11
C. Komparasi
Dalam pembuatan film pendek ini kita perlu pembanding, karena kita membutuhkan suatu yang akan dijadikan perbandingan apakah film pendek ini
sudah bisa dapat dikatakan bagus. Untuk pembanding dari film pendek ini adalah:
1. BERIKAN AKU SENJA
Film pendek dari Fakultas Televisi ISI Surakarta yang berjudul “BERIKAN AKU SENJA” film pendek adaptasi dari novel Pramudya ini di
sutradarai oleh Tere, dan diproduksi oleh mahasiswa Fakultas Televisi ISI Surakarta. Tema dari cerita film ini tentang kehidupan sosial yaitu konflik di
keluarga. Film ini bercerita tentang seorang anak remaja yang bernama “Senja” dipaksa untuk menikah dengan saudagar kaya karena keluarga tersebut
memiliki hutang yang tidak dapat dibayar sehingga saudagar tersebut meminta Senja untuk menikah dengannya. Setelah kehidupan rumah tangga Senja
diambang kehancuran akhirnya Ayah Senja yang tidak tahan melihat penderitaan anaknya meminta agar senja kembali pada kedua orang tuanya.
a. Kelebihan
Film “BERIKAN AKU SENJA” adalah film yang bukan hanya bagus dalam segi cerita, tetapi juga dari segi penokohan dan lokasi
pengambilanya sangat cocok untuk film ini. b.
Kekurangan Pada film ini untuk kekurangannya terletak pada pewarnaannya yang
masih sederhana dan pada film ini juga separasi pendukung antara
scene
satu ke
scene
berikutnya kurang sehingga film terkesan biasa.
12
2. PITULASAN
Film pendek dari solo yang berjudul “PITULASAN” diproduksi oleh komunitas pembuat film Solo pada waktu
workshop
atau Bikin Film Kreatif yang diselengarakan di UNS. Nominasi terbaik di
workshop
Bikin Film Kreatif. Tema dari cerita film ini tentang
nasionalisme
, kehidupan sosial dan pendidikan. Film “ PITULASAN” adalah film yang bukan
hanya bagus dalam segi cerita, tetapi juga penokohan, lokasi, dan dalam segi gambar juga sangat
artistic
. Film ini bercerita tentang seorang yang mengingat perjuangan ayahnya sewaktu melawan penjajah dulu. Dia ingin
mengingatkan semua orang agar tidak lupa dengan sejarah perjuangan. a.
Kelebihan Film “ PITULASAN” kelebihan pada film ini bagus dalam segi tema
yang diangkat, dan dari sudut pengambilan gambar. Dan kemasan film yang sangat simpel. Untuk sekelas
film indie
yang dibuat dalam waktu kurang dari sehari, film ini cukup bagus dan layak untuk
didiskusikan. b.
Kekurangan Kekurangan pada film ini adalah dalam segi penokohannya yang
kurang dalam, dikarenakan semua pemain betul-betul improvisasi dalam setiap adegan.
Kedua film di atas adalah sebagai pembanding film “Aku Masih Lelaki” agar bisa lebih baik dari film tersebut. Karena dari kedua film tersebut memiliki
kesamaan tema dengan film “Aku Masih Lelaki” dimana pada judul pertama
13 seorang anak yang dirampas haknya dan harus memilih jalan hidup yang tidak ia
kehendaki. Sedangkan pada film kedua, seorang yang ingin mengingatkan kepada masyarakat tentang nilai sejarah dan perjuangan. Dari kedua film pembanding
tersebut diharapkan film “Aku Masih Lelaki” memiliki cerita yang kritis dan pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh masyarakat.
14
BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Pembuatan Film Pendek “AKU MASIH LELAKI”
1. Konsep film “AKU MASIH LELAKI”
Film pendek “Aku Masih Lelaki” memiliki latar belakang cerita kehidupan sosial masyarakat kota surakarta. Film pendek ini bercerita tentang
situasi di sekelompok, dimana seorang remaja lelaki memiliki kecenderungan
Banci
. Tokoh utama sebagai orang yang mempunyai kecederung
banci
mendapat gunjingan dari teman-teman kampusnya. Tokoh utama disini ingin sekali diterima
oleh lingkup kampus dia belajar. Sewaktu SMA dia belum terlalu merasakan, akan tetapi ketika kuliah ada banyak sekali perbedaan yang dia alami sewaktu di
SMA. Dengan situasi dan kondisi seperti inilah secara tidak langsung menggugah dia berfikir untuk berubah. Tapi apa daya dia merasa tidak sanggup melakukan
sendiri. Dia tetap berusaha sampai akhirnya dia merasa tidak ada satupun orang yang bisa menerima keadaan dia.
Yang mendasari dibuatnya film ini adalah sering terjadi perbedaan yang menimbulkan konflik batin. Padahal seperti kita ketahui bahwa anak dalam
kehidupan sosial membutuhkan daya motivasi untuk pendidikan dari kedua orang tuanya ataupun teman sekitarnya. Semangat seeorang untuk berjuang merubah
hidupnya, ini sebenarnya
point
dari film ini dibuat. Perbedaan sikap sering kali menimbulkan kanflik sosial dan
sosial pressure
yang sifatnya menjatuhkan. Menjadi
disbelief
terhadap kelompok minor. yang terjadi pada sekeliling kita. Bisa dipastikan mempengaruhi psikologis dan