30
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Perempuan Bali dalam Industri Spa
Perempuan berasal dari bahasa sansekerta yaitu “pu” atau “empu”. Mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” sehingga menjadi perempuan yang memiliki arti
dicintai, dimuliakan, membawa kesejahteraan yang diutamakan. Istilah perempuan juga disebutkan sebagai wanita berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu dari akar kata
kerja “wan” memiliki arti menghormati dari kata kerja “wan” kemudian menjadi wanita setelah mendapat akhiran
hitaita
yang artinya baik, mulia, dan sejahtera. Berdasarkan kata tersebut perempuan adalah sosok yang memiliki sifat dicintai
karena baik, mulia dan sejahtera Mirvianti, 2008. Noviasih 2007:1 membagi peran perempuan menjadi lima jenis yaitu peranan
perempuan sebagai pendamping suami, peranan perempuan sebagai ibu, pendidik, dan pengasuh, peranan perempuan dalam pelaksaan agama, utamanya upacara-
upacara keagaaman, peran wanita dalam kehidupan masyarakat, menumbuh kembangkan nilai-nilai yang baik dalam keluarga dan masyarakat serta peranan
perempuan dalam pembangunan yang menyoroti peranan perempuan yang aktif sebagai ibu rumah tangga maupun dalam karirnya.
Perempuan berfungsi sebagai ibu rumah tangga, perempuan melahirkan dan memelihara anak. Fungsi-fungsi perempuan mengkondisikan mereka untuk tinggal di
31
rumah dan sebaliknya laki-laki bekerja diluar rumah. Perbedaan antara diluar dan didalam rumah menimbulkan perbedaan derajat antara perempuan dan laki-laki
bahkan dengan sesama perempuan. Benar adanya perempuan melalui sistem pendidikan dapat bekerja dan menghasilkan uang. Benar adanya perempuan dalam
struktur sosial berperan aktif, bahkan juga menduduki posisi penting tetapi kenyataannya tetap dianggap lebih rendah Ratna, 2005:230
Industri pariwisata merupakan penyedia lapangan pekerjaan bagi seluruh lapisan masyarakat Bali. Berbagai jenis indutri yang mendukung pariwisata memang
sangat penting terutama bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan. Peluang kerja dalam industri ini telah menarik banyak minat berbagai pihak untuk ikut bergabung, tenaga
kerja khususnya perempuan adalah sisi menarik dari pariwisata yang telah sejak lama di perdebatkan dan dikaji oleh para peneliti terutama segala hal yang terkait dengan
kesetaraan. Perempuan tidak hanya di industri pariwisata telah mengalami ketidak adilan dalam upah atau kesempatan untuk menduduki posisi pada suatu industri. Hal
ini berkembang menjadi sebuah stereotip yang mengakibatkan perempuan selalu merasa tidak adil. Tidak hanya itu, berbagai penelitian juga mengungkapkan bahwa
perempuan yang menjalanni sektor publik bersamaan dengan sektor domoestiknya kini sering mendapat permasalahan padahal sesungghnya mereka membutuhkan
dukungan agar tetap mampu menjalankan berbagai perannannya.
32
Perempuan dalam dunia kerja telah mengalami berbagai perlakukan baik dari atasan atau teman kerja. Perempuan dengan perempuan sendiri pun sering terjadi
penindasan misalnya sebagai contoh majikan dan pembantunya. Bila perempuan bekerja berbagai citra tentang mereka pun terbentuk oleh masyarakat. Melakoni dua
peran sebagai pekerja ataupun ibu di rumah sungguh membutuhkan pengorbanan yang besar. Beruntung mereka yang masih bisa menjalankan keduanya secara
seimbang. Macam-macam pekerjaan dalam industri pariwisata yang digeluti perempuan cukup bervariasi mulai dari guide sampai staff hotel bahkan manajer
hotel. Sesuai dengan topik yang dikaji dalam penelitian ini maka perempuan yang dijadikan subjek penelitian adalah mereka yang bekerja sebagai therapis spa luar
negeri. The Golden rule for spa employess: “Treat the spa and each of its guests
exatly as if you were the owner. This is the most accelarated way to move
forward in your spa career. No exceptions. No Exuces” Menurut Capellini 2010 seorang therapis spa harus memberikan perawatan
terbaik didunia, memahami berbagai teknik-teknik spa dan peralatannya serta memiliki sertifikasi sebagai seorang therapy. Tujuh hal teknik pelayanan yang harus
dimiliki oleh seorang therapis adalah sensitif, fleksibel, positif, kemanusiaan, bertanggung jawab,dan matang. Perasaan sensitif dan penuh empati dalam menangani
setiap kostumer adalah hal penting yang harus ditanamkan dalam diri seorang terapis. Bekerja sebagai terapis bukan hanya sekedar memijat dan melakukan perawatan-
perawatan yang sudah dipelajari sebgaai seorang terapi. Seorang terapi harus bisa
33
menrima kostumernya dalam keadaan apapun bukan karena kostumer itu mampu membayar dan memberi tiiping yang banyak
Seorang terapis spa juga harus fleksibel terhadap lingkungannya, bilamana jadwal harus dirubah tanpa pemberitahuan karena kostumer pada hari itu banyak yang
datang . Bila seorang terapis dapat fleksibel maka ia akan menjalankan perjalananya dengan senang hati dan tidak frustasi. Terapis juga harus memiliki karakter positif
misalnya ketika kostumer meberi saran atau menyampaikan keluhannya, seorang therapis harus mampu menerim
a dengan mengatakan “ya” dan tersenyum. Hal ini menunjukkan sensitivitas sebagai seorang therapis. Saran dan keluhan harus
dipertanggungjawabkan begitu juga terhadap pekerjaan sebagai seorang therapi. Tidak hanya pada saat memberi perawatan tetapi spa therapis juga harus
bertanggungjawab pada lingkungan kerjanya seperti kebersihan alat-alat terapis yang digunakan. Bersahaja juga menjadi sikap yang harus ditunjukkan kepada kostumer
karena mereka adalah yang utama. Sikap ini akan menunjukkan kematangan seorang terapis dan merupakan kunci sukses sebagai terapis spa.
Therapis Bali adalah perempuan yang menggeluti dunia spa pada umumnya dan orientasi mereka lebih banyak bekerja sebagai therapis diluar negri. Para therapis spa
di Bali rata-rata menyebar di seluruh kabupaten Bali. Hanya saja sumber therapis spa lebih didominasi oleh kabupaten Gianyar, Buleleng, dan Badung, dalam 1 tahun
berjalan tahun 2014 itu mencapai kuota 1526, tahun 2013 mencapai angka 1499 jadi
34
dengan negara yang dituju ada Turki ada Rusia ada Maldive ada India, Sri Langka dan Australia barat New Zeland Sumber data PT Alquirny Bagas Pratama, 2015.
Rata-rata gaji pokoknnya berkisar antara 500-800 U, dengan fasilitas berupa konsumsi, akomodasi dam transportasi.
Tipping
yang mereka dapatkan juga lumayan besar kisaran 2 per perawatan dan bonus dari perusahaan tempat mereka bekerja
sebesar 4 perbulan dari total kostumer yang melakukan perawatan. Ketika mereka sakit mereka ditanggung oleh asuransi
Menurut Bapak Wayan Wiratha Kepala Cabang Bali PT Aquirrny Bagas Pratama Bali, salah satu perusahaan penyalur Tenaga Therapis Spa Bali yang
berlokasi di Sanur menyebutkan bahwa, ....mereka yang sakit di daerah penempatan mereka di asuransikan... ansurasi ini
yang mahal kita pernah telusuri di turki mereka sampai per bulan di asuransikan 4 juta perbulan suatu kasus kemarin di rusia salah seorang terapis mengalami
stroke biaya pengobatannya sampai 2 M . Total biaya yang dihabiskan sampai 2 M, kemudian sampai di Bali dia mendapatkan 50 juta Wayan Wiratha, 1 Juli
2015
Dengan fasilitas seperti itu ternyata banyak para terapis diluar negeri yang melanggar peraturan dan banyak terkena masalah. Mereka sering over stir seperti
pindah ke spa yang lain tanpa ijin, atau tidak kembali ke Bali bila masa kontrak telah habis dan memilih menikah atau melanjutkan mencari pekerjaan lagi.
kenakalan pribadi terapis itu dah bagaimana dia banyak bermasalah dengan pengguna atau dengan bosnnya, itu dah khasusnnya, kadang kadang mereka itu
overstir di sana artinnya begini kontraknnya sudah habis visannya sudah habis mereka di iming iming oleh orang misalnnya orang turki sendiri “sudah kamu
35
di sini aja nannti saya carikan visa” kadang kadang mereka di gaji lebih karna apa ? karna orang yang mengiming iming mereka orang yang menmpung
mereka setelah kontraknnya jatuh tempo visannya habis bisa memberikan gajih kadang kadang 800 bisa 600 karna mereka tidak di asuransikan disana , maka
waktu tempo hari ada yang tabrakan meninggal, mereka di turki mereka over stir mereka pacaran disana padahal di Bali sudah punya suami, pacaran, mabuk
mabukan, dan akhirnnya tabrakan meninggal Wayan Wiratha, 1 Juli 2015
saya waktu itu ada di turki saya cari ke rumah sakit tidak dikasik nengok akhirnnya meninggal karena sudah overstir artinnya semestinnya dia sudah
pulang ke Indonesia tapi tetap tinggal disana makanya kasian sekali kepulangan mereka jasadnnya tidak di sertai dengan asuransi gak dapet apa gak dapet
karena dia itu nakal Wayan Wiratha, 1 Juli 2015
Kejadian- kejadian diatas turut mencoreng nama industri spa. dan ini menjadi bulan bulanan media sehingga bisnis spa terancam karena image yangdiciptakan oleh
para terapisnya. Sesungguhnya citra spa di bali sangat baik, jika saja kenakalan para terapis spa baik di dalam dan luar negri dapat diatasi dengan beberapa usaha seperti
memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa image para terapis dan spa itu tidak buruk seperti apa yang disampaikan media dengan harapan agar masyarakat bisa
mengetahui bahwa spa itu tidak identik dengan dunia prostitusi. Mengembangkan penelitian-penelitian terkait image spa dan kebijakan-kebijakan. Keunggulan dari spa
Bali sesungguhnya ada pada pelayanan dan produk, walaupun beberapa tetap menyediakan jenis treatment yang berasal dari negara-negara lain seperti Thai
massage, thalasso dari Eropa. Therapis spa yang bekerja diluar negri pun menghadapi tantangan dalam mempelajari jenis perawatan-perawatan salah satunya di negara
Turki yang disebut Hammam.
36
Kategori terapis spa di Bali digolongkan menjadi dua, yaitu para terapis yang memang khusus mencari pekerjaan karena mereka berasal dari golongan ekonomi
yang rendah. Berikutnya kategori terapis yang memiliki motivasi lain seperti ingin mengelilingi dunia dan ingin mendapatkan suatu pengalaman yang baru. Sering kali
kategori kedua ini para terapis yang berangkat tidak memiliki kompetensi. Seorang terapis spa harus melewati beberapa tahapan sebelum berangkat keluar
negri misalnya seperti tes kesehatan. beberapa negara menerapkan tes kesehatan yang general seperti HIV, Hepatitis B sehingga beberapa kali para terapis yang dikirim
keluar negeri sakit tiba-tiba dan setelah melakukan cek up mereka ternyata memiliki penyakit.
Perempuan Bali pada kenyataannya mampu menjalankan dua peranan sekaligus baik pada ranah domestik dan ranah publik. Begitu mereka memutuskan untuk
bekerja di Spa segala konsekuensi yang mereka dapatkan mereka terima karena akan jauh dari keluarga namun di saat yang sama pula mereka menjadi tulang punggung
keluarga. Peran suami yang mendukung mereka adalah kunci kekuatan dari perempuan Bali. dalam hal ini kesetaraan gender tampak dimana laki-laki bersedia
menggantikan peran istri dalam merawat anak, dan membantu dalam kegiatan domestik perempuan dalam kehidupan rumah tangganya. Tak banyak hal yang bisa
dilakukan perempuan tanpa dukungan tersebut karena itu merupakan sumber
37
kekuatan perempuan untuk mengaktualisasikan dirinya namun tidak merendahkan posisi keluarganya didalam keluarganya.
Dalam era ekonomi global sekarang ini perempuan dituntut untuk dapat berinovasi dan suskses dalam berbagai bidang. Banyaknya usaha yang muncul salah
satunya spa adalah jenis insdustri keratif yang merupakan dunianya para perempuan. Jenis usaha ini sepertinya akan terus berkembang seiiring meningkatnya kebutuhan
wisatawan untuk mendapatkan perawatan khusus bahkan penyembuhan setelah mereka sakit. Sumber potensi utamanya adalah SDM terutama perempuan karena
perempuan memang memperhatikan kecantikan dan kesehatan tubuhnya melalui kegiatan-kegiatan spa yang sudah sejak turun temurun dilakukan oleh para leluhur
dan nenek moyang.
Perempuan Bali secara khusus juga telah berkontribusi membentuk citra industri spa, para therapis baik yang bekerja dalam dan luar negeri telah memiliki
kesan tersendiri bagi para kostumer berasal dari berbagai belahan dunia. Seperti yang dungkapkan antara news yang informasinya berasal dari kepala Bali spa training
center yang menyatakatan spa therapis yang berasal dari bali sangat diminati di Timur Tengah Oman, Bahrain, Dubai dan Saudi Arabia. Masyarakat Timur tengan sampai
38
ke Indonesai khususnya Bali mencari therapis spa karena mampu memberikan pelayanan yang terbaik dengan ketulusan dan ketrampilannya
1
.
Untuk memenuhi kebutuhan therapis tersebut dikutip dari harian Bali Post menyebutkan pemerintah serta lembaga terkait mengusahakan terbentuknya standar
therapis spa dengan melakukan uji kompetensi bagi para therapis spa Bali. Therapis spa harus memiliki ketrampilan, sikap dan pengetahuan sebagai standar yang harus
dipenuhi sebelum terjun kedunia indutri spa. Predikat yang dimiliki therapis spa Bali adalah peluang sekaligus tantangan bagi bali sebagai Destinasi spa terbaik didunia
2
Peluang perempuan Bali dalam industri spa sangat besar, terlibat tidak hanya sebagai therapis juga sebagai pengusaha beberapa pengusaha spa ternama di Bali
dikelola oleh perempuan seperti Ibu Yuniani pengusaha spa Bali tangi yang mengelola usahanya bersama suami dan Ibu Putu Indri Artini Arta yang membuka
pelatihan bagi para wisatawan untuk belajar spa serta mempelajari produk spa Sekar Jagat Spa di Nusa dua. Kedua tokoh perempuan ini merupakan contoh sukses dari
banyak perempuan lainnya yang belum diungkapkan kiprahnya dalam industri spa.
1
http:www.antarabali.comberita4608bali-spa-kewalahan-penuhi-permintaan-timur-tengah
2
http:www.balipost.co.idmediadetail.php?id=65428kid=10module=detailberita,Tingkatkan profesionalisme tenaga spa Balipost 15 mei 2012
39
Gambar 2. Ibu Indri kedua dari kiri pemilik Sekar Jagat Spa, Nusa Dua
Gambar 3. Ibu Yuliani dan Bapak Sukhanata pemilik spa Bali Tangi.
40
Tantangan yang dihadapi therapis spa Bali juga muncul karena image Bali Girl yang memang merupakan ciri khusus perempuan Bali yang berbudaya serta memiliki
tanggung jawab, ketulusan dan loyalitas dalam bekerja. Hanya saja perkembangan sekarang ini ketika sulitnya therapis spa Bali untuk dikirm keluar negeri maka untuk
mengatasinya dikirimlah therapis spa dari jawa dan kupang informasi ini terungkap dari hasil wawancara yang diungkapkan seperti ini.
sebenarnnya peluang Bali Girl, perempuan Bali menjadi therapis karena perempuan Bali membawa budaya bali, kan akan tetapi banyaknya
permintaan terapis spa malah dijadikan kesempatan untuk mengirim Jawa girl dan kupang girl yang tidak memiliki kriteria permepuan Bali hal itu akan
menyebabkan nama therapis Bali jatuh Wayan Wiratha, 1 Juli 2015.
Sungguh disayangkan bila nantinya hal ini dapat menurunkan popularitas therapis Bali ,selain karena permasalahan yang timbul akibat permasalaha pribasi
para therapis dengan kemunculan pandangan terhadap therapis luar Bali yang diakui sebagai therapis Bali turut menjadi ancaman bagi perkembangan industri spa dan
therapis Bali.
5.2 Kualitas hidup perempuan Bali yang bekerja pada industri spa
Kualitas kehidupan seseorang bisa ditunjukkan dengan tercapainya segala harapannya dengan menunjukkan sikap puas terhadap apa yang telah dicapainya
dalam setiap aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan pun bermacam-macam adanya dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pada penelitian ini peneliti ingin
41
mengkaji secara subjektif terhadap kualitas hidpu yang dirasakan oleh perempuan Bali khususnya para therapis spa yang bekerja diluar negeri. Para therapis spa ini
tergolong para therapis yang sudah berpengalaman bekerja di luar negeri 2-5 tahun bahkan ada yang sudah menjadi spa manajer berbekal pengalamannya menjadi tenaga
therapis spa diluar negeri.
Kuisioner yang di isi oleh para therapis spa berisi tujuh aspek kehidupan tersebut: materi, kesehatan, produktivitas, keintiman, keamanan, status dimasyarakat,
emosional individu. Ketujuh aspek ini dinilai dengan item yaitu “benar sekali”, agak tidak benar”, “agak benar”,“semua tidak benar” . pemilihan item ini didasari
keingintahuan tahuan untuk menganalisis apakah benar dengan bekerja menjadi therapis spa mereka mencapai kualitas hidup yang baik. Kuisioner di bagikan kepada
20 therapis spa yang masing-masing jawaban nya akan ditabulasi secara sederhana dengan menunjukan presentase atas item yang dipilih sebagai bentuk jawaban
mereka.
Setiap orang memandang kualitas hidupnya berbeda-beda. Ada yang merasa sehat sudah cukup, bahagia saja sudah cukup bila mempunyai uang untuk makan.
Masing-masing pandangan akan berbeda sehingga memerlukan pengukuran apakah orang tersebut mencapai kualitas hidupnya. Dari hasil kuisioner rata- rata pendapatan
mereka selama enam bulan bekerja menjadi therapis spa adalah sebesar US 6.500- US 10.000. atau bila dikonversikan ke dalam Rupiah sekitar Rp. 85.000.000-
42
Rp.130.000.000. Penghasilan yang besar bagi mereka yang masih single dan cukup untuk mereka yang sudah berkeluarga.
Sebagian besar jawaban mengungkapkan dengan bekerja menjadi therapis spa mereka mencapai kepuasan hidup dengan meningkatnya beberapa aspek kehidupan
terutama materi, bahagia karena kualitas hidupnya meningkat, tidak mengalami tekanan dalam pekerjaannya, memnadang pekerjaan sebagai therapis adalah
pekerjaan yang baik walaupun masih ada citra negatif yang belum ditemukan solusinya, puas karena membantu keuangan keluarga, memiliki hubungan yang baik
diantara teman-teman sesama therapis, keakraban dalam keluarga membaik, merasa puas dengan pekerjaannya sebagai therapis spa.
Hasil kuisioner menunjukkan 85 persen menyatakan dengan bekerja sebagai therapis spa mereka benar sekali mengalami peningkatan kualitas hidup. Latar
belakang mereka memilih pekerjaan menjadi therapis spa memang didasari ingin membangun ekonomi keluarga seperti yang disampaikan salah seorang therapis spa
yang bekerja di Turki selama 1 tahun Ni Wayan Urip Kusuma Yanti, menyatakan:
.....hasil kerja dipakai untuk membayar hutang dan anak-anak.... Yanti, 13 juli 2015
Tidak hanya dari sisi materi ternyata perempuan Bali yang bekerja menjadi therapis spa lebih mengutamakan pengalaman serta hubungan yang baik tercipta antar
sesama therapis selama bekerja diluar negeri. Saling menjaga dan berbagi
43
pengalaman walapun persaingan tetap dirasakan hadir diantara mereka sesama therapis. Ungkapan Bali
sagalak saguluk salanglang salunglung sabayantaka, paras poros sarpanaya
ternyata berlaku bagi para therapis Bali. Ungkapan ini memiliki makna bekerja sama dalam mencapai tujuan dan tolong menolong dengan sesama dan
menunjukkan nilai solidaritas yang tinggi. Peningkatan kualitas hidup dari segi materi dan non materi adalah ketika para therapis memperoleh hasil kerjanya selama
berbulan-bulan atau bahkan setiap tahun dengan keberangkatan berkala telah mencukupi kebutuhan keluarga secara menyeluruh.
Peningkatan ekonomi keluarga juga meningkatkan hubungan keintiman keluarga, dirasa antar satu anggota keluarga dan yang lainnya menjadi lebih akrab
karena diberi tanggungjawab untuk saling menjaga selama ditinggal oleh ibu atau saudaranya menjadi therapis diluar negri.
Bagi para perempuan Bali pekerjaan therapis spa adalah pekerjaan yang mulia, karena tujuan mereka untuk memberikan kepuasan bagi konsumen dengan
memberikan pelayanan perawatan. Walaupun citra negatif yang muncul tentang therapis spa masih menajdi ancaman untuk para therapis spa bekerja diluar negeri.
Citra negatif therapis spa yang juga memberikan pelayanan sex kepada konsumennya adalah yang paling terburuk. Demikian yang diungkapkan seorang therapis spa yang
mengaku pernah dipancing oleh konsumennya untuk melakukan hubungan sex layaknya suami istri. Hal ini memang ironi dimana bila ada therapis spa yang
44
menyalahi aturan makan akan berdampak pada citra keseluruhan therapis spa yang ada.
Dunia spa yang identik dengan penyegaran ternyata bagi therapis spa juga dapat menimbulkan stress, hal ini terjadi karena tekanan pekerjaan dimana mereka harus
bekerja melebihi waktu atau jumlah konsumen yang datang pada hari itu meningkat. Keluhan karena harus bekerja lebih juga ditambah dengan jenis therapi spa yang baru
misalnya saja di Rusia, spa disana cenderung menawarkan perawatan ala Thailand sehingga para therapis spa ini harus belajar dan meningkatkan ketrampilannya untuk
belajar berbagai jenis therapi spa. Di Turki contoh lainnya Hammam atau pemandian Turki yang merupakan variasi dari Pemandian Romawi, mandi uap, sauna, atau banya
Rusia. Hammam dibedakan berdasarkan fokusnya kepada air, serta suasana dan kondisi uapnya yang berbeda.
Di Eropa Barat,apa yang disebut pemandian Turki adalah suatu metode membersihkan tubuh sekaligus relaksasi yang dipopulerkan pada Era Victoria. Proses
yang dilakukan dalam pemandian Turki serupa dengan sauna, akan tetapi tradisi ini lebih terkait dengan tradisi pemandian Yunani Kuno dan Romawi. Pemandian Turki
dimulai dengan relaksasi dalam ruangan pertama disebut
ruangan hangat
yang dipanaskan oleh aliran udara panas yang kering, hal ini memungkinkan penggunanya
bernapas dengan lega. Pengguna kemudian melanjutkan terapi dengan memasuki ruangan yang lebih panas disebut
ruangan panas
sebelum akhirnya mandi air
45
dingin. Setelah mandi sempurna dengan membersihkan seluruh bagian tubuh, pengguna kemudian akan menikmati pijat, kemudian akhirnya memasuki
ruangan pendinginan
untuk relaksasi dan bersantai
3
. Permasalahan yang timbul adalah kekuatan fisik terapis yang tidak memiliki ketahanan terhadap pelaksanaan Hammam.
Misalnya, seorang therapis Buleleng yang memiki riwayat asma menjadi sakit karena harus melakukan jenis perawatan ini.
Hasil penelitian secara menyeluruh berhasil mengungkap bahwa secara subjektif kualitas hidup seseorang dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut
juga mempengaruhi kehidupan sesorang ataupun orang lain dalam lingkungannya. Secara subyektif jawaban dari wawancara dan kuisioner adalah perwakilan dari
perasaan para therapis yang mana peningkatan dalam hidupnya sangat terkait dengan rasa puas yang dirasakan karena hidupnya sudah mencapai taraf kesejahteraan. Begitu
pula dengan objektifitas yang terbentuk karena lingkungannya seperti rasa nyaman bekerja dengan therapis spa lainnya walaupun berada di negeri orang mereka bisa
bekerja sama dan rasa persaudaraan meningkat. Para therapis spa yang menjadi subjek penelitian telah mengungkapkan bahwa
dalam lingkungan kehidupannya telah terjadi proses adaptasi yang luar biasa. Meninggalkan keluarga dan keluarga yang dtinggal pun adalah adaptasi yang luar
biasa apalagi bagi seorang perempuan yang harus rela meninggalkan anak-anaknya
3
https:id.wikipedia.orgwikiHammam
46
untuk diasuh ayah dan keluarga. Hal ini membuktikan adanya kelenturan dalam hubungan antara keluarga yang mana perempuan yang harusnya mengurs urusan
internal rumah tangga dan menjalankan fungsinya sebagai seorang ibu kini beralih harus menjalankan kehidupan publik yaitu harus bekerja sedangkan laki-laki mau
menerima kelenturan ini dengan menjaga anak-anak dalam keluarga. Pandangan perempuan yang bekerja sepertinya telah mulai bergeser karena
berbagai tuntutan hidup yang harus dipenuhi terutama untuk mencapai kualitas hidup yang diinginnkan sebagai patokan kesejahteraan seseorang. Dengan menjadi therapis
dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga perempuan dapat menerima pengakuan serta dapat melakukan aktualisasi diri. Akan tetapi tidak bisa dilupakan bahwa
kepuasan dalam hidup tidak serta merta diperoleh dari kemampuan diri sendiri namun dukungan keluarga serta batas-batas kepuasan tersebut yang dapat ditentukan hanya
oleh diri sendiri atau satu aspek saja dalam kehidupan da kecenderungan yang terjadi adalah sebaliknya karena satu aspek yang dominan tidak meningkat dapat
mempengaruhi kepuasan hidup lainnya.
47
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN