Maka nilai tahanan R
1
yaitu pada Persamaan 2.31:
R
1
=
2 � × � × �
1
=
2.3,14.50.0,499 100
R
1
= 1,57
�
Dari perhitungan diatas diperoleh parameter Passive Single-Tuned Filter adalah C
a
= 7,94 µF dan C
b
= 7,94 µF L
a
= 23.6
H dan
L
b
= 0,51 H R
a
= 222,3
� dan
R
b
= 8,007
�
3.8. Rangkaian Simulasi Setelah Pemasangan
Double-Tuned Passive Filter
Rangkaian simulasi Double-Tuned Passive Filter pada Gambar 3.10 disimulasikan menggunakan program MATLABSimulink. Rangkaian simulasi
tersebut terdiri dari satu buah Double-Tuned Passive Filter, sebuah resistor dan individual distorsi harmonisa arus IHDi orde ke-1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21,
23, 25, 29, 31, 33, 35, 37, dan ke-39. Double-Tuned Passive Filter terdiri dari sebuah kapasitor, induktor, dan resistor yang terhubung secara paralel dan nilainya telah
diperhitungkan sebelumnya. Sumber arus pada Gambar 4.3 mewakili nilai arus harmonisa dari ke-1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 29, 31, 33, 35, 37, dan
Universitas Sumatera Utara
ke-39. Bentuk gelombang arus dan tegangan diperoleh dari Block Power GUI bagian Fast Fourier Transform FFT Analysis.
Gambar 3.10. Rangkaian Simulasi Setelah Pemasangan Double-Tuned Passive Filter Dari hasil simulasi sesudah pemasangan Single-Tuned Passive Filter
diperoleh Tabel 3.9: Tabel 3.9. Hasil simulasi sesudah pemasangan Double-Tuned Passive Filter
Harmonisa Orde-n
Arus Harmonisa Sesudah pemasangan filter Double-Tuned
Passive Filter mA
3 1523
5 909
7 215
9 222
11 252
13 141
15 164
17 19
92
21 46
23 53
25 60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.9. sambungan
27 30
29 29
31 36
33 14
35 14
37 14
39 7
Pada
Tabel 3.9 Hasil simulasi sesudah pemasangan Double-Tuned Passive Filter
dapat dilihat data hasil simulasi Individual Harmonisa Distortion tegangan IHDv,i dari setiap orde harmonisa. Orde harmonisa yang ditampilkan adalah
orde harmonisa dari orde ke-1 sampai dengan orde ke-39 dengan nilai yang
berbeda untuk setiap harmonisa.
3.9 Pengabungan Rangkaian Simulasi Setelah Pemasangan
Singel Tuned- Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter
Dari hasil penggunaan filter Singel -Tuned Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter tidak dapat mereduksi harmonik orde-3 dan orde-5. Oleh karena itu di
uji coba kembali dengan menggabungkan rangkaian Singel -Tuned Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter pada Gambar 3.11 disimulasikan menggunakan
program MATLABSimulink. Rangkaian simulasi tersebut terdiri dari Singel -Tuned Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter, sebuah resistor dan individual
distorsi harmonisa arus IHDi orde ke-1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 29,
Universitas Sumatera Utara
31, 33, 35, 37, dan ke-39. Bentuk gelombang arus dan tegangan diperoleh dari Block Power GUI bagian Fast Fourier Transform FFT Analysis.
Gambar 3.11. Penggunaan filter Singel -Tuned Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter
Dari hasil simulasi sesudah Penggunaan penggabungan filter Singel -Tuned Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter diperoleh Tabel 3.10:
Tabel 3.10. Hasil simulasi sesudah pemasangan penggabungan filter Singel –Tuned
Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter
Harmonisa Orde-n
Penggabungan Filter Single- Tuned Passive Filter dan Double-
Tuned Passive Filter mA 3
380 5
230 7
50 9
60 11
60 13
40 15
40
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.10. sambungan
17 19
20 21
10 23
10 25
20 27
10 29
10 31
10 33
35 37
39
Pada
Tabel 3.10. Hasil simulasi sesudah pemasangan penggabungan filter Singel- Tuned Passive Filter dan Double-Tuned Passive Filter
dapat dilihat data hasil simulasi Individual Harmonisa Distortion tegangan IHDv,i dari setiap orde
harmonisa. Orde harmonisa yang ditampilkan adalah orde harmonisa dari orde ke-
1 sampai dengan orde ke-39 dengan nilai yang berbeda untuk setiap harmonisa.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN