senyawa triterpen dilaporkan aktif sebagai antiinflamasi, antikanker, antileukimia, antimalaria, dan anti-HIV Salminen dkk., 2008.
B. Komponen Fitokimia Wani Mangifera caesia
1. Tanin
Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti
diare, anti bakteri dan antioksidan. Tanin merupakan komponen zat organik yang sangat kompleks, terdiri dari senyawa fenolik yang sukar
dipisahkan dan sukar mengkristal, mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut Desmiaty dkk., 2008.
Tanin merupakan senyawa umum yang terdapat dalam tumbuhan berpembuluh, memiliki gugus fenol, memiliki rasa sepat dan mampu
menyamak kulit karena kemampuannya menyambung silang protein. Jika bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut
dalam air. Tanin secara kimia dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi atau
flavolan secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal yang membentuk senyawa dimer dan
kemudian oligomer yang lebih tinggi. Tanin terhidrolisis mengandung ikatan ester yang dapat terhidrolisis jika dididihkan dalam asam klorida
encer Harborne, 1987; Sirait, 2007. Dalimartha 2005 menyebutkan bahwa tanin diketahui dapat
memacu metabolisme glukosa dan lemak, sehingga timbunan kedua
sumber kalori ini dalam darah dapat dihindari. Tanin mempunyai aktivitas antioksidan dan menghambat pertumbuhan tumor. Senyawa ini
juga mempunyai aktivitas hipoglikemik yaitu dengan meningkatkan glikogenesis. Tanin juga berfungsi sebagai astringent atau pengkhelat
yang dapat mengkerutkan membran epitel usus halus sehingga mengurangi penyerapan sari makanan akibatnya menghambat asupan
gula dan laju peningkatan glukosa darah tidak terlalu tinggi. 2.
Saponin Saponin adalah glikosida triterpen yang merupakan senyawa aktif
permukaan dan bersifat seperti sabun yang jika dikocok kuat akan menimbulkan busa. Saponin konsentrasi rendah sering menyebabkan
hemolisis sel darah merah pada tikus. Pada umumnya saponin bereaksi netral larut dalam air, beberapa ada yang bereaksi asam sukar larut
dalam air, dan sebagian kecil ada yang bereaksi basa Harborne, 1987; Sirait, 2007.
C. Diabetes Mellitus