Komponen Utama TINJAUAN PUSTAKA

2.7. Komponen Utama

X-Ray X-Ray atau Rontgen adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan diagnosa medis dengan menggunakan X-Ray. X-Ray yang dipancarkan dari tabung insersi diarahkan pada bagian tubuh yang akan didiagnosa. Berkas X-Ray tersebut akan menembus dan melewati bagian tubuh kemudian akan ditangkap oleh film, sehingga terbentuk citra dari bagian tubuh yang disinari sebagaimana ditunjukan pada Gamabar 2.5. X-Ray. Gambar 2.5. X-Ray Komponen utama X-Ray adalah: 1. Tabung Inserse 2. Wadah Tabung 3. Generator 4. Kolimator Universitas Sumatera Utara Peralatan X-Ray mempunyai sejumlah komponen yang menata kembali, mengendalikan, dan menyimpan energi listrik sebelum digunakan ke tabung X- Ray. Komponen-komponen tersebut secara kolektif dinyatakan sebagai catu daya atau pembangkit generator fungsi utama dari generator adalah untuk menjadikan operator dapat mengendalikan 3 tiga parameter kuantifikasi yaitu memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Menaikkan tegangan listrik menghasilkan kV 2. Mengkonversikan arus listrik bolak-balik AC menjadi arus searah DC 3. Mengubah bentuk gelombang filter 4. Menyimpan energi untuk X-Ray mobile 5. Mengendalikan tegangan tabung kilovoltage-kV 6. Mengendalikan arus tabung milliampere-mA 7. Mengendalikan waktu paparan exposure time Komponen lainnya adalah Kolimator yang merupakan salah satu bagian dari X-Ray yang memiliki fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran radiasi. Pada Gambar 2.6 Kilometer X-Ray ini memiliki beberapa komponen yaitu lampu kolimator, plat timbal pembentuk lapangan, meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke detektor atau ke film, tombol untuk menghidupkan lampu kombinasi, dan filter aluminium AI dan tembaga Cu sebagai filter tambahan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6. Kilomator X-Ray Selain ke-empat komponen diatas juga terdapat komponen lain yang tak kalah pentingnya dalam beroperasinya X-Ray yaitu, sistem kontrol yang berfungsi mengatur dan mengendalikan operasi peralatan X-Ray dalam menghasilkan kuantitas dan kualitas X-Ray, meja pasien, bucky, film dan tiang penyangga tabung. Pengaturan tegangan melalui trafo variabel atau auto transformator. Keluaran trafo variabel berupa tegangan rendah 120 Volt sampai 240 Volt. Tegangan hasil seting ini masuk ke dalam lilitan primer trafo High Voltage HV dan keluarannya dari HV berupa tegangan tinggi pada display. Nilai tegangan hasil seting yang ditampilkan pada display merupakan tegangan kerja tabung untuk menghasilkan X-Ray [15][16]. Pengaturan arus tabung mA kontrol yang masuk ke tabung akan memanaskan filamen sehingga menghasilkan elektron cepat elektron yag bergerak dari katoda ke anoda. Besar kecil arus yang masuk harus diatur untuk Universitas Sumatera Utara menentukan intensitas X-Ray yang dikeluarkan oleh tabung. Arus hasil seting itu elektron. Nilai arus hasil seting yang ditampilkan pada display merupakan besaran arus tabung untuk menghasilkan X-Ray. Pengaturan waktu paparan timer waktu eksposi ditentukan oleh timer pada peraalatan X-Ray konvensional digunakan timer dengan sistem mekanik. Ketetapan sistem mekanik biasanya kurang karena adanya gesekan gesekan yang menghambat kerja timer, sehingga tingkat presisinya rendah. Hal ini akan mempengaruhi hasil X-Ray yang dikeluarkan tabung. Panel kontrol harus sesuai dengan penyinaran X-Ray secara otomatis sudah beberapa waktu tertentu atau secara otomatis pada keadaan apapun dengan menggerakan kembali panel kontronya. Apabila pengatur waktu yang secara mekanis tersedia, penyinaran yang diulang tidak dimungkinkan tanpa pengaturan kembali waktu penyinaran. Pengaturan waktu timer harus mampu menghasilkan kembali waktu penyinaran yang singkat secara tepat dengan selang waktu maksimum yang tidak lebih dari 5 detik. Alat penyinaran harus dibuat sebaik mungkin, sehingga penyinaran tambahan tidak terjadi [15].

2.8. Pengaruh kuat arus listrik sumber X-Ray