Tindakan Preventif Tindakan Kuratif

maka usaha-usaha non penal ini mempunyai kedudukan yang strategis dan memegang peranan kunci yang harus diintensifkan dan diefektifkan 109 Salah satu sarana non-penal yang digunaan adalah melalui jalur kebijakan sosial social policy yang termasuk dalam jalur “prevention without punishment”. Kebijakan sosial pada dasarnya merupakan kebijakan atau upaya rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan harus mendapatkan perhatian adalah penggarapan masalah kesehatan jiwa masyarakat social hygiene baik secara individu sebagai anggota masyarakat maupun kesehatankesejahteraan keluarga serta masyarakat luas pada umumnya. Disamping upaya-upaya non-penal dapat ditempuh dengan menyehatkan masyarakat lewat kebijakan sosial dan dengan menggali berbagai potensi yang ada di dalam masyarakat, upaya non-penal tersebut juga digali dari berbagai sumber lain yang juga mempunyai ptensi efek preventif, misalnya melalui media massa, pemanfaatan kemajuan teknologi dan pemanfaatan potensi efek preventif dari aparat penegak hukum. 110 Menurut Kartini Kartono, upaya penanggulangan kenakalan anak harus dilakukan secara terpadu, dengan tindakan preventif dan tindakan kuratif.

1. Tindakan Preventif

Tindakan preventif atau tindakan yang dapat mencegah terjadinya kenakalan anak, berupa : 111 a Meningkatkan kesejahteraan keluarga b Perbaikan lingkungan, yaitu daerah slum, kampung-kampung miskin 109 Mahmud Mulyadi. 2008. Criminal Policy : Pendekatan Integral Penal dan Non-Penal Policy Dalam Penanggulangan Kejahatan Kekerasan. Medan : Pustaka Bangsa Press, halaman. 55. 110 Widiada Gunakaya dan Petrus Irianto, Op.Cit., halaman.37. 111 M. Nasir Djamil. 2013. Anak Bukan Untuk Dihukum. Jakarta : Sinar Grafika, halaman.38. Universitas Sumatera Utara c Mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatid untuk memperbaiki tingkah laku dan membantu remaja dari kesulitan hidup d Menyediakan tempat rekreasi yang sehat bagi remaja e Membentuk kesejahteraan anak-anak f Mengadakan panti asuhan g Mengadakan lembaga reformatif untuk memberikan latihan korektif, pengkoresian dan asisetnsi untuk hidup mandiri dan susila kepada anak- anak dan para remaja yang membutuhkan h Membuat badan supervise dan pengontrol terhadap kegiatan anak delinkuen, disertai program yang korektif i Mengadakan pengadilan anak j Mendirikan sekolah bagi anak miskin k Mengadakan rumah tahanan khusus bagi anak dan remaja l Menyelenggarakan diskusi kelompok dan bimbingan kelompok m Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreatifitas para remaja delinkuen dan non-delinkuen.

2. Tindakan Kuratif

Tindakan kuratif adalah tindakan bagi usaha penyembuhan kenakalan anak. Bentuk-bentuk tindakan kuratif berupa, antara lain berupa : 112 a Menghilangkan semua sebab-sebab timbulnya kejahatan 112 Ibid, halaman.39. Universitas Sumatera Utara b Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja c Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang akan lebih baik, atau ke tengah lingkungan sosial yang baik d Memberikan latihan bagi remaja seara teratut, tertib, dan berdisplin e Memanfaatkan waktu senggang di pelatihan, untuk membiasakan diri bekerja, belajar dan melakukan rekreasi sehat dengan disiplin tinggi f Menggiatkan organisasi pemuda dengan program-program latihan vokasional untuk mempersiapkan anak remaja delinkuen bagi pasaran kerja dan hidup di tengah masyarakat g Mendirikan klinik psikologi untuk meringankan dan memecahkan konflik emosional dan gangguan kejiwaan lainnya. Berdasarkan United Nations Guidelines for Prevention of Juvenile Delinquency Pedoman PBB tentang Pencegahan Kenakalan Anak atau The Riyadh Guidelines, yang disahkan dan dinyatakan dalam Resolusi Majelis Umum PBB No. 45112 tanggal 14 Desember 1990, proses sosialisasi pencegahan kenakalan anak dilakukan melalui lembaga-lembaga seperti keluarga, pendidikan, masyarakat, media massa dan kebijakan sosial lainnya. 1. Keluarga Keluarga sebagai tempat sosialisasi pencegahan kenakalan anak, maka dalam keluarga dan semua anggotanya. Keluarga merupakan unit utama yang Universitas Sumatera Utara bertanggungjawab atas sosialisasi pencegahan kenakalan anak dan agar keluarga dapat berfungsi maka diperlukan kondisi-kondisi berikut : 113 a Masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk membantu keluarga dalam memberikan pemeliharaan dan perlindungan serta kesejahteraan fisik dan mental anak b Pemerintah menetapkan kebijakan yang kondusif untuk membesarkan anak dalam keluarga yang stabil dan aman c Pertimbangan tentang adopsi dan pemeliharaan oleh orang tua angkat d Mencegah perpisahan anak dengan orang tuanya e Mengakui peran, tanggung jawab, partisipasi, dan kerja sama anak di masa akan datang 2. Pendidikan Proses sosialisasi pencegahan kenakalan anak dengan pendidikan dilakukan dengan cara penyelenggaraan kegiatan pendidikan mencakup : a Pengajaran nilai-nilai dasar dan pengembangan penghormatan terhadap identitas dan pola kebudayaan masing-masing anak b Memajukan dan mengembangkan kepribadian, kecakapan, dan kemampuan mental serta fisik anak menuju potensi maksimalnya c Dukungan yang positif terhadap penghindaran dari perlakuan salah dan penghukuman yang keras 113 Ibid, halaman.44. Universitas Sumatera Utara d Bantuan khusus bagi anak yang mengalami kesulitan memenuhi prasyarat di sekolah kehadiran di sekolah dan terancam putus sekolah hendaknya diberikan e Pemeliharaan dan perhatian khusus bagi anak yang menghadapi resiko sosial 3. Masyarakat Peran masyarakat dalam usaha pencegahan kenakalan anak dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan : 114 a Pelayanan-playanan, program-program masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, masalah-masalah dan kepentingan, serta perhatian- perhatian remaja b Penyediaan pemukiman yang layak bagi remaja yang tidak dapat lagi tinggal dalam suatu rumah atau tidak mempunyai rumah tinggal c Penyediaan pelayanan untuk menanggulangi masa kesulian remaha dalam masa transisi menuju dewasa d Organisasi-organisasi pemuda agar dibentuk atau diperkuat pada tingkat lokal e Penyediaan pelayanan fasilitas rekreasi yang secara mudah didapat oleh para remaja. 4. Media Massa Agar media massa dapat sebagai sarana sosialisasi dalam upaya pencegahan kenakalan anak, maka : 115 114 Ibid,halaman.40. Universitas Sumatera Utara a Media massa agar didorong guna menjamin bahwa remaja mempunyai akses terhadap informasi dan materi dari berbagai sumber b Media massa didorong untuk mencerminkan sumbangan positif remaja terhadap masyarakat C. Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Berdasarkan Putusan Dari Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No.21Pid.Sus-Anak2014PN.Mdn. 1. Kasus Posisi Bahwa pada hari Selasa tanggal 7 Oktober 2014 pukul 16.00 wib terdakwa bersama dengan saksi Michael Mangatur Sitinjak sedang berjalan menuju ke jalan Bungan Asoka dan melewati komplek Tasbi II Kelurahan Asam Kumbang dimana saat itu melihat 1 satu unit sepeda motor Honda Beat warna merah sedang terparkir didepan teras dan timbul niat terdakwa dan saksi Michael Mangatur Sitinjak dan terjadi kesepakatan untuk mengambilnya dimana saksi Michael Mangatur Sitinjak membuka pintu pagar dan terdakwa masuk ke dalam perkarangan rumah mendekati sepeda motor dan setelah memastikan kalau stang sepeda motor tidak dalam keadaan terkunci, lalu terdakwa dengan perlahan mendorong sepeda motor menjauh dan dibawa kearah Jalan Tempua Gang Keluarga dan sampai ke rumah terdakwa lalu dengan menggunakan kunci leter Y yang terbuat dari besi dimasukkan ke dalam lubang kunci kontak dan dengan paksa diputar seperti menggunakan kunci aslinya untuk menghidupkan sehingga sepeda motor distarter dapat hidup lalu berdua dengan berboncengan membawa 115 Ibid, halaman.42. Universitas Sumatera Utara sepeda motor tersebut kea rah Sunggal dan dijalan bertemu dengan saksi Suwito Hardi dan dengan berboncengan bertiga berjalan menuju ke Jalan Sisingamangaraja Medan dengan maksud hendak menjual sepeda motor, namun di perjalanan ditangkap oleh polisi berseragam preman dan diserahkan ke Pos Kepolisian Polsekta Medan Kota.

a. Dakwaan

Bahwa Terdakwa Ucok Harapan Tua secara bersama-sama dengan temannya Michael Elisa Mangatur Sitinjak dan Suwito dituntut terpisah pada hari Selasa tangal 7 Oktober 2014 sekira pukul 16.00 wib atau setidak -tidaknya pada waktu lain dalam bulan oktober 2014 bertempat di Jalan Gagak Hitam Komplek Tasbi II Blok VI Kelurahan ASam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal Kotamadya Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan,telah mengambil barang 1 satu unit sepeda motor Honda Beat warna merah nomor polisi BK.6026-NAK yang seluruhnya atau sebahagian milik saksi Nindy Tria Marsya dengan maksud untuk memiliki dengan melawan hukum, dilakukan pada waktu malam di perkarangan tertutup yang ada rumahnya yang untuk masuk ketempat melakukan kejaatan, atau untuk sampai pada barang yang diambilnya dilakukan dengan merusak, memotong, atau dengan menggunakan kunci palsu. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 363 Ayat 2 KUHPidana

b. Fakta-Fakta Hukum 1 Keterangan Saksi

Universitas Sumatera Utara Hakim Pengadilan Negeri Medan telah mendengar keterangan saksi-saksi yang memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 SAKSI NINNDY TRIA MARSYA Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : a. Anak mengambil sepeda motor milik Saksi yakni pada hari selasa tanggal 7 Oktober 2014 sekitar pukul 13.00 WIB., dari halaman rumah Saksi, di Jalan Gagak Hitam, Komplek Tasbi II, Blok VI, No. 133, Medan Sunggal; b. Peristiwa itu bermula ketika sekira pukul 14.00 WIB, bahwa Saksi pergi membeli makan siang dengan mengendarai sepeda motor milik Saksi dengan nomor Polisi BK 6026 NAK; c. Kemudian Saksi Pulang ke rumah di Jalan Gagak Hitam Komplek Tasbi II Blok VI No.113 Medan Sunggal, lalu sepeda motor tersebut Saksi parkirkan di depan rumah dan Saksi masuk Ke dalam rumah; d. Sekira pukul 17.00 WIB, teman kakak Saksi yang bernama Dicky datang ke rumah dan memarkirkan sepeda motornya di depan rumah saksi; e. Sekira pukul 18.00 WIB, saat Saksi hendak berangkat ke Kampus, sepeda motor milik Saksi sudah tidak ada lagi di depan rumah Saksi; f. Kemudian, sekira pukul 23.30 WIB pihak kepolisian datang ke rumah Saksi dan memberitahu bahwa sepeda motor sudah dapat dan pelakunya telah ditemukan, yang salah seorangnya adalah Anak yang dihadapkan di persidangan ini; Universitas Sumatera Utara g. Akibat kejadian tersebut, Saksi mengalami kerugian sejumlah Rp 8.000.000,- Delapan Juta Rupiah h. Sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Pelaku, dan baru Saksi ketahui pada saat di kantor Polisi, pelakunya adalah Michael Elisa Mangatur Sitinjak, Ucok Harapan Tua Hutasoit Anak, dan Suwito Hardi; i. Saksi diminta datang ke Polsekta Medan tersebut sekira pukul 02.00 WIB untuk melihat sepeda motor milik Saksi; j. Saat ini antara Saksi dengan Anak dan pihak keluarga Anak telah mencapai perdamaian dan Saksi telah memaafkan Anak dan oleh karenanya pula agar Anak dipidana seringan-ringannya; k. Kondisi sepeda motor Saksi akibat perbuatan Anak sudah banyak yang rusak; l. Pada saat memarkirkan sepeda motor tersebut, Stangnya tidak terkunci; m. Lingkungan tinggal Saksi ada Pos Satpam, akan tetapi Satpam tidak ada ditempat pada saat kejadian, dan setelah kejadian baru Saksi lapor ke Pos Satpam; n. Benar 1 satu unit sepeda motor Honda Beat warna merah yang diperlihatkan di persidangan ini sebagai milik Saksi yang diambil pada peristiwa tersebut; o. Barang bukt lainnya diperlihatkan di persidangan ini, Saksi tidak kenal; Terhadap keterangan saksi, Anak memberikan pendapat tidak merasa keberatan; 2 SAKSI AYUNDA PRIMADANI, Dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Anak mengambil sepeda motor milik Saksi Korban terjadi pada hari selasa, tanggal 7 Oktober 2014 sekira pukul 18.00. dari halaman Saksi Korban, di Jalan Gagak Hitam, Komplek Tasbi II, Blok VI, No.113, Medan Sunggal. b. Peristiwa itu berawal ketika pada hari Selasa tanggal 7 Oktober 2014, sekira pukul 14.00 WIB, Saksi Korban pergi membeli makan siang dengan mengendarai sepeda motor miliknya dengan Nomor Polisi BK 6026 NAK; c. Setelah itu, Saksi Korban pulang ke rumahnya di Jalan Gagak Hitam, Komplek Tasbi II, Blok VI, No.113, Medan Sunggal, dan sepeda motor tersebut diparkirkan di halaman di depan rumah; d. Kemudian teman Kakak Saksi Korban yang bernama Dicky, datang ke rumah dan memarkirkan sepeda motornya, saat Saksi Korban hendak berangkat ke Kampus, sepeda motor milik Saksi Korban sudah tidak ada lagi di halaman di depan rumah tersebut; e. Kemudian, sekira pukul 23.30., pihak kepolisian datang ke rumah dan memberitahu bahwa sepeda motor sudah dapat, dan pelakunya telah ditemukan, yang salah seorangnya adalah Anak yang dihadapkan di persidangan ini; f. Akibat kejadian tersebut, Saksi Korban mengalami kerugian sejumla Rp. 8.000.000,- delapan juta rupiah g. Sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Pelaku, dan baru Saksi ketahui pada saat di Kantor Polisi, pelakunya adalah Michael Elisa Mangatur Sitinjak, Ucok Harapan Hutasoit Anak, dan Suwito Hardi; Universitas Sumatera Utara h. Saksi Korban diminta datang ke Polsekta Medan yaitu sekira pukul 02.00 WIB, untuk melihat sepeda motor miliknya; i. Kondisi sepeda motor Saksi Korban akibat perbuatan Anak sudah banyak yang rusak; j. Saat memarkirkan sepeda motor tersebut, Stangnya tidak dikunci; k. Benar 1 satu unit sepeda motor Honda Beat warna merah yang diperlihatkan di persidangan ini sebagai milik Saksi Korban yang diambil pada peristiwa tersebut; l. Barang bukti lainnya yang di perlihatkan di persidangan ini, Saksi tidak kenal; Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat tidak merasa keberatan; 2 Keterangan Terdakwa Hakim Pengadilan Negeri Medan telah mendengar keterangan terdakwa yang memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : 1 Benar Anak melakukan perbuatan itu yakni pada hari Selasa, tanggal 7 Oktober 2014, sekira pukul 18.00, di Jalan Gagak Hitam, Komplek Tasbi II, Blok VI, No.113, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, yang mana Korbannya adalah Nindy Tria Marsya 2 Terdakwa mengambil sepeda motor milik Saksi Korban, pada saat sepeda motor tersebut sedang diparkir di depan teras rumah Saksi Korban; Universitas Sumatera Utara 3 Terdakwa melakukan perbuatan tersebut bersama dengan teman Anak yang bernama Michael Elisa Mangatur Sitinjak; 4 Peristiwa itu berawal ketika pada hari Selasa, tanggal 7 Oktober 2014, sekira pukul 16.00 WIB., terdakwa dan teman terdawkwa yang bernama Michael Sitinjak, masuk dari Jalan Bunga Asoka menuju ke araha Jalan Gagk Hitam. Komplek Tasbi II, dan pada saat melintas kami melihat ada sepeda motor yang terparkir di depan teras rumah milik Saksi Korban; 5 Kemudian terdakwa membuka pintu rumah saksi korban, lalu Michael Elisa Mangatur Sitinjak dan Tedakwa mendorong sepeda motor tersebut keluar melalui pintu gerbang rumah saksi korban, menuju kearah Jalan Bunga Asoka hingga ke Jalan Tempua; 6 Setiba di Jalan Tempua, Michael Elisa Mangatur Sitinjak membuka kunci kontak sepeda motor dengan anak kunci palsu yang ia dapat dari temannya yang bernama Amin, lalu mereka menghidupkan sepeda motor dan pergi dari lokasi tersebut; 7 Selanjutnya mereka menuju kearah Jalan Sisingamangaraja, dimana mereka hendak menjual sepeda motor tersebut, namun diperjalanan ditangkap oleh polisi yang berpakaian preman, dan mereka dibawa ke Polsekta Medan Kota; 8 Rencanannya akan mereka jual ke Asrama Brigif, yang mereka ketahui dari Suwito temannya Michael Elisa Mangatur Sitinjak; 9 Terdakwa sebelum peristiwa tersebut, pernah melakukan perbuatan yang sama, dan saat itu tidak tertangkap; Universitas Sumatera Utara 10 Benar 1 satu unit sepeda motor Honda Beat warna merah yang diperlihatkan di persidangan ini sebagai milik Saksi Korban yang Terdakwa dan teman Terdakwa ambil pada peristiwa tersebut; 11 Barang bukti berupa 1 satu unit kunci leter Y terbuat dari besi, 1 satu mata kunci leter Y terbuat dari besi, dan 1 satu kunci L terbuat dari besi,yang diperlihatkan di persidangan ini adalah alat yang dipergunakan dalam melakukan perbuatan tersebut; Menimbang, bahwa persidangan telah didengar keterangan kakak kandung dari Anak yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 Sebab Anak melakukan perbuatannya adalah karena kurang perhatian dari kakak kandung selaku orang tua, yang berusaha mencari nafkah; 2 Selaku Kakak Kandung Anak akan lebih mengawasi Anak, dan akan menyekolahkan Anak kembali; 3 Selaku Orang Tua, kedepan, akan lebih memperhatikan lingkungan pergaulan Anak, dan akan menyekolahkan Anak kembali; 4 Terhadap perbuatan Anak mohon bisa diringankan hukumannya; Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa : a. 1 satu unit sepeda motor Honda Beat, warna merah, tanpa plat nomor polisi; b. 1 satu Kunci Leter Y terbuat dari besi; c. 1 satu Mata Kunci Leter Y terbuat dari besi; d. 1 satu Kunci Leter Y terbuat dari besi;

c. Tuntutan

Universitas Sumatera Utara a Menyatakan terdakwa Ucok Harapan Tua Hutasoit, terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana “ Pencurian Dengan Pemberatan” melanggar pasal 363 ayat 2 KUHPidana sebagaimana dakwaan tunggal jaksa penuntut umum; b Menjatuhkan pidana berupa pdana penjara selama 3tiga bulan penjara poto selama dalam tahanan sementara dan terdakwa tetap dalam tahanan; c Menyatakan barang bukti berupa : 1. 1 satu unit sepeda motor Yamaha warna biru No. Polisi BK 2856 UA, dikembalikan kepada saksi NINDY TRIA MARSYA 2. 1 satu unit sepeda motor Honda Beat, warna merah tanpa plat 3. 1 satu Kunci Leter Y terbuat dari besi; 4. 1 satu Mata Kunci Leter Y terbuat dari besi ujungnya runcing; 5. 1 satu Kunci Leter L terbuat dari besi; Terlampir dalam berkas perkara. d Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara Rp. 1.000,- seribu rupiah.

2. Pertimbangan Hukum

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

8 157 125

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Putusan Kasus Putusan No:2438/Pid.B/2014/Pn.Mdn )

5 117 134

Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan (Studi Putusan No. 622/PID/B(A)/2011/PN.TK)

2 17 70

Upaya Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Yang Dilakukan Oleh Anak

3 51 57

BAB II Pengaturan Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan A. Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana - Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 0 29

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 3 9

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

1 27 9

Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Medan)

0 11 90