Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Paparan Uap Bahan Bakar Minyak Terhadap Kadar Hemoglobin Petugas Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Jalan Arteti Ring Road di Kota Medan

(1)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

Data Pribadi

Nama :Androcles Dwi Wirotama

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ tanggallahir : Kabanjahe/ 05 Maret 1994

Warga Negara : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Kristen Protestan

Alamat :Jalan Mekatani Gg. Syukur Marindal I

Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Nomor Handphone : 081283875488

Orang Tua : Ayah : ManongonTampubolon Ibu : Roida Hutajulu

Email : androclesdwt@gmail.com


(2)

RiwayatPendidikan

1. Taman Kanak-Kanak Swasta Methodist – 7 (1999-2000) 2. SD. Swasta Methodist 12 Medan (2000-2006)

3. SMP Swasta Santa Maria Medan (2006-2009 4. SMA Swasta Santo Thomas 1 Medan (2009-2012)

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2012 – sekarang)

Riwayat Pelatihan

1. Peserta PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) FK USU 2012 2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2012 3. Peserta Pelatihan Balut Bidai TBM FK USU 2012

4. Peserta Pema Medical Olimpiad FK USU 2014

Riwayat Organisasi

1. Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Acara Senjun FK USU 2012 2. Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Retreat Mahasiswa Kristen 3. FK, FKG, dan FKep USU 2012

4. Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) FK USU 2013

5. Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Acara Senjun FK USU 2013 6. Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Pengabdian Masyarakat

Mahasiswa Kristen FK USU 2013

7. Anggota Seksie Peralatan dan Tempat Perayaan Natal FK USU 2014 8. Anggota Seksie Acara Perayaan Paskah FK USU 2014

9. Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) FK USU 2014

10.Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Kristen FK USU 2014


(3)

12.Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) FK USU 2014

13.Anggota Seksie Publikasi dan Dokumentasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) FK USU 2015

14.Koordinator Seksie Publikasi dan Dokumentasi Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Kristen FK USU 2015


(4)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN SUBJEK PENELITIAN Salam Sejahtera,

Saya, Androcles Tampubolon, NIM: 120100136, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul

“Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Paparan Uap Bahan Bakar Minyak terhadap Kadar Hemoglobin Petugas Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Jalan Arteri Ring Road Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan petugas operator SPBU terhadap paparan uap bahan bakar minyak dan tindakan pencegahan terhadap paparan uap tersebut dan menghubungkannya dengan kadar hemoglobin petugas operator SPBU.

Pada penelitian ini, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada bapak/ibu/saudara/i, dan saya mengharap keikutsertaan dan kerjasama dari bapak/ibu/saudra/i untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. Saya juga akan mengambil darah bapak/ibu/saudara/i sebanyak 2-3 tetes dari ujung jari dengan menggunakan lancet darah (blood lancet) dan mengukur kadar hemoglobin bapak/ibu/saudara/i pada saat itu juga. Sebelum dan setelah pengambilan darah akan dilakukan pencucian di ujung jari dengan menggunakan kapas alkohol (alcohol swap) sebagai tindakan aseptik.

Semua data penelitian ini akan diperlakuka nsecara rahasia sehingga tidak mungkin orang lain menghubungkannya dengan bapak/ibu/saudara/i. bapak/ibu/saudara/I diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini kepada peneliti. Surat persetujuan ini akhirnya akan disimpan oleh peneliti.

Bapak/ibu/saudara/i tidak dapat dan tidak akan dipaksa untuk ikut serta dalam penelitian ini bila bapak/ibu/saudara/i tidak mengkehendakinya. Bapak/ibu/saudara/i hanya boleh ikut mengambil bagian atas kehendak


(5)

bapak/ibu/saudara/i sendiri. Bapak/ibu/saudara/I berhak untuk menolak ikut serta dalam penelitian ini tanpa perlu memberikan suatu alasan. Bila bapak/ibu/saudara/i memutuskan untuk tidak berpartisipasi, tak seorang pun boleh melakukan diskriminasi apapun terhadap bapak/ibu/saudara/i.


(6)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Umur : Alamat : Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Penelitian “Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Paparan Uap Bahan Bakar Minyak terhadap Kadar Hemoglobin Petugas Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Jalan Arteri Ring Road Kota Medan”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut. Dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat digunakan seperlunya.

Medan, ...2015 Responden


(7)

LAMPIRAN 4

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Paparan Uap Bahan Bakar Minyak terhadap Kadar Hemoglobin Petugas Operator SPBU di

Jalan Arteri Ring Road Kota Medan IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomor Responden :

2. Nama :

3. Umur :

4. Jenis Kelamin : 5. Lama Kerja (jam/hari) :

a. kurang dari 6 jam/hari b. 6 - 8 jam/hari

c. lebih dari 8 jam/hari

6. Lama bekerja sebagai petugas operator SPBU a. 0 - 12 bulan

b. 13 - 36 bulan c. lebih daru 36 bulan 7. Pendidikan Terakhir :

a. Tidak sekolah/tidak tamat SD b. Tamat SD

c. Tamat SMP d. Tamat SMA e. Perguruan Tinggi

8. Apakah saudara/i ada menderita penyakit kelaian darah ? Jika ya, sebutkan...

9. Apakah saudara/i ada mengkonsumsi obat-obatan ? Jika ya, sebutkan...


(8)

10.Apakah anda pernah didiagnosa terkena penyakit kelainan ginjal, hati atau penyakit kronis ?

Jika ya, sebutkan...

11.Apakah anda sedang dalam kondisi sakit/tidak sehat ? Contoh : Flu lebih dari 1 minggu

Demam lebih dari 1 minggu Batuk-batuk lebih dari 1 minggu 12.Apakah anda dalam kondisi hamil ?

13.Apakah anda pernah menderita trauma/kecelakaan hebat ? 14.Apakah anda pernah menderita luka bakar yang parah ?

KUESIONER PENGETAHUAN PAPARAN UAP BAHAN BAKAR MINYAK

PERTANYAAN

Pilih jawaban dengan memberi tanda silang (x)

No. Pertanyaan

1. Bahan bakar minyak adalah a. Sumber Daya Alam b. Sumber Daya Buatan

2. Bahan bakar minyak terdiri dari : a. Premium

b. Pertamax c. Solar/biosolar d. Minyak Tanah e. Avtur


(9)

3. Bahan bakar minyak terdiri dari beberapa senyawa kimia dan logam, yaitu : a. Benzena

b. Toluena c. Xylena d. Timbal

(Jawaban boleh lebih dari 1)

4. Bahan bakar minyak dapat masuk kedalah tubuh dengan cara : a. Terhirup/inhalasi (uap)

b. Melalui saluran pencernaan (tercapur dalam makanan/minuman.

c. Kontak langsung ke permukaan kulit d. Kontak ke mata

(Jawaban boleh lebih dari 1)

5. Bahan bakar minyak memiliki dampak negatif terhadap tubuh diantaranya adalah :

a. Sistem pernapasan b. Sistem pencernaan c. Kulit

d. Sistem saraf e. Mata

f. Sistem reproduksi g. Sistem pertumbuhan h. Sistem darah

(Jawaban boleh lebih dari 1)

6. Dampak negatif paparan uap bahan bakar minyak pada sistem pernapasan adalah :

a. Batuk-batuk b. Bersin

c. Batuk berdarah d. Sesak Napas


(10)

(Jawaban boleh lebih dari 1)

7. Dampak negatif paparan uap bahan bakar minyak terhadap sistem pencernaan adalah :

a. Mual b. Muntah c. Nyeri di perut

d. Susah buang air besar (Jawaban boleh lebih dari 1)

8. Dampak negatif paparan bahan bakar minyak terhadap kulit adalah: a. Kulit kering

b. Iritasi Kulit

c. Nyeri di permukaan kulit d. Gatal-gatal

e. Kudis/borok di kulit (Jawaban boleh lebih dari 1)

9. Dampak negatif paparan bahan bakar minyak terhadap sistem saraf adalah : a. Oyong/perasaan berputar/vertigo

b. Sakit kepala c. Kebas d. Mati rasa

e. Susah tidur (insomnia) (Jawaban boleh lebih dari 1)

10. Dampak negatif paparan bahan bakar minyak terhadap mata adalah : a. Mata merah

b. Mata perih

c. Penglihatan kabur

(Jawaban boleh lebih dari 1)

11. Dampak negatif paparan bahan bakar minyak terhadap sistem reproduksi adalah :


(11)

b. Penurunan jumlah semen c. Mengurangi kesuburan (Jawaban boleh lebih dari 1)

12. Dampak negatif paparan bahan bakar minyak terhadap sistem darah adalah : a. Anemia

b. Mudah lelah

(Jawaban boleh lebih dari 1)

13. Salah satu dampak negatif paparan bahan bakar minyak terhadap sistem pertumbuhan adalah :

a. Pertumbuhan tulang terhambat b. Osteoporosis


(12)

TINDAKAN PENCEGAHAN PAPARAN BAHAN BAKAR MINYAK PERTANYAAN

Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda centang (√)

No. Pertanyaan Selalu

Kadang-Kadang

Tidak Pernah 1. Apakah anda memakai masker saat bekerja ?

2. Apakah anda merasa nyaman memakai masker saat bekerja ?

3. Apakah anda memakai sarung tangan saat bekerja ?

4. Apakah anda merasa nyaman memakai sarung tangan saat bekerja :

5. Apakah anda memakai kacamata pelindung saat bekerja ?

6. Apakah anda merasa nyaman memakai kacamata pelindung saat bekerja ?

7. Apakah anda selalu mencuci tangan setelah bekerja ?

8. Apakah anda mencuci tangan sebelum makan setelah bekerja ?

9. Apakah anda mencuci tangan menggunakan sabun atau antiseptik sebelum makan setelah bekerja ?

10. Apakah anda mengkonsumsi suplemen makanan atau vitamin ?

Jika ya, sebutkan...

11. Apakah anda bekerja lebih dari 6 jam/hari ? 12 Apakah instansi tempat anda bekerja


(13)

13. Apakah instansi tempat anda bekerja menyediakan alat pelindung diri berupa masker atau sarung tangan ?

14. Apakah instansi tempat anda bekerja mewajibkan pemakaian alat pelindung diri berupa masker atau masker dan memberi sanksi bagi yang tidak menggunakan ? 15. Apakah instansi tempat anda bekerja

memberi sanksi bagi petugas operator yang tidak menggukanan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung) ?


(14)

Lampiran 5

DATA INDUK

Nama Usia JenisKelami n Lama Kerja/Hari Lama Bertugas sebagai Operator Tingkat Pendidikan Kadar Hemoglobin Derajat

Anemia IMT Status Gizi

Skor Pengeta huan Kategori Pengeta huan Skor Pencega han Kategori Pencega han

MS1 23 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 13,2

Anemia

Ringan 22,94 Normal 22 Sedang 25 Buruk

FS1 24 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 14,3 Normal 21,49 Normal 20 Buruk 31 Sedang

HF1 23 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 12,5

Anemia

Ringan 20,98 Normal 20 Buruk 28 Sedang

MZ1 26 Laki-laki >8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 13,2

Anemia

Ringan 21,97 Normal 37 Sedang 29 Sedang

HA1 23 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 14,6 Normal 25,42 PreObese 18 Buruk 26 Buruk

Y1 30 Perempuan 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMP 11,9

Anemia

Ringan 21,55 Normal 16 Buruk 27 Buruk

DS1 24 Laki-laki 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 13,8

Anemia

Ringan 22,76 Normal 21 Sedang 26 Buruk

A1 30 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 14,6 Normal 22,59 Normal 23 Sedang 25 Buruk

BR1 26 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 12,5

Anemia

Ringan 27,61 PreObese 16 Buruk 32 Sedang

YMF1 22 Perempuan 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 12,6 Normal 26,2 PreObese 25 Sedang 32 Sedang

RMS1 23 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 14,6 Normal 24,68 PreObese 34 Sedang 26 Buruk

IS1 23 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 14,6 Normal 24,03 PreObese 28 Sedang 25 Buruk

AI1 22 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 12,9

Anemia

Ringan 21,09 Normal 37 Sedang 32 Sedang

S1 22 Perempuan 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 11,8

Anemia

Ringan 20,83 Normal 20 Buruk 26 Buruk

C1 22 Perempuan 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 11,6

Anemia


(15)

MT1 21 Laki-laki 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 12,8

Anemia

Ringan 25,18 PreObese 17 Buruk 25 Buruk

P1 29 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 15,2 Normal 29,03 PreObese 19 Buruk 29 Sedang

RF1 23 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 12,9

Anemia

Ringan 24,41 PreObese 30 Sedang 26 Buruk

Y3 27 Laki-laki >8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 13,4

Anemia

Ringan 25,11 PreObese 23 Sedang 25 Buruk

N3 25 Perempuan >8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 10,3

Anemia

Ringan 31,95 PreObese 19 Buruk 28 Sedang

JSG3 21 Laki-laki >8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 17 Normal 26,36 PreObese 17 Buruk 27 Buruk

I3 24 Perempuan 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 13,6 Normal 26,79 PreObese 28 Sedang 32 Sedang

B3 24 Laki-laki >8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 18,9 Normal 26,26 PreObese 18 Buruk 29 Sedang

NS3 26 Perempuan >8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 13,4 Normal 24,61 PreObese 30 Sedang 29 Sedang

RS3 22 Laki-laki >8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 13,3

Anemia

Ringan 24,03 PreObese 27 Sedang 29 Sedang

JG3 30 Laki-laki >8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 12,6

Anemia

Ringan 20,6 Normal 16 Buruk 30 Sedang

F3 27 Laki-laki >8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 14,9 Normal 20,72 Normal 22 Sedang 28 Sedang

D3 25 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 12,8

Anemia

Ringan 21,74 Normal 22 Sedang 27 Buruk

Ir3 26 Perempuan 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 13,4 Normal 25,72 PreObese 26 Sedang 27 Buruk

RHP3 27 Laki-laki >8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 19,6 Normal 20,57 Normal 30 Sedang 28 Sedang

T3 24 Perempuan 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 10,6

Anemia


(16)

H3 26 Perempuan 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 12,2 Normal 25,96 PreObese 22 Sedang 26 Buruk

A3 24 Laki-laki 6-8

jam/hari 13-36 bulan

Tamat

SMA 14,6 Normal 21,38 Normal 18 Buruk 28 Sedang

E3 25 Laki-laki 6-8

jam/hari >36 bulan

Tamat

SMA 16,8 Normal 25,54 PreObese 18 Buruk 24 Buruk

Rom3 28 Laki-laki >8

jam/hari >36 bulan

Tamat


(17)

LAMPIRAN 6

HASIL OUTPUT SPSS

A. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Statistics

Umur

N Valid 35

Missing 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21 2 5,7 5,7 5,7

22 5 14,3 14,3 20,0

23 6 17,1 17,1 37,1

24 6 17,1 17,1 54,3

25 3 8,6 8,6 62,9

26 5 14,3 14,3 77,1

27 3 8,6 8,6 85,7

28 1 2,9 2,9 88,6

29 1 2,9 2,9 91,4

30 3 8,6 8,6 100,0


(18)

B. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Statistics Jenis Kelamin

N Valid 35

Missing 0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 25 71,4 71,4 71,4

Perempuan 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

C. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja/Hari

Statistics Lama Kerja

N Valid 35

Missing 0

Lama Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 6-8 jam/hari 24 68,6 68,6 68,6

>8 jam/hari 11 31,4 31,4 100,0


(19)

D. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Statistics Pendidikan Terakhir

N Valid 35

Missing 0

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tamat SMP 1 2,9 2,9 2,9

Tamat SMA 34 97,1 97,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

E. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Sebagai Petugas Operator SPBU

Statistics

Lama Bekerja sebagai Operator

N Valid 35

Missing 0

Lama Bekerja sebagai Operator

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 13-36 bulan 15 42,9 42,9 42,9

>36 bulan 20 57,1 57,1 100,0


(20)

F. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi Statistics

Status Gizi 2

N Valid 35

Missing 0

Status Gizi 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 22 62,9 62,9 62,9

Preobese+Obese 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

G. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Statistics Kategori Pengetahuan

N Valid 35

Missing 0

Kategori Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sedang 19 54,3 54,3 54,3

Buruk 16 45,7 45,7 100,0


(21)

H. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM

Statistics Kat Pencegahan

N Valid 35

Missing 0

Kat Pencegahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 17 48,6 48,6 48,6

Sedang 18 51,4 51,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

I. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Derajat Anemia

Statistics Kategori Hb

N Valid 35

Missing 0

Kategori Hb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 18 51,4 51,4 51,4

Anemia RIngan 17 48,6 48,6 100,0


(22)

J. Hubungan Lama Kerja/hari dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Kerja * Kategori

Pengetahuan 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Kerja * Kategori Pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori Pengetahuan

Total Sedang Buruk

Lama Kerja 6-8 jam/hari 16 8 24

>8 jam/hari 7 4 11

Total 23 12 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,031a 1 ,861

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,031 1 ,861

Fisher's Exact Test 1,000 ,576

Linear-by-Linear Association ,030 1 ,863

N of Valid Cases 35

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,77. b. Computed only for a 2x2 table


(23)

K. Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Bekerja sebagai Operator * Kategori Pengetahuan

35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Bekerja sebagai Operator * Kategori Pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori Pengetahuan

Total Sedang Buruk

Lama Bekerja sebagai Operator

13-36 bulan 8 7 15

>36 bulan 15 5 20

Total 23 12 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1,786a 1 ,181

Continuity Correctionb ,954 1 ,329

Likelihood Ratio 1,783 1 ,182

Fisher's Exact Test ,282 ,164

Linear-by-Linear Association 1,735 1 ,188

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,14. b. Computed only for a 2x2 table


(24)

L. Hubungan Lama Kerja/hari dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Kerja * Kat

Pencegahan 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Kerja * Kat Pencegahan Crosstabulation Count

Kat Pencegahan

Total Buruk Sedang

Lama Kerja 6-8 jam/hari 14 10 24

>8 jam/hari 3 8 11

Total 17 18 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 2,913a 1 ,088

Continuity Correctionb 1,802 1 ,179

Likelihood Ratio 2,999 1 ,083

Fisher's Exact Test ,146 ,089

Linear-by-Linear Association 2,830 1 ,093

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,34. b. Computed only for a 2x2 table


(25)

M.Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Bekerja sebagai

Operator * Kat Pencegahan 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Bekerja sebagai Operator * Kat Pencegahan Crosstabulation Count

Kat Pencegahan

Total Buruk Sedang

Lama Bekerja sebagai Operator

13-36 bulan 6 9 15

>36 bulan 11 9 20

Total 17 18 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,772a 1 ,380

Continuity Correctionb ,288 1 ,591

Likelihood Ratio ,776 1 ,378

Fisher's Exact Test ,500 ,296

Linear-by-Linear Association ,750 1 ,386

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,29. b. Computed only for a 2x2 table


(26)

N. Hubungan Lama Kerja/hari dengan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Kerja * Lama Bekerja

sebagai Operator 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Kerja * Lama Bekerja sebagai Operator Crosstabulation Count

Lama Bekerja sebagai Operator

Total 13-36 bulan >36 bulan

Lama Kerja 6-8 jam/hari 9 15 24

>8 jam/hari 6 5 11

Total 15 20 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,895a 1 ,344

Continuity Correctionb ,334 1 ,563

Likelihood Ratio ,890 1 ,345

Fisher's Exact Test ,467 ,281

Linear-by-Linear Association ,869 1 ,351

N of Valid Cases 35

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,71. b. Computed only for a 2x2 table


(27)

O. Hubungan Lama Kerja/hari dengan Kadar Hemoglobin Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Kerja * Kategori Hb 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Kerja * Kategori Hb Crosstabulation Count

Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

Lama Kerja 6-8 jam/hari 12 12 24

>8 jam/hari 6 5 11

Total 18 17 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,062a 1 ,803

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,062 1 ,803

Fisher's Exact Test 1,000 ,546

Linear-by-Linear Association ,061 1 ,806

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,34. b. Computed only for a 2x2 table


(28)

P. Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Kadar Hemoglobin

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Bekerja sebagai

Operator * Kategori Hb 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Bekerja sebagai Operator * Kategori Hb Crosstabulation Count

Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

Lama Bekerja sebagai Operator

13-36 bulan 8 7 15

>36 bulan 10 10 20

Total 18 17 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,038a 1 ,845

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,038 1 ,845

Fisher's Exact Test 1,000 ,558

Linear-by-Linear Association ,037 1 ,847

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,29. b. Computed only for a 2x2 table


(29)

Q. Hubungan Usia dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kategori Umur * Kategori

Pengetahuan 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Kategori Umur * Kategori Pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori Pengetahuan

Total Sedang Buruk

Kategori Umur Remaja Akhir 14 8 22

Dewasa Awal 9 4 13

Total 23 12 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,114a 1 ,736

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,114 1 ,735

Fisher's Exact Test 1,000 ,517

Linear-by-Linear Association ,110 1 ,740

N of Valid Cases 35

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,46. b. Computed only for a 2x2 table


(30)

R. Hubungan Usia dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kategori Umur * Kat

Pencegahan 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Kategori Umur * Kat Pencegahan Crosstabulation Count

Kat Pencegahan

Total Buruk Sedang

Kategori Umur Remaja Akhir 11 11 22

Dewasa Awal 6 7 13

Total 17 18 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,048a 1 ,826

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,048 1 ,826

Fisher's Exact Test 1,000 ,552

Linear-by-Linear Association ,047 1 ,828

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,31. b. Computed only for a 2x2 table


(31)

S. Hubungan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Stat Gizi * Kategori Hb 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Stat Gizi * Kategori Hb Crosstabulation Count

Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

Stat Gizi Normal + Overweight 9 13 22

PreObese + Obese 9 4 13

Total 18 17 35

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 2,624a 1 ,105

Continuity Correctionb 1,613 1 ,204

Likelihood Ratio 2,676 1 ,102

Fisher's Exact Test ,164 ,102

Linear-by-Linear Association 2,549 1 ,110

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,31. b. Computed only for a 2x2 table


(32)

T. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kadar Hemoglobin Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kategori Pengetahuan *

Kategori Hb 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Kategori Pengetahuan * Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

Kategori Pengetahuan Sedang Count 12 11 23

Expected Count 11,8 11,2 23,0

% of Total 34,3% 31,4% 65,7%

Buruk Count 6 6 12

Expected Count 6,2 5,8 12,0

% of Total 17,1% 17,1% 34,3%

Total Count 18 17 35

Expected Count 18,0 17,0 35,0

% of Total 51,4% 48,6% 100,0% Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,015a 1 ,903

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,015 1 ,903

Fisher's Exact Test 1,000 ,592

Linear-by-Linear Association ,014 1 ,904

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,83. b. Computed only for a 2x2 table


(33)

U. Hubungan Tindakan Pencegahan Terhadap Kadar Hemoglobin Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kat Pencegahan * Kategori

Hb 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Kat Pencegahan * Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

Kat Pencegahan Buruk Count 9 8 17

Expected Count 8,7 8,3 17,0

% of Total 25,7% 22,9% 48,6%

Sedang Count 9 9 18

Expected Count 9,3 8,7 18,0

% of Total 25,7% 25,7% 51,4%

Total Count 18 17 35

Expected Count 18,0 17,0 35,0

% of Total 51,4% 48,6% 100,0% Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,030a 1 ,862

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,030 1 ,862

Fisher's Exact Test 1,000 ,565

Linear-by-Linear Association ,029 1 ,864

N of Valid Cases 35

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,26. b. Computed only for a 2x2 table


(34)

V. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Sebagai Petugas Operator SPBU Terhadap Kadar Hemoglobin

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Bekerja sebagai

Operator * Kategori Hb 35 100,0% 0 0,0% 35 100,0%

Lama Bekerja sebagai Operator * Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

Lama Bekerja sebagai Operator

13-36 bulan Count 8 7 15

Expected Count 7,7 7,3 15,0

% of Total 22,9% 20,0% 42,9%

>36 bulan Count 10 10 20

Expected Count 10,3 9,7 20,0

% of Total 28,6% 28,6% 57,1%

Total Count 18 17 35

Expected Count 18,0 17,0 35,0

% of Total 51,4% 48,6% 100,0%

W.Hubungan Lama Kerja Sebagai Petugas Operator SPBU Terhadap Kadar Hemoglobin Petugas Operator SPBU dengan Lama Kerja >8 jam/hari

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lama Kerja >8jam/hari *


(35)

Lama Kerja >8jam/hari * Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

Lama Kerja >8jam/hari 13-36 bulan Count 4 2 6

% of Total 36,4% 18,2% 54,5%

>36 bulan Count 2 3 5

% of Total 18,2% 27,3% 45,5%

Total Count 6 5 11

% of Total 54,5% 45,5% 100,0% Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,782a 1 ,376

Continuity Correctionb ,076 1 ,782

Likelihood Ratio ,790 1 ,374

Fisher's Exact Test ,567 ,392

Linear-by-Linear Association ,711 1 ,399

N of Valid Cases 11

a. 4 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,27. b. Computed only for a 2x2 table

X. Hubungan Lama Kerja Sebagai Petugas Operator SPBU Terhadap Kadar Hemoglobin Petugas Operator SPBU dengan Lama Kerja <8 jam/hari

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

lama kerja <8jam/hari *


(36)

lama kerja <8jam/hari * Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

lama kerja <8jam/hari 13-36 bulan Count 3 5 8

% of Total 12,5% 20,8% 33,3%

>36 bulan Count 9 7 16

% of Total 37,5% 29,2% 66,7%

Total Count 12 12 24

% of Total 50,0% 50,0% 100,0% Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,750a 1 ,386

Continuity Correctionb ,188 1 ,665

Likelihood Ratio ,756 1 ,385

Fisher's Exact Test ,667 ,333

Linear-by-Linear Association ,719 1 ,397

N of Valid Cases 24

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,00. b. Computed only for a 2x2 table

Y. Hubungan Status Gizi Petugas Operator SPBU dengan lama kerja >36 Bulan Terhadap Kadar Hemoglobin

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

lama kerja >36bulan *


(37)

lama kerja >36bulan * Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb

Total Normal Anemia RIngan

lama kerja >36bulan Normal + Overweight Count 4 5 9

% of Total 20,0% 25,0% 45,0%

Preobese + Obese Count 6 5 11

% of Total 30,0% 25,0% 55,0%

Total Count 10 10 20

% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,202a 1 ,653

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,202 1 ,653

Fisher's Exact Test 1,000 ,500

Linear-by-Linear Association ,192 1 ,661

N of Valid Cases 20

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,50. b. Computed only for a 2x2 table


(38)

(39)

(40)

LAMPIRAN 9

SURAT KETERANGAN VALIDASI Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : dr. Rina Amelia, MARS Instansi : FK USU

Jabatan : Dosen

Telah membaca instrumen penelitian berupa kuesioner yang akan

digunakan dalam penelitian dengan judul “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN

TINDAKAN PENCEGAHAN PAPARAN UAP BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PETUGAS OPERATOR STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUR DI JALAN ARTERI RING ROAD KOTA MEDAN TAHUN 2015 oleh peneliti :

Nama : Androcles Tampubolon NIM : 120100136

Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan dalam pengumpulan data di lapangan.

Medan, 7 Oktober 2015 Validator

dr. Rina Amelia, MARS (NIP: 197604202003 12 2 002)


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., Nur, U., 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Alam, R., et al. 2014. Lung Function Abnormalities among Fuel Filling Workers in Karachi, Pakistan. Pinnacle Environmental & Earth Science, 1(1): 1-5. Arikunto, S., 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bakta, I. M., 2003. Sistem Eritroid. In: Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 11.

Barrett, K., Brooks, H., Boitano, S., dan Barman, S., 2010. Ganong's Review of

Medical Physiology 23rd ed. USA: McGraww-Hill.

Buntarto,2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk

Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Cahyaningsih, A., 2012 Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Terhadap Kedisiplinan Pemakaian Masker pada Pekerja Bagian Winding PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Program

Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Skripsi.

Chilcott, R. P., 2011. Petrol. Health Protection Agency, 3:16-23.

Delaware Health and Social Services Division of Public Health, 2013. Gasoline. Delaware Health and Social Services.

Dharma, S. S. A. 2012. Pengaruh Paparan Uap Bensin terhadap Frekuensi

Pembentukan Mikronukleus Mukosa Bukal pada Penjual Bensin Eceran,

Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Dinas Komunikasi dan Informatika Medan 2012. Data SPBU. Medan. Available from:


(42)

http://www.pemkomedan.go.id/file/Bidang%20Pos%20Dan%20Telekomu nikasi%20Dinas%20Kominfo%20Kota%20Medan.pdf [Accesed from 31Maret 2015]

Goyer, R.A. 1993. Lead Toxicity: Current Concerns. Environment Health

Perspectives, 100: 177-187

Guyton, A.C. dan Hall, J.E., 2006. Sel-sel Darah Merah, Anemia, dan Polisitemia.

Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 11. Alih Bahasa: Irawati, et al.

Rachman, L.Y., Hartanto, H., Novrianti, A., Wulandari, N. Jakarta: EGC, 440-448.

Hasan, W. 2012. Pencegahan Keracunan Timbal Kronis pada Pekerja Dewasa dengan Suplemen Kalsium. Makara Kesehatan, 16(1):1-7.

Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2013. Nota Keuangan & Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2013, 51.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, 2006. Dampak Pemakaian Bensin

Bertimbal dan Kesehatan. Komite Penghapusan Bensin Bertimbal.

Laila, N.N., dan Shofwati, I. 2013. Kadar Timbal Darah dan Keluhan Kesehatan pada Operator Wanita SPBU. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 4(1): 41-49. Lichtman, M.A., Beutler, E., Kipps, T.J. & Williams, W.J., 2003. Hemolytic

Anemia Resulting from a Chemical or Physical Agent. New York: Mc

Graw-Hill Companies.

Mardani, T.R., Setiyono, P., Listyawati, S. 2005. Kadar Timbal (Pb) dalam Darah dan Hubungannya dengan Kadar Hb Darah Akibat Emisi Kendaraan Bermotor pada Petugas DLLAJ di Kota Surakarta.BioSMART, 7(1): 60-65


(43)

McCain, W.D., 1990. Components of Naturally Occuring Petroleum Fluids. In:

The Properties of Petroleum Fluids. 2nd ed. Oklahoma: PemmWell

Books,11.

Mifbakhuddin 2007. Hubungan Kadar Pb dalam Darah dengan Profil Darah pada Petugas Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Kota Semarang Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 4(2):51-60.

Mifbakhuddin 2013. Gambaran Status Gizi dan Profil Darah Petugas Operator SPBU yang Terpapar Gas Buang (Pb) Kendaraan Bermotor di Kota Semarang. Jurnal Ekologi Kesehatan, 12(2):152-160.

Mukhtar, Z., Haryuna, T.S.H., Effendy, E., Rambe, A.Y.M., Betty., Zahara D., 2011. Desain Penelitian. Desain Penelitian Klinis dan Statistika Kedokteran, ed 1. Medan: USU Press, 71-78.

Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwell, V.W., 2006. Biokimia Harper (Harper,s

Illustrated Biochemistry ed 27. Alih Bahasa: Pendit, B.U. Wulandari, N.,

Rendy L., Dwijayanthi L., Liena., Dany., Rachman, L.Y (eds). Jakarta: EGC. National Institute of Industrial Research, 2007. Petroleum Products. In: Modern

Technology of Petroleum, Greases, Lumbricants & Petro Chemicals. Delhi:

Publication Division National Institute of Industrial Research, 468-473.

Nazia Uzma et al. 2008. Impact of Organic Solvents and Environmental Pollutants on the Physiological Function in Petrol Filling Workers.

International Journal of Environmental Research and Public Health, 5(3):

139-146.

Northeast State for Coordinated Air Use Management Air Toxics Committee, 1989. Evaluation of the Health Efeects From Exposure to Gasoline and

Gasoline Vapors. Northeast States for Coordinated Air Use Management.

Notoatmodjo, S., 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.


(44)

, 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

, S., 2010. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

, S., 2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, A., 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Okoro, A.M., Ani, E.J., Ibu, J.O., dan Akpogomeh, B.A. 2006. Effect of Petroleum Products Inhalation on Some Haematological Indices of Fuel Attendants in Calabar Metropolis, Nigeria. Nigerian Joural of Physiological

Sciences, 21(1-2): 71-75.

PERMENKES NOMOR PER.08/MEN/VII2010

Pertamina 2015. Produk Konsumen SPBU. Available from:

http://www.pertamina.com/our-business/hilir/pemasaran-dan-niaga/produk-dan-layanan/produk-konsumen/spbu/ [Accessed 05 Juni 2015]

Pranjić, N., Mujagić, H., Nurkić. M., Karamehić, J., dan Pavlović. S. 2008. Assessment of Health Effects in Workers at Gasoline Station. Bosnian

Journal of Basic Medical Science, 1(4): 35-45

Priangkoso, T. 2010. Hubungan Tingkat Konsumsi Bahan Bakar Kedaraan Penumpang dengan Perilaku Berkendaraan. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, 67-70.

Price, S.A., dan Wilson, L.M., 2006. Komposisi Darah dan Sitem Makrofag-Monosit. Dalam: Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit ed


(45)

6. Alih Bahasa: Pendit, B.U., et al. Hartanto, H., Susi, N., Wulansari, P., dan Mahanani, D.A. (eds). Jakarta: EGC, 250.

Pudyoko, S., 2010. Hubungan Pajanan Benzene dengan Kadar Fenol dalam

Urine dan Gangguan Sistem Hematopoietic pada Pekerja Instalasi BBM.

Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Smarang. Tesis.

Puspasri, S. D., 2009. Studi Deteksi Asam S-Fenil Merkapturat Sebagai

Biomarker Paparan Benzena Pada Petugas Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta. Universitas Indonesia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Kimia. Skripsi.

Rekhadevi, P.V., Rahman, M.F., dan Grover, M.M. 2010. Genotoxicity in Filling Statiion Attendants Exposed to Petroleum Hydrocarbons. Oxford University

Press, 54(8): 944-954.

Riaz, M.A., Ijaz, B., dan Riaz, A. 2014. Overview of Occupational Exposure to Petroleum Derivatives and Risk of Anemia in Petrol Station Workers.

Greener Journal of Environmental Management and Public Safety,3(1):

21-25.

Riyadina, W. 2002. Faktor-Faktor Risko Hipertensi Pada Operator Pompa Bensin (SPBU) di Jakarta. Media Litbang Kesehatan, 12(2): 29-35.

Rosenthal, M.D. & Glew, R.H., 2009. Pathways of Heme and Iron Metabolism. In: Medical Biochemistry Human Metabolism in Health and Disease. Hoboken: John Wiley & Sons Inc, 377.

Sahb, A.A.A. 2011. Hematological assessment of gasoline exposure among petrol filling workers in Baghdad. J Fac Med Baghdad, 53(4): 396-400.

Setiawati, S. dan Dermawan, A., 2008. Proses Pembelajaran dalam Pendidikan


(46)

Sirdah, M., Laham, N.A. & Madhoun, R.E. 2013. Possible Health Effects of Liquefied Petroleum Gas on Workers at Filling and Distribution Stations of Gaza Governorates. Eastern Mediterranean Health Journal, 19(3): 289-294. Suciani, S., 2007. Kadar Timbal Dalam Darah Polisi Lalu Lintas dan

Hubungannya dengan Kadar Hemoglobin, Semarang: Program Pascasarjana

Universitas Diponegoro Semarang. Tesis.

Suma'mur, 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto.

U.S. Department of Health and Human Services, 1995. Toxicological Profile For

Gasoline. Public Health Service Agency for Toxic Substances and Disease

Registry.

WHO 1993-2005. Worldwide Prevalence of Anemia 1993-2005.USA.

WHO. 1986. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Alih Bahasa: Suyono, J. Wijaya, C (ed). Jakarta: EGC.

Widowati, W., Sastiono, A. Jusuf, R., 2008. Efek Toksik Logam - Pencegahan dan

Penanggulangan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Wijaya, C. 1993. Early Detection of Occupational Diseases. Jakarta: EGC, 86-125.

Zulaeka, S., Widajanti, L. 2010. Pengetahuan Gizi dan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Penderiata Anemia setelah Mendapatkan Suplementasi Besi dan Pendidikan Gizi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(1): 35-41.


(47)

33

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONIL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah pengetahuan paparan uap BBM dan tindakan pencegahan paparan uap BBM petugas operator SPBU. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin petugas operator SPBU.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin dan hubungan antara tindakan pencegahan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin para petugas operator SPBU. Berdasarkan tujuan tersebut kerangka teori dan konsep penelitian adalah :


(48)

34

Gambar 3.1. Kerangka Teori Penelitian Penyakit Kronis

1. Penyakit Ginjal

2. Penyakit Hati 3. Infeksi

Kronis 4. Penyakit

Keganasan

Penurunan Kadar Hemoglobin Status Gizi

1. Malnutrisi 2. Gizi Buruk

Kebiasaan Merokok

Konsumsi Alkohol

Hipertensi Kehamilan

Konsumsi Obat-obatan

Tertentu

Infeksi 1. Bakteri 2. Virus 3. Protozoa

Paparan Bahan Kimia

1. Logam 2. Senyawa

Hidrokarbon

Defisiensi 1. Zat Besi 2. Asam

Folat 3. Seng Lama Kerja

dan Jam Kerja

Penyakit Kelainan Darah

1. Thalasemia 2.

Hemoglobino-pathies

Trauma

1. Luka Bakar 2. Frostbite


(49)

35

Variabel independen : Variabel dependen :

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penelitian

3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur Independen

Pengetahuan paparan uap BBM

Segala sesuatu yang diketahui petugas

operator SPBU tentang

paparan uap BBM dan dampak negatifnya bagi kesehatan.

Angket Kuesioner Total Skor

Pengetahuan paparan uap BBM adalah: 13-50

Skor akan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu:

1. Baik : bila >80% pertanyaan dijawab dengan benar.

Ordinal Pengetahuan paparan uap

BBM

Kadar Hemoglobin

Tindakan pencegahan paparan uap BBM


(50)

36

2. Sedang : bila 80-40% pertanyaan dijawab dengan benar.

3. Buruk : bila <40% pertanyaan

dijawab dengan benar.

Tindakan pencegahan paparan uap BBM

Segala upaya yang dilakukan oleh petugas operator SPBU untuk

mencegah atau mengurangi tingginya paparan uap BBM terhadap dirinya selama bekerja.

Angket Kuesioner Penilaian dengan menggunakan sistem nilai/skor, yaitu: 1. Selalu : 3

2. Kadang-kadang : 2

3. Tidak Pernah : 1 Total skor tindakan pencegahan paparan uap BBM adalah: 15-45

Skor akan dibagi dalam tiga kategori, yaitu:

a. Baik : skor >60% b. Sedang : skor 30 -

60%

c. Buruk : skor <30%


(51)

37 Dependen Kadar Hemoglobin Nilai kadar hemoglobin responden yang diperiksa pada saat penelitian. Mengambil darah perifer dengan menggunakan lancet darah (blood lancet), kemudian menghitung kadar hemoglobin responden dan membandingkan-nya dengan kadar hemoglobin menurut kriteria WHO. Dengan menggunakan portable hemoglobin-ometer. Nilai kadar hemoglobin akan digolongkan menurut kriteria NCI (National Cancer Institute), yaitu:

1. Derajat 0 (nilai normal) a. Perempuan

: 12.0 - 16.0 (gr/dl) b. Laki-laki :

14.0 - 18.0 (gr/dl) 2. Derajat 1

(ringan) : 10.0 - nilai normal 3. Derajat 2

(sedang) : 8.0 - 10.0 (gr/dl) 4. Derajat 3

(berat) : 6.5 - 7.9 (gr/dl)

5. Derajat 4 : <6.5 (gr/dl) (mengancam


(52)

38

jiwa). Karakteristik

Responden

Umur Umur

responden berdasarkan tanggal lahir, dihitung sampai ulang tahun terakhir.

Angket Kuesioner Dinyatakan dalam tahun kemudian dikategorikan menurut kategori Depkes RI.

Rasio

Jenis Kelamin Jenis kelamin responden

Angket Kuesioner Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Nominal Lama kerja/hari Lama bekerja responden dalam satu hari dihitung dalam jam

Angket Kuesioner Lama kerja dibagi dalam tiga

kelompok, yaitu: 1. Lama : >8

jam/hari 2. Sedang : 6-8

jam/hari 3. Rendah : <6

jam/hari Ordinal Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan formal yang berhasil ditamatkan oleh responden.

Angket Kuesioner Dinyatakan dengan:

1. Tidak sekolah 2. SD

3. SMP 4. SMA

5. PT/Akademik

Ordinal


(53)

39 sebagai petugas operator SPBU responden sebagai petugas operaor SPBU dihitung dari tahun pertama kali bekerja atau diangkat menjadi pekerja di instansi bersangkutan sampai tahun dilakukan penelitian (2015) menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Baru : (0-12

bulan) 2. Sedang :

(13-36 bulan) 3. Lama : (>36

bulan).

Status Gizi Gambaran kualitatis tubuh pekerja pada saat pengukuran

Menghitung indeks massa tubuh dengan membagi berat badan dengan tinggi badan dalam kuadrat. 1. Timbangan berat badan. 2. Meteran tinggi badan Indeks massa tubuh yang didapat akan dikategorikan sesuai kriteria indeks massa tubuh Asia berdasarkan WHO, yaitu: 1. Underwight :

<18.5

2. Normal : 18.5-22.9

3. Overweight : 23-24.9


(54)

40

4. Pre-Obese : 25-29.9 5. Obese : ≥30 6. Obese Type 1

(obese) : 30-40

7. Obese Type 2 (morbid obese) : 40.1-50

8. Obese Type 3 (super obese) : >50

Merokok Kebiasaan petugas operator SPBU merokok berdasarkan jumlah rokok yang dikonsumsi dalam sehari.

Angket Kuesioner Kebiasaan merokok dibagi dalam 4 kategori, yaitu:

1. Berat : >20 batang/hari 2. Sedang :

10-20 batang/hari 3. Ringan : 1-9

batang/hari 4. Tidak merokok Ordinal Konsumsi Alkohol Kebiasaan petugas operator SPBU dalam mengkonsumsi

Angket Kuesioner Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dibagi dalam tiga kategori, yaitu:


(55)

41

alkohol 1. Sering

2. Kadang-kadang 3. Tidak Pernah

3.3. Hipotesa

Hipotesa pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan pencegahan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin petugas operator SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring road, Kota Medan, Sumatera Utara.


(56)

42

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. Peneliti melakukan pengkajian hubungan antara 2 variabel (atau lebih), jadi dapat memprediksi akibat yang akan terjadi, selanjutnya menarik kesimpulan inferensi tentang sebab (prediktor, kausal) dan akibat (efek). Sehingga dapat diidentifikasi asosiasi antara penyebab dan kausalnya (Zulfikri et al., 2011). Desain penelitian ini adalah desain potong lintang (cross-sectional), yaitu peneliti melakukan pengukuran secara serentak atau sekaligus hanya satu kali saja, tentu tidak semua subjek dapat dilakukan pengukuran pada waktu atau hari yang sama, jadi dapat berbeda waktu, tapi pengukurannya tetap satu kali saja, tanda adanya tindak lanjut atau pengukuran ulang (Mukhtaret al., 2011). Pengukuran variabel independen akan dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran variabel dependen akan dilakukan dengan menggunakan alat ukur hemoglobin (portable

hemoglobinometer).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring Road, Kota Medan, Sumatera Utara, yang terdiri dari dua SPBU. Pemilihan tempat ini karena dua SPBU yang terletak di sepanjang Jalan Arteri Ring Road tersebut merupakan SPBU dengan jam kerja yang padat. Setiap SPBU memiliki jam operasional selama 24 jam setiap harinya dan memiliki petugas operator sekitar 16 - 20 petugas. Tiap petugas operator memiliki jam kerja 8 jam setiap harinya dan dibagi dalam 3 shift setiap hari sehingga setiap petugas operator SPBU memiliki risiko paparan uap BBM yang lebih tinggi. Dari data yang diperoleh tersebut, maka sangat mungkin untuk melakukan penelitian di dua SPBU ini. 4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2015 sedangkan pengambilan dan pengumpulan data penelitian akan dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2015.


(57)

43

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas operator SPBU yang bekerja di dua SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring road, Kota Medan, Sumatera Utara yang berjumlah 35 orang.

Populasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi seperti berikut:

a) Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

1) Petugas operator SPBU yang bersangkutan bersedia untuk menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah terlebih dahulu diberi penjelasan (inform consent).

2) Lama bekerja sebagai petugas operator SPBU diatas 1 tahun. 3) Petugas operator SPBU dengan usia diatas 20 tahun.

b) Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

1) Responden yang memiliki penyakit kelainan darah.

2) Responden yang mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki efek terapi maupun efek samping terhadap sistem darah.

3) Responden yang sedang hamil.

4) Responden yang memiliki riwayat penyakit kronis.

5) Responden yang menderita trauma luka bakar atau frostbite.

6) Responden yang sedang mengalami infeksi virus, bakteri atau protozoa.

7) Responden yang menderita gizi buruk atau malnutrisi 4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh petugas operator SPBU yang menjadi populasi penelitian. Sampel dalam penelitian akan diambil dengan metode total sampling.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer, yaitu kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Teknik pengumpulan


(58)

44

data yang dilakukan adalah sistem angket dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Data primer yang mencakup variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini diperoleh pada sampel dengan menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat ukur untuk sistem angket yang terpilih sebagai subyek penelitian, dan pengukuran kada hemoglobin petugas operator SPBU diperoleh dengan menggunakan portable hemoglobinometer.

Adapun prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi pendidikan.

2. Setelah mendapat izin dari instansi pendidikan, kemudian mengajukan permohonan izin kepada pimpinan SPBU yang bersangkutan.

3. Setelah mendapat izin dari instansi SPBU, dilanjutkan dengan memilih responden dengan terlebih dahulu menjelaskan prosedur penelitian kepada responden seta meminta kesediaannya untuk ikut serta daam penelitian.

4. Setelah mendapat izin, maka akan dilakukan permintaan persetujuan menjadi responden secara sukarela dan apabila responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (inform consent).

5. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner ditanyakan kepada responden dengan membagikan angket oleh peneliti kepada responden.

6. Pengisian kuesioner untuk tiap responden dilakukan ± 3-5 menit.

7. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan pengisian kuesioner. Jika ada yang kurang maka diklarifikasi kembali kepada responden pada saat itu juga.

8. Setelah kuesioner lengkap, dilakukan pemeriksaan hemoglobin responden. 9. Setelah nilai kadar hemoglobin didapatkan maka dilakukan pencatatan nilai

kadar hemoglobin setiap responden pada lembar kuesioner responden tersebut. 4.4.1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan alat ukur hemoglobin. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi


(59)

45

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada tinjauan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti terhadap penelitiannya. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 kuesioner, yaitu kuesioner karakteristik demografi responden, kuesioner pengetahuan paparan uap BBM, dan kuesioner tindakan pencegahan paparan uap BBM.

Pengukuran nilai kadar hemoglobin akan dilakukan dengan menggunakan

portable hemoglobinometer dan menuliskan hasilnya pada kuesioner yang telah

diisi oleh responden.

1. Kuesioner karakteristik demografi responden

Kuesioner karakteristik demografi responden terdiri dari umur, jenis kelamin, lama kerja/hari, tingkat pendidikan, dan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU.

2. Kuesioner pengetahuan paparan uap BBM

Kuesioner ini bertujuan untuk menilai variabel independen, yaitu pengetahuan paparan uap BBM. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Responden akan memilih jawaban yang benar dari pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan. Responden akan diminta untuk menjawab pertanyaan dengan sebenar-benarnya dengan skor total 13-50. Total skor yang didapatkan oleh responden akan dikelompokkan menjadi tiga kategori, pengetahuan baik apabila responden menjawab >80% pertanyaan dengan benar, pengetahuan sedang apabila 40-80% pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden dan pengetahuan buruk apabila <40% pertanyaan dijawab benar oleh responden.

3. Kuesioner tindakan pencegahan paparan uap BBM

Kuesioner ini bertujuan untuk menilai variabel independen, yaitu tindakan pencegahan paparan uap BBM. Penilaian menggunakan 3 skala likert yaitu 3 untuk selalu melakukan, 2 untuk kadang-kadang melakukan dan 1 untuk tidak pernah melakukan. Total skor pada kuesioner ini adalah 15-45. Total skor yang didapatkan oleh responden akan dikelompokkan dalam tiga kategori,


(60)

46

yaitu baik apabila skor yang didapat >60% dari total skor, sedang apabila skor yang didapatkan 30-60% dari total skor dan buruk apabila didapatkan <30% skor dari total skor.

4. Pengukuran nilai kadar hemoglobin

Hemoglobin responden akan diukur dengan menggunakan alat ukur nilai kadar hemoglobin portable hemoglonometer. Nilai kadar hemoglobin yang didapatkan akan digolongkan menjadi 5 kriteria menurut NCI, yaitu:

1. Derajat (nilai normal) :

a. Perempuan : 12.0 - 16.0 (gr/dl) b. Laki-laki : 14.0 - 18.0 (gr/dl) 2. Derajat1 (ringan) : 10.0 - nilai normal 3. Derajat 2 (sedang) : 8.0 - 10.0 (gr/dl) 4. Derajat 3 (berat) : 6.5 - 7.9 (gr/dl) 5. Derajat 4(mengancam jiwa): <6.5 (gr/dl) 4.5 . Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau yang hendak diukur, dan instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Sebelum kuesioner digunakan kepada responden, instrumen tersebut harus diuji coba dulu dengan tujuan mendapat instrumen yang baik, instrumen ini harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel. Pada penelitian ini sudah dilakukan validitas isi (content validity).

4.5.1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau asahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya


(61)

47

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

4.5.2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas meunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. 4.6. Pengolahan dan Analisis Data

4.6.1. Pengolahan Data

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah editing, yaitu peneliti akan memeriksa kuesioner yang telah diisi responden, kemudian memeriksa kelengkapan, ketepatan dan kesalahan dalam pengisian kuesioner tersebut. Dilanjutkan dengan tahap coding, yaitu peneliti memberi kode secara manual pada data yang telah dikumpulkan dan akan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya sebelum diolah dengan komputer. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulisan dalam tabulasi dan analisa data. Tahap berikutnya adalah entry, yaitu kegiatan memasukkan data ke dalam komputer setelah kuesioner terisi lengkap. Kemudian tahap tabulating, yaitu dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata untuk disajikan dan dianalisis.

4.6.2. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat berupa komputer. Analisis data dilakukan dengan


(62)

48

menggunakan program SPSS. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data univariat dan analisis data bivariat.

1) Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan karakteristik masing-masing variabel dalam penelitian. Variabel yang berbentuk kategorik (pengetahuan, tindakan pencegahan, jenis kelamin dan tingkat pendidikan) disajikan dalam bentuk proporsi atau persentase. Sedangkan variabel yang berbentuk numerik (umur, lama kerja/hari, lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dan nilai kadar hemoglobin) disajikan berupa nilai dalam bentuk mean, median, standar deviasi dan nilai minimum-maksimum dengan 95% confident interval. Penyajian masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.

2) Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independen (independent variable) dengan variabel dependen/terikat (dependent variable). Kelompok data yang akan dianalisis yaitu variabel pengetahuan dan tindakan pencegahan paparan uap BBM sebagai variabel independen dan variabel kadar hemoglobin sebagai variabel dependen.


(63)

48

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua Stasiun Pengisihan Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terdapat di Jalan Arteri Ring Road. SPBU merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Stasiun Pengisihan Bahan Bakar Umum yang dipilih menjadi lokasi dilakukan penelitian adalah SPBU 14.201.1121 dan SPBU 14.201.138. SPBU 14.201.1121 terletak di Jalan Ring Road, Kota Medan, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara (20133) dan SPBU 14.201.138 terletak dijalan Jalan Gagak Hitam, Kota Medan, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara (20122).

SPBU 14.201.1121 dan SPBU 14.201.138 merupakan SPBU yang berada di bawah naungan PT. Pertamina yang bekerja sama dengan pihak swasta (Corporate Owner Dealer Operate/ CODO). Kedua SPBU ini memiliki dilengkapi dengan fasilitas umum seperti toilet, mushola, dan lahan parkir. Kedua SPBU tersebut merupakan SPBU yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian terhadap petugas operator SPBU sebagai responden penelitan.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik DemografiResponden

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah petugas operator SPBU berjumlah 35 orang. Petugas operator SPBU yang dipilih sebagai responden telah diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi sebelumnya. Semua data responden diambil dari data primer yaitu dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada petugas operator SPBU yang bekerja di SPBU 14.201.1121 dan SPBU 14.201.138 untuk menilai tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan paparan uap bahan bakar minyak (BBM) dan dengan mengggunakan hemoglobinometer untuk mengetahui kadar hemoglobin petugas operator SPBU.


(64)

49

Adapun karakteristik demografi responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, lama kerja/hari, tingkat pendidikan, lama bekerja sebagai petugas operator SPBU, status gizi, merokok dan konsumsi alkohol.

A.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia responden dinyatakan dalam tahun berdasarkan tanggal lahir, dihitung sampai ulang tahun terakhir. Distribusi responden berdasarkan kategori usia dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.1 Karakteristik Responden BerdasarkanUsia, SPBU 14.201.1121 dan SPBU 14.201.138, Medan, 2015

Kategori Usia Frekuensi (orang) Persentase (%)

Remaja Akhir 22 62,9

Dewasa Awal 13 37,1

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.1diketahui seluruh responden berada dalam kategori usia produktif. Responden yang tergolong dalam kategori usia remaja akhir sebanyak 22 orang (62,9%) dan selebihnya tergolong kategori dewasa awal yaitu sebanyak 13 orang (37,1%). Dari hasil perhitungan didapat rata-rata usia responden adalah 24,77 tahun.

B.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil observasi diketahui bahwa tidak semua petugas operator berjenis kelamin laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.2 Karakteristik Responden BerdasarkanJenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

Laki-Laki 25 71,4

Perempuan 10 28,6

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.2 diketahui mayoritas responden pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak25orang (71,4%) dan hanya terdapat 10 orang (28,6%) perempuan.


(65)

50

C.Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja/hari

Lama kerja responden dihitung berdasarkan jam kerja sehari. Setiap responden memiliki jam kerja yang berbeda sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh instansi. Jam kerja responden juga disesuaikan dengan pembagian

shift yang ada sehingga responden tidak selalu bekerja pada jam shift yang sama

setiap hari. Untuk shift yang dimulai dari jam 22.00 WIB dan 23.00 WIB (shift malam) biasanya hanya memperkerjakan responden laki-laki. SPBU 14.121.138 juga menerapkan sistem kerja 12 jam dalam sehari untuk beberapa petugas operator laki-laki. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa beberapa responden memungkinkan untuk mendapat jadwal bekerja pada 2 shift yang berbeda dalam satu hari sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pihak pengelola SPBU. Kedua SPBU hanya mengoperasikan 3 pompa minyak saat shift malam berlangsung. Setiap responden tidak memiliki jam istirahat yang menetap. Responden akan beristirahat secara bergantian setiap harinya. Untuk distribusi lama kerja responden dalam sehari yang lebih jelas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.3Karakteristik Responden berdasarkan Lama Kerja/hari Lama Bekerja/hari Frekuensi (orang) Persentase (%)

(6-8 jam/hari) 24 68,6

(>8 jam/hari) 11 31,4

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.3 diketahui bahwa petugas operator SPBU yang bekerja bekerja selama 6-8 jam setiap harisebanyak 24 orang (68,6%) dan petugas operator SPBU yang bekerja >8 jam/hari sebanyak 11 orang (31,4%). Tidak ada ditemukan responden yang bekerja dibawah 6 jam/hari.

D. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden dihitung berdasarkan pendidikan formal terakhir yang berhasil ditamatkan oleh responden.Pihak SPBU menetapkan tamatan SMA sebagai salah satu syarat untuk menjadi petugas operator SPBU walaupun pada kenyataannya ada ditemukan petugas operator SPBU dengan


(66)

51

tingkat pendidikan tamatan SMP. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.4Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%)

SMP 1 2,9

SMA 34 97,1

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.4 Tingkat Pendidikan yang tertinggi responden adalah tamatan SMA sebanyak 34 orang (97,1%) dan terdapat 1 orang (2,9%) responden dengan tingkat pendidikan tamatan SMP. Tidak ada ditemukan responden dengan tingkat pendidikan tamatan SD dan Perguruan Tinggi.

E. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Sebagai Petugas Operator SPBU

Beberapa responden memilih bekerja sebagai petugas operator SPBU karena minimnya lapangan pekerjaan. Responden telah menjadi pegawai menetap di SPBU tempat mereka bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 5.5Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU

Lama Bekerja Sebagai Petugas

Operator SPBU Frekuensi (orang) Persentase (%)

Sedang (13-36 bulan) 15 42,9

Lama (36>bulan) 20 57,1

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.5 diketahui bahwa kebanyakan responden telah bekerja selama lebih dari 36 bulan yaitu sebanyak 20 orang (57,1%) dan selebihnya telah bekerja selama 13-36 bulan sebanyak 15 orang (42,9%). Tidak ada ditemukan responden yang telah bekerja sebagai petugas operator SPBU kurang dari 12 bulan.


(67)

52

F. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi

Status gizi responden diketahui berdasarkan kategori indeks massa tubuh responden. Indeks massa tubuh dikategorikan sesuai dengan kriteria WHO untuk kawasan Asia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.6Karakteristik Responden BerdasarkanStatus Gizi Indeks Massa Tubuh Frekuensi (orang) Persentase (%)

Normal 16 45,7

Overweight 6 17,1

PreObese 12 34,3

Obese 1 2,9

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa indeks massa tubuh terbanyak terdapat pada kategori Normal yaitu sebanyak 16 orang (45,7%). Responden dengan indeks massa tubuh kategori Overweight sebanyak 6 orang (17,1%), kategori PreObese sebanyak 12 orang (34,3%) dan kategori Obese sebanyak 1 orang (2,9%). Tidak ada ditemukan responden dengan indeks massa tubuh kategori Underweight.

Dari hasil penelitian tidak ada ditemukan responden dengan kebiasaan merokok maupun konsumsi alkohol.

5.1.3 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Paparan Uap BBM

Dari hasil wawancara dengan beberapa responden, diketahui bahwa responden hanya mengetahui dampak paparan uap BBM secara akut saja. Hal ini dikarenakan banyaknya responden yang mengalami mual, muntah dan cepat lelah dalam 3 bulan pertama mereka bekerja. Tidak ada ditemukan responden yang mengetahui dampak paparan uap BBM dalam waktu yang lama. Tingkat Pengetahuan responden terhadap paparan uap BBM digolongkan dalam tiga kategori. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.


(68)

53

Tabel 5.7 Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Tingat Pengetahuan Frekuensi (orang) Persentase (%)

Baik 0 0

Sedang 23 65,7

Buruk 12 34,3

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.7 diketahui tingakat pengetahuan responden terhadap paparan uap BBM terbanyak adalah kategori sedang sebanyak 23 orang (65,7%) dan kategori buruk sebanyak 12 orang (34,3%). Tidak ada ditemukan responden dengan tingkat pengetahuan kategori baik.

5.1.4 Tindakan Pencegahaan Paparan Uap BBM

Dari hasil observasi selama penelitian, tidak ada ditemukan responden yang menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan maupun kacamata pelindung. Tindakan pencegahan responden terhadap paparan uap BBM digolongkan menjadi 3 kategori. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.8Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM Tindakan Pencegahan Frekuensi (orang) Persentase (%)

Baik 0 0

Sedang 18 51,4

Buruk 17 48,6

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.8 diketahui bahwa terdapat 18 orang responden (51,4%) yang melakukan tindakan pencegahan paparan uap BBM dengan kategori sedang dan terdapat 17 orang responden (48,6%) dengan kategori buruk. Tidak ada ditemukan responden dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM dengan kategori baik.


(69)

54

5.1.5 Kadar Hemoglobin Responden

Kadar hemoglobin responden yang didapatkan dikategorikan sesuai dengan derajat anemia menurut WHO. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.9Derajat Anemia Responden Derajat Anemia Frekuensi

(orang)

Persentase (%)

Derajat 0 (normal) 18 51,4

Derajat 1 (Anemia ringan) 17 48,6

Derajat 2 (Anemia sedang) 0 0

Derajat 3 (Anemia berat) 0 0

Derajat 4 (Anemia mengancam jiwa) 0 0

Jumlah 35 100

Dari Tabel 5.9 diketahui bahwa petugas operator SPBU yang memiliki kadar hemoglobin dengan kategori anemia derajat 0 (normal) sebanyak 18 orang (51,4%) dan petugas operator SPBU yang memiliki kadar hemoglobin dengan kategori anemia derajat 1 (ringan) sebanyak 17 orang (48,6%) sedangkan petugas operator dengan anemia derajat 2 (sedang), 3 (berat) dan 4 (anemia mengancam jiwa) tidak ada ditemukan.

5.1.6 Uji Bivariat

Uji bivariat yang dilakukan adalah mencari hubungan antara tingkat pengetahuan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin dan hubungan antara tindakan pencegahan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin responden.

A.Hubungan Lama Kerja/hari dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Hubungan antara lama kerja/hari dengan tingkat pengetahuan paparan uap BBM dianalisis dengan menggunakan metode Uji Fisher dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.


(70)

55

Tabel 5.10Hubungan Lama Kerja/hari dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Lama Kerja/hari

Tingkat Pengetahuan

Sedang Buruk Total

p Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%)

6-8 jam/hari 16 45,7 8 22,9 24 68,6

1,000

>8 jam/hari 7 20,0 4 11,4 11 31,4

Total 23 65,7 12 34,3 35 100

Dari Tabel 5.10 dapat dilihat hasil analisa data hubungan lama kerja/hari dengan tingkat pengetahuan paparan uap BBM didapat nilai p-value sebesar 1,000. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak.

B.Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Hubungan antara lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dengan tingkat pengetahuan paparan uap BBM responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.11Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM

Lama Bekerja Sebagai Operator SPBU Tingkat Pengetahuan

Sedang Buruk Total

p Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%)

13-36 bulan 8 22,9 7 20,0 15 42,9

0,181

>36 bulan 15 42,9 5 14,3 20 57,1

Total 23 65,7 12 34,3 35 100

Dari tabel 5.11 dapat dilihat hasil analisis data hubungan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dengan tingkat pengetahuan responden tentang paparan uap BBM didapat nilai p-value sebesar 0,181. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak.


(71)

56

C.Hubungan Lama Kerja/hari dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM

Hubungan antara lama kerja/hari dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.12Hubungan Lama Kerja/hari dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM

Lama Kerja/hari

Tindakan Pencegahan

Sedang Buruk Total

p Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

6-8 jam/hari 10 28,6 14 40.0 24 68,6

0,088

>8 jam/hari 3 8,6 8 22,9 11 31,4

Total 17 48,6 18 51,4 35 100

Dari Tabel 5.12 dapat dilihat hasil analisis data hubungan lama kerja/hari dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden didapat nilai p-value sebesar 0,088. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak.

D.Hubungan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM

Hubungan antara lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dengan tindakan pencegahan paparan uap BBM responden dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square dengan program SPSS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.


(1)

DAFTAR SINGKATAN BBM Bahan Bakar Minyak

KNLH Komite Nasional Lingkungan Hidup BTEX Benzena, Etilbenzen, Toluen, danXylene

BPOM-RI Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Pb Plumbum

IQ Intelegence Quotient

SPBU Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum APD Alat Pelindung Diri

NCI National Cancer Institute

SPSS Statistical Product and Service Solutions DepKes RI Departemen Kesehatan Republik Indonesia


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Sebuah Molekul Hemoglobin A...…………....… 26

Gambar2.2 Sintesis Heme...………...……28

Gambar 2.3 Skema Destruksi Eritrosit... 30

Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian ... 33


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 Faktor Risiko Paparan Timbal...…………...……… 18

Tabel2.2 Penggolongan Derajat Anemia...………...……… 23

Tabel2.3 Batas Kadar Hemoglobin………..… 26

Tabel3.1 Tabel Definisi Operasional...………..… 34

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...………...…49

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...………… 49

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja/hari....………… 50

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……... 51

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petugas Operator SPBU ...…………... 51

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi.... ...…………. 52

Tabel 5.7 Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM ...………… 53

Tabel 5.8 Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM ... ...…………. 53

Tabel 5.9 Derajat Anemia Responden...…………. 54

Tabel 5.10 Hubungan Lama Kerja/hari dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM... 55

Tabel 5.11 Hubungan Lama Berkerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM ... 55


(4)

Tabel 5.12 Hubungan Laama Kerja/hari dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM... 56 Tabel 5.13 Hubungan Lama Berkerja Sebagai Petugas Operator SPBU dengan

Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM ... 57 Tabel 5.14 Hubungan Lama Kerja/hari dengan Lama Bekerja Sebagai Petugas

Operator SPBU... 57 Tabel 5.15 Hubungan Lama Kerja/hari dengan Kadar Hemoglobin ... 58 Tabel 5.16 Hubungan Lama Bertugas Sebagai Petugas Operator SPBU dengan

Kadar Hemoglobin ... 58 Tabel 5.17 Hubungan Usia dengan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM .. 59 Tabel 5.18 Hubungan Usia dengan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM . 60 Tabel 5.19 Hubungan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin... .. 60 Tabel 5.20 Hubungan Tingkat Pengetahuan Paparan Uap BBM dengan Kadar

Hemoglobin... 61 Tabel 5.21 Hubungan Tindakan Pencegahan Paparan Uap BBM dengan Kadar

Hemoglobin... 62 Tabel 5.22 Hubungan Lama Kerja Sebagai Petugas Operator SPBU Terhadap

Kadar Hemoglobin Petugas Operator SPBU dengan Lama Kerja >8 jam/hari... 74 Tabel 5.23 Hubungan Lama Kerja Sebagai Petugas Operator SPBU Terhadap

Kadar Hemoglobin Petugas Operator SPBU dengan Lama Kerja <8 jam/hari... 75


(5)

Tabel 5.20 Hubungan Status Gizi Petugas Operator SPBU dengan Lama Kerja >36 Bulan Terhadap Kadar Hemoglobin... 76


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Riwayat Hidup LAMPIRAN 2 Lembar Penjelasan

LAMPIRAN 3 Lembar Persetujuan (Informed Consent) LAMPIRAN 4 Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 5 Data Induk

LAMPIRAN 6 Hasil Output SPSS

LAMPIRAN 7 Surat Persetujuan Komisi Etik FK USU LAMPIRAN 8 Surat Izin Penelitian