C. Hubungan Lama Kerjahari dengan Tindakan Pencegahan Paparan
Uap BBM
Hubungan antara lama kerjahari dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square dengan
program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.12Hubungan Lama Kerjahari dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM
Lama Kerjahari
Tindakan Pencegahan Sedang
Buruk Total
p Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
6-8 jamhari 10
28,6 14
40.0 24
68,6 0,088
8 jamhari 3
8,6 8
22,9 11
31,4 Total
17 48,6
18 51,4
35 100
Dari Tabel 5.12 dapat dilihat hasil analisis data hubungan lama kerjahari dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden didapat nilai p-value
sebesar 0,088. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak.
D. Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan
Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM
Hubungan antara lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden dianalisis dengan
menggunakan metode Chi Square dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.13Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM
Lama Bekerja
Sebagai Operator
SPBU Tindakan Pencegahan
Sedang Buruk
Total
p Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
13-36 bulan 9
25,7 6
17,1 15
42,9 0,380
36 bulan 9
25,7 11
31,4 20
57,1 Total
18 51,4
17 48,6
35 100
Dari Tabel 5.13 dapat dilihat hasil analisis data hubungan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dengan tindakan pecegahan paparan uap BBM
didapat nilai p-value sebesar 0,380. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak.
E. Hubungan Lama Kerjahari dengan Lama Bekerja Sebagai Petugas
Operator SPBU
Hubungan antara lama kerjahari dengan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU responden dianalisis dengan menggunakan metode Uji Fisher
dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.14Hubungan Lama Kerjahari dengan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU
Lama Kerjahari
Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU 13-36 bulan
36 bulan Total
p Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
6-8 jamhari 9
25,7 15
42,9 24
68,6 0,467
8 jamhari 6
17,1 5
14,3 11
31,4 Total
15 42,9
20 57,1
35 100
Dari Tabel 5.14 dapat dilihat hasil analisis data hubungan lama kerjahari dengan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU responden didapat nilai p-
value sebesar 0,467. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak.
F. Hubungan Lama Kerjahari dengan Kadar Hemoglobin
Hubungan antara lama kerjahari dengan kadar hemoglobin responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square dengan program SPSS. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.15Hubungan Lama Kerjahari dengan Kadar Hemoglobin
Lama Kerjahari
Kadar Hemoglobin Derajat 0 Normal
Derajat 1 Anemia Ringan
Total p
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase 6-8 jamhari
12 34,3
12 34,3
24 68,6
0,803 8 jamhari
6 17,1
5 14,3
11 31,4
Total 18
51,4 17
48,6 35
100
Dari Tabel 5.15 dapat dilihat hasil analisis data hubungan lama kerjahari dengan kadar hemoglobin responden didapat nilai p-value sebesar 0,803. Pada
penelitian ini Ho gagal ditolak. G.
Hubungan Lama Berkerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Kadar Hemoglobin
Hubungan antara lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dengan kadar hemoglobin responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square
dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.16Hubungan Lama Bertugas Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Kadar Hemoglobin
Lama Bekerja
Sebagai Petugas
Operator SPBU
Kadar Hemoglobin Derajat 0 Normal
Derajat 1 Anemia Ringan
Total p
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase
13-36 bulan 8
22,9 7
20,0 15
42,9 0,845
36 bulan 10
28,6 10
28,6 20
57,1 Total
18 51,4
17 48,6
35 100
Dari Tabel 5.16 dapat dilihat hasil analisis data hubungan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dengan kadar hemoglobin responden didapat nilai
p-value sebesar 0,845. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak. H.
Hubungan Usia dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM
Hubungan usia dengan tingkat pengetahuan paparan uap BBM responden dianalisis dengan menggunakan metode Uji Fisher dengan program SPSS. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini
Tabel 5.17HubunganUsia dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM
Usia Tingkat Pengetahuan
Sedang Buruk
Total p
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Remaja
Akhir 14
40,0 8
22,9 22
62,9 1,000
Dewasa Awal
9 25,7
4 11,4
13 37.1
Total 23
65,7 12
34,3 35
100
Dari Tabel 5.17 dapat dilihat hasil analisis data hubungan usia dengan tingkat pengetahuan paparan uap BBM responden didapat nilai p-value sebesar
1,000 p0,05. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak. I.
Hubungan Usia dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM
Hubungan usia dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square dengan program SPSS. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.18HubunganUsia dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM
Usia Tindakan Pencegahan
Sedang Buruk
Total p
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Remaja
Akhir 11
31,4 11
31,4 22
62,9 0,826
Dewasa Awal
6 17,1
7 20,0
13 37.1
Total 17
48,6 18
51,4 35
100
Dari Tabel 5.18 dapat dilihat hasil analisis data hubungan usia dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden didapat nilai p-value sebesar,
0,826. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak. J.
Hubungan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin
Hubungan status gizi dengan kadar hemoglobin responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.19Hubungan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin
Status Gizi Kadar Hemoglobin
Derajat 0 Normal Derajat 1 Anemia
Ringan Total
p Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Normal+Overweight 9
25,7 13
37,1 22
62,9 0,105
Preobese+Obese 9
25,7 4
11,4 13
37,1 Total
18 51,4
17 48,6
35 100
Dari Tabel 5.19 dapat dilihat hasil analisis data hubungan status gizi terhadap kadar hemoglobin responden didapat nilai p-value sebesar, 0,105. Pada
penelitian ini Ho gagal ditolak.
K. Hubungan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM dengan Kadar