Jenis Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah

j. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah k. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan APBN l. Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Keppres No. 42 Tahun 2002 m. Peraturan Presiden No. 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN n. Perpres No. 54 tahun 2010 juga telah diubah dengan Perpres No. 35 tahun 2011, yang mengganti ketentuan dalam Pasal 44 o. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah.

B. Jenis Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah

Kontrak pengadaan barangjasa dibedakan atas berdasarkan bentuk imbalan, berdasarkan jangka waktu pelaksanaan, dan bedasarkan jumlah pengguna barangjasa. Bentuk imbalan terdiri atas: 1. Kontrak lump sum, adalah kontrak pengadaan barang atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap. Semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditangguing oleh penyedia barangjasa. Universitas Sumatera Utara 2. Kontrak harga satuan, adalah kontrak pengadaan barangjasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuanunsure pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara. 3. Gabungan lump sum dan harga satuan, adalah kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan harga satuan dalam satu pkerjaan yang diperjanjikan. 4. Kontrak terima jadi, adalah kontrak pengadaan barangjasa pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap, sampai seluruh bangunankonstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. 5. Kontrak presentase, adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultasi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu. Konsultan yang bersnagkutan akan menerima imbalan jasa berdasarkan presentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksipemborongan tersebut. Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan terdiri atas: 1. Kontrak tahun tunggal, adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa 1 satu tahun. 2. Kontrak tahun jamak, adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 satu tahun anggaran. Kontrak tahun jamak dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan yang Universitas Sumatera Utara dibiayai APBN, Gurbenur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, dan BupatiWalikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD KabupatenKota. Berdasarkan jumlah pengguna barangjasa terdiri atas: 1. Kontrak pengadaan tunggal, adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan penyedia barangjasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu pula. 2. Kontrak pengadaan bersama, adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barangjasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu pula. Pekerjaan pengadaan yang dilakukan nant sesuai dengan kegiatan bersama yang jelas dari masing- masing unit kerja, dan pendanaannya juga bersifat bersama dan dituangkan dalam kesepakatan bersama. Pelaksanaan pengadaan barangpekerjaan konstruksijasa lainnya dapat dilakukan dengan beberapa metodecara tergantung dari besarnya nilai kontrak pengadaan barangpekerjaan konstruksijasa lainnya, yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pelelangan Umum Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi utnuk penerangan umum, sehingga masyarakat luasdunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Perpres No. 54 tahun 2010 menetapkan pelelangan murni dilaksanakan untuk Universitas Sumatera Utara pekerjaan pengadaan barangjasa dengan nilai lebih dari Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah. 2. Pelelangan Sederhana Pemilihan langsung Pelelangan sederhana ditunjukan untuk proses pengadaan barang dibawah Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah. Dalam pelelangan ini tidak ada negosiasi teknis dan harga, dan diumumkan sekurang-kurangnya di website lembaga- lembaga dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta portal pengadaan nasional, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. 3. Pemilihan Langsung Pemilihan langsung dilakukan untuk pengadaan jasa konstruksi yang bernilai kurang dari Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah dan lebih dari Rp. 100.000.00 seratus juta rupiah. Pemilihan langsung minimal diikuti oleh 3 tiga perusahaan. Pada umumnya yang dapat mengikuti proses pemilihan langsung adalah badan usaha dengan kualifikasi kecil grade 1 dan grade 2 untuk kontraktor. 4. Penunjukan Langsung Penunjukan langsung pada penyedia barang atau pekerjaan konstruksi dilakukan terhadap kriteria keadaan tertentu meliputi: a. Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus segeratidak dapat ditunda, seperti pertahanan negara, keamanan masyarakat, dan bencana alam. Universitas Sumatera Utara b. Barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan oleh 1 satu penyedia barangjasa karena 1 satu pabrikan, 1 satu pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan izin dari pemerintah. 5. Pengadaan Langsung Pengadaan langsung dapat dilakukan terhadap pengadaan barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang bernikai paling tinggi Rp. 100.000.000 seratus juta rupiah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Kebutuhan operasional sebuah lembaga b. Teknologi sederhana; c. Risiko kecil danatau d. Dilaksanakan oleh penyedia barangjasa usaha orang perseorangan danatau badan usaha kecil, serta koperasi kecil. 6. Sayembara Kontes Sayembara kontes digunakan ntuk pengadaan jasa lainnya yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Proses dan hasil dari gagasan, kreatifitas, inovasi, budaya, dan metode pelaksanaan tertentu. b. Tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Untuk menentukan pemenang pengadaan barangpekerjaan konstruksijasa lainnya diadakan proses evaluasi. Proses ini dilakukan dalam proses pelelangan umum, pelelangan sederhana, dan pengadaan langsung. Dapat dipilih salah 1 Universitas Sumatera Utara satu dari 3 tiga metode evaluasi penawaran berdasarkan jenis barangjasa yang diadakan dan harus dicantumkan dalam dokumen lelang. Metode Evaluasi tersebut terdiri dari: 1. Sistem gugur, adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan persyaratan. Tahap-tahap penilaian dengan sistem gugur terdiri atas evaluasi admistrasi, evaluasi teknis, dan evaluasi harga. 57 2. Sistem nilaipembobotan merit point, adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan kriteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barangjasa. Setelah nilai didapat baru kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya. Dalam mengevaluasi dokumen penawaran, panitiapejabat pemilihan penyedia barangjasa tidak diperkenankan mengubah, menambah, dan mengurangi post bidding kriteria serta tata cara evaluasi dengan alasan apa pun. Tahap-tahap penilaian dengan sistem nilai menggunakan evaluasi administrasi serta evaluasi teknis dan harga. 58 3. Sistem penilaian biaya ekonomis, adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai pada unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai menurut umur ekonomis barang yang ditawarkan, berdasarkan kriteria dan nilai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barangjasa. Tahap- 57 Ryan, Albert. 2011. Buku Pegangan Pengadaan Barang dan Jasa. Yogyakarta : Gradien Mediatama, hlm. 49 58 Ibid., hlm. 50 Universitas Sumatera Utara tahap penilaian dengan sistem penilaian biaya ekonomis menggunakan evaluasi administrasi serta evaluasi teknis dan harga. 59

C. Para Pihak Dalam Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah