Air Air sungai Air Tanah Dangkal Air Tanah Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi.Air adalah senyawa kimia dengan rumus kimiaH 2 O, satu molekul air tersusun dari dua atom Hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom Oksigen. Pada kondisi standar, air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau yaitu pada tekanan 100kPa 1 bar dan temperatur 273,15 K 0 °C. Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam- garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik Kusmayadi, 2008. Air reservoir adalah air yang telah melalui filter dan sudah dapat dipakai untuk air minum.Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteri dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan kepada konsumen Sutrisno, 1987. Menurut Kusmayadi 2008, sifat-sifat kimia fisika dari air adalahsebagai berikut: Informasi dan Sifat-sifat Nama sintetis Air Nama alternatif Aqua, dihidrogen monoksida, hidrogen hidroksida Rumus molekul H 2 O Massa molar 18.0153 gmol Densitas dan fase 0.998 gcm cairan pada 20 °C 0.92 gcm padatan Titik lebur °C 273.15 K 32 °F Titik didih 100 °C 373.15 K 212 °F Kalor jenis 4184 Jkg.K cairan pada 20 °C

2.2 Sumber-sumber Air

Universitas Sumatera Utara Menurut Sutrisno 1989, berdasarkan sumber-sumbernya, air terbagi atas air laut, air atmosfer, air meteriologik air hujan, air permukaan dan air tanah.

2.2.1 Air Laut

Air laut mempunyai sifat asin, karena air laut mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut sekitar 3, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum Sutrisno, 2004.

2.2.2 Air Hujan

Air hujan dalam keadaan murni, sangat bersih, namun dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran, industridebu menyebabkan air hujan tercemar. Apabila air hujan akan dijadikan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipi-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi karatan. Air hujan ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun. Pandia, 2006.

2.2.3 Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, pelapukan batang-batang kayu, daun-daun, pengotoran oleh industri kota dan sebagainya.

a. Air sungai

Universitas Sumatera Utara Air sungai dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna yaitu pengolahan air dari cara yang sederhana sampai pengolahan yang lengkap complete treatment process. Air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali Sutrisno, 2004.

b. Air RawaDanau

Kebanyakan air rawa atau danau ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk misalnya humus yang larut dalam air batang-batang kayu, daun yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat Pandia, 2006.

2.2.4 Air Tanah

Air tanah ground water berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan Chandra, 2007.

a. Air Tanah Dangkal

Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini dapat pada kedalaman 15 m. Air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitasnya agak baik bila digunakan sebagai sumur air minum. Kuantitas air tanah dangkal ini kurang baik dan tergantung pada musim.

b. Air Tanah Dalam

Universitas Sumatera Utara Air tanah dalam biasanya terdapat dikedalaman antara 100-300 m, umumnya tergolong bersih, karena sewaktu proses pengalirannya mengalami penyaringan alamiah dan kebanyakan mikroba sudah tidak ada lagi terdapat didalamnya. Air tanah dalam kualitasnya lebih baik dari air tanah dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.Perubahan musim juga hanya sedikit mempengaruhi air tanah dalam.

c. Mata air