BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR METODE BINA MARGA Pt T-01-2002-B
IV.1.1 Data Perencanaan perkerasan lentur Data-data perencanaan tebal perkerasan metode Bina Marga menggunakan
data-data yang umum dan diambil dari pedoman dalam perencanaan perkerasan metode Bina Marga. Data CBR dan jumlah total beban lalu lintas pada tulisan ini
divariasikan. Nilai beban lalu lintas pada tulisan ini ditentukan 500.000 ESAL, 25.000.000 ESAL, dan 200.000.000 ESAL. Nilai CBR dalam penelitian ini
ditentukan 2, 4, 6, 8, dan 10. Pada penelitian ini struktur perkerasan direncanakan berupa struktur empat lapis dan struktur dua lapis full depth.
Selanjutnya penelitian ini akan dilakukan seperti dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.1. Variasi nilai beban lalu lintas dan nilai CBR
CBR BEBAN LALU LINTAS ESAL
0.5 × 10
6
25 × 10
6
200 × 10
6
2
CBR 2 , 0.5 × 10
6
ESAL CBR 2 , 25 × 10
6
ESAL CBR 2 , 200 × 10
6
ESAL
4
CBR 4 , 0.5 × 10
6
ESAL CBR 4 , 25 × 10
6
ESAL CBR 4 , 200 × 10
6
ESAL
6
CBR 6 , 0.5 × 10
6
ESAL CBR 6 , 25 × 10
6
ESAL CBR 6 , 200 × 10
6
ESAL
8
CBR 8 , 0.5 × 10
6
ESAL CBR 8 , 25 × 10
6
ESAL CBR 8 , 200 × 10
6
ESAL
10
CBR 10 , 0.5 × 10
6
ESAL CBR 10 , 25 × 10
6
ESAL CBR 10 , 200 × 10
6
ESAL Variasi pada nilai CBR dan nilai ESAL didapat 15 perencanaan tebal
perkerasan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Perencanaan perkerasan Perencanaan I
CBR 2, 0.5 × 10
6
ESAL Perencanaan II
CBR 4, 0.5 × 10
6
ESAL Perencanaan III
CBR 6, 0.5 × 10
6
ESAL Perencanaan IV
CBR 8, 0.5 × 10
6
ESAL Perencanaan V
CBR 10, 0.5 × 10
6
ESAL Perencanaan VI
CBR 2, 25 × 10
6
ESAL Perencanaan VII
CBR 4, 25 × 10
6
ESAL Perencanaan VIII CBR 6, 25 × 10
6
ESAL Perencanaan IX
CBR 8, 25 × 10
6
ESAL Perencanaan X
CBR10, 25 × 10
6
ESAL Perencanaan XI
CBR 2, 200 × 10
6
ESAL Perencanaan XII
CBR 4, 200 × 10
6
ESAL Perencanaan XIII CBR 6, 200 × 10
6
ESAL Perencanaan XIV CBR 8, 200 × 10
6
ESAL Perencanaan XV
CBR10, 200 × 10
6
ESAL IV.1.2. Asumsi Data-Data Parameter
Data parameter – parameter lainnya yang diasumsikan dalam perencanaan
perkerasan lentur metode Bina Marga ditetapkan sebagai berikut:
Reliabilitas = 95
Zr = -1,645
Standar Deviasi So = 0,45
Indeks Permukaan awal IPo = 4 Laston
Indeks Permukaan Akhir IPt = 2 jalan arteri
Indeks Permukaan hancur IPf = 1,5
Bahan Perkerasan Lapis permukaan : Aspal Beton AC 400.000 psi
a
1
= 0,42 Lapis pondasi atas : granular, Modulus 30.000 psi
a
2
= 0,14 Lapis pondasi bawah : granular, Modulus 17.500 psi
a
3
= 0,12
m
2
, m
3
= 1
Universitas Sumatera Utara
IV.1.3. Perhitungan Perencanaan Tebal Perkerasan Metode Bina Marga Struktur Empat Lapis
Perencanaan I CBR 2, 500.000 ESAL
Menentukan nilai ITP dengan memasukkan nilai-nilai dari data diatas kedalam persamaan Bina Marga dibawah ini:
Dengan trial dan error didapat ITP = 4,34
Menentukan tebal lapis perkerasan. Lapis permukaan ditetapkan sebesar 3,5”, pondasi atas sebesar 7,5”, dan pondasi bawah dihitung seperti
berikut:
Universitas Sumatera Utara
ITP = a
1
D
1 2
D
2
m
2 3
D
3
m
3
4,34 = 0,42 × 3,5 + 0.14 × 7,5 × 1 + 0,12 × D
3
× 1 15,01667
” Besarnya nilai D
3
minimum adalah 15,01667” atau 37,992 cm maka digunakan D
3
sebesar 38 cm. tebal lapisan perkerasan perencanaan I yaitu: a.
Lapisan permukaan menggunakan bahan aspal beton AC 400.000 psi dengan tebal 3,5
” =8,999 cm ≈9 cm dan koefisien kekuatan relative = 0,42.
b. Pondasi atas meggunakan bahan butiran granular, Modulus 30.000 psi
dengan tebal 7,5” = 18,975 cm ≈ 19 cm dan koefisien kekuatan relative = 0,14 serta koefisien drainase = 1.
c. Pondasi bawah menggunakan bahan butiran granular, Modulus 17.500
psi dengan tebal 15,01667” = 37,992 cm ≈ 38 cm dan koefisien kekuatan relative = 0,12 serta koefisien drainase = 1.
Gambar susunan tebal masing-masing lapisan perkerasan perencanaan I Struktur empat lapis metode Bina Marga dapat dilihat pada gambar 4.1.
D
1
= 9 cm D
2
= 19 cm
D
3
= 38 cm
SubgradeCBR 2 Gambar 4.1. Susunan tebal lapis perkerasan perencanaan I
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya perhitungan tebal perkerasan perencanaan II sampai XV dilakukan sama dengan perencanaan satu. Hasil yang didapat
ditunjukkan dalam tabel 4.3. berikut ini: Tabel 4.3. Tebal Perkerasan Metode Bina Marga Struktur Empat Lapis
Prencanaan Perkerasan
Lapisan Permukaan
Lapisan Pondasi Atas
Lapisan Pondasi Bawah
Perencanaan I 9
19 38
Perencanaan II 8
18 26
Perencanaan III 7
15 24
Perencanaan IV 7
13 21
Perencanaan V 7
11 19
Perencanaan VI 16
42 52
Perencanaan VII 14
34 41
Perencanaan VIII 13
29 36
Perencanaan IX 12
26 32
Perencanaan X 11
25 31
Perencanaan XI 21
44 76
Perencanaan XII 18
43 54
Perencanaan XIII 16
39 50
Perencanaan XIV 15
36 43
Perencanaan XV 14
33 41
Universitas Sumatera Utara
IV.1.4. Perhitungan Perencanaan Tebal Perkerasan Metode Bina Marga Struktur Dua Lapisan full depth.
Perencanaan tebal perkerasan dengan struktur dua lapisan menggunakan data yang sama dengan perencanaan struktur empat lapis,
perbedaannya adalah pada perencanaan ini tidak menggunakan bahan pandasi, perkerasan full depth terdiri dari lapis subgrade dan aspal
concrete.
Perencanaan I CBR 2, 500.000 ESAL Dengan menggunakan ITP yang sama dengan perencanaan struktur empat
lapis, menggunakan metode Bina Marga tebal perkerasan dihitung dengan struktur dua lapisan full depth.
ITP = 4,34 Menentukan tebal lapis perkerasan. Lapis permukaan dihitung seperti
berikut: ITP = a
1
D
1
4,34 = 0,42 × D
1
10,33 ”
Besarnya nilai D
1
adalah 10,33” atau 26,2 7 cm maka digunakan D
1
sebesar 27 cm. tebal lapisan perkerasan perencanaan I yaitu:
Lapisan permukaan menggunakan bahan aspal beton AC 400.000 psi dengan tebal 10,33
” = 26,247 cm ≈ 27 cm dan koefisien kekuatan relative = 0,42.
Universitas Sumatera Utara
Gambar susunan tebal masing-masing lapisan perkerasan perencanaan I struktur 2 lapis metode Bina Marga dapat dilihat pada gambar 4.2.
D
1
= 27 cm
SubgradeCBR 2 Gambar 4.2. Susunan tebal lapis perkerasan perencanaan I
Selanjutnya perhitungan tebal perkerasan struktur dua lapis perencanaan II sampai XV dilakukan sama dengan perencanaan satu. Hasil
yang didapat ditunjukkan dalam tabel 4.4. berikut ini: Tabel 4.4. Tebal Perkerasan Metode Bina Marga Struktur Dua Lapis
Prencanaan Perkerasan
Lapisan Permukaan
Perencanaan I 27
Perencanaan II 21
Perencanaan III 19
Perencanaan IV 17
Perencanaan V 15
Perencanaan VI 44
Perencanaan VII 36
Perencanaan VIII 32
Perencanaan IX 29
Perencanaan X 27
Perencanaan XI 57
Perencanaan XII 47
Perencanaan XIII 43
Perencanaan XIV 39
Perencanaan XV 36
Universitas Sumatera Utara
IV.2. EVALUASI TEBAL LAPISAN PERKERASAN METODE BINA MARGA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE