Pengertian BAP Jenis Berita Acara Pemeriksaan BAP

commit to user 17 oleh pengadilan dan dilaksanakan oleh aparat pelaksana pidana. Dilihat dari pengertian pidana dalam arti luas itu yaitu pidana dilihat sebagai suatu proses, maka “kewenangan penyidikan” pada hakikatnya merupakan bagian juga dari “kewenangan pemidanaan”. Tindakan-tindakan hukum dalam proses penyidikan antara lain : penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaaninterogasi

2. Tinjauan Umum tentang Berita Acara Pemeriksaan BAP

a. Pengertian BAP

Sesuai dengan KUHAP pada bab XVI bagian ketiga tentang acara pemeriksaan biasa, bagian keempat tentang pembuktian dan putusan dalam acara pemeriksaan biasa, bagian kelima acara pemeriksaan singkat, bagian keenam tentang acara pemeriksaan cepat. Dalam bab tersebut diterangkan mengenai mekanisme penanganan tindak pidana. Dalam hal ini unsure terpenting dari proses tersebut adalah dengan adanya suatu ringkasan keterangan saksi dan atau tersangka yang dikemas dalam suatu bentuk Tanya jawab dan disusun oleh penyidik penyidik pembantu dalam format yang telah baku sesuai dengan juklak juknis yang pelaksanaannya diatur oleh Perkap No. 12 2009. Berita Acara Pemeriksaan BAP adalah suatu proses pemeriksaan yang menceritakan alur dari suatu peristiwa atau kejadian baik itu yang disaksikan oleh orang yang melihat saksi maupun orang yang melakukan tindak pidana tersebut tersangka . BAP tersebut bisa menceritakan atau menggambarkan suatu rangkaian peristiwa secara jelas dan urut serta dapat menjelaskan suatu kejadian.

b. Jenis Berita Acara Pemeriksaan BAP

Sesuai dengan Juklak Juknis yang diatur oleh Perkap No. 12 2009. Jenis Berita Acara Pemeriksaan BAP terbagi dalam : commit to user 18 1 Berita Acara Pemeriksaan BAP Saksi BAP Saksi adalah suatu format baku yang telah diatur oleh Juklak Juknis dan memuat tentang keterangan yang disampaikan oleh seorang saksi kepada pejabat Kepolisian yang berwenang dan kemudian pada bagian akhir Berita Acara Pemeriksaan tersebut baik saksi maupun pejabat yang berwenang memberikan tanda tangannya. 2 Berita Acara Pemeriksaan BAP Saksi Ahli BAP Saksi Ahli adalah suatu format baku yang telah diatur oleh Juklak Juknis dan memuat tentang Pendapat yang disampaikan oleh seorang saksi ahli kepada pejabat Kepolisian yang berwenang dan kemudian pada bagian akhir Berita Acara Pemeriksaan tersebut baik saksi ahli maupun pejabat yang berwenang memberikan tanda tangannya. 3 Berita Acara Pemeriksaan BAP Tersangka BAP Tersangka adalah suatu format baku yang telah diatur oleh Juklak Juknis dan memuat tentang keterangan yang disampaikan oleh Seorang Tersangka kepada pejabat Kepolisian yang berwenang dan kemudian pada bagian akhir Berita Acara Pemeriksaan tersebut baik tersangka maupun pejabat yang berwenang memberikan tanda tangannya. 4 Berita Acara Pemeriksaan BAP Lanjutan BAP Lanjutan adalah suatu format baku yang telah diatur oleh Juklak Juknis dan memuat tentang keterangan lanjutan yang disampaikan oleh Seorang Saksi Tersangka kepada pejabat Kepolisian yang berwenang dan kemudian pada bagian akhir Berita Acara Pemeriksaan tersebut baik saksi tersangka maupun pejabat yang berwenang memberikan tanda tangannya. 5 Berita Acara Pemeriksaan BAP Konfrontir BAP Konfrontir adalah suatu format baku yang telah diatur oleh Juklak Juknis dan memuat tentang keterangan yang commit to user 19 disampaikan secara bersama – sama oleh dua orang atau lebih Saksi Tersangka kepada pejabat Kepolisian yang berwenang dan kemudian pada bagian akhir Berita Acara Pemeriksaan tersebut baik saksi tersangka maupun pejabat yang berwenang memberikan tanda tangannya.

3. Tinjauan tentang Tindak Pidana Pembunuhan Berencana

Dokumen yang terkait

TINJAUAN YURIDIS KEGUNAAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN Tinjauan Yuridis Kegunaan Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan(Studi kasus di Polresta Surakarta).

0 3 15

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Kegunaan Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan(Studi kasus di Polresta Surakarta).

0 4 10

PROSES PENYELESAIAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK MELALUI PROSES PERADILAN PIDANA Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 3 16

SKRIPSI Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 3 15

PENDAHULUAN Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA Buku: Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 2 4

PENGGUNAAN FOTOGRAFI FORENSIK OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN POLRESTA SURAKARTA DALAM PENYIDIKAN Penggunaan Fotografi Forensik Oleh Penyidik Kepolisian Polresta Surakarta Dalam Penyidikan Tindak Pidana ( Studi Kasus Di Polresta Surakarta ).

0 4 19

PENDAHULUAN Pelaksanaan Diskresi Oleh Polisi Dalam Penyidikan Di Polresta Surakarta (Study Kasus Di Polresta Surakarta).

0 0 21

Prosedur Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Pembunuhan Oleh Penyidik Pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) Di Poltabes Padang (studi kasus NO POL : BP / 156/ IV /2006 / RESKRIM).

0 0 7

PENGOLAHAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polresta Bukittinggi).

0 0 6