berkaitan dengan kurangnya kesadaran dan pengetahuan mereka akan pentingnya perizinan dari dinas kesehatan.
C. Alasan Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga
Seseorang dalam melaksanakan kegiatan memiliki alasan mengenai kegiatan yang dikerjakannya. Begitu pula dengan para produsen tahu di
Kabupaten Sukoharjo, masing-masing produsen memiliki alasan sendiri- sendiri dalam melakukan usaha pembuatan tahu. Dibawah ini beberapa alasan
produsen tahu memilih mengusahakan tahu :
Tabel 14. Alasan Utama Mengusahakan Industri Tahu Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo.
No. Alasan Usaha
Jumlah orang
Prosentase 1.
Usaha warisan 15
50,00 2.
Tidak mempunyai pekerjaan lain 8
26,67 4.
Pengalaman sebagai buruh 3
10,00 5.
Banyak yang mengusahakan 2
6,67 6.
Lebih menguntungkan 1
3,33 7. Berdikari
1 3,33
Total 30
100
Sumber : Diadopsi dan diolah dari lampiran 1 Berdasarkan Tabel 14. dapat diketahui alasan produsen tahu di
Kabupaten Sukoharjo yang paling banyak adalah usaha warisan yaitu sebesar 50 dari total responden, hal ini karena usaha tahu telah diusahakan sejak
lama oleh keluarga responden. Alasan yang kedua untuk mengusahakan tahu adalah tidak mempunyai pekerjaan lain, dengan rata-rata lama pendidikan 5
tahun maka sulit untuk mencari pekerjaan sehingga 26,67 responden memilih usaha tahu untuk mencukupi kebutuhannya.
D. Modal Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga
Kegiatan usaha yang dilakukan seseorang atau kelompok orang mempunyai tujuan untuk mendapatkan pendapatan, namun dari setiap
kegiatan usaha membutuhkan modal. Usaha industri tahu yang ada di
Kabupaten Sukoharjo membutuhkan modal dalam kegiatan usahanya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 15. Sumber Modal Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo
Produsen tahu No
Uraian Jumlah
Prosentase 1.
2. Modal sendiri
Pinjaman Bank 30
100 Jumlah
30 100
Sumber : Diadopsi dan diolah dari lampiran 1 Tabel 15. menunjukkan bahwa 100 produsen tahu menggunakan
modal sendiri, hal ini karena produksi tahu yang diusahakan responden tidak membutuhkan modal yang besar jika dibandingkan dengan usaha lainnya.
Usaha tahu yang ada di Kabupaten Sukoharjo tersebut merupakan industri skala rumah tangga sehingga modal yang digunakan adalah modal pribadi
sesuai dengan kemampuan setiap produsen. Pendapatan dari usaha tahu sebagian digunakan untuk penambahan modal dalam pembuatan tahu.
E. Bahan Baku Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga
Bahan baku kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu. Pengadaan bahan baku, sistem pengadaanya dan cara pembayaran bahan baku
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 16. Pengadaan, Sistem Pengadaan dan Cara Pembayaran Bahan Baku
Kedelai dalam Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo
Produsen tahu No
Uraian Jumlah
Prosentase 1.
Pengadaan a. Hasil sendiri
b. Beli dari pedagang perantara 30
100 Jumlah
30 100
2. Sistem Pengadaan
a. Untuk 1x produksi b. Untuk 1x produksi
30 100
Jumlah 30
100 3.
Cara Pembayaran a. Tunai di muka
b. Tunai di belakang 30
100 Jumlah
30 100
Sumber: Diadopsi dan diolah dari lampiran 3 Berdasarkan Tabel 16. untuk pengadaan bahan baku yaitu kedelai
seluruh responden membeli dari pedagang perantara, hal ini karena pengusaha tahu tidak ada yang mengusahakan kedelai sendiri. Produsen tahu membeli
kedelai dari pasar terdekat pada tempat tinggal produsen. Produsen tahu yang berasal dari Desa Plesan dan Celep membeli kedelai di pasar Mulur dan pasar
Nguter, produsen tahu yang berasal dari Desa Madegondo membeli di pasar Sampangan Solo sedangkan produsen yang berasal dari Desa Parangjoro
membeli di koperasi KSU WARGA MANDIRI. Sistem pengadaan bahan baku yaitu kedelai, para produsen tahu di
Kabupaten Sukoharjo membeli kedelai untuk lebih dari satu kali produksi. Hal ini dilakukan para produsen tahu untuk mendapatkan kedelai dengan kualitas
yang bagus dan menjaga ketersediaan bahan baku demi kelancaran akan usahanya. Cara pembayaran yang dilakukan oleh produsen tahu seluruhnya
kontan karena mereka membeli pada pedagang perantara di pasar.
F. Peralatan Usaha Industri Tahu Skala Rumah Tangga