Pembahasan Penambahan Tawas Terhadap Air Sungai Belawan Pembahasan PenambahanLarutan Kapur Terhadap Air Sungai Belawan

4.2 Kesimpulan

4.2.1 Pembahasan Penambahan Tawas Terhadap Air Sungai Belawan

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa dalam proses pemurnian air dapat digunakan tawas atau aluminium sulfat yang secara efektif dapat menurunkan kekeruhan turbidity air. Tingkat kekeruhan air baku berpengaruh terhadap jumlah konsentrasi tawas yang digunakan pada pengolahan air. Jika turbidity air baku tinggi, maka konsentrasi tawas yang dibutuhkan dalam pengolahan air semakin besar. Seperti tanggal 7 Februari 2013, konsentrasi tawas yang digunakan 42,5 ppm lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi tawas pada tanggal 21 Februari 2013 adalah 30,0 ppm. Hal ini disebabkan karena turbidity air baku pada tanggal 7 Februari 2013 yaitu 255 NTU jauh lebih tinggi dibandingkan turbidity air baku tanggal 21 Februari 2013 yaitu 42,3 NTU. Dengan bertambahnya konsentrasi tawas yang digunakan pada pengolahan air, maka kekeruhan akan semakin rendah sampai pada titik optimum. Setelah titik optimum tercapai maka turbidity akan meningkat lagi karena terjadi kerusakan pada flok. Flok yang terbentuk kembali pecah akibat makin jenuhnya air sehingga menaikkan tingkat turbidity air.

4.1.3 Pembahasan PenambahanLarutan Kapur Terhadap Air Sungai Belawan

Penambahan tawas dalam pengolahan air mengakibatkan air menjadi bersifat asam. Oleh karena itu perlu ditambahkan larutan kapur untuk menetralkan pH air karena air yang bersifat asam akan mengakibatkan korosi pada pipa-pipa air dan hal ini dapat menggannggu kesehatan manusia yang mengkonsumsi air Universitas Sumatera Utara tersebut. Sebelum diinjeksikan kedalam air, terlebih dahulu dibuat larutan kapur jenuh di bak saturator. Berdasarkan hasil percobaan padatabel 3, konsentrasi air jenuh kapur yang terdapat pada bak saturator 1 dan bak saturator 2 padatanggal 7 Februari 2013 adalah 0,54 gL dan 1,23 gL dan pada tanggal 21 Februari 2013 adalah 1,54 gL dan 1,29 gL. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah konsentrasi air jenuh kapur pada 2 kali pemeriksaan masih memenuhi syarat standar mutu pengolahan air PDAM Tirtanadi yaitu 0,1-1,5 gL. Semakin rendah konsentrasi air jenuh kapur dalam bak saturator, maka jumlah yang diinjeksikan kedalam air untuk menetralkan pH air akan semakin besar. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan