terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2005 sebesar 30,91 . Sumbangan terbesar yang sebelumnya berasal dari sektor pertanian digantikan
oleh sektor industri. Menurut Dinas Perindagkop dan Penanaman Modal Kabupaten
Sukoharjo, industri digolongkan menjadi industri besar, menengah dan kecil. Apabila dibandingkan tahun 2005 jumlah unit usaha atau industri mengalami
peningkatan sebesar 2,04 , hal ini ditunjukkan dengan jumlah tenaga kerja yang mengalami peningkatan sebesar 2,54 . Sedangkan nilai investasinya
pada tahun 2006 sebesar Rp.1.661.256.270.000 dan nilai produksinya Rp. 5.054.531.200.000.
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Industri Tahu Skala Rumah Tangga
Karakteristik responden merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi umum dari responden pengusaha industri tahu skala rumah tangga di
Kabupaten Sukoharjo yang masih aktif berproduksi pada saat dilakukannya penelitian. Karakteristik responden yang dikaji dalam penelitian ini meliputi :
umur, lama pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga
yang aktif dalam produksi, jumlah tenaga kerja luar dan lama mengusahakan.
Tabel 12. Identitas Responden Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo
No Uraian Rata-rata per responden
1. Umur responden th
52 2.
Lama pendidikan th 5
3. Jumlah anggota keluarga orang
5 4.
Jumlah anggota keluarga yang aktif dalam produksi orang
2 5.
Jumlah tenaga kerja luar orang 1
6. Lama mengusahakan th
25 Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 1
Tabel 12. menunjukkan bahwa umur rata–rata produsen tahu di Kabupaten sukoharjo termasuk dalam umur produktif, yaitu 52 tahun.
Sehingga usaha industri rumah tangga tahu yang dijalankan masih mempunyai prospek untuk terus berkembang dan mampu menerima informasi serta
teknologi baru serta mempunyai kreatifitas untuk kemajuan usahanya. Terdapat 7 responden yang ada di Kabupaten Sukoharjo tidak mengikuti
pendidikan formal, hal ini karena kurangnya kesadaran mereka akan pendidikan dan tidak dapat terlepas dari biaya pendidikan yang jenjangnya
semakin tinggi, biaya yang diperlukan semakin banyak namun setidaknya produsen tahu terhindar dari masalah buta huruf. Dari 24 responden mengikuti
pendidikan formal dengan tingkat yang berbeda-beda mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Rata-rata lama pendidikan responden adalah 5 tahun atau
setingkat dengan SD. Rata-rata jumlah anggota keluarga produsen tahu di Kabupaten
Sukoharjo sebanyak lima orang. Besar kecilnya jumlah anggota keluarga ini berpengaruh terhadap ketersediaan jumlah tenaga kerja, karena sebagian besar
produsen tahu di Kabupaten Sukoharjo menggunakan tenaga kerja keluarga. Jumlah anggota keluarga yang ikut aktif dalam usaha tahu tersebut rata-
rata sebanyak dua orang. Hal ini disebabkan biasanya yang ikut aktif dalam usaha adalah suami dan istri. Sedangkan anggota keluarga yang lain bekerja
pada sektor lain, masih menempuh pendidikan, atau termasuk usia non produktif anak-anak dan manula.
Rata-rata jumlah tenaga kerja luar adalah satu orang. Hal ini karena produsen tahu mempertimbangkan efisiensi penggunaan biaya tenaga kerja
luar agar biaya yang dikeluarkan dalam usaha tahu tidak banyak. Pengalaman usaha yang dimiliki oleh para produsen tahu sangat
berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan dari usaha tersebut. Pengalaman tersebut salah satunya diperoleh dari lama waktu mengusahakan, semakin
lama waktu mengusahakan, maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh para pengusaha. Hal itu akan memberikan suatu pengalaman berharga yang
dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kendala usaha yang mereka hadapi guna mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan. Usaha industri tahu di
Kabupaten Sukoharjo tersebut rata-rata sudah dijalankan selama 25 tahun. 42
Angka ini menunjukkan bahwa pengusaha sudah cukup lama dalam menjalankan usaha tersebut.
B. Status Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga