commit to user 30
Pada  final  cheking  pemeriksaan  dilakukan  oleh  dinas  kepolisian  lalu- lintas  untuk  memastikan  bus  tidak  mengalami  cacat  atau  tidak  menyalahi
peraturan undang-undang angkutan umum. Final  checking  biasanya  dilakukan  ketika  bus  hendak  dipasarkan  atau
diserahkan  kepada  pihak  order.  Pemeriksaan  tersebut  atas  permintaan manajemen  perusahaan  karena  perusahaan  tidak  memiliki  petugas  khusus
untuk  melakukan  pengecekan  ulang.  Pengecekan  tersebut  bertujuan  agar pihak  kepolisian  lalu-lintas  memastikan  bahwa  bus  dapat  layak  jalan  dan
tidak cacat. 7.
Pre Delivery Inspection PDI Pada  proses  ini  kendaraan  yang  telah  jadi  dilakukan  perbaikan-
perbaikan  kecil  pada  bagian  yang  kurang  sempurna.  Umumnya  proses  ini dilakukan ketika kendaraan hendak diserahkan ke bagian pemasaran.
C. Higiene Perusahaan
1. Faktor Fisik
Di  PT.  Mekar  Armada  Jaya  Magelang  telah  dilakukan  pengukuran faktor fisik seperti kebisingan, penerangan, iklim kerja, dan getaran.
a. Kebisingan Jenis  kebisingan  yang  ada  di  PT.  Mekar  Armada  Jaya  meliputi
kebisingan continue dan impulsiv yang dihasilkan oleh mesin-mesin serta kebisingan  impulsiv  yang  dihasilkan  oleh  proses  reforming  pada
pembuatan  berbagai  bagian  komponen  barang  yang  diproduksi.  Tenaga
commit to user 31
kerja terpapar bising pada saat bekerja selama 8 jam sehari. Adapun data pengukuran  intensitas  kebisingan  di  ruangan  produksi  dengan
menggunakan Sound Level Meter merk Rion NA-20 tersaji pada tb.1. Tabel 1. Data Pengukuran Kebisingan
NO Unit
Intensitas NAB
Keterangan 1
Interior 79,12 dBA
85 dBA Jenis kebisingan adalah
kebisingan kontinue, intermitten dan
impulsive dengan sumber bising
dari berbagai jenis mesin
seperti: mesin gerinda, mesin las, mesin bor,
mesin bending, mesin Scrap, Gas
Cutting,kompresor. 2
Painting Bus 71,6 dBA
85 dBA 3
Finishing Bus Evo  78,8 dBA 85 dBA
4 Rangka Bus Non
Evo 89,25 dBA
85 dBA
5 Painting Mini bus
74,4 dBA 85 dBA
6 Dempul Mini Bus
78,25 dBA 85 dBA
7 Body Mini Bus
92,1 dBA 85 dBA
8 Body Bus Non Evo  89,25 dBA
85 dBA 9
Yellow Plant 81,3 dBA
85 dBA
10  Polyuretan 70,5 dBA
85 dBA
Sumber : New Armada, 2010 Berdasarkan  data  yang  tersaji  pada  tb1.  Dapat  dilihat  Unit  bagian
yang melebihi NAB adalah Rangka Bus Non Evo,  Body Mini Bus, Body Bus Non Evo dan Yellow Plant.
Untuk  mengatasi  kebisingan  tersebut,  maka  perusahaan  mewajibkan kepada  tenaga  kerjanya  untuk  memakai  alat  pelindung  telinga  jenis  ear
commit to user 32
plug. Terutama pada bagian produksi  yang terdapat  pekerjaan-pekerjaan yang  terpapar  oleh  kebisingan.  Di  PT  Mekar  Armada  Jaya    sudah
mengadakan penyedian ear plug untuk para pekerja dengan system tukar, jadi  apabila  dirasa  sudah  tidak  layak  pakai  maka  ear  plug  harus  ditukar
oleh pekerja kepada kepala bagian divisi masing-masing. b. Penerangan
Sumber  penerangan  di  PT.  Mekar  Armada  Jaya  berasal  dari penerangan  alami  dan  buatan.  Penerangan  buatan  berasal  dari  lampu  TL
dan  flouresent.  Penerangan  buatan  hanya  digunakan  ketika  kondisi lingkungan buruk, selebihnya menggunakan penerangan alami.
New  Armada  belum  melakukan  pengukuran  terhadap  intensitas penerangan  di  area  kerja,  sehingga  besarnya  intensitas  penerangan  di
masing-masing area kerja belum diketahui. Sebagai  upaya  pengendalian  penerangan  PT.  Mekar  Armada  Jaya
telah  melakukan  perawatan  dan  perbaikan  sistem  penerangan  perusahaan, mengatur tata letak dan desain penerangan di tempat kerja.
c. Iklim Kerja Panas di lingkungan kerja berasal dari berbagai sumber seperti mesin,
pengaruh  lampu  penerangan,  ventilasi  yang  kurang  baik,  suhu lingkungan  dan  panas  akibat  proses  pengelasan.  Lokasi  kerja  dengan
sirkulasi  udara  yang  kurang  baik  sehingga  terjadi  dehidrasi  yang menyebabkan kelelahan pada tenaga kerja.
commit to user 33
Area kerja harus ditata menurut proses kerja yang ada sehingga aliran proses  dan  material  yang  ada  dapat  berjalan  lancar  sehingga  tercapai
efisiensi yang tinggi. Dalam menata area kerja perlu diperhatikan banyak hal  salah  satu  faktornya  adalah  aliran  udara  atau  suhu  ruangan.  Agar
tidak  menimbulkan  kelelahan  berlebih  dan  ketidaknyamanan  bekerja. Iklim  setempat  di  tempat  kerja  diatur  agar  nyaman  sesuai  dengan  sifat
pekerjaan  yang  dilakukan.  Temperatur  yang  dianjurkan  di  tempat  kerja adalah  24°-26°  C.  Suhu  kering  pada  kelembaban  65-95  .  Dan  suhu
tersebut  merupakan  suhu  nikmat  di  Indonesia.  Sedangkan  suhu  optimal dari dalam tubuh untuk mempertahankan  fungsinya adalah antara 36,5°-
37,5°  C.  Semakin  aktif  seseorang  maka  semakin  rendah  suhu  yang diperlukan  supaya  ideal,  sehingga  pekerja  dengan  pekerjaan  berat  suhu
yang  ideal  adalah  20°  C.  Dari  pengukuran  iklim  kerja  di  PT.  Mekar Armada Jaya tersaji pada tabel. 2.
Tabel 2. Data Pengukuran Iklim Kerja No  Lokasi
Wet Bulb ºC Globe ºC
Dry Bulb ºC WBGT inout ºC
1. Body Mini Bus
25,2 33,5
31,3 27,7
2. Dempul Mini Bus
25,9 37,3
31,7 29,3
3. Finishing Mini Bus
25,9 33,9
32,5 28,0
4. Finishing Bus evo
25,4 35,1
32,3 28,3
5. Plant Service
25,5 34,5
32,7 28,1
6. Office
24,9 29,8
28,4 26,2
Sumber : Data Primer, 2012
commit to user 34
Kegiatan  di  PT.  Mekar  Armada  Jaya  di  setiap  area  kerja  produksi mempunyai  beban  kerja  yang  masuk  kedalam  kategori  sedang,  karena
hampir  seluruh  proses  kerja  dilakukan  secara  berdiri,  kerja  sedang  pada mesin, kadang-kadang berjalan, mengangkat dan mendorong benda secara
terputus-putus,  sehingga  kalori  yang  dibutuhkan  750-2000  BTUjam. Sedangkan  di  area  office,  mempunyai  beban  kerja  yang  masuk  kedalam
kategori  ringan,  karena  hampir  seluruh  kegiatan  dilakukan  secara  duduk dan  kadang-kadang  berjalan  sebentar,  sehingga  kalori  yang  dibutuhkan
sekitar 250-800 BTUjam. Dari  beban  kerja  yang  telah  ditentukan,  dapat  diperoleh  hasil  NAB  iklim
kerja  di  area  kerja  produksi  dan  office  sesuai  variasi  kerja  berdasarkan ISBB :
Tabel 3. Variasi Kerja berdasarkan ISBB
VARIASI KERJA ISBB  ºC
Kinerja Ringan Kinerja Sedang
Kinerja Berat
Kerja terus menerus 30,0
26,7 25,0
Kerja 75 – Istirahat 25
30,6 28,0
25,9 Kerja 50 - Istirahat 50
31,4 29,4
27,9 Kerja 25 - Istirahat 75
32,2 31,1
30,0
Sumber : Suma’mur, 2009 Seluruh pekerjaan di PT. Mekar Armada Jaya termasuk dalam variasi kerja
75 Kerja – Istirahat 25.
commit to user 35
d. Getaran Sumber  getaran  di  tempat  kerja  berasal  dari  proses  produksi  dan
pekerjaan  yang  dilakukan  oleh  tenaga  kerja.  Jenis  pekerjaan  yang  dapat menimbulkan  getaran  adalah  penggerindaan,  pengoperasian  alat  angkat-
angkut, seperti forklift, crane. Efek dari getaran ini menyebabkan gangguan fisiologis pada tenaga kerja atau operator seperti perasaan sakit pada kepala
dan  leher,  tekanan  darah  dan  denyut  jantung  meningkat  serta  dapat menggangu penglihatan.
Pengukuran  terhadap  getaran  belum  dilakukan,  baik  getaran  seluruh tubuh maupun getaran lengan.
2. Faktor Kimia a.
Debu Pengukuran  terhadap  kadar  debu  di  area  kerja  belum  dilakukan.
Sumber  faktor  bahaya  berupa  debu  berasal  dari    area  dempul  dan pengecatan  yang  menghasilkan  debu  cukup  banyak  yaitu  ketika  proses
pemberian  zat  anti  karat,  proses  dempul  dan  pada  proses  pengecatan dengan menggunakan spray gun.
Akan  tetapi  langkah  pengendalian  yang  diterapkan  PT.  Mekar Armada  Jaya  adalah  dengan  memasang  exhaust  fan  dan  menyediakan
alat pelindung diri masker khusus pernafasan bagi tenaga kerja.
commit to user 36
b. Bahan Kimia
Paparan  bahan  kimia  berasal  dari  bahan  baku  dan  bahan  penolong. Bahaya  yang  ditimbulkan  dari  paparan  bahan  kimia  tersebut  antara  lain
gangguan sistem pernafasan, iritasi kulit. Bahan baku
: Plat Baja
Bahan penolong`      : a.   Bahan pengecatan
b.  Bahan dempul c.   Bahan anti karat
Bentuk  upaya  pengendalian  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  adalah dengan penyediaan APD berupa masker khusus pernafasan yang dipakai
ketika  proses  pengecatan,  sarung  tangan,  pemasangan  label  dan  simbol pada kemasan Bahan Beracun dan Berbahaya B3 dan memasang poster
B3 pada tempat yang mudah dilihat. PT. Mekar Armada Jaya sudah menyediakan lembar data keselamatan
bahan  LDKB  tetapi  belum  melakukan  penunjukan  petugas  K3  kimia dan ahli K3 kimia.
D. Kesehatan Kerja