Kolaborasi dengan Orang Tua

berlangsung disekolah, tetapi juga oleh orang tua dirumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi peserta didik. Praktikan melakukan kolaborasi dengan orang tua setelah melakukan kunjungan rumah dipeserta didik yang tidak masuk sekolah selama beberapa minggu.

d. Kolaborasi dengan Wali Kelas

Praktikan berkolaborasi dengan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh wali kelas.

C. Program yang tidak terlaksana

1. Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok tidak terlaksana dikarenakan kurangnya waktu untuk melakukan bimbingan kelompok. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya jam masuk kelas khusus untuk BK di SMK Piri 3 Yogyakarta. Selain itu, kesulitan juga untuk menentukan waktu bimbingan kelompok di luar jam pelajaran dikarenakan siswa cenderung tidak suka kegiatan sekolah.

2. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran

Pelayanan penempatan dan penyaluran tidak terlaksana dikarenakan program tersebut sudah dilakukan oleh sekolah sendiri melalui tes minat bakat yang memang sudah dilaksanakan setiap tahunnya. Di SMK Piri 3 Yogyakarta juga sudah terdapat program penyaluran akumni ke beberapa perusahaan sesuai dengan jurusan yang ada. Selain itu, pemilihan ekstrakurikuler, OSIS juga sudah ditentukan oleh sekolah serta peserta didik sendiri.

3. Konseling Kelompok

Konseling kelompok tidak dapat telaksana dikarenakan kurangnya waktu untuk melakukan konseling kelompok. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya jam masuk kelas khusus untuk BK di SMK Piri 3 Yogyakarta. Selain itu, kesulitan juga untuk menentukan waktu bimbingan kelompok di luar jam pelajaran dikarenakan siswa cenderung tidak suka kegiatan sekolah.

4. Referal atau Alih Tangan Kasus

Alih tangan kasus tidak terlaksana dikarenakan tidak ada kasus-kasus yang perlu diadakannya alih tangan kasus.

5. Konferensi Kasus

Konferensi kasus tidak terlaksana dikarenakan tidak adanya kasus-kasus yang perlu di konferensi kasuskan

D. Hambatan pelaksanaan PPL dan Cara Mengatasi

1. Hambatan

Secara keseluruhan pelaksanaan PPL di SMK Piri 3 Yogyakarta tidak mengalami hambatan yang begitu berarti, karena dukungan sekolah terhadap peran BK disekolah cukup tinggi. Namun, ada beberapa kendala saat pelaksanaan yaitu : a. Kesulitan menentukan jadwal untuk bimbingan klasikal. Hal ini dikarenakan bimbingan dan konseling tidak ada dalam jadwal pelajaran sekolah. Sehingga ketika akan melaksanakan layanan harus meminta jam pada mata pelajaran umum bukan mata pelajaran kejuruan karena terdapat mata pelajaran praktek yang tidak mungkin ditinggalkan oleh peserta didik. Selain itu hanya kelas X dan XI yang bisa diberi layanan karena kelas XII sedang melaksanakan PKL. b. Di kelas belum terpasang LCD, sehingga ketika akan memberikan layanan tidak bisa menggunakan media berupa PPT atau pemutaran video. c. Masih ada siswa yang belum menaati aturan sekolah, seperti misalnya tidak masuk jam pelajaran tertentu, menggunakan gadget saat pemberian layanan, meski sudah ada aturan saat bel masuk tidak boleh menggukan gadget. d. Beberapa siswa belum terlalu memperhatikan guru ketika pemberian layanan berlangsung

2. Cara Mengatasi

a. Mencari waktu pada saat mata pelajaran umum bukan kejuruan untuk memberikan layanan bimbingan klasikal. b. Memberikan materi layanan yang tidak menggunakan LCD namun tetap bisa menarik perhatian siswa, seperti dengan games, diskusi, brainstorming, dan sebagianya. c. Menegur siswa dan menyuruh siswa untuk menaruh HP terlebih dahulu seperti siswa yang lain. d. Memperhatikan siswa yang masih asik sendiri dan membuat materi yang dibahas lebih menarik lagi.