Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Sebagai Petugas Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi

C. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerjahari

Lama kerja responden dihitung berdasarkan jam kerja sehari. Setiap responden memiliki jam kerja yang berbeda sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh instansi. Jam kerja responden juga disesuaikan dengan pembagian shift yang ada sehingga responden tidak selalu bekerja pada jam shift yang sama setiap hari. Untuk shift yang dimulai dari jam 22.00 WIB dan 23.00 WIB shift malam biasanya hanya memperkerjakan responden laki-laki. SPBU 14.121.138 juga menerapkan sistem kerja 12 jam dalam sehari untuk beberapa petugas operator laki-laki. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa beberapa responden memungkinkan untuk mendapat jadwal bekerja pada 2 shift yang berbeda dalam satu hari sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pihak pengelola SPBU. Kedua SPBU hanya mengoperasikan 3 pompa minyak saat shift malam berlangsung. Setiap responden tidak memiliki jam istirahat yang menetap. Responden akan beristirahat secara bergantian setiap harinya. Untuk distribusi lama kerja responden dalam sehari yang lebih jelas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 5.3Karakteristik Responden berdasarkan Lama Kerjahari Lama Bekerjahari Frekuensi orang Persentase 6-8 jamhari 24 68,6 8 jamhari 11 31,4 Jumlah 35 100 Dari Tabel 5.3 diketahui bahwa petugas operator SPBU yang bekerja bekerja selama 6-8 jam setiap harisebanyak 24 orang 68,6 dan petugas operator SPBU yang bekerja 8 jamhari sebanyak 11 orang 31,4. Tidak ada ditemukan responden yang bekerja dibawah 6 jamhari.

D. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden dihitung berdasarkan pendidikan formal terakhir yang berhasil ditamatkan oleh responden.Pihak SPBU menetapkan tamatan SMA sebagai salah satu syarat untuk menjadi petugas operator SPBU walaupun pada kenyataannya ada ditemukan petugas operator SPBU dengan tingkat pendidikan tamatan SMP. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 5.4Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi orang Persentase SMP 1 2,9 SMA 34 97,1 Jumlah 35 100 Dari Tabel 5.4 Tingkat Pendidikan yang tertinggi responden adalah tamatan SMA sebanyak 34 orang 97,1 dan terdapat 1 orang 2,9 responden dengan tingkat pendidikan tamatan SMP. Tidak ada ditemukan responden dengan tingkat pendidikan tamatan SD dan Perguruan Tinggi.

E. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Sebagai Petugas

Operator SPBU Beberapa responden memilih bekerja sebagai petugas operator SPBU karena minimnya lapangan pekerjaan. Responden telah menjadi pegawai menetap di SPBU tempat mereka bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 5.5Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU Frekuensi orang Persentase Sedang 13-36 bulan 15 42,9 Lama 36bulan 20 57,1 Jumlah 35 100 Dari Tabel 5.5 diketahui bahwa kebanyakan responden telah bekerja selama lebih dari 36 bulan yaitu sebanyak 20 orang 57,1 dan selebihnya telah bekerja selama 13-36 bulan sebanyak 15 orang 42,9. Tidak ada ditemukan responden yang telah bekerja sebagai petugas operator SPBU kurang dari 12 bulan.

F. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi

Status gizi responden diketahui berdasarkan kategori indeks massa tubuh responden. Indeks massa tubuh dikategorikan sesuai dengan kriteria WHO untuk kawasan Asia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 5.6Karakteristik Responden BerdasarkanStatus Gizi Indeks Massa Tubuh Frekuensi orang Persentase Normal 16 45,7 Overweight 6 17,1 PreObese 12 34,3 Obese 1 2,9 Jumlah 35 100 Dari Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa indeks massa tubuh terbanyak terdapat pada kategori Normal yaitu sebanyak 16 orang 45,7. Responden dengan indeks massa tubuh kategori Overweight sebanyak 6 orang 17,1, kategori PreObese sebanyak 12 orang 34,3 dan kategori Obese sebanyak 1 orang 2,9. Tidak ada ditemukan responden dengan indeks massa tubuh kategori Underweight. Dari hasil penelitian tidak ada ditemukan responden dengan kebiasaan merokok maupun konsumsi alkohol.

5.1.3 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Paparan Uap BBM

Dari hasil wawancara dengan beberapa responden, diketahui bahwa responden hanya mengetahui dampak paparan uap BBM secara akut saja. Hal ini dikarenakan banyaknya responden yang mengalami mual, muntah dan cepat lelah dalam 3 bulan pertama mereka bekerja. Tidak ada ditemukan responden yang mengetahui dampak paparan uap BBM dalam waktu yang lama. Tingkat Pengetahuan responden terhadap paparan uap BBM digolongkan dalam tiga kategori. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 5.7 Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM Tingat Pengetahuan Frekuensi orang Persentase Baik Sedang 23 65,7 Buruk 12 34,3 Jumlah 35 100 Dari Tabel 5.7 diketahui tingakat pengetahuan responden terhadap paparan uap BBM terbanyak adalah kategori sedang sebanyak 23 orang 65,7 dan kategori buruk sebanyak 12 orang 34,3. Tidak ada ditemukan responden dengan tingkat pengetahuan kategori baik.

5.1.4 Tindakan Pencegahaan Paparan Uap BBM

Dari hasil observasi selama penelitian, tidak ada ditemukan responden yang menggunakan alat pelindung diri APD seperti masker, sarung tangan maupun kacamata pelindung. Tindakan pencegahan responden terhadap paparan uap BBM digolongkan menjadi 3 kategori. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 5.8Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM Tindakan Pencegahan Frekuensi orang Persentase Baik Sedang 18 51,4 Buruk 17 48,6 Jumlah 35 100 Dari Tabel 5.8 diketahui bahwa terdapat 18 orang responden 51,4 yang melakukan tindakan pencegahan paparan uap BBM dengan kategori sedang dan terdapat 17 orang responden 48,6 dengan kategori buruk. Tidak ada ditemukan responden dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM dengan kategori baik.

5.1.5 Kadar Hemoglobin Responden

Kadar hemoglobin responden yang didapatkan dikategorikan sesuai dengan derajat anemia menurut WHO. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 5.9Derajat Anemia Responden Derajat Anemia Frekuensi orang Persentase Derajat 0 normal 18 51,4 Derajat 1 Anemia ringan 17 48,6 Derajat 2 Anemia sedang Derajat 3 Anemia berat Derajat 4 Anemia mengancam jiwa Jumlah 35 100 Dari Tabel 5.9 diketahui bahwa petugas operator SPBU yang memiliki kadar hemoglobin dengan kategori anemia derajat 0 normal sebanyak 18 orang 51,4 dan petugas operator SPBU yang memiliki kadar hemoglobin dengan kategori anemia derajat 1 ringan sebanyak 17 orang 48,6 sedangkan petugas operator dengan anemia derajat 2 sedang, 3 berat dan 4 anemia mengancam jiwa tidak ada ditemukan.

5.1.6 Uji Bivariat

Uji bivariat yang dilakukan adalah mencari hubungan antara tingkat pengetahuan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin dan hubungan antara tindakan pencegahan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin responden.

A. Hubungan Lama Kerjahari dengan Tingkat Pengetahuan Paparan