baik dimana para pejabat publik dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Dalam skripsi ini peneliti akan meneliti kepemimpinan Ki Enthus Susmono yang merupakan Bupati Kabupaten Tegal periode 2014-2019 sekaligus merupakan
sebagai dalang, artinya adalah bahwa Ki Enthus Susmono akan mengatur laku Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal secara transformatif. Dengan demikian penulis
membuat skripsi ini dengan judul “Kepemimpinan Transformasional Ala Dalang Wayang Ki Enthus Susmono Bupati Kabupaten Tegal Periode 2014-2019”.
1.2. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas, maka dapat diangkat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kepemimpinan Ki Enthus Susmono sebagai Bupati Kabupaten
Tegal periode 2014-2019 ? 2.
Bagaimana Ki Enthus Susmono yang transformasional dapat menyesuaikan kebijakannya sebagai Bupati Kabupaten Tegal dengan kepemimpinan umum ?
10
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1.
Mengetahui bagaimana kepemimpinan yang dijalankan oleh Ki Enthus Susmono sebagai bupati Kabupaten Tegal periode 2014-2019 yang memiliki
latar belakang seorang dalang wayang. 2.
Mengetahui bagaimana Ki Enthus Susmono yang dianggap sebagai pemimpin transformatif menjalankan kepemimpin umum sebagai Bupati Kabupaten
Tegal.
1.4. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
kepemimpinan bupati Kabupaten Tegal Ki Enthus Susmono yang memiliki latar belakang seorang dalang wayang.
2. Penelitian ini dapat memberikan referensi baru khususnya dalam kajian
kepemimpinan. 3.
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para praktisi khususnya dalam ranah kepemimpinan.
11
1.5. Kerangka Dasar Teori 1.
Kepala Daerah
Pemimpin adalah orang yang mengetahui jalan untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai, berusaha untuk menunjukan jalan kepada orang-orang yang
dipimpinnya serta memimpin orang-orang dijalan tersebut.
7
Dalam bahasa arab, pemimpin disebut imam, yang berarti orang yang memimpin, karena perilakunya bisa
diteladani orang lain dan memiliki visi yang jelas.
8
Istilah lain pemimpin adalah ulil amri yang berarti pemimpin tertinggi dalam masyarakat Islam sebagaimana
tercantum dalam Q.S An-Nisa ayat 59 :
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan ulil amri diantara kamu”
Di Indonesia sendiri dalam konstitusinya, pemimpin pemerintahan disebut Presiden untuk Pemerintah Pusat, dan Kepala Daerah untuk Pemerintah Daerah baik
Provinsi, Kabupaten, atau Kota. Untuk Pemerintahan Daerah di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Pemimpin daerah
disebut Kepala Daerah Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
7
Fuad Nashori, Psikologi Kepemimpinan, Penerbit Pustaka Fahima, 2009, Yogyakarta, hal.30 dalam M. Alwi Wahyudi SH., M.Hum, Ilmu Negara dan Tipologi Kepemimpinan Negara, Pustaka Pelajar,
2014, Yogyakarta, hal. 97
8
Ibid, hal.96
12
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dengan masa jabatan selama 5 lima tahun. Kepala Daerah untuk Daerah Provinsi disebut Gubernur, untuk
Daerah Kabupaten disebut Bupati, dan untuk Daerah Kota disebut Wali Kota. Kepala Daerah, baik Gubernur, Bupati, maupun Wali Kota memiliki tugas dan wewenang
sebagai berikut : 1.
Tugas Kepala Daerah : a.
memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; b.
memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; c.
menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama
DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; d.
menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
e. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
13
f. mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah dihapuskan sesuai UU
No 9 Tahun 2015 g.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. Kewenangan Kepala Daerah :
a. mengajukan rancangan Perda;
b. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
c. menetapkan Perkada dan Keputusan Kepala Daerah;
d. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat
dibutuhkan oleh daerah danatau masyarakat;
e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan