4.3 Pengolahan Data Dengan SPSS
Secara umum ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam mengoprasikan SPSS agar hasil yang diperoleh berdayaguna yakni, tahapan penyiapan data yang
mencakup pemasukan input data, penyimpanan data, tahap proses analisis data, dan tahapan analisis hasil.
Adapun langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan program SPSS adalah:
1. Memulai SPSS pada Windows yaitu sebagai berikut:
a. Pilih menu Start dari Windows
b. Selanjutnya pilih Program
c. Pilih SPSS Inc, PASW Statistics 18.0
Tampilannya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Tampilan pada monitor untuk membuka SPSS
Universitas Sumatera Utara
2. Memasukan Data Kedalam SPSS
SPSS Data Editor mempunyai dua area kerja yaitu, Data View dan Variable View. Data View merupakan suatu area untuk mengisi atau menginput data,
sedangkan Variable View merupakan suatu area untuk membuat atau mendefinisikan variabel data.
Gambar 4.2 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS
3. Melakukan pemasukan entry data dengan mengklik pada icon data view
pada jendela yang aktif
Gambar 4.3 Tampilan Pengisian Data pada Data View dalam SPSS
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk mengolah data dengan persamaan korelasi yaitu sebagai berikut:
a. Klik menu Analyze pada baris toolbar
b. Pilih menu Correlate
c. Kemudian pilih menu Bivariate, sehingga muncul kotak dialog
Bivariate Correlations.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Analyze
5. Masukkan variabel jumlah produksi padi, jumlah penduduk, stok beras, luas
areal panen padi, produktivitas lahan, jumlah konsumsi beras, dan harga beras pada kotak variables, kemudian centang pearson pada correlation
coefficients, dan klik two-tailed pada test of significance, klik OK.
Gambar 4.5 Tampilan Kotak Dialog Bivariate Correlation
Universitas Sumatera Utara
6. Hasil Output Analisa Korelasi Pearson dalam SPSS
Gambar 4.6 Tampilan Output
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.5 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Berdasarkan perhitungan korelasi antara variabel X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
, X
6
terhadap Y dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang berkorelasi kuat terhadap variabel Y adalah variabel X
2
, X
3
, X
4
, dan X
6
. Artinya variabel stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, dan harga
beras berkorelasi kuat terhadap variabel jumlah produksi padi. 2.
Berdasarkan perhitungan korelasi antara variabel X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
, X
6
terhadap Y dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang berkorelasi lemah terhadap variabel Y adalah variabel X
1
dan X
6
. Artinya variabel jumlah penduduk dan jumlah konsumsi beras berkorelasi lemah terhadap
jumlah produksi padi. 3.
Melalui uji keberartian koefisien korelasi dengan α=0,05 disimpulkan bahwa nilai uji keberartian koefisien korelasi t
yang mempunyai hubungan yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y adalah
t
2
=86,516; t
3
=43,128; t
4
=-3,574; t
6
=2,935. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel stok beras, luas areal panen padi, produktivitas
lahan, dan harga beras terhadap variabel jumlah produksi padi. 4.
Melalui uji keberartian koefisien korelasi dengan α=0,05 disimpulkan bahwa nilai uji keberartian koefisien korelasi t
yang mempunyai hubungan yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y adalah
t
1
=-0,737; t
5
=-0,737.Artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel jumlah penduduk dan jumlah konsumsi beras terhadap jumlah
produksi padi.
Universitas Sumatera Utara
5.6 Saran