BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada pengujian identifikasi bahan kimia obat pada sediaan kapsul jamu kuat secara Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri Ultraviolet,
didapatkan hasil bahwa sediaan jamu yang diperiksa positif mengandung bahan kimia obat BKO Sildenafil sitrat. Dimana harga Rf untuk baku sildenafil sitrat
0,75 mendekati dengan harga Rf untuk sampel jamu yang diperiksa 0,80. Bentuk kromatogram hasil kromatografi, perhitungan harga Rf serta
Bentuk kromatogram hasil kromatografi, perhitungan harga Rf serta hasil pengukuran panjang gelombang maksimum baku pembanding Sildenafil sitrat dan
sampel secara spektrofotometri ultraviolet dapat dilihat pada lampiran.
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengujian Kromatografi Lapis Tipis, harga Rf menunjukkan sampel positif mengandung sildenafil sitrat karena harga Rf baku sildenafil sitrat
mendekati dengan harga Rf sampel jamu kuat. Untuk memperjelas atau membuktikan hasil KLT maka dilanjutkan pengujian dengan Spektrofotometri
Ultraviolet. Dari hasil pengujian menunjukkan sampel jamu mengandung sildenafil sitrat karena panjang gelombang baku sildenafil sitrat hampir sama
dengan panjang gelombang sampel jamu. Hasil ini membuktikan bahwa masih banyak jamu yang beredar di pasaran mengandung BKO, kurangnya pengetahuan
konsumen dan produsen tentang bahayanya jamu mengandung BKO merupakan
Universitas Sumatera Utara
salah satu alasan mengapa masih banyak jamu yang di pasaran mengandung BKO. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang bahaya jamu yang mengandung
BKO kepada masyarakat selaku pembeli yang menyukai efek pengobatan yang cepat, juga kepada produsen yang ingin produknya laris dan mendapatkan untung
yang banyak. Masyarakat mengenal obat tradisional sebagai obat yang berasal dari obat
bahan-bahan alam saja sehingga aman jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karna itu, adanya BKO dalam obat tradisional dapat menyebabkan
reaksi samping efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Obat alam tidak dapat memberikan efek dalam waktu singkat setelah pemakaian.
Selain itu, penambahan BKO dalam obat tradisional juga memungkinkan terjadinya interaksi antara bahan alam dan bahan kimia yang ditambahkan
sehingga dapat membahayakan konsumen. Ciri obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat adalah produk tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia atau produk mencantumkan nomor registrasi yang palsu dan memberi efek dalam waktu yang singkat setelah dikonsumsi Christin,
2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN