9
perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orangorang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.
2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata
Bentuk dan jenis pariwisata sangat membantu dalam menyusun strategi pengembangan objek-objek dan daya tarik wisata untuk mengetahui kapan dan
darimana asal wisatawan yang akan menjadi objek pasar. Sampai saat ini ada berbagai jenis pengertian pariwisata yang kita kenal dari beberapa sudut pandang
Yoeti,1996:117 menyatakan : a. Menurut Letak Geografi
1. Pariwisata Lokal Local Toruism 2. Pariwisata Regional Regional Tourism
3. Nasional Tourism Domestic Tourism 4. Regional International Tourism
5. International Tourism b. Menurut Tujuannya :
1.Recreational Tourism Pariwisata Rekreasi 2.Culture Tourism Pariwisata Budaya
3.Sport Tourism Pariwisata Olahraga 4. Conference Tourism Pariwisata KonferensiConvention
5. Health Tourism Pariwisata Kesehatan c. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran :
1. Pariwisata Aktif kegiatan pariwisata yang mendatangkan devisa dengan masuknya wisatawan asing ke dalam suatu negara tertentu.
Universitas Sumatera Utara
10
2. Pariwisata Pasif kegiatan pariwisata yang mengurangi cadangan devisa negara ditandai dengan keluarnya penduduk ke suatu negara lain ke negara lain untuk
melakukan kegiatan kunjungan. d. Menurut alasannya :
1. Seasiona Tourism kegiatan pariwisata yang dilakukan pada waktuwaktu tertentu.
2. Occational Tourism kegiatan pariwisata yang dilakukan menurut kejadian atau event-event tertentu.
2.1.2Pengertian Industri Pariwisata
Kata industri yang melekat pada pariwisata bukanlah industri seperti biasa kita bayangkan, semisal beranggapan adanya bangunan pabrik dan segala
perlengkapanya yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi menggunakan mesin. Anggapan tersebut salah, karena industri pariwisata bukanlah industri yang
sebenarnya, produknya itu tampak seperti industri yang sebenarnya. Dari anggapan di atas maka cenderung akan memberikan batasan industri pariwisata
sebagai yang dikemukakan R.S Damarjadi dalam Yoeti, 1996 : 15 mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan industri pariwisata adalah
“rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasalayanan atau service, yang
nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh para wisatawan”. Para ahli kepariwisataan di luar negeri memberikan beberapa batasan
yang bervariasi di industri pariwisata misalnya : Prof. Hunziker dalam Yoeti, 1979 memberikan rumusan defenisi industri pariwisata sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
11
“Tourism enterprises are all business entities which, by combining various means of
production, provide goods and services of a specifically tourist-nature”. Batasan tersebut lebih banyak berorientasi dengan kegiatan menganalisis cara-cara
melakukan pemasaran dan promosi hasil produk industri pariwisata. Dikatakan industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu
industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa-jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tidak hanya pada
jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi, atau tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi mengelola dan metode
pemasarannya. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang
diharapkan wisatawan ketika ia melakukan perjalanan. Pendekatan ini beranggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh
macam-macam perusahaan sejak seorang wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya sampai di daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya sampai ke
rumah tempat tinggalnya semula. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika ia melakukan perjalanan wisata semenjak ia
berangkat dari rumahnya hingga ia kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang dibutuhkan tidak hanya oleh satu perusahaan saja, tetapi dihasilkan oleh
perusahaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Oleh karena itu, produk pariwisata merupakan suatu “package” baik perjalanan yang diurus
sendiri independent tour atau diurus oleh
Universitas Sumatera Utara
12
tour operator dalam suatu “package tour” dengan “itinerary” yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut ini beberapa produk yang termasuk ke
dalam industri pariwisata yang berbentuk barang dan jasa : 1. Travel agent, yang memberikan informasi, advise pengurusan dokumen
perjalanan, perencanaan perjalanan tour planning. 2. Perusahaan pengangkutan.
3. Pelayanan dari perusahaan akomodasi perhotelan, bar, restoran, dan lain-lain. 4. Toko souvenir.
5. Perusahaan pendukung, misalnya kantor pos, bank, money changer, rumah sakit, dan lain-lain. Yoeti, 1987 : 8
2.1.3 Wisatawan