Sistem Pemungutan Pajak Asas Pemungutan Pajak Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 berdasarkan undang-undang nomer

8 2 Menurut sifatnya 1 Pajak subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan kepada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh : pajak penghasilan 2 Pajak objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya tanpa memperhatikan diri wajib pajaknya. Contoh : PPn dan PPnBm 3 Menurut lembaga pemungutannya 1 Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat, dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh : pajak penghasilan , pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan atas barang mewah, dan bea materai. 2 Pajak daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak daerah terdiri atas : a. Pajak provinsi, contoh : pajak kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor. b. Pajak kabupatenkota , contoh : pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan.

2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak

1 Official assestment system Adalah suatu system pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak. 9 Ciri-cirinya : 1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus. 2 Wajib pajak bersifat pasif. 3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. 2 Self assesstment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri jumlah Pajak terutangnya. Ciri-cirinya : 1 Wewenang untuk menentukan jumlah pajak terutang ada pada wajib pajak sendiri. 2 Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3 Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. 3 With holding system adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus, bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya : wewenang menentukan besarnya pajak terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak. 10

2.1.5 Asas Pemungutan Pajak

1 Asas domisili asas tempat tinggal Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilanwajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam negeri. 2 Asas sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. 3 Asas kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara.

2.1.6 Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 berdasarkan undang-undang nomer

36 tahun 2008. Berdasarkan undang-undang nomer 36 tahun 2008 mengenai pasal 4 ayat 2 yang merupakan PPh final menyebutkan antara lain : 1 Penghasilan berupa bunga deposito dan bunga tabungan lainnya, Bunga obligasi dan surat utang Negara dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh anggota koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. 2 Penghasilan berupa hadiah undian. 3 Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan 11 saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan yang diterima oleh perusahaan modal ventura. 4 Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah, danatau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah danatau bangunan.

2.1.7 Subjek Pajak