BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pencurian dengan pemberatan memiliki unsur-unsur tindak pidana pencurian
pokok atau biasa karena pencurian pemberatan merupakan gequalificeerde Diefstal yang diterjemahkan dalam pencurian khusus dengan cara-cara
tertentu atau dalam keadaan tertentu sehingga bersifat lebih berat. Pencurian biasa memiliki unsur-unsur yaitu :
1. Obyektif
a Mengambil
b Barang
c Yang seluruhnya atau sebahagian kepunyaan orang lain
2. Subyektif
a Dengan maksud
b Untuk memiliki
c Secara melawan hukum.
Sesuai dengan pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu : 1
Diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun : 1.
Pencurian ternak. 2.
Pencurian pada waktu kebakaran, peletusan, banjir, gempa bumi atau gempa laut, peletusan gunung berapi, kapal karam terdampar,
kecelakaan kereta-api, huru-hara, pemberontakan atau bahaya perang.
Universitas Sumatera Utara
3. Pencurian waktu malam dalam sebuah rumah atau di perkarangan
tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang ada di situ tiada dengan setahunya atau tiada dengan kemauannya yang berhak.
4. Pencurian dilakukan oleh dua orang atau lebih bersama-sama.
5. Pencurian yang dilakukan, untuk dapat masuk ke tempat kejahatan
atau untuk dapat mengambil barang yang akan dicuri itu dengan jalan membongkar, memecah atau memanjat atau memakai anak kunci
palsu, perintah palsu atau pakaian-pakaian palsu. 2
Jika pencuran yang dierangkan dalam butor 3 disertai dengan salah satu hal tersebut dalam butir 4 dan 5, maka dikenakan pidana penjara paling
lama 9 tahun. 2.
Faktor-faktor penyebab anak melakukakan tindak pidana pencurian dengan pemberatan
a Faktor internal
1. Faktor intelegensia
2. Faktor kelamin
3. Faktor kedudukan anak dalam keluarga
b Faktor eksternal
1. Faktor ekonomi
2. Faktor keluarga
3. Faktor pendidikan dan sekolah
4. Faktor pergaulan atau lingkungan
Universitas Sumatera Utara
3. Kebijakan penal didasarkan pada pasal 81 ayat 2 Undang-Undang No. 11
Tahun 2012, pidana penjara dapat dijatuhkan kepada anak paling lama ½ satu per dua dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa.
Pada Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 21Pid.Sus-Anak2014PN.Mdn adalah menyatakan Anak bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan
pemberatan berdasarkan aturan pasal 363 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan pidana penjara selama 2 bulan di LPKA. dan beban
biaya senilai Rp.1000,- seribu rupiah Kebijakan non-penal lebih menitikberatkan pada :
a Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b Mendirikan sekolah bagi anak miskin
c Dukungan yang positif terhadap penghindaran dari perlakuan salah dan
penghukuman yang keras d
Pemerintah menetapkan kebijakan yang kondusif untuk membesarkan anak dalam keluarga yang stabil dan aman
e Media massa didorong untuk mencerminkan sumbangan positif remaja
terhadap masyarakat
B. Saran