Kesimpulan Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pencurian dengan pemberatan memiliki unsur-unsur tindak pidana pencurian pokok atau biasa karena pencurian pemberatan merupakan gequalificeerde Diefstal yang diterjemahkan dalam pencurian khusus dengan cara-cara tertentu atau dalam keadaan tertentu sehingga bersifat lebih berat. Pencurian biasa memiliki unsur-unsur yaitu : 1. Obyektif a Mengambil b Barang c Yang seluruhnya atau sebahagian kepunyaan orang lain 2. Subyektif a Dengan maksud b Untuk memiliki c Secara melawan hukum. Sesuai dengan pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu : 1 Diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun : 1. Pencurian ternak. 2. Pencurian pada waktu kebakaran, peletusan, banjir, gempa bumi atau gempa laut, peletusan gunung berapi, kapal karam terdampar, kecelakaan kereta-api, huru-hara, pemberontakan atau bahaya perang. Universitas Sumatera Utara 3. Pencurian waktu malam dalam sebuah rumah atau di perkarangan tertutup yang ada rumahnya, dilakukan oleh orang yang ada di situ tiada dengan setahunya atau tiada dengan kemauannya yang berhak. 4. Pencurian dilakukan oleh dua orang atau lebih bersama-sama. 5. Pencurian yang dilakukan, untuk dapat masuk ke tempat kejahatan atau untuk dapat mengambil barang yang akan dicuri itu dengan jalan membongkar, memecah atau memanjat atau memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian-pakaian palsu. 2 Jika pencuran yang dierangkan dalam butor 3 disertai dengan salah satu hal tersebut dalam butir 4 dan 5, maka dikenakan pidana penjara paling lama 9 tahun. 2. Faktor-faktor penyebab anak melakukakan tindak pidana pencurian dengan pemberatan a Faktor internal 1. Faktor intelegensia 2. Faktor kelamin 3. Faktor kedudukan anak dalam keluarga b Faktor eksternal 1. Faktor ekonomi 2. Faktor keluarga 3. Faktor pendidikan dan sekolah 4. Faktor pergaulan atau lingkungan Universitas Sumatera Utara 3. Kebijakan penal didasarkan pada pasal 81 ayat 2 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012, pidana penjara dapat dijatuhkan kepada anak paling lama ½ satu per dua dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa. Pada Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 21Pid.Sus-Anak2014PN.Mdn adalah menyatakan Anak bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan berdasarkan aturan pasal 363 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan pidana penjara selama 2 bulan di LPKA. dan beban biaya senilai Rp.1000,- seribu rupiah Kebijakan non-penal lebih menitikberatkan pada : a Meningkatkan kesejahteraan keluarga b Mendirikan sekolah bagi anak miskin c Dukungan yang positif terhadap penghindaran dari perlakuan salah dan penghukuman yang keras d Pemerintah menetapkan kebijakan yang kondusif untuk membesarkan anak dalam keluarga yang stabil dan aman e Media massa didorong untuk mencerminkan sumbangan positif remaja terhadap masyarakat

B. Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

8 157 125

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Putusan Kasus Putusan No:2438/Pid.B/2014/Pn.Mdn )

5 117 134

Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan (Studi Putusan No. 622/PID/B(A)/2011/PN.TK)

2 17 70

Upaya Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Yang Dilakukan Oleh Anak

3 51 57

BAB II Pengaturan Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan A. Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana - Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 0 29

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 3 9

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

1 27 9

Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Medan)

0 11 90