BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan evaluasi yang dilakukan, maka didapat beberapa ringkasan dan kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi tebal perkerasan metode empiris
Bina Marga Pt T-01-2002-B dengan metode Mekanistik menggunakan program KENPAVE. Perencanaan tebal perkerasan metode Bina
Marga Pt T-01-2002-B direncanakan dengan struktur empat lapis dan struktur dua lapis full depth. Evaluasi dilakukan dengan menghitung
regangan yang terjadi pada perkerasan. 2.
Tebal perkerasan lentur yang direncanakan dengan metode Bina Marga Pt T-01-2002-B struktur empat lapis pada semua variasi CBR tanah
dasar dan beban lalu lintas rencana menghasilkan jumlah repetisi beban yang lebih kecil dari repetisi beban rencana.
3. Tebal perkerasan lentur yang direncanakan dengan struktur dua lapis
full depth jumlah repetisi beban dengan beban lalu lintas rencana 0,5×10
6
ESAL dengan variasi CBR 2, 4, 6, 8, 10 lebih besar dari jumlah repetisi beban rencana, untuk beban lalu lintas rencana
25×10
6
ESAL tebal perkerasan yang dihasilkan menghasilkan jumlah reptisi baban yang lebih besar dari repetisi beban rencana pada variasi
CBR 2, dan 4, untuk CBR 6, 8, dan 10 tebal perkerasan menghasilkan jumlah repetisi baban yang lebih kecil dari yang
direncanakan, dan untuk beban lalu lintas rencana 200×10
6
ESAL tebal
Universitas Sumatera Utara
perkerasan menghasilkan jumlah repetisi beban yang lebih besar dari repetisi beban rencana hanya pada variasi CBR 2, pada CBR 4,
6, 8, dan 10 tebal perkerasan menghasilkan jumlah repetisi beban yang lebih kecil dari repetisi beban rencana.
4. Dari hasil evaluasi didapat bahwa jumlah repetisi beban yang
dihasilkan tebal perkerasan yang direncanakan dengan metode empiris Bina Marga sangat dipengaruhi oleh ketebalan setiap lapisan
perkerasan, semakin tebal lapisan perkerasan semakin besar jumlah repetisi beban, Karena pada metode mekanistik program KENPAVE
tebal perkerasan sangat mempengaruhi jumlah repetisi beban. 5.
Terdapat perbedaan antara metode empiris Bina Marga dengan metode mekanistik program KENPAVE. Pada metode empiris Bina Marga
parameter CBR tanah dasar, beban lalu lintas rencana, nilai reliabilitas, Indeks Permukaan, koefisien drainase dan parameter lainnya
menentukan ketebalan perkerasan yang diperlukan, sedangkan pada metode mekanistik program KENPAVE parameter struktural modulus
elastisitas dan poisson ratio, beban statik, dan tebal perkerasan yang menjadi kriteria perencanaan tebal perkerasan.
Universitas Sumatera Utara
V.2. SARAN