka dilakukan ketok bodi sehingga dicapai kerataan ketinggian permukaan  plat  yang  sama  prospek  ketok  ini  dilakukan  dengan  cara
manual dengan menggunakan alat ketok. 4.
Pengecatan Bodi Secara  ringkas  pengecatan  bodi  bus  34    yang  terjadi  di  industri
karoseri  New  Armada  meliputi  tahapan-tahapan  seperti  metode  persiapan permukaan,  pendempulan,  persiapan  pengecatan,  dan  pengecatan.  Guna
memperjelas  proses  pengecatan  tersebut  maka  di  bawah  ini  diberikan bagian dan urutan-urutan proses pengerjaan sebelum dilakukan pengecatan
bodi bus. a.
Persiapan Permukaan Bagaimanapun  persiapan  permukaan  adalah  sebuah  proses  penting
yang  besar  pengaruhnya  terhadap  hasil  sebuah  pengecatan  terutama untuk pengecatan bodi bus. Sesuai dengan berjalannya waktu persiapan
yang tidak baik dapat menyebabkan pengelupasan dan pemudaran bodi bus ± 1-2 hari.
b. Pembersihan
Tujuannya  adalah  untuk  membersihkan  semua  permukaan  bodi bus  dari  kotoran  yang  menempel  agar  lapisan  anti  karat  dapat
commit to user 23
menempel dengan erat serta karat dapat dicegah. Cara membersihkan bodi  adalah  menggosok  dengan  amplas  no  3  membersihkan
menggunakan  sikat  kawat  sampai  bersih,  dan  berwarna  putih  kebiru- biruan  selanjutnya  dilap  menggunakan  kain  bersih  dan  disemprot
dengan angin dari kompresor untuk menghilangkan debu. c.
Pengecatan Permukaan Dasar epoxy Tujuan dari proses ini adalah untuk pengecatan dasar bodi bus dan
memberikan  daya  rekat  antara  dempul  dengan  cat  yang  digunakan. Pengerjaan  pengecatan  dasar  permukaan  di  industri  karoseri  NEW
ARMADA dilakukan di dalam ruang oven agar hasil  yang didapatkan maksimal.  Adapun  lama  pengerjaan  untuk  satu  bus  ±  1-2  hari  dalam
pengerjaan pengecatan permukaan. d.
Proses Pendempulan Dempul  adalah  bahan  lapisan  bawah  seperti  pasta  digunakan
untuk  mengisi  celah  yang  dalam  dan  menghaluskan  dan  juga menutupi bagian-bagian bodi yang tidak rata akibat proses pengerjaan
bodi bus. e.
Proses Pengampelasan Pengampelasan  merupakan  proses  penghalusan  bodi  kendaraan
setelah pendempulan.
Proses penghalusan
dimulai dengan
penggosokan  kering  menggunakan  amplas.  Proses  pengamplasan  ada 2 tahap :
commit to user 24
1 Sandying I
Menggosok bodi dengan amplas nomor 6 sd 120. Penggosokan dilakukan  dengan  menggunakan  air  atau  sebelum  penyemprotan
epoxy. 2
Sandying II Menggosok  hasil  epoxy  menggunakan  air  dan  amplas  nomor
320 sd 400 atau sesudah penyemprotan epoxy tahap II.  Bila terjadi cacat  pada  hasil  pendempulan  maka  proses  pendempulan  diulang
sampai  bodi  bus  benar-benar  halus  dan  siap  masuk  ke  proses pengecatan. Hal ini dilakukan agar kualitas cat benar-benar bagus.
f. Proses Epoxy Tahap II
Epoxy  II  adalah  pengecatan  dasar    permukaan  pendasaran  untuk proses  pengecatan.    Adapun  cara  pengerjaan  dan  bahan  yang
digunakan  hampir  sama  dengan  epoxy  I.  Tujuannya  adalah  untuk pengecatan  dasar  permukaan  bodi  bus  dan  memberikan  daya  lekat
antara  dempul  dengan  cat  yang  digunakan.  Selain  itu  juga  berfungsi untuk  menutup pori-pori dan  lubang kecil  hasil pendempulan. Proses
epoxy  filter  ini  dilakukan  setelah  dempul  benar-benar  kering  dan permukaan  bodi  bersih  selanjutnya  surface  disemprotkan  secara
merata  ke  seluruh  permukaan  bodi  bus  sampai  ketebalan  ±  40mikro dan dikeringkan di tempat terbuka kurang lebih 6 jam.
Setelah  proses  epoxy  II  ini  benar-benar  selesai  dan  telah dinyatakan  benar-benar  kering,  kemudian  dilakukan  tahap  proses
commit to user 25
standying  II.  Proses  standying  II  ini  dilakukan  dengan  tujuan  untuk mendapatkan  permukaan  bodi  bus  yang  sangat  halus  supaya  hasil
pengecatannya baik. g.
Proses Pengecatan Pengecatan berfungsi untuk memperindah kendaraan, melindungi
plat  bodi,  mencegah  karat,  dan  menambah  nilai  ekonomis  serta estetika dari hasil produk.
Proses pengecatan dibagi menjadi 3 yaitu : 1
Pengecatan bodi bus sebagai cat dasar warna bus. 2
Cat  strip  merupakan  variasi  untuk  menambah  keindahan  apapun kreasinya bodi dengan cat.
3 Cat  finish  merupakan cat  berwarna  bening  yang  digunakan untuk
melapisi hasil pengecatan sebelumnya. Sebelum  pengecatan  dimulai  dilakukan  pembersihan  terhadap  bodi  bus
terlebih  dahulu.  Pembersihan  bodi  bus  ini  dengan  menyemprotkan  angin bertekanan  dan  menggosok  bodi  bus  dengan  wash  benzene  agar  dapat
dihasilkan  cat  yang  rekat.  Kemudian  melakukan  persiapan  pengecatan. Persiapan  ini  dilakukan  di  tempat  yang  bebas  debu  dan  minyak.  Selanjutnya
dilakukan  pengecatan  awal  sebagai  cat  dasar  terlebih  dahulu  secara  tipis-tipis dengan  tujuan  agar  sedapat  mungkin  catnya  menempel  dengan  baik.  Proses
selanjutnya  adalah  pengovenan  dan  merupakan  proses  pengeringan  cepat. Industri karoseri New Armada memilki 3 buah oven dengan kapasitas masing-
masing  2  buah  bus.  Pemanasannya  menggunakan  lampu  mercury  dan  lama
commit to user 26
prosesnya  ±  20-25  menit.  Pengeringan  cat  dengan  oven  ini  dilakukan  agar mendapat  kekerasan  permukaan  cat  yang  baik  dan  tahan  terhadap  goresan-
goresan. Setelah  proses  cat  dasar  selesai,  dilakukan  pemeriksaan  oleh  pengawas
sebelum  dilakukan  proses  pengecatan  selanjutnya.  Bila  terdapat  cacat  yang banyak maka proses akan diulang kembali dari proses pendempulan bila perlu
dari  proses  pengecatan  dasar.  Tetapi  bila  cacat  dirasa  tidak  terlalu  banyak, maka  dilakukan  perbaikan  tanpa  harus  melakukan  pengecatan.  Caranya  yaitu
dengan memberikan  komponen
berwarna putih  kemudian  digosok
menggunakan  kain.  Bila  masih  ada  bintik-bintik  maka  bagian  tersebut  diberi komponen dan digosok dengan amplas nomor 1000 yang cara penggosokannya
dicampur dengan  menggunakan air  lalu dilap dengan kain dan tunggu  sampai mengering.
Bila  proses  pengecatan  telah  selesai  maka  dilakukan  pengecatan  sesuai dengan  warna  yang  dipesan  oleh  konsumen.  Proses  pengecatan  dan
pengeringan cat sama dengan pengecatan awal yang setiap proses selesai yang selalu diikuti  dengan pemeriksaan.
5. Proses Pemasangan Interior Finishing
a. Pemasangan Plafon
Tahap  awal  pemasangan  plafon  ini  adalah  plafon  bagian  atas  yaitu melapisi bagian atap bus dengan triplek kayu dan bahan imitasi. Triplek
pelapis  dibor  terlebih  dahulu  dan  disekrup  hingga  menyatu  dengan bagian atap. Setelah itu bahan spon dilem di triplek,  dan imitasi sebagai
commit to user 27
pelapis akhir sekaligus juga menjadi tutup plafon. Bahan triplek dan kain imitasi ini diukur langsung menyesuaikan atap bus.
Setelah  pemasangan  plafon  selesai  dilanjutkan  dengan  pemasangan dek  samping  pada  bodi.  Prosesnya  hampir  sama  dengan  proses
pemasangan  plafon.  Pada  pemasangan  triplek  pada  bodi  samping menggunakan  bahan  perantara  antara  kerangka  dengan  triplek  agar
triplek  tidak  bunyi  ketika  terkena  getaran.  Bahan  yang  digunakan  ialah sikaflex,  ABS  Embossviny.  Proses  pemasangan  plafon  ini  dikerjakan
dalam waktu 12 hari oleh 5-6 orang. Proses  ketiga  yaitu  pemasangan  lantai  bus.  Proses  awal  yaitu
mengukur ukuran lantai dan plat besi dengan meteran. Setelah mendapat ukuran  yang  pasti  plat  besi  dipotong  sesuai  dengan  ukuran  yang  talah
ditentukan.  Pemotongan  plat  besi  menggunakan  las  Assetelyn,  sehingga pengerjaanya  memakan  waktu  yang  relatif  singkat.  Setelah  mendapat
potongan  plat  besi  maka  dipasang  di  rangka  bawah  menggunakan  las listrik jenis mig dan sebagian dibor dan disekrup.
b. Proses Pemasangan Kaca
Pada  proses  pemasangan  kaca  ini  dibagi  menjadi  3  bagian  yaitu  : bagian depan, samping dan  belakang. Kapasitas pengerjaan pemasangan
kaca  ini  dipengaruhi  oleh  tingkat  kesulitan  dan  banyaknya  kaca  yang harus dipasang.
Dalam proses pemasangan kaca sebelum kaca dipasang dudukan kaca bagian  dalam  dilapisi  dengan  perekat  dan  ditahan  dengan  penahan  kaca
commit to user 28
agar kaca dapat presisision dengan dudukannya waktu dipasang. Setelah dirasa kuat penahan kaca dapat dilepas.
c. Pemasangan Wipper
Wipper  atau  pembersih  kaca  depan  ketika  hujan  dapat  dipasang ketika  kaca  bagian  depan  sudah  terpasang  dan  perekatnya  benar-benar
kering. Wipper yang dipasang biasanya ada 2 model yaitu model vertikal dan horisontal. Pemasangan ini tergantung dari pemesanan.
d. Pemasangan Komponen Lain
Pemasangan komponen ini terdiri dari : 1
Lampu yang terdiri dari : head lamp dan front lamp. 2
Kaca spion kanan kiri 3
Pemasangan dash board. 4
Pemasangan hand grip penumpang. 5
Pemasang audio visual tergantung pemesanan 6
Pemasangan karpet lantai. 7
Pemasangan komponen optional. e.
Pemasangan Jok Pemasangan jok terdiri dari 2 proses yaitu pembuatan rangka jok dan
pembuatan jok itu sendiri. Adapun prosesnya antara lain : 1
Pembuatan rangka jok Rangka jok berupa besi pipa yang didalamnya berongga sehingga
ringan.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  beban  dari  bus  itu  sendiri  tidak bertambah. Besi pipa dibengkokkan sesuai dengan model standar bus
commit to user 29
pada  umumnya  dengan  menggunakan  mesin  roller,  lalu  dibuat  tiang untuk  dudukan  jok  dan  disambung  dengan  rangka  jok  menggunakan
las mig. 2
Pembuatan Jok Rangka  yang  telah  dipasang  dudukan  atau  sandaran  dilapisi
dengan  bahan  imitasi  dan  spoon  standar  jok  bus.  Bahan  imitasi  ini antara  lain  vinyl,  oscar,  polyster  beludru.  Bahan  tersebut  dijahit
membentuk sarung sesuai pola untuk sandaran jok. Proses yang sama dilakukan terhadap tempat duduk, dilakukan proses yang terpisah dari
rangka  jok.  Bila  kedua  proses  telah  selesai  maka  dilanjutkan  dengan memasang  jok  ke  dalam  lantai  bus.  Penguat  dudukan  jok  pada  bus
dibuat lubang pada tiap kaki jok agar dapat diperkuat dengan sekrup. Mesin yang digunakan untuk melubangi adalah mesin bor tangan.
6. Proses Finishing
Pada proses ini bus yang telah selesai prosesnya pada awal pembentukan rangkabodi hingga pengecatan dilakukan pemeriksaan dan pengecatan serta
melakukan  perbaikan-perbaikan  kecil  pada  bagian-bagian  yang  kurang sempurna.  Pada  umumnya  proses  ini  dilakukan  ketika  kendaraan  hendak
diserahkan  kepada  bagian  pemasaran  atau  konsumen.  Perbaikan-perbaikan kecil meliputi pembetulan letak komponen dan tambahan cat untuk cat yang
kurang baik.
commit to user 30
Pada  final  cheking  pemeriksaan  dilakukan  oleh  dinas  kepolisian  lalu- lintas  untuk  memastikan  bus  tidak  mengalami  cacat  atau  tidak  menyalahi
peraturan undang-undang angkutan umum. Final  checking  biasanya  dilakukan  ketika  bus  hendak  dipasarkan  atau
diserahkan  kepada  pihak  order.  Pemeriksaan  tersebut  atas  permintaan manajemen  perusahaan  karena  perusahaan  tidak  memiliki  petugas  khusus
untuk  melakukan  pengecekan  ulang.  Pengecekan  tersebut  bertujuan  agar pihak  kepolisian  lalu-lintas  memastikan  bahwa  bus  dapat  layak  jalan  dan
tidak cacat. 7.
Pre Delivery Inspection PDI Pada  proses  ini  kendaraan  yang  telah  jadi  dilakukan  perbaikan-
perbaikan  kecil  pada  bagian  yang  kurang  sempurna.  Umumnya  proses  ini dilakukan ketika kendaraan hendak diserahkan ke bagian pemasaran.
C. Higiene Perusahaan