D. Hambatan pelaksanaan PPL dan Cara Mengatasi
1. Hambatan
Secara keseluruhan pelaksanaan PPL di SMK Piri 3 Yogyakarta tidak mengalami hambatan yang begitu berarti, karena dukungan sekolah terhadap peran BK disekolah
cukup tinggi. Namun, ada beberapa kendala saat pelaksanaan yaitu :
a. Kesulitan menentukan jadwal untuk bimbingan klasikal. Hal ini dikarenakan bimbingan dan konseling tidak ada dalam jadwal pelajaran sekolah. Sehingga
ketika akan melaksanakan layanan harus meminta jam pada mata pelajaran umum bukan mata pelajaran kejuruan karena terdapat mata pelajaran praktek yang tidak
mungkin ditinggalkan oleh peserta didik. Selain itu hanya kelas X dan XI yang
bisa diberi layanan karena kelas XII sedang melaksanakan PKL.
b. Di kelas belum terpasang LCD, sehingga ketika akan memberikan layanan tidak bisa
menggunakan media berupa PPT atau pemutaran video.
c. Masih ada siswa yang belum menaati aturan sekolah, seperti misalnya tidak masuk jam pelajaran tertentu, menggunakan gadget saat pemberian layanan,
meski sudah ada aturan saat bel masuk tidak boleh menggukan gadget. d. Beberapa siswa belum terlalu memperhatikan guru ketika pemberian layanan
berlangsung
2. Cara Mengatasi
a. Mencari waktu pada saat mata pelajaran umum bukan kejuruan untuk memberikan layanan bimbingan klasikal.
b. Memberikan materi layanan yang tidak menggunakan LCD namun tetap bisa menarik perhatian siswa, seperti dengan games, diskusi, brainstorming, dan
sebagianya. c. Menegur siswa dan menyuruh siswa untuk menaruh HP terlebih dahulu seperti
siswa yang lain. d. Memperhatikan siswa yang masih asik sendiri dan membuat materi yang dibahas
lebih menarik lagi.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling PPL-BK di SMK Piri 3 Yogyakarta telah dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari tanggal 15 Juli sampai
dengan tanggal 15 September 2016 dapat berjalan denghan baik. 2. Bimbingan klasikal dilaksanakan meliputi bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir
dengan topik pembahasan yang sudah disesuaikan kebutuhan siswa yang didapatkan dari hasil analisis media lacak masalah yang telah disebar kesemua kelas.
3. Secara keseluruhan siswa, mayoritas memiliki permasalahan yang sangat bermasalah yaitu pada bidang Pribadi dalam Media Lacak Masalah yang diberikan.
4. Layanan Informasi Layanan Informasi dilakukan melalui diskusi-diskusi kecil pada saat melakukan
bimbingan klasikal maupun diluar kegiatan belajar mengajar. 5. Layanan Responsif
Layanan responsif yang telah dilaksanakan praktikan yaitu: a Konseling individual, praktikan melaksanakan 1 kali proses konseling dengan
jumlah konseli ada 1. Dari proses konseling tersebut terjadi perubahan sikap konseli terhadap orang tua dan teman konseli yang sebelumnya bermasalah
dengan konseli. Konseling tersebut menggunakan pendekatan person centered dan Analisis Transaksional.
b Kunjungan rumah home visit, dilaksanakan 1 kali. Kunjungan rumah yang dilakukan yaitu dengan peserta didik Laksamana, kelas X Multi Media. Sampai
saat terakhir praktikan berada di sekolah, yaitu tanggal 15 September 2016, Laksamana masih tidak masuk sekolah.
B. Saran
Demi perbaikan kegiatan PPL ke depan maka penulis merekomendasikan beberapa hal antara lain :
a. Koordinasi antara LPPMP, Koordinator PPL Jurusan, dan Dosen Pembimbing Lapangan baik DPL PPL maupun DPL Pamong perlu ditingkatkan, karena banyak hal
yang infonya berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga membuat mahasiswa kebingungan dalam menjalankan beberapa hal yang bersangkutan dengan ketiganya.
b. Perlunya pengadaan jam masuk kelas untuk BK di SMK Piri 3 Yogyakarta, sehingga mempermudah ketika akan memberikan layanan bagi siswa dan tidak mengganggu
jadwal mata pelajaran lainnya. c. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pihak sekolah sebaiknya lebih
meningkatkan kinerja menumbuhkan kedisiplinan serta memanajemen sekolah