Seni Budaya – SMP
| 201 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau
fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. 4
Analogi dalam Pembelajaran Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan
cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.
5 Hubungan antarfenomena
Hubungan antar fenomena akan mempertajam daya nalar peserta didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu
memaknai hubungan antarfenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.
Pendekatan ilmiah dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kolaboratif serta stratgegi pembelajaran lain.
Kolaborasi merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang
secara baik dan disengaja untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan dan fungsi
guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif.
B. CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN SENI
BUDAYA
Contoh penerapan pendekatan scientific pada mata pelajaranseni budaya ini, siswa akan mempelajari materi tentang memperagakan teknik gerak tari kreasi
tradisi berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak sesuai iringan. Sebetulnya dalam kegiatan sehari hari anak anak sudah sering melakukan berbagai macam
gerak dengan berbagai macam variasi ruang, waktu dan tenaga. Merebahkan diri di lantai, duduk dikursi dengan pelan, melompat lompat dengan cepat adalah
contoh-contoh gerakan pengembangan ruang, waktu dan tenaga pada kehidupan sehari hari. Tetapi peserta didik kurang menyadari dan mengkritisi ruang, waktu
dan tenaga dalam gerak yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari hari ini. Pendekatan scientific merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk
kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan sehingga akan
memperoleh hasil yang diinginkan.
Seni Budaya – SMP
| 202 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap menjadi bagian yang harus dilakukan secara terintegrasi selama proses pembelajaran.
Contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran seni budaya berikut ini guru akan mengajarkan bagaimana memperagakan gerak tari kreasi
tradisi berdasarkan ruang, waktu dan tenaga dalam gerak sesuai iringan. Materi tersebut merupakan salah satu Kompetensi Dasar yang ada di klas VII SMP yaitu:
Memperagakan gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga. Indikator materi:
1. Mengidentifikasi teknik gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga sesuai iringan
2. Merancang gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga sesuai iringan 3. Memperagakan hasil kreativitas gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan
tenaga sesuai iringan Tujuan pembelajaran
Dalam pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat : 1.
Mengapresiasi sajian karya tari berdasarkan ruang, waktu, tenaga 2.
Mengidentifikasi teknik gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga 3.
Menyajikan teknik gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga sesuai dengan hasil indentifikasi peserta didik.
4. Menyusun dua gerak tari ruang, waktu dan tenaga sesuai iringan
5. Memperagakan dua macam gerak berdasarkan ruang, waktu dan tenaga
sesuai iringan. Berdasarkan indikator tersebut dirumuskan menjadi beberapa tujuan
pembelajaran. Kurikulum 2013 menekankan keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan
dan ketrampilan,
aktifitas berkesenian
dalam tujuan
pembelajaran; mengapresiasi sajian karya tari. Kompetensi pada sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam seni budaya merupakan standar yang
dijadikan ukuran dalam melakukan kegiatan apresiasi. Untuk dapat diukur, sesuai dengan kompetensinya dijabarkan menjadi beberapa kegiatan yang bisa
dijadikan sebagai kriteria “pengukuran dan penilaian”. Detail dari penilaian dan pengukuran terhadap tujuan pembelajaran akan dibahas dalam penerapan
penilaian autentik. Gambaran penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran seni
budaya secara keseluruhan adalah sebagai beikut:
Seni Budaya – SMP
| 203 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 1.
Pada kegiatan awal guru melakukan kegiatan pembukaan. Kegiatan ini salah satunya adalah dimaksudkan untuk menggiring konsentrasi
peserta didik ke materi yang akan diajarkan. Disamping itu juga untuk menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental. Secara fisik berarti
duduk tenang supaya lebih mudah konsentrasi, sedangkan secara mental adalah bagaimana mengarahkan mental peserta didik supaya
siap belajar dan menerima pelajaran. Dalam hal ini guru mulai dari awal mencoba untuk membuat peserta didik siap menerima dan
mencerna informasi. Karena ketidak siapan menerima dan mencerna dari awal akan berdampak pada kegiatan berikutnya.
2. Kegiatan inti
a. Pembelajaran diawali dengan melihat karya tari dari berbagai
media. Pada kegiatan apresiaisi karya tari, guru berusaha mengajak peserta didik untuk mengamati, mengolah, menalar
sajian karya tari yang diputar. Siswa diminta mengamati sajian karya tari tersebut secara individual atau kelompok. Siswa digugah
rasa ingin tahunya dengan ditanya dan diminta untuk memberi komentar pada karya tari tersebut. Guru juga mengajak peserta
didik untuk bersyukur karena negara kita memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Guru memberikan pertanyaan dan
meminta komentar dari peserta didik. Dalam mengamati peserta didik diingatkan bahwa kegiatan mengamati bukanlah kegiatan
pasif. Oleh karena itu pada kegiatan ini guru menekankan supaya sambil mengamati peserta didik aktif melakukan hal-hal berikut:
1 Mengolah informasi yang diterima melalui pengamatan.
2 Menghubungkan antara media tari satu dengan tari yang lain
3 Mencerna informasi yang diterima.
Dengan demikian, selama mengamati pikiran peserta didik aktif bekerja melakukan ketiga hal tersebut diatas.
b. Setelah mengamati ada kegiatan tanya jawab. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengarahkan peserta didik dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi yang didapat setelah melihat
tayangan. Penyajian yang dimaksud disini dapat berupa tanggapan atas pertanyaan guru, yaitu bagaimana peserta didik mencoba
untuk menyajikan informasi yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan guru
c. Selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi
gerak tari, dengan membaca dari berbagai sumber belajar. Kegiatan diawali dengan membagikan lembar kerja kepada semua
Seni Budaya – SMP
| 204 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 peserta didik untuk memandu mencari informasi dari berbagi
media dan sumber belajar terkait dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini merupakan contoh penerapan pendekatan
saintifik yaitu mengolah dan menalar. Di dalam mencari gerak tari, peserta didik diarahkan sambil berdiskusi sebagai implementasi
dari penerapan pendekatan saintifik dan melakukan kolaborasi. d.
Kegiatan dalam bentuk penyajian dan presentasi secara kelompok atau perorangan untuk menyimpulkan gerak tari berdasarkan
ruang, waktu dan tenaga yang sudah dicari secara kelompok sebagai contoh penerapan pendekatan saintifi.
Untuk kegiatan mencipta, peserta didik dipandu untuk menyusun berbagai ragam gerak tari untuk dibuat variasi dari sisi ruang, waktu dan tenaga.
C. KESIMPULAN