Latar Belakang KARAKTERISASI MORFOLOGI BEBERAPA NOMOR AKSESI TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L ) DI KEBUN PLASMA NUTFAH ASEMBAGUS, SITUBONDO, JAWA TIMUR

xv I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jarak pagar Jatropha curcas L. sudah lama dikenal sebagai tanaman obat dan penghasil minyak lampu, bahkan sewaktu zaman penjajahan jepang minyaknya diolah untuk bahan bakar pesawat terbang. Tanaman ini secara umum terdapat di pagar-pagar rumah di pedesaan, di pekuburan, bahkan tumbuh liar di tepi-tepi jalan. Tanaman ini sebelumnya memang tidak mendapatkan perhatian khusus di Indonesia, padahal sangat potensial sebagai penghasil minyak nabati yang dapat diolah menjadi bahan bakar minyak pengganti minyak bumi Mahmud et al., 2005. Di tengah krisis energi yang melanda tanah air sudah seharusnya lebih memaksimalkan potensi jarak pagar tersebut. Guna memperoleh rendemen minyak biji jarak pagar yang tinggi, salah satunya diperlukan adanya varietas unggul. Menurut Hasnam dan Mahmud 2005, untuk mengantisipasi belum tersedianya varietas unggul, bahan tanaman yang baik dapat diperoleh dari seleksi terhadap populasi tanaman jarak pagar yang ada atau kumpulan populasi hasil eksplorasi dari berbagai ekosistem. Dalam rangka mendukung pengembangan jarak pagar, Puslitbang Perkebunan telah melakukan eksplorasi tanaman jarak pagar di beberapa daerah. Hasil eksplorasi sebanyak 421 aksesi yang berasal dari Jawa Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan telah ditanam di Kebun Percobaan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur Sudarmo, 2006. Aksesi-aksesi tersebut merupakan plasma nutfah jarak pagar wilayah kering Indonesia. Menurut Wahid 2006, untuk memperoleh pertumbuhan yang baik disertai produksi dan mutu yang tinggi, jarak pagar harus ditanam di daerah yang relatif kering dengan intensitas radiasi yang tinggi. Hasnam 2007 menyatakan bahwa yang dilakukan di Puslitbang Perkebunan masih terbatas pada perbaikan mutu genetik bahan tanaman, yaitu memilih individu-individu superior penghasil 1 xvi benih. Hasil kegiatan perbaikan mutu genetik tersebut berupa populasi yang telah diperbaiki improved population, yakni IP-1 merupakan kumpulan individu-individu terpilih. Karakterisasi merupakan suatu kegiatan dalam plasma nutfah untuk mengetahui sifat morfologi yang dapat dimanfaatkan dalam membedakan antar aksesi, menilai besarnya keragaman genetik, mengindentifikasi varietas, menilai jumlah aksesi, dan sebagainya Bermawie, 2005. Besar kecilnya keragaman genetik plasma nutfah jarak pagar di Kebun Plasma Nutfah Asembagus berdasarkan sifat-sifat morfologi dapat mendukung program pemuliaan jarak pagar.

B. Perumusan Masalah