Hambatan-Hambatan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 54 berita acara penerimaan barang bukti. Kemudian apabila diperlukan adanya penggeledahan, maka Kepala Kepolisian Sektor mengajukan permohonman persetujuan penggeledahan kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat dan atas permohonan tersebut Ketua Pengadilan Negeri mengeluarkan penetapan tentang persetujuan atas tindakan penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratories kriminalistik maka dibuatlah berita acara pemeriksaan laboratories krminalistik oleh pemeriksa semua surat surat tersebut dijadikan satu yang disebut berkas dari kepolisian ditambah dengan ; daftar saksi, daftar tersangka, daftar barang bukti. Kemudian resume yang memuat dasar, laporan polisi, dukuk perkara fakta atas pemanggilan, penangkapan, penahanan dan penyitaan. Berkas tersebut juga berisi keterangan saksi - saksi, keterangan tersangka sendiri, barang bukti dan pembahasan yang memuat adanya unsur - unsur tindak pidana yang dilakukan tersangka, kemudian menjadi keterangan terdakwa. Kemudian berkas perkara diserahkan kepada Kejaksaan Negeri setempat yang selanjutnya untuk dijadikan dasar penuntutan jaksa di Pengadilan negeri setempat.

B. Hambatan-Hambatan

Hambatan-hambatan yang ditemui penyidik dalam menyelesaikan Berita Acara Pemeriksaan BAP terhadap tindak pidana pembunuhan Berencana Polresta Surakarta tersebut antara lain adalah : 1. Sebelum dilakukannya langkah – langkah Penyidikan, penyidik telah melakukan serangkaian tindakan kepolisian terhadap tempat kejadian perkara TKP. Dalam pelaksanaan oleh TKP tersebut, terdapat kendala dalam hal pengumpulan barang bukti dan saksi-saksi. 2. Setelah proses penyelidikan selesai, didapatkan fakta Hukum bahwa Tersangka pelaku berjumlah 2 dua orang, yaitu tersangka RIFKY BAMBANG SULISTYO alias NYO NYO dan tersangka CANDRA commit to user 55 SUTRISNO alias LIEM BUN SAN alias BABAHE, sedangkan tersangka RIFKY BAMBANG SULISTYO alias NYO NYO dietahui telah melarikan diri kedaerah Batam. 3. Dikarenakan sebagian besar barang bukti hasil kejahatan telah berpindah tangan, Penyidik kesulitan dalam menyita barang bukti tersebut. Atas adanya hambatan – hambatan tersebut diatas, Penyidik telah mengambil langkah – langkah untuk menyelesaikan Berkas Perkara tersebut diatas, langkah yang diambil diantaranya : melakukan pencarian saksi-saksi dari pihak keluarga korban serta melakukan penyelidikan terhadap latar belakang keluarga korban, dari hasil keterangan saksi dan hasil penyelidikan, didapatkan fakta bahwa sebelum teradinya perkara yang dialami oleh korban, korban selama ini tinggal di rumah dengan ditemani oleh salah satu cucu korban yang bernama RIFKY BAMBANG SULISTYO alias NYO NYO, sedangkan dari hasil oleh TKP, tidak diketemukan kerusakan pada pintu maupun tempat lain yang dipergunakan sebagai akses masuk rumah, atas hal tersebut penyidik menyimpulkan bahwa tersangka merupakan orang terdekat korban atau setidak tidaknya orang yang telah dikenal oleh korban. Atas hal tersebut dilakukan pencarian terhadap RIFKY BAMBANG SULISTYO alias NYO NYO, namun didapatkan keterangan bahwa RIFKY BAMBANG alias NYO NYO telah melarikan diri ke Batam, selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap tersangka RIFKY BAMBANG alias NYO NYO di Bandara Adi Soetjipto Jogjakarta saat hendak pulang ke Solo dan kemudian dibawa ke Polresta Surakarta. Setelah tersangka didengar keterangannya, didapatkan keterangan bahwa tersangka RIFKY BAMBANG alias NYONYO melakukan perbuatannya dengan dibantu oleh tersangka CANDRA SUTRISNO alias LIEM BUN SAN alias BABAHE, mendasari keterangan tersangka tersebut, dilakukan penangkapan tersangka CANDRA SUTRISNO alias LIEM BUN SAN alias BABAHE, atas proses penangkapan tersangka tersebut dilaksanakan dan kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka. commit to user 56 Dari hasil pemeriksaan terhadap kedua tersangka terdapat kesesuaian tentang modus dan motifasi melakukan kejahatan adalah untuk membunuh NYO SIOK HOO karena tersangka RIFKI BAMBANG SULISTYO merasa sakit hati sering dimarahi oleh neneknya dan melakukan pencurian barang berharga miik korban. Kejahatan tersebut telah direncanakan dengan baik beberapa hari sebelumnya, sedangkan terhadap barang bukti hasil kejahatan sebagian besar telah dijual oleh para tersangka, untuk mendapatkan kembali barang bukti tersebut, penyidik membawa para tersangka untuk menunjukkan tempat menjual barang hasil kejahatan tersebut. commit to user 57

BAB IV P E N U T U P

A. Simpulan

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, selanjutnya Penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses Penyidikan dalam upaya penyelesaian Berita Acara Pemeriksaan terhadap Tindak Pidana Pembunuhan dengan direncanakan dan atau pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 jo 365 KUHP dapat diuraikan sebagai berikut : a. Penyelidikan 1 Terjadinya Tindak Pidana Pembunuhan dengan direncanakan dan atau pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang, diketahui berdasarkan Laporan Polisi yang dibuat oleh PAULUS BAMBANG WIJANARKO tentang ditemukannya mayat seorang wanita tua didalam rumah dalam keadaan terlentang dilantai dengan luka di kepala bagian belakang. 2 Setelah membuat laporan Polisi petugas Polresta Surakarta melakukan pengecekan di tempat kejadian dan mengetahui bahwa tindak pidana kejahatan pembunuhan berencana tersebut benar- benar terjadi. b. Penyidikan 1 Membuat surat perintah penyidikan sebelum dimulainya penyidikan kejahatan pembunuhan berencana. 2 Membuat surat perintah tugas setelah dikeluarkannya surat perintah penyidikan Sprindik guna melaksanakan tindakan kepolisian yang berkaitan dengan penyelidikan dan penyidikan. 57

Dokumen yang terkait

TINJAUAN YURIDIS KEGUNAAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN Tinjauan Yuridis Kegunaan Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan(Studi kasus di Polresta Surakarta).

0 3 15

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Kegunaan Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan(Studi kasus di Polresta Surakarta).

0 4 10

PROSES PENYELESAIAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK MELALUI PROSES PERADILAN PIDANA Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 3 16

SKRIPSI Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 3 15

PENDAHULUAN Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA Buku: Proses Penyelesaian Kekerasan Seksual Terhadap Anak Melalui Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Tentang Penyidikan Di Polresta Surakarta).

0 2 4

PENGGUNAAN FOTOGRAFI FORENSIK OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN POLRESTA SURAKARTA DALAM PENYIDIKAN Penggunaan Fotografi Forensik Oleh Penyidik Kepolisian Polresta Surakarta Dalam Penyidikan Tindak Pidana ( Studi Kasus Di Polresta Surakarta ).

0 4 19

PENDAHULUAN Pelaksanaan Diskresi Oleh Polisi Dalam Penyidikan Di Polresta Surakarta (Study Kasus Di Polresta Surakarta).

0 0 21

Prosedur Penanganan Barang Bukti Tindak Pidana Pembunuhan Oleh Penyidik Pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) Di Poltabes Padang (studi kasus NO POL : BP / 156/ IV /2006 / RESKRIM).

0 0 7

PENGOLAHAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polresta Bukittinggi).

0 0 6