PERENCANAAN TEBAL Evaluasi Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga Pt T-01-2002-B Dengan Menggunakan Program Kenpave

yang direncanakan. Pada perencanaan VI sampai perencanaan X dengan beban lalu lintas rencana 25 × 10 6 hanya pada perencanaan VI dan VII yang menghasilkan jumlah repetisi beban Nf dan Nd lebih besar dari beban lalu lintas rencana, perencanaan VII, perencanaan IX, dan Perencanaan X jumlah repetisi beban yang dihasilkan lebih kecil dari beban lalu lintas yang direncanakan. Pada perencanaan XI sampai XV dengan beban lalu lintas rencana 200 × 10 6 hanya pada perencanaan XI yang menghasilkan repetisi beban Nf dan Nd lebih besar dari beban lalu lintas yang direncanakan, sedangkan pada perencanaan XII sampai XV jumlah repetisi beban yang dihasilkan lebih kecil dari beban lalu lintas rencana.

IV.3. PERENCANAAN TEBAL

PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE Perencanaan tebal perkerasan yang direncanakan dengan menggunakan metode Bina Marga setelah dievaluasi dengan menggunakan program KENPAVE tidak mampu menahan beban lalu lintas yang direncanakan. Tebal perkerasan direncanakan ulang menggunakan program KENPAVE untuk mendapatkan tebal perkerasan yang mampu menahan beban lalu lintas yang direncanakan. Perencanaan tebal perkerasan menggunakan program KENPAVE adalah dengan mengasumsikan tebal lapisan perkerasan sampai tebal yang diasumsi menghasilkan nilai Nf dan Nd lebih besar dari Nrencana. Data-data modulus elastisitas, poisson ratio, dan beban pada permukaan perkerasan sesuai dengan data yang telah ditetapkan pada perencanaan I sampai perencanaan XV. Universitas Sumatera Utara  Perencanaan I program KENPAVE CBR 2, 500.000 ESAL Table 4.13. Asumsi pertama tebal lapis perkerasan program KENPAVE Lapis E kPa µ Tebal perkerasan Lapis Permukaan 2800000 0.35 15 Lapis pondasi atas 210000 0.4 25 Lapis pondasi bawah 122500 0.4 40 Tanah dasar 21000 0.45 ∞ Dengan menggunakan program KENPAVE didapat nilai regangan tarik horizontal sebesar 0,0001995 dan nilai regangan tekan vertikal sebesar 0,0003630. Jumlah repetisi beban dengan analisa retak fatik diperoleh nilai Nf sebesar 1966264 dan Jumlah repetisi beban kedua diperoleh dari analisa rutting dengan nilai Nd sebesar 3438988. Jumlah repetisi beban Nf dan Nd bernilai lebih besar dari Nrencana, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi tebal perkerasan mampu menahan beban lalu lintas sesuai dengan rencana. Jumlah repetisi beban yang didapat dari asumsi tebal perkerasan jauh lebih besar dari jumlah repetisi beban rencana. Dengan menggunakan cara yang sama, tebal perkerasan diasumsikan kembali dengan tebal perkerasan yang lebih tipis sampai diperoleh nilai optimum jumlah repetisi beban yang mendekati nilai repetisi beban rencana yaitu 500000. Universitas Sumatera Utara Table 4.14. Asumsi kedua tebal lapis perkerasan program KENPAVE Lapis E kPa µ Tebal perkerasan Lapis Permukaan 2800000 0.35 10 Lapis pondasi atas 210000 0.4 25 Lapis pondasi bawah 122500 0.4 35 Tanah dasar 21000 0.45 ∞ Nilai regangan tarik horizontal sebesar 0,0002770 dan nilai regangan tekan vertikal sebesar 0,0005015. Jumlah repetisi beban dengan analisa retak fatigue diperoleh nilai Nf sebesar 667656 dan repetisi beban kedua diperoleh dari analisa rutting dengan nilai Nd sebesar 809133. Jumlah repetisi beban Nf dan Nd mendekati nilai N rencana sebesar 500000. Tebal asumsi yang direncanakan dengan program KENPAVE telah memenuhi. Gambar susunan tebal lapisan dengan program KENPAVE adalah sebagai berikut: D 1 = 10 cm D 2 = 25 cm D 3 = 35 cm Subgrade CBR 2 Gambar 4.10. Susunan tebal lapisan perkerasan dengan program KENPAVE Universitas Sumatera Utara Dengan mengasumsikan tebal perkerasan yang dilakukan sama dengan perencanaan I didapat tebal perkerasan yang memenuhi kriteria kerusakan fatigue dan rutting untuk perencanaan II sampai dengan perencanaan XV. Tebal perkerasan yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Tabel 4.15. Tebal perkerasan dengan Program KENPAVE Prencanaan Perkerasan Lapisan Permukaan Lapisan Pondasi Atas Lapisan Pondasi Bawah Perencanaan I 10 25 35 Perencanaan II 10 20 30 Perencanaan III 10 18 28 Perencanaan IV 10 15 25 Perencanaan V 10 15 20 Perencanaan VI 29 40 60 Perencanaan VII 29 38 55 Perencanaan VIII 29 36 50 Perencanaan IX 29 35 45 Perencanaan X 29 30 40 Perencanaan XI 45 55 85 Perencanaan XII 45 53 80 Perencanaan XIII 44 52 75 Perencanaan XIV 44 50 70 Perencanaan XV 43 45 65 Jumlah repetisi beban berdasarkan analisa kerusakan fatigue dan rutting yang dihasilkan dari tebal perkerasan yang direncanakan dengan program KENPAVE sudah lebih besar dari beban lalu lintas rencana, Sehingga struktur perkerasan tersebut mampu menahan beban lalu lintas sesuai rencana. Dari hasil perhitungan didapat bahwa tebal perkerasan yang direncanakan dengan program KENPAVE lebih besar dari tebal perkerasan yang direncanakan menggunakan metode Bina Marga Pt T-01- 2002-B. Universitas Sumatera Utara

IV.4. ANALISIS HASIL PERHITUNGAN