METODE PENELITIAN 3.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

3.8.5.1. Uji t-test 52 3.8.5.2. Uji Korelasi 52 3.8.5.3. Uji t-test Signifikansi 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1

Hasil Penelitian 54 4.1.1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama 54 4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua 56 4.1.3. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan Ketiga 57 4.1.4. Deskripsi Keseluruhan Hasil Belajar Siswa 58 4.1.5. Deskripsi Minat Belajar Siswa 59 4.2. Uji Hipotesis 61 4.2.1. Pengujian Hipotesis 1 61 4.2.2. Pengujian Hipotesis 2 62 4.2.3. Pengujian Hipotesis 3 62 4.2.4. Pengujian Hipotesis 4 63 4.2.5. Pengujian Hipotesis 5 63 4.2.6. Pengujian Hipotesis 6 64 4.3. Pembahasan 65 4.3.1. Hipotesis 1 66 4.3.2. Hipotesis 2 67 4.3.3. Hipotesis 3 67 4.3.4. Hipotesis 4 68 4.3.5. Hipotesis 5 68 4.3.6. Hipotesis 6 69 4.4. Temuan Penelitian 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

Kesimpulan 71 5.3. Saran 72 DAFTAR PUSTAKA 73 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Paradigma Penelitian 39 Gambar 3.2. Skema Rancangan Penelitian 41 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Inkuiri 24 Tabel 3.1. Desain Penelitian 38 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Angket Minat Belajar Siswa 43 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 44 Tabel 3.4. Validitas Instrumen Tes 47 Tabel 3.5. Daya Pembeda Instrumen Tes 49 Tabel 3.6. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 50 Tabel 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Evaluasi Akhir Tahap Pertama 54 Tabel 4.2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Evaluasi Akhir Tahap Kedua 56 Tabel 4.3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Evaluasi Akhir Tahap Ketiga 57 Tabel 4.4. Peningkatan Total Hasil Belajar Siswa 58 Tabel 4.5. Peningkatan Minat Belajar Siswa 60 Tabel 4.6. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 1 61 Tabel 4.7. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 2 62 Tabel 4.8. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 3 63 Tabel 4.9. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 4 63 Tabel 4.10. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 5 64 Tabel 4.11. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 6 64 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Inkuiri 24 Tabel 3.1. Desain Penelitian 38 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Angket Minat Belajar Siswa 43 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 44 Tabel 3.4. Validitas Instrumen Tes 47 Tabel 3.5. Daya Pembeda Instrumen Tes 49 Tabel 3.6. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 50 Tabel 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Evaluasi Akhir Tahap Pertama 54 Tabel 4.2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Evaluasi Akhir Tahap Kedua 56 Tabel 4.3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Evaluasi Akhir Tahap Ketiga 57 Tabel 4.4. Peningkatan Total Hasil Belajar Siswa 58 Tabel 4.5. Peningkatan Minat Belajar Siswa 60 Tabel 4.6. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 1 61 Tabel 4.7. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 2 62 Tabel 4.8. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 3 63 Tabel 4.9. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 4 63 Tabel 4.10. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 5 64 Tabel 4.11. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis 6 64

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru Amini, 2011. Menurut Sumaatmadja 2002 dalam Aunurrahman 2009, dalam mengembangkan pendidikan sebagai proses dan pemberdayaan anak didik, secara filsafati, harus berpijak pada fakta dan realita. Menurut Wiwit, dkk 2012, fungsi pembelajaran kimia di SMA antara lain, memberikan dasar-dasar kimia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di masyarakat, mengembangkan keterampilan lifeskill, mengembangkan sikap dan menimbulkan nilai yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Yuniyanti, dkk 2012, pembelajaran Inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual kecakapan berpikir terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Senada dengan itu Argandi, dkk, 2013, mengatakan bahwa metode inquiry merupakan salah satu metode yang dapat membantu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, sehingga siswa mampu memahami materi dengan baik. Kelebihan Macromedia Flash yaitu merupakan teknologi animasi web yang paling popular saat ini sehingga banyak didukung oleh berbagai pihak, ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik, keutuhan Hardware yang tidak tinggi, dapat membuat website, cd-interaktif, animasi web Sakti, dkk, 2012. Selain Macromedia Flash, juga digunakan media yang lain yaitu media peta konsep. Menurut Fauziah, dkk 2013, peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Menurut hasil penelitian Argandi, dkk, 2013 bahwa Pembelajaran Kimia dengan Metode Inquiry mampu meningkatkan hasil belajar siswa dimana harga t hitung yang diperoleh, t hitung t0,05; 54 = 4,464 1,6725. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk, 2013 Macromedia Flash Player dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 87,50 dan 93,80. Menurut Ismail, dkk 2013 model pembelajaran Inkuiri yang disertai dengan media peta konsep telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa yakni 80,09 pada siklus I dan pada siklus II 85,79 . Panggabean dan Silaban 2012, melaporkan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Kesetimbangan Kimia. Selain itu, Simatupang dan Dewi 2014, mengatakan dengan bantuan media peta konsep sebanyak 87 mahasiswa mampu menyelesaikan mata kuliah Kimia Anorganik I. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 20 Medan sampai sekarang ternyata masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah lecture method, walaupun sebenarnya fasilitas untuk menggunakan media pembelajaran sudah memadai, seperti laboratorium kimia, fisika, biologi , setiap kelas telah dilengkapi dengan seperangkat komputer dan LCD, laboratorium komputer dan telah dikembangkan pula sistem jaringan terpadu yang menghubungkan jaringan internet. Akan tetapi kemauan guru untuk membuat dan memanfaatkan media tersebut masih terbatas, hal ini membuat penerapan metode ceramah masih banyak dijumpai. Selain itu nilai KKM untuk mata pelajaran Kimia adalah 75. Dari nilai ini dapat dilihat standar nilai yang ditetapkan cukup rendah karena sekitar 30 siswa memiliki nilai di bawah KKM sehingga bisa dilihat bahwa siswa kurang memahami pelajaran Kimia yang diajarkan oleh guru di sekolah tersebut dengan baik. Sehingga banyak siswa yang sering mendapat nilai rendah ketika ulangan harian ataupun ujian semester, karena hanya 70 nilai rata-rata siswa yang bisa mencapai 75-85, jarang sekali ada siswa yang bisa mencapai nilai 90. Hal inilah yang dikatakan Guru yang mengajarkan mata pelajaran Kimia di SMAN 20 Medan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisa Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Media Peta Konsep dan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Pada Pokok Bahasan Konsep Mol”

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH BERBASIS PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 20 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PLAYER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 16

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING LEARNING DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER KERJASAMA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA.

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Menggunakan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Penguasaan Konsep Ilmu Akutans

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 3 16

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH, PROGRAM POWERPOINT DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 14

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MACROMEDIA FLASH) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL KELAS X MIA SMA NEGERI 1

0 0 18

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MACROMEDIA FLASH) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP MOL KELAS X MIA | Safitri | J

0 0 9