Hubungan Status Gizi Petugas Operator SPBU dengan lama kerja 36

lama kerja 8jamhari Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb Total Normal Anemia RIngan lama kerja 8jamhari 13-36 bulan Count 3 5 8 of Total 12,5 20,8 33,3 36 bulan Count 9 7 16 of Total 37,5 29,2 66,7 Total Count 12 12 24 of Total 50,0 50,0 100,0 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square ,750 a 1 ,386 Continuity Correction b ,188 1 ,665 Likelihood Ratio ,756 1 ,385 Fishers Exact Test ,667 ,333 Linear-by-Linear Association ,719 1 ,397 N of Valid Cases 24 a. 2 cells 50,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,00. b. Computed only for a 2x2 table

Y. Hubungan Status Gizi Petugas Operator SPBU dengan lama kerja 36

Bulan Terhadap Kadar Hemoglobin Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent lama kerja 36bulan Kategori Hb 20 57,1 15 42,9 35 100,0 lama kerja 36bulan Kategori Hb Crosstabulation Kategori Hb Total Normal Anemia RIngan lama kerja 36bulan Normal + Overweight Count 4 5 9 of Total 20,0 25,0 45,0 Preobese + Obese Count 6 5 11 of Total 30,0 25,0 55,0 Total Count 10 10 20 of Total 50,0 50,0 100,0 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square ,202 a 1 ,653 Continuity Correction b ,000 1 1,000 Likelihood Ratio ,202 1 ,653 Fishers Exact Test 1,000 ,500 Linear-by-Linear Association ,192 1 ,661 N of Valid Cases 20 a. 2 cells 50,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,50. b. Computed only for a 2x2 table LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 SURAT KETERANGAN VALIDASI Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : dr. Rina Amelia, MARS Instansi : FK USU Jabatan : Dosen Telah membaca instrumen penelitian berupa kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian dengan judul “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN PAPARAN UAP BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PETUGAS OPERATOR STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUR DI JALAN ARTERI RING ROAD KOTA MEDAN TAHUN 2015 oleh peneliti : Nama : Androcles Tampubolon NIM : 120100136 Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan dalam pengumpulan data di lapangan. Medan, 7 Oktober 2015 Validator dr. Rina Amelia, MARS NIP: 197604202003 12 2 002 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A., Nur, U., 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Alam, R., et al. 2014. Lung Function Abnormalities among Fuel Filling Workers in Karachi, Pakistan. Pinnacle Environmental Earth Science, 11: 1-5. Arikunto, S., 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bakta, I. M., 2003. Sistem Eritroid. In: Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 11. Barrett, K., Brooks, H., Boitano, S., dan Barman, S., 2010. Ganongs Review of Medical Physiology 23rd ed. USA: McGraww-Hill. Buntarto,2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru. Cahyaningsih, A., 2012 Pengaruh Tingkat Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kedisiplinan Pemakaian Masker pada Pekerja Bagian Winding PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Skripsi. Chilcott, R. P., 2011. Petrol. Health Protection Agency, 3:16-23. Delaware Health and Social Services Division of Public Health, 2013. Gasoline. Delaware Health and Social Services. Dharma, S. S. A. 2012. Pengaruh Paparan Uap Bensin terhadap Frekuensi Pembentukan Mikronukleus Mukosa Bukal pada Penjual Bensin Eceran, Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Dinas Komunikasi dan Informatika Medan 2012. Data SPBU. Medan. Available from: http:www.pemkomedan.go.idfileBidang20Pos20Dan20Telekomu nikasi20Dinas20Kominfo20Kota20Medan.pdf [Accesed from 31Maret 2015] Goyer, R.A. 1993. Lead Toxicity: Current Concerns. Environment Health Perspectives, 100: 177-187 Guyton, A.C. dan Hall, J.E., 2006. Sel-sel Darah Merah, Anemia, dan Polisitemia. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 11. Alih Bahasa: Irawati, et al. Rachman, L.Y., Hartanto, H., Novrianti, A., Wulandari, N. Jakarta: EGC, 440-448. Hasan, W. 2012. Pencegahan Keracunan Timbal Kronis pada Pekerja Dewasa dengan Suplemen Kalsium. Makara Kesehatan, 161:1-7. Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2013. Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2013, 51. Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, 2006. Dampak Pemakaian Bensin Bertimbal dan Kesehatan. Komite Penghapusan Bensin Bertimbal. Laila, N.N., dan Shofwati, I. 2013. Kadar Timbal Darah dan Keluhan Kesehatan pada Operator Wanita SPBU. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 41: 41-49. Lichtman, M.A., Beutler, E., Kipps, T.J. Williams, W.J., 2003. Hemolytic Anemia Resulting from a Chemical or Physical Agent. New York: Mc Graw- Hill Companies. Mardani, T.R., Setiyono, P., Listyawati, S. 2005. Kadar Timbal Pb dalam Darah dan Hubungannya dengan Kadar Hb Darah Akibat Emisi Kendaraan Bermotor pada Petugas DLLAJ di Kota Surakarta.BioSMART, 71: 60-65 McCain, W.D., 1990. Components of Naturally Occuring Petroleum Fluids. In: The Properties of Petroleum Fluids. 2nd ed. Oklahoma: PemmWell Books,11. Mifbakhuddin 2007. Hubungan Kadar Pb dalam Darah dengan Profil Darah pada Petugas Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Kota Semarang Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 42:51-60. Mifbakhuddin 2013. Gambaran Status Gizi dan Profil Darah Petugas Operator SPBU yang Terpapar Gas Buang Pb Kendaraan Bermotor di Kota Semarang. Jurnal Ekologi Kesehatan, 122:152-160. Mukhtar, Z., Haryuna, T.S.H., Effendy, E., Rambe, A.Y.M., Betty., Zahara D., 2011. Desain Penelitian. Desain Penelitian Klinis dan Statistika Kedokteran, ed 1. Medan: USU Press, 71-78. Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwell, V.W., 2006. Biokimia Harper Harper,s Illustrated Biochemistry ed 27. Alih Bahasa: Pendit, B.U. Wulandari, N., Rendy L., Dwijayanthi L., Liena., Dany., Rachman, L.Y eds. Jakarta: EGC. National Institute of Industrial Research, 2007. Petroleum Products. In: Modern Technology of Petroleum, Greases, Lumbricants Petro Chemicals. Delhi: Publication Division National Institute of Industrial Research, 468-473. Nazia Uzma et al. 2008. Impact of Organic Solvents and Environmental Pollutants on the Physiological Function in Petrol Filling Workers. International Journal of Environmental Research and Public Health, 53: 139-146. Northeast State for Coordinated Air Use Management Air Toxics Committee, 1989. Evaluation of the Health Efeects From Exposure to Gasoline and Gasoline Vapors. Northeast States for Coordinated Air Use Management. Notoatmodjo, S., 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. , 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. , S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. , S., 2010. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. , S., 2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, A., 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Okoro, A.M., Ani, E.J., Ibu, J.O., dan Akpogomeh, B.A. 2006. Effect of Petroleum Products Inhalation on Some Haematological Indices of Fuel Attendants in Calabar Metropolis, Nigeria. Nigerian Joural of Physiological Sciences, 211-2: 71-75. PERMENKES NOMOR PER.08MENVII2010 Pertamina 2015. Produk Konsumen SPBU. Available from: http:www.pertamina.comour-businesshilirpemasaran-dan-niagaproduk- dan-layananproduk-konsumenspbu [Accessed 05 Juni 2015] Pranjić, N., Mujagić, H., Nurkić. M., Karamehić, J., dan Pavlović. S. 2008. Assessment of Health Effects in Workers at Gasoline Station. Bosnian Journal of Basic Medical Science, 14: 35-45 Priangkoso, T. 2010. Hubungan Tingkat Konsumsi Bahan Bakar Kedaraan Penumpang dengan Perilaku Berkendaraan. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, 67-70. Price, S.A., dan Wilson, L.M., 2006. Komposisi Darah dan Sitem Makrofag- Monosit. Dalam: Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit ed 6. Alih Bahasa: Pendit, B.U., et al. Hartanto, H., Susi, N., Wulansari, P., dan Mahanani, D.A. eds. Jakarta: EGC, 250. Pudyoko, S., 2010. Hubungan Pajanan Benzene dengan Kadar Fenol dalam Urine dan Gangguan Sistem Hematopoietic pada Pekerja Instalasi BBM. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Smarang. Tesis. Puspasri, S. D., 2009. Studi Deteksi Asam S-Fenil Merkapturat Sebagai Biomarker Paparan Benzena Pada Petugas Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU di Jakarta. Universitas Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Kimia. Skripsi. Rekhadevi, P.V., Rahman, M.F., dan Grover, M.M. 2010. Genotoxicity in Filling Statiion Attendants Exposed to Petroleum Hydrocarbons. Oxford University Press, 548: 944-954. Riaz, M.A., Ijaz, B., dan Riaz, A. 2014. Overview of Occupational Exposure to Petroleum Derivatives and Risk of Anemia in Petrol Station Workers. Greener Journal of Environmental Management and Public Safety,31: 21- 25. Riyadina, W. 2002. Faktor-Faktor Risko Hipertensi Pada Operator Pompa Bensin SPBU di Jakarta. Media Litbang Kesehatan, 122: 29-35. Rosenthal, M.D. Glew, R.H., 2009. Pathways of Heme and Iron Metabolism. In: Medical Biochemistry Human Metabolism in Health and Disease. Hoboken: John Wiley Sons Inc, 377. Sahb, A.A.A. 2011. Hematological assessment of gasoline exposure among petrol filling workers in Baghdad. J Fac Med Baghdad, 534: 396-400. Setiawati, S. dan Dermawan, A., 2008. Proses Pembelajaran dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media. Sirdah, M., Laham, N.A. Madhoun, R.E. 2013. Possible Health Effects of Liquefied Petroleum Gas on Workers at Filling and Distribution Stations of Gaza Governorates. Eastern Mediterranean Health Journal, 193: 289-294. Suciani, S., 2007. Kadar Timbal Dalam Darah Polisi Lalu Lintas dan Hubungannya dengan Kadar Hemoglobin, Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Tesis. Sumamur, 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja Hiperkes. Jakarta: Sagung Seto. U.S. Department of Health and Human Services, 1995. Toxicological Profile For Gasoline. Public Health Service Agency for Toxic Substances and Disease Registry. WHO 1993-2005. Worldwide Prevalence of Anemia 1993-2005.USA. WHO. 1986. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Alih Bahasa: Suyono, J. Wijaya, C ed. Jakarta: EGC. Widowati, W., Sastiono, A. Jusuf, R., 2008. Efek Toksik Logam - Pencegahan dan Penanggulangan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Wijaya, C. 1993. Early Detection of Occupational Diseases. Jakarta: EGC, 86- 125. Zulaeka, S., Widajanti, L. 2010. Pengetahuan Gizi dan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Penderiata Anemia setelah Mendapatkan Suplementasi Besi dan Pendidikan Gizi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 51: 35-41. BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONIL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2010. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah pengetahuan paparan uap BBM dan tindakan pencegahan paparan uap BBM petugas operator SPBU. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin petugas operator SPBU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin dan hubungan antara tindakan pencegahan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin para petugas operator SPBU. Berdasarkan tujuan tersebut kerangka teori dan konsep penelitian adalah : Gambar 3.1. Kerangka Teori Penelitian Penyakit Kronis 1. Penyakit Ginjal 2. Penyakit Hati 3. Infeksi Kronis 4. Penyakit Keganasan Penurunan Kadar Hemoglobin Status Gizi 1. Malnutrisi 2. Gizi Buruk Kebiasaan Merokok Konsumsi Alkohol Hipertensi Kehamilan Konsumsi Obat-obatan Tertentu Infeksi 1. Bakteri 2. Virus 3. Protozoa Paparan Bahan Kimia 1. Logam 2. Senyawa Hidrokarbon Defisiensi 1. Zat Besi 2. Asam Folat 3. Seng Lama Kerja dan Jam Kerja Penyakit Kelainan Darah 1. Thalasemia 2. Hemoglobino- pathies Trauma 1. Luka Bakar 2. Frostbite Variabel independen : Variabel dependen : Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penelitian

3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Independen Pengetahuan paparan uap BBM Segala sesuatu yang diketahui petugas operator SPBU tentang paparan uap BBM dan dampak negatifnya bagi kesehatan. Angket Kuesioner Total Skor Pengetahuan paparan uap BBM adalah: 13- 50 Skor akan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu: 1. Baik : bila 80 pertanyaan dijawab dengan benar. Ordinal Pengetahuan paparan uap BBM Kadar Hemoglobin Tindakan pencegahan paparan uap BBM 2. Sedang : bila 80- 40 pertanyaan dijawab dengan benar. 3. Buruk : bila 40 pertanyaan dijawab dengan benar. Tindakan pencegahan paparan uap BBM Segala upaya yang dilakukan oleh petugas operator SPBU untuk mencegah atau mengurangi tingginya paparan uap BBM terhadap dirinya selama bekerja. Angket Kuesioner Penilaian dengan menggunakan sistem nilaiskor, yaitu: 1. Selalu : 3 2. Kadang-kadang : 2 3. Tidak Pernah : 1 Total skor tindakan pencegahan paparan uap BBM adalah: 15- 45 Skor akan dibagi dalam tiga kategori, yaitu: a. Baik : skor 60 b. Sedang : skor 30 - 60 c. Buruk : skor 30 Ordinal Dependen Kadar Hemoglobin Nilai kadar hemoglobin responden yang diperiksa pada saat penelitian. Mengambil darah perifer dengan menggunakan lancet darah blood lancet, kemudian menghitung kadar hemoglobin responden dan membandingkan- nya dengan kadar hemoglobin menurut kriteria WHO. Dengan menggunakan portable hemoglobin- ometer. Nilai kadar hemoglobin akan digolongkan menurut kriteria NCI National Cancer Institute, yaitu: 1. Derajat 0 nilai normal a. Perempuan : 12.0 - 16.0 grdl b. Laki-laki : 14.0 - 18.0 grdl 2. Derajat 1 ringan : 10.0 - nilai normal 3. Derajat 2 sedang : 8.0 - 10.0 grdl 4. Derajat 3 berat : 6.5 - 7.9 grdl 5. Derajat 4 : 6.5 grdl mengancam Ordinal jiwa. Karakteristik Responden Umur Umur responden berdasarkan tanggal lahir, dihitung sampai ulang tahun terakhir. Angket Kuesioner Dinyatakan dalam tahun kemudian dikategorikan menurut kategori Depkes RI. Rasio Jenis Kelamin Jenis kelamin responden Angket Kuesioner Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Nominal Lama kerjahari Lama bekerja responden dalam satu hari dihitung dalam jam Angket Kuesioner Lama kerja dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Lama : 8 jamhari 2. Sedang : 6-8 jamhari 3. Rendah : 6 jamhari Ordinal Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan formal yang berhasil ditamatkan oleh responden. Angket Kuesioner Dinyatakan dengan: 1. Tidak sekolah 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. PTAkademik Ordinal Lama bekerja Lama kerja Angket Kuesioner Dikelompokkan Ordinal sebagai petugas operator SPBU responden sebagai petugas operaor SPBU dihitung dari tahun pertama kali bekerja atau diangkat menjadi pekerja di instansi bersangkutan sampai tahun dilakukan penelitian 2015 menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Baru : 0-12 bulan 2. Sedang : 13- 36 bulan 3. Lama : 36 bulan. Status Gizi Gambaran kualitatis tubuh pekerja pada saat pengukuran Menghitung indeks massa tubuh dengan membagi berat badan dengan tinggi badan dalam kuadrat. 1. Timbangan berat badan. 2. Meteran tinggi badan Indeks massa tubuh yang didapat akan dikategorikan sesuai kriteria indeks massa tubuh Asia berdasarkan WHO, yaitu: 1. Underwight : 18.5 2. Normal : 18.5- 22.9 3. Overweight : 23-24.9 Ordinal 4. Pre-Obese : 25-29.9 5. Obese : ≥30 6. Obese Type 1 obese : 30- 40 7. Obese Type 2 morbid obese : 40.1- 50 8. Obese Type 3 super obese : 50 Merokok Kebiasaan petugas operator SPBU merokok berdasarkan jumlah rokok yang dikonsumsi dalam sehari. Angket Kuesioner Kebiasaan merokok dibagi dalam 4 kategori, yaitu: 1. Berat : 20 batanghari 2. Sedang : 10- 20 batanghari 3. Ringan : 1-9 batanghari 4. Tidak merokok Ordinal Konsumsi Alkohol Kebiasaan petugas operator SPBU dalam mengkonsumsi Angket Kuesioner Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dibagi dalam tiga kategori, yaitu: Ordinal alkohol 1. Sering 2. Kadang- kadang 3. Tidak Pernah

3.3. Hipotesa

Hipotesa pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan pencegahan paparan uap BBM terhadap kadar hemoglobin petugas operator SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring road, Kota Medan, Sumatera Utara. BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. Peneliti melakukan pengkajian hubungan antara 2 variabel atau lebih, jadi dapat memprediksi akibat yang akan terjadi, selanjutnya menarik kesimpulan inferensi tentang sebab prediktor, kausal dan akibat efek. Sehingga dapat diidentifikasi asosiasi antara penyebab dan kausalnya Zulfikri et al., 2011. Desain penelitian ini adalah desain potong lintang cross-sectional, yaitu peneliti melakukan pengukuran secara serentak atau sekaligus hanya satu kali saja, tentu tidak semua subjek dapat dilakukan pengukuran pada waktu atau hari yang sama, jadi dapat berbeda waktu, tapi pengukurannya tetap satu kali saja, tanda adanya tindak lanjut atau pengukuran ulang Mukhtaret al., 2011. Pengukuran variabel independen akan dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran variabel dependen akan dilakukan dengan menggunakan alat ukur hemoglobin portable hemoglobinometer.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring Road, Kota Medan, Sumatera Utara, yang terdiri dari dua SPBU. Pemilihan tempat ini karena dua SPBU yang terletak di sepanjang Jalan Arteri Ring Road tersebut merupakan SPBU dengan jam kerja yang padat. Setiap SPBU memiliki jam operasional selama 24 jam setiap harinya dan memiliki petugas operator sekitar 16 - 20 petugas. Tiap petugas operator memiliki jam kerja 8 jam setiap harinya dan dibagi dalam 3 shift setiap hari sehingga setiap petugas operator SPBU memiliki risiko paparan uap BBM yang lebih tinggi. Dari data yang diperoleh tersebut, maka sangat mungkin untuk melakukan penelitian di dua SPBU ini.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2015 sedangkan pengambilan dan pengumpulan data penelitian akan dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2015.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas operator SPBU yang bekerja di dua SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring road, Kota Medan, Sumatera Utara yang berjumlah 35 orang. Populasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi seperti berikut: a Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1 Petugas operator SPBU yang bersangkutan bersedia untuk menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah terlebih dahulu diberi penjelasan inform consent. 2 Lama bekerja sebagai petugas operator SPBU diatas 1 tahun. 3 Petugas operator SPBU dengan usia diatas 20 tahun. b Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: 1 Responden yang memiliki penyakit kelainan darah. 2 Responden yang mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki efek terapi maupun efek samping terhadap sistem darah. 3 Responden yang sedang hamil. 4 Responden yang memiliki riwayat penyakit kronis. 5 Responden yang menderita trauma luka bakar atau frostbite. 6 Responden yang sedang mengalami infeksi virus, bakteri atau protozoa. 7 Responden yang menderita gizi buruk atau malnutrisi

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh petugas operator SPBU yang menjadi populasi penelitian. Sampel dalam penelitian akan diambil dengan metode total sampling.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer, yaitu kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sistem angket dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Data primer yang mencakup variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini diperoleh pada sampel dengan menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat ukur untuk sistem angket yang terpilih sebagai subyek penelitian, dan pengukuran kada hemoglobin petugas operator SPBU diperoleh dengan menggunakan portable hemoglobinometer. Adapun prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi pendidikan. 2. Setelah mendapat izin dari instansi pendidikan, kemudian mengajukan permohonan izin kepada pimpinan SPBU yang bersangkutan. 3. Setelah mendapat izin dari instansi SPBU, dilanjutkan dengan memilih responden dengan terlebih dahulu menjelaskan prosedur penelitian kepada responden seta meminta kesediaannya untuk ikut serta daam penelitian. 4. Setelah mendapat izin, maka akan dilakukan permintaan persetujuan menjadi responden secara sukarela dan apabila responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan inform consent. 5. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner ditanyakan kepada responden dengan membagikan angket oleh peneliti kepada responden. 6. Pengisian kuesioner untuk tiap responden dilakukan ± 3-5 menit. 7. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan pengisian kuesioner. Jika ada yang kurang maka diklarifikasi kembali kepada responden pada saat itu juga. 8. Setelah kuesioner lengkap, dilakukan pemeriksaan hemoglobin responden. 9. Setelah nilai kadar hemoglobin didapatkan maka dilakukan pencatatan nilai kadar hemoglobin setiap responden pada lembar kuesioner responden tersebut.

4.4.1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan alat ukur hemoglobin. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada tinjauan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti terhadap penelitiannya. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 kuesioner, yaitu kuesioner karakteristik demografi responden, kuesioner pengetahuan paparan uap BBM, dan kuesioner tindakan pencegahan paparan uap BBM. Pengukuran nilai kadar hemoglobin akan dilakukan dengan menggunakan portable hemoglobinometer dan menuliskan hasilnya pada kuesioner yang telah diisi oleh responden. 1. Kuesioner karakteristik demografi responden Kuesioner karakteristik demografi responden terdiri dari umur, jenis kelamin, lama kerjahari, tingkat pendidikan, dan lama bekerja sebagai petugas operator SPBU. 2. Kuesioner pengetahuan paparan uap BBM Kuesioner ini bertujuan untuk menilai variabel independen, yaitu pengetahuan paparan uap BBM. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Responden akan memilih jawaban yang benar dari pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan. Responden akan diminta untuk menjawab pertanyaan dengan sebenar-benarnya dengan skor total 13-50. Total skor yang didapatkan oleh responden akan dikelompokkan menjadi tiga kategori, pengetahuan baik apabila responden menjawab 80 pertanyaan dengan benar, pengetahuan sedang apabila 40- 80 pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden dan pengetahuan buruk apabila 40 pertanyaan dijawab benar oleh responden. 3. Kuesioner tindakan pencegahan paparan uap BBM Kuesioner ini bertujuan untuk menilai variabel independen, yaitu tindakan pencegahan paparan uap BBM. Penilaian menggunakan 3 skala likert yaitu 3 untuk selalu melakukan, 2 untuk kadang-kadang melakukan dan 1 untuk tidak pernah melakukan. Total skor pada kuesioner ini adalah 15-45. Total skor yang didapatkan oleh responden akan dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu baik apabila skor yang didapat 60 dari total skor, sedang apabila skor yang didapatkan 30-60 dari total skor dan buruk apabila didapatkan 30 skor dari total skor. 4. Pengukuran nilai kadar hemoglobin Hemoglobin responden akan diukur dengan menggunakan alat ukur nilai kadar hemoglobin portable hemoglonometer. Nilai kadar hemoglobin yang didapatkan akan digolongkan menjadi 5 kriteria menurut NCI, yaitu: 1. Derajat nilai normal : a. Perempuan : 12.0 - 16.0 grdl b. Laki-laki : 14.0 - 18.0 grdl 2. Derajat1 ringan : 10.0 - nilai normal 3. Derajat 2 sedang : 8.0 - 10.0 grdl 4. Derajat 3 berat : 6.5 - 7.9 grdl 5. Derajat 4mengancam jiwa: 6.5 grdl

4.5 . Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau yang hendak diukur, dan instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Sebelum kuesioner digunakan kepada responden, instrumen tersebut harus diuji coba dulu dengan tujuan mendapat instrumen yang baik, instrumen ini harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel. Pada penelitian ini sudah dilakukan validitas isi content validity.

4.5.1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau asahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

4.5.2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas meunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

4.6. Pengolahan dan Analisis Data

4.6.1. Pengolahan Data

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah editing, yaitu peneliti akan memeriksa kuesioner yang telah diisi responden, kemudian memeriksa kelengkapan, ketepatan dan kesalahan dalam pengisian kuesioner tersebut. Dilanjutkan dengan tahap coding, yaitu peneliti memberi kode secara manual pada data yang telah dikumpulkan dan akan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya sebelum diolah dengan komputer. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulisan dalam tabulasi dan analisa data. Tahap berikutnya adalah entry, yaitu kegiatan memasukkan data ke dalam komputer setelah kuesioner terisi lengkap. Kemudian tahap tabulating, yaitu dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata untuk disajikan dan dianalisis.

4.6.2. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat berupa komputer. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data univariat dan analisis data bivariat. 1 Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan karakteristik masing-masing variabel dalam penelitian. Variabel yang berbentuk kategorik pengetahuan, tindakan pencegahan, jenis kelamin dan tingkat pendidikan disajikan dalam bentuk proporsi atau persentase. Sedangkan variabel yang berbentuk numerik umur, lama kerjahari, lama bekerja sebagai petugas operator SPBU dan nilai kadar hemoglobin disajikan berupa nilai dalam bentuk mean, median, standar deviasi dan nilai minimum-maksimum dengan 95 confident interval. Penyajian masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh. 2 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independen independent variable dengan variabel dependenterikat dependent variable. Kelompok data yang akan dianalisis yaitu variabel pengetahuan dan tindakan pencegahan paparan uap BBM sebagai variabel independen dan variabel kadar hemoglobin sebagai variabel dependen. Uji bivariat yang dilakukan adalah uji Chi Square. BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua Stasiun Pengisihan Bahan Bakar Umum SPBU yang terdapat di Jalan Arteri Ring Road. SPBU merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Stasiun Pengisihan Bahan Bakar Umum yang dipilih menjadi lokasi dilakukan penelitian adalah SPBU 14.201.1121 dan SPBU 14.201.138. SPBU 14.201.1121 terletak di Jalan Ring Road, Kota Medan, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara 20133 dan SPBU 14.201.138 terletak dijalan Jalan Gagak Hitam, Kota Medan, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara 20122. SPBU 14.201.1121 dan SPBU 14.201.138 merupakan SPBU yang berada di bawah naungan PT. Pertamina yang bekerja sama dengan pihak swasta Corporate Owner Dealer Operate CODO. Kedua SPBU ini memiliki dilengkapi dengan fasilitas umum seperti toilet, mushola, dan lahan parkir. Kedua SPBU tersebut merupakan SPBU yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian terhadap petugas operator SPBU sebagai responden penelitan.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik DemografiResponden

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah petugas operator SPBU berjumlah 35 orang. Petugas operator SPBU yang dipilih sebagai responden telah diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi sebelumnya. Semua data responden diambil dari data primer yaitu dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada petugas operator SPBU yang bekerja di SPBU 14.201.1121 dan SPBU 14.201.138 untuk menilai tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan paparan uap bahan bakar minyak BBM dan dengan mengggunakan hemoglobinometer untuk mengetahui kadar hemoglobin petugas operator SPBU. Adapun karakteristik demografi responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, lama kerjahari, tingkat pendidikan, lama bekerja sebagai petugas operator SPBU, status gizi, merokok dan konsumsi alkohol.

A. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia