Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010. Kabupaten Aceh Selatan. Banda Aceh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 2010.Acehnan Kaya Objek Wisata dan Budaya. Banda Aceh.

Karyono, A. 1997. Kepariwisataan. Jakarta : Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Katalog BPS. 2012. Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kota Tapak

Tuan. Aceh Selatan.

Katalog BPS. 2013. Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kota Tapak Tuan.

Aceh Selatan.

Katalog BPS. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Kota Aceh Selatan.

Aceh.

Yoeti, A Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung : Angkasa.

Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun 2009.


(2)

BAB III

GAMBARAN UMUM ACEH SELATAN 3.1Geografis

Secara geografis Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang terletak di wilayah pantai Barat – Selatan dengan Ibukota Kabupaten Tapak Tuan. Luas wilayah daratan Kabupaten Aceh Selatan adalah 4.185,56 Km2 atau 418.556 Ha, yang meliputi daratan utama di pesisir Barat – Selatan Provinsi Aceh. Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000, wilayah daratan Kabupaten Aceh Selatan secara geografis terletak pada 020 23’ 24” – 030 44’ 24” LU dan 960 57’ 36” – 970 56’ 24” BT.

Dengan batas-batas wilayah adalah:

Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara;

Sebelah Timur : Kota Subulussalam dan Kabupaten AcehSingkil; Sebelah Selatan : Samudera Hindia;

Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Barat Daya.

Wilayah Kabupaten Aceh Selatan secara administrasi pemerintahan terbagi atas 18 (Delapan Belas) wilayah Kecamatan, 43 mukim dan 248 desa atau gampong. Pembagian wilayah ini sesuai dengan penetapan dalam UU No.11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, dimana pembagian administrasi pemerintahan Kabupaten/Kota terdiri berturut-turut atas: Kecamatan, Mukim, dan Gampong. Sebahagian besar wilayah terdiri dari daratan dengan ketinggian di atas 500 meter dari permukaan laut yang terdiri dari hutan berbukit- bukit dengan kemiringan curam sampai terjal.


(3)

Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Selatan

No. Kecamatan

Ibu Kota Kecamatan

Luas (Ha)

Jumlah

Mukim Gampong

1 Trumon Trumon 44.065 2 12

2 Trumon Tengah

Ladang Rimba

43.285 2 10

3 Trumon Timur

Krueng Luas 32.509 1 8

4 Bakongan Bakongan 7.883 2 5

5 Kota Bahagia Bukit Gading 18.645 2 10

6 Bakongan Timur

Pasie Seubadeh

19.582 1 7

7 Kluet Selatan Suaq Bakong 11.463 3 17

8 Kluet Timur Paya Dapur 45.992 2 7

9 Kluet Utara Kota Fajar 7.370 3 19

10 Pasieraja Kampung Baru

10.037 2 20

11 Kluet Tengah Koto Manggamat

78.951 1 13

12 Tapak Tuan Tapak Tuan 10.203 2 15

13 Samadua Samadua 10.666 4 28


(4)

15 Meukek Kota Buloh 46.533 4 22

16 Labuhan Haji Labuhan Haji 5.383 3 16

71 Labuhan Haji Timur

Tengah Peulumat

9.448 2 11

18 Labuhan Haji Barat

Blang Keujeren

8.904 3 13

Kabupaten Aceh Selatan

Tapak Tuan 418.556 43 248

Pemekaran wilayah dikumandangkan oleh pemerintah pusat seiring dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Kabupaten Aceh Selatan telah mengalami dua kali pemekaran. Pertama, pemekaran sabahagian wilayah Kabupaten Aceh Selatan menjadi Kabupaten Aceh Singkil yang meliputi Kecamatan Simpang Kiri, Simpang Kanan, Pulau Banyak, dan Singkil. Kedua, Pemekaran bahagian lainnya dari wilayah Kabupaten Aceh Selatan menjadi Kabupaten Aceh Barat Daya yang meliputi Kecamatan Manggeng, Tangan- tangan, Blang pidie, Susoh, Kuala Batee, dan Babahrot.

Wilayah Kabupaten Aceh Selatan mencakup Kawasan Andalan pesisir pantai Barat – Selatan Provinsi Aceh, dimana sebahagian besar dan kawasan pemukiman diperkotaan berbatasan langsung dengan laut dan pesisir pantai Barat–Selatan. Bentuk dan pola pemukiman yang linier dengan jalan utama (Kolektor Primer) telah menghubungkan Kabupaten Aceh Selatan mulaidari jalur


(5)

jalan Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat) – Jeuram (KabupatenNagan Raya) – Blangpidie (Kabupaten Aceh Barat Daya) – Tapak Tuan – Bakongan (Kabupaten Aceh Selatan) hingga ke daerah- daerah yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis kedudukan wilayah Kabupaten Aceh Selatan tersebut memiliki arti penting dan strategis, baik dari sisi ekonomi, politik, budaya serta stabilitas ketertiban dan keamanan.

3.2Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal. Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45 %, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66%. Wilayah Kabupaten Aceh Selatan terletak pada lahan dengan keadaan morfologi datar–bergelombang sampai berbukit-bukit dan pegunungan yang mempunyai tingkat kemiringan berkisar 45%–75%. Sebaran kemiringan lahan menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan disajikan pada Tabel II.2, dengan kelas kemiringan lahan terdiri dari :

1. Dataran dengan kondisi kemiringan lahan 0–3% pada umumnya memiliki relief permukaan landai dengan luas 162 415.17 ha (38.80%), Kawasan ini merupakan kawasan yang sangat ideal untuk dipergunakan sebagai lahan pengembangan pertanian, namun sebagian besar dataran di Kecamatan Trumon dan Trumon Timur yang memiliki kemiringan rendah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung Suaka Margasatwa Rawa Singkil.


(6)

2. Wilayah berombak dengan kondisi kemiringan 3–8% dengan luas 15 678.70 ha (3.75%), bentuk dataran ini sangat ideal untuk lokasi pengembangan perkotaan dan kegiatan budidaya jangka pendek. Dominan wilayah berombak terdapat di Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Kluet Timur, Samadua dan Sawang. 3. Wilayah bergelombang dengan kondisi kemiringan 8–15% dengan luas

27.842.97 ha (6.65%). Wilayah dan kawasan dengan kondisi kemiringan ini mempunyai kecocokan sebagai lokasi pengembangan budidaya perkebunan atau tanaman tahunan. Bentuk permukaan bergelombang ini tersebar di setiap Kecamatan, yang dominan terletak di Kecamatan Trumon Timur, Bakongan Timur, dan Sawang.

4. Wilayah perbukitan dan curam dengan kondisi kemiringan 15–40% tersebar disetiap Kecamatan dengan luas 81.131.89 ha (19.38%). Wilayah perbukitan tersebar hampir semua Kecamatan yang dominan terletah di Kecamatan Kluet Timur, Kluet Tengah, dan Meukek.

5. Wilayah pegunungan dengan kondisi kemiringan >40%, bentuk permukaannya yang curam bervariasi terjal, umumnya dijumpai sebagai kerucut dan puncak vulkan, lahan mudah longsor hingga kawasan ini sebaiknya hanya digunakan sebagai kawasan lindung. Wilayah pengunungan ini memiliki luas 131 487.27 (31.41%) dengan penyebaran paling dominan terdapat di Kecamatan Kluet Tengah, Kluet Timur, dan Meukek.

Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka terdapat lahan datar sekitar ± 49.20% di wilayahKabupaten Aceh Selatan yang merupakan lahan dengan tingkat


(7)

kemiringan 0–15% dan sisanya 50.80% lagi merupakan kawasan perbukitan dan pengunungan yang lebih cocok ditetapkan sebagai kawasan lindung.

Penyebaran ketinggian tempat (di atas permukaan laut) pada kawasan budidaya di Kabupaten Aceh Selatan adalah sebagai berikut :

(1) ketinggian 0-25 meter seluas 152.648 Ha (38,11%); (2) ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 Ha (9,92%); (3) ketinggian 100-500 meter seluas 73.291 Ha (18,30%); (4) ketinggian 500-1.000 meter seluas 86.124 Ha (21,51%) dan (5) ketinggian di atas 1.000 meter seluas 48.689 Ha (12,16%).

Sementara itu, sebahagian besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 Ha dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 Ha). Penyebaran jenis tanah tiap Kecamatan di wilayah Kabupaten ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Sebaran curah hujan di Kabupaten Aceh Selatan berkisar dari 2500-3750 mm/tahun. Curah hujan tertinggi 3500–3750 mm.tahun-1 terjadi di Sebelah Selatan Kecamatan Kluet Selatan, Sebelah Selatan Kecamatan Trumon dan Trumon Timur, sedangkan yang terendah 2500–2750 mm.tahun-1 terjadi di Sebelah Timur Laut Kecamatan Trumon Timur. Sebagian Besar curah hujan Kabupaten Aceh Selatan 3250–3500 mm.tahun-1 atau 54.32% luas wilayah Kabupaten Aceh Selatan dan hampir jatuh di setiap kecamatan. Tabel distribusi curah hujan setiap kecamatan disajikan pada Tabel II.3. Curah hujan di wilayah lumbung beras, yaitu: Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Pasie Raja, dan Kecamatan Kluet Selatan berkisar antara 3250-3750 mm.tahun-1. Ketersediaan air


(8)

yang berlimpah ini harus dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan produksi pangan, terutama untuk sumber air irigasi. Hal ini didukung pula dengan keberadaan beberapa sungai besar dan kecil yang membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Aceh Selatan.

Berdasarkan sebaran curah hujan tesebut, maka Kabupaten Aceh Selatan digolongkan kedalam iklim tipe A-1 dengan suhu rata- rata berkisar antara 28°C- 34ºC dan kecepatan angin antara 90 Knot – 140 Knot.

Keadaan Iklim di Kabupaten Aceh Selatan

3.3Demografi

Kependudukan merupakan faktor penentu perekonomian karena penduduk tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan terutama dalam hal investasi pendidikan yang merupakan posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia, oleh sebab itu pendidikan juga merupakan alur tengah dari seluruh sektor pembangunan, dimana salah satu tujuan dari pelaksanaan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan dari penduduk itu sendiri. Oleh karenanya pengelolaan penduduk perlu diarahkan pada pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas serta pengarahan mobilitasnya guna menunjang kegiatan pembangunan.

No Keadaan Iklim Rata-rata

1 Curah Hujan 200 – 370 mm/bulan

2 Suhu 28°C- 34ºC


(9)

Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Selatan berdasarkanLapangan Pekerjaan

No. Lapangan Usaha Jumlah

1. Pertanian 41.740

2. Manufaktur 882

3. Jasa 43.610

Total 86.232

Seiring dengan terjadinya tranformasi perekonomian daerah maka profesi penduduk yang berkerja sebagai petani juga sudah mulai menurun. Sementara penduduk yang bekerja pada sektor jasa dan manufaktur relatif meningkat jumlahnya dalam proporsi penduduk yang bekerja di Kabupaten Aceh Selatan. Kondisi ini menunjukkan sektor pertanian tidak lagi dominan dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Aceh Selatan.

Walaupun struktur perekonomian Kabupaten Aceh Selatan masih didomonasi oleh sektor primer (pertanian,pertambangan dan penggalian). Namun, kontribusi sektor primer ini semakin menurun dan mulai bergeser pada sektor sekunder (industri pengolahan,listrik gas dan air bersih) dan tersier (bangunan/kontruksi, perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dan jasa-jasa). Dilihat dari perkembangannya, kontribusi sektor primer pada Tahun 2012 mencapai 42.74% dan Tahun 2013 sebesar 42.30% (angka sementara) demikian pula untuk Tahun


(10)

2014 sektor primer tersebut diprediksikan masih mendominasi struktur perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Sementara sektor sekunder kontribusinya pada tahun 2013 adalah sebesar 20.24% dan sebesar 20,60% (angka sementara)pada Tahun 2014. Kondisi ini menunjukkan bahwa peran sektor sekunder baik sebagai penyedia barang dan jasa maupun penyerap tenaga kerja diharapkan semakin menguat dalam perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Hal ini penting sebagai landasan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Selatan kedepan. Sedangkan untuk sektor tersier, pada tahun 2013 adalah sebesar 37.02% menjadi 37,09% pada Tahun 2014.

3.4 SaranadanPrasarana A.Sarana

a.Saranapokokkepariwisataan(mainsupratructure)antaralainadalah: - BiroPerjalananWisata(bpw)

- Hotel - Restoran

- Angkutanwisata,yangmanamenjadisaranpentingbagipemenuhankebutuhan wisatawanuntukmencapaisalahsatuobjekwisatayangdikunjung.

b. Sarana pelengkapkepariwisataan sepertipasilitas : - Kegiatanrekreasi.

- Olahragadanyangtelahdisediakantenismeja,kolamrenangkudauntukkegiata nolahragamenunggangkuda.


(11)

c.Saranapenunjangkepariwisataanyaitusalahsatusaranakepariwisataanyang berpungsisebagaiperangsangyangdilengkapifasilitas–fasilitasdalampemenuhan kebutuhantambahanatauhiburanbagiwisatawaanagartinggallebihlama(lenghof stay)siwisatawaanakanmengakibatkanjumlahpengeluaranwisatawaanakan mengakibatkanjumlahpengeluaranwisatawaanakanbertambah.adapunyang menjadisarana–sarana penunjangkegiataankepariwisataantersebutantaralain: - Tersedianyafasilitashotelberbintangdanrestoransebagaiakamodasiutama bagi kebutuhanperjalananwisata

- Tersedianyabiroperjalananwisatasebagaipengantaraperjalananwisata. -

Danjugatersedianyasouvenirshopsebagaipelengkappenyediaankepuasanperjalanan wisatawan.

B.Prasarana

PrasaranayangterdapatdikabupatenAcehSelatanyangmemungkinkanprose skegiatanrekreasi.perekonomiandapatberjalandenganlancardalampemenuhankebut uhan–kebutuhanwisatawaan adalah sebagaiberikut:

− Prasaranaumumyangmeliputijaringanjalanraya,jembatan,airbersih,listrik,telekom unikasi,danlain-lain.

-Prasaranayangmenyangkutdasarkebutuhanhidupyangdibutuhkanolehwisatawan,se perti:rumahsakit,danaptek,pusatperbelanjaan,kantorpolisi,bank(Moneychanger),pe madamkebakaran,kantorposdanlain-lain.


(12)

3.5Arus Kunjungan Wisatawan

Perkembangan jumlah arus kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten aceh selatan jika dilihat pada grafik perkembangan dapat dilihat tahun 1990-1998 arus kunjungan wisatawan masih dalam kondisi yang stabil. Penurunan drastis terjadi karena kerusakan lingkungan . Hal ini juga sangat memberi pengaruh bagi kepariwisataan di Kabupaten aceh selatan.

Data kunjungan wisatawan ke Kabupaten Aceh Selatan.

Tahun Domestik Wisman Jumlah

2010 218,963 8,365 227,328

2011 374,233 4,665 378,898

2012 395,923 6,242 402,165

2013 405,875 6,483 412,358


(13)

BAB IV

POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAK TUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN

4.1 Sejarah Tapak Tuan

Tapak Tuan merupakan ibu kota Aceh Selatan. Kota ini terletak sekitar 500 kilometer dari ibu kota Aceh, Banda Aceh. Tapak Tuan berasal dari dua suku kata tapak dan tuan. Penamaan itu tidak terlepas dari legenda Tuan Tapa dan keberadaan tapak kaki raksasa di sana. Legenda ini menjadi cerita rakyat turun-temurun dan dipercayai hingga saat ini.

Tapak Tuan adalah sebuah kecamatan yang ada di Aceh Selatan, dimana salah satu kecamatan yang ada di daerah aceh ini sangat terkenal, karena di kecamatan ini ada beberapa sejarah atau legenda yang biasa di sebut dengan Legenda Tapak Tuan, Kota Tapak tuan disebut juga dengan kota karena dalam cerita tapak tuan mengkisahkan seorang Tuan Tapa (orang bertapa) yang telah membunuh Naga, berdasarkan dalam cerita legenda Tapak Tuan tersebut masih terbukti karena masih adanya bekas Sejenis kaki raksasa,

Zaman dahulu kala, di tanah Aceh, terjadi suatu peristiwa yang sangat luar biasa yang merupakan cerita asal usul Kota Naga Tapak Tuan. Kota Tapak Tuan ini terletak di daerah Aceh Selatan, dan lokasinya ada di lingkungan laut.Kota Tapak Tuan ini terlihat indah karena lokasinya yang dekat dengan laut amat sangat mendukung membentuk pemandangan yang bagus. Ciri khas dari tempat ini adalah adanya sepasang tapak kaki yang berjauhan seperti tapak orang yang melangkah berbekas pada tanahnya dan sampai sekarang merupakan salah


(14)

satu objek wisata kota ini.Pada waktu itu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Teuku Tuan.Dalam sejarah, tak diketahui darimana asal Teuku Tuan ini. Tapi diceritakan bahwa Teuku Tuan ini adalah tokoh yang berperan dalam asal-usul kota Tapak Tuan.Di daerah Aceh Selatan, terdapat sebuah gunung yang sangat besar.Di gunung itu hidup seekor naga yang sangat besar.Dari atas gunung, terdapat bekas jejak naga itu melata sampai ke kaki gunung. Kira-kira naga itu memiliki lebar 10 meter dan panjangnya tidak diketahui.. Para penduduk merasa terancam akan keberadaan naga tersebut.

Karena mendengar kabar itu, Teuku Tuan memburu sang naga. Dia bertarung melawan naga itu, yang akhirnya dapat berakhir dengan membunuh sang naga dengan memukulnya memakai sebuah tongkat. Tongkat yang digunakan Teuku Tuan untuk membunuh naga itu terpelanting/tercampak ke dalam lautan yang berkedalaman sekitar 70 meter.Tongkat itu diabadikan oleh Yang Maha Kuasa tertancap secara vertikal di tengah lautan dan lebih tinggi dari permukaan air laut. (berarti panjang tongkatnya lebih dari 70 meter).

Setelah di pukul oleh Teuku Tuan, naga itu mati berantakan.Darahnya tumpah berserakan si suatu tempat yang sampai sekarang tempat darah naga itu berserakan dinamakan kampung Batu Merah.Uniknya, di kampung Batu Merah ini, dari pasir laut, batu, dan tanahnya, semua berwarna merah sewarna merah darah.

Bagian tubuhnya yang lain tercampak di tempat lain. Contohnya adalah hatinya.Hati naga itu tercampak di suatu daerah yang sampai sekarang dinamakan kampung Batu Hitam.Sepeti kampung Batu Merah, kampung Batu Hitam ini


(15)

memiliki keunikan dari pasir laut, batu dan tanahnya, semua berwarna hitam.Perbatasan antara kampung Batu Merah dan kampung Batu Hitam dapat dibedakan secara jelas, walaupun hanya dengan menggunakan mata terlanjang. Pada waktu Teuku Tuan hendak membunuh sang naga, sempat terjadi kejar-kejaran antara Teuku Tuan dan sang naga. Maka pada suatu ketika, berbekaslah tapak kaki Teuku Tuan ini.Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak kaki sangat berjauhan, di batasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya. Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.

Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah kanan, berada di pinggir laut diatas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri berada di dalam kota di atas tanah. Antara jejak satu dan yang satunya lagi lebihkurang berjarak 500 meter.Maka dari itu, diberilah nama daerah yang terdapat jejak tapak Teuku Tuan itu dengan nama kota Tapak Tuan, atau juga sering disebut kota Naga Tapak Tuan. Jika kita pergi ke Tapak Tuan Aceh Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah kita belum sampai ke Tapak Tuan.

4.2Potensi Wisata Tapak Tuan sebagai Daya Tarik Objek Wisata Kabupaten Aceh Selatan.

Tapak Tuan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di kabupaten Aceh Selatan. Keindahan alamnya memiliki karakteristik tersendiri bagi kota tapak tuan tersebut. Salah satu objek wisata yang paling populer di Tapak Tuan adalah bekas tapak kaki raksa Sang Tuan Tapa yang


(16)

berada di Gunung Lampu. Selain itu yang populer lainnya dari Tapak Tuan adalah berbagai variasi produk rumah tangga dari buah yang sudah jadi kebanggaan kota ini, yaitu buah pala.

Potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh Tapak Tuan adalah sebagai berikut :

1. Pantai Cemara Gelombang 7

Pantai cemara gelombang 7 merupakan pantai sangat indah. Pasir hitamnya yang bersih dan berkilauan, air laut yang jernih, pantai yang nyaris datar, cemara yang berbaris rapi sepanjang mata memandang, ombak yang bergulung – gulung hingga tujuh lapis, dan tentunya pemandangan bukit barisan dan kota TapakTuan yang sangat indah dari sini. Pantai ini terletak 15 Km dari Tapak Tuan dengan mengikuti jalan raya menuju ke Medan dan terletak di tepi jalan.

2. Pemandian Air Bentiang

Ini adalah salah satu objek wisata pemandian yang kurang populer dan jarang terdengar oleh orang Tapak Tuan tapi tidak ada satu orang pun di gampong Air Pinang dan gampong Lhok Reukam yang tidak mengetahui tempat permandian yang super sejuk ini.

Pemandian ini terletak di gampong Air Pinang, 13Km dari Tapak Tuan ke arah Medan. Pemandian ini berupa sebuah mata air yang airnya sangat sejuk. Karena airnya langsung keluar dari mata air di bawah batuan kapur. Jika telah sampai di tempat ini, maka akan terlihat airnya agak keruh, tapi tak perlu ragu, kekeruhan itu disebabkan kandungan CaCO3 yang larut di dalam air dan aman


(17)

bila terminum. Jika diikuti mata airnya ke atas, maka akan dijumpai mata air yang bentuknya layaknya di dalam gua kapur. Bentuknya indah bertingkat – tingkat.

3. Gampong Wisata Lhok Reukam dan Pantai Pasie Setumpuk yang Tersembunyi.

Tidak jauh dari gampong Air Pinang terdapat gampong Lhok Reukam. Gampong ini pernah dijadikan gampong wisata dan gampong terbersih di Tapak Tuan. gampong ini walaupun jauh dari Tapak Tuan, tapi suasananya rapi dan bersih. Angin laut nya segar dan udara yang sejuk walaupun di siang hari.

Di gampong ini banyak hal menarik yang dapat kita jumpai. Diantaranya pantainya yang lembut dan putih bersih dan suasana lingkungan yang ramah dan damai. Di sini juga terdapat sirkuit balap Grasstrack yang bernama Sirkuit Ketibang ( Kelapa Tiga Cabang ).

4. Jambo Hatta

Tempat itu merupakan sebuah warung singgah yang terletak di puncak gunung Lhok Reukam. Tempat ini merupakan tempat berhentinya Wakil Presiden pertama Indonesia, Drs. Moh. Hatta dalam perjalanannya mengelilingi Aceh pada tahun 1956, begitulah yang tertera pada Prasasti yang ada di Jambo (pondok, warung) tersebut. Saat Bung Hatta singgah dulu, di sini hanya berupa pondok kayu kecil sederhana, tapi pada tahun 1996, LNG Arun memugar bangunan tersebut menjadi seperti yang kita lihat sekarang ini.


(18)

Tempat ini terletak 10 Km dari Tapak Tuan menuju ke arah Medan di atas gunung Lhok Reukam. Kita dapat melihat relief dari Teluk Tapak Tuan dan Bukit Barisan yang menjulang dan Pantai Cemara yang tampak dari kejauhan. 5. Pemandian Panjupian dan Teluk Katuang

Tempat pemandian di Tapak Tuan, Ie Sijuk Panjupian. Pemandian ini sudah sangat terkenal di Aceh Selatan dan kabupaten di sekitarnya. Terletak di Gampong Panjupian 7Km dari Tapak Tuan ke arah Medan.Untuk mendapatkan arah ke pemandian ini cukup mudah, karena setelah menuruni gunung Panjupian langsung terpampang plang yang menunjukkan arah berikutnya. Pemandian ini merupakan pemandian air pegunungan asli yang langsung keluar dari mata airnya. Airnya juga mengandung CaCO3 dan tetap aman bagi tubuh. Suhu airnya sejuk sekitar 15oC.

Jika ke arah gunung kita bisa menikmati Panjupian, di arah laut kita dapat menikmati indahnya dan lembutnya pasir di teluk Katuang. Katuang yang dalam bahasa Baekko ( Jamee ) berarti penyu. Asal mula penamaan ini karena dulu di tempat ini banyak penyu yang bertelur dan jika kita lihat dari salah satu sudut jalan di gunung Panjupian, maka kita akan melihat salah satu bentuk tebing serupa dengan seekor penyu.

6. Air Terjun Tingkat Tujuh

Satu lagi tempat pemandian di Tapak Tuan yang sudah populer di mana – mana, yaitu Air Terjun Tingkat Tujuh. Sesuai namanya, air terjun ini bertingkat – tingkat sampai tujuh tingkatan. Konon katanya dulu di sini adalah tempat pemandian Sang Putri Naga yang merupakan sebuah Mahakarya Naga Jantan. Di


(19)

sini airnya tawar, segar, dan sangat jernih sehingga kita dapat melihat batu di dasar lubuk yang dalamnya 3 meter lebih.Terletak di Gampong Batu Itam berjarak 5 Km dari Tapak Tuan ke arah Medan.

7. Batu Hitam dan Batu Merah

Di Tapak Tuan ada namanya Batu Hitam dan Batu Merah. Keduanya adalah nama sebuah daerah. Keduanya juga berjarak kira – kira 3,5 Km dari Tapak Tuan ke arah Medan. Saat Tuan Tapa dan Naga bertarung merebut Putri Bungsu, Naga Jantan terkena kibasan tongkat Tuan Tapa dan badannya hancur berburai. Batu Hitam konon adalah hati Naga, Batu Merah konon adalah darah Naga, dan ada satu lagi yaitu sisik Naga. Ketiga benda tersebut memang sangat mirip dengan benda yang dilegendakan. Di Batu merah terdapat sebuah warung yang biasa disebut Puncak. Dari sini kita dapat menikmati indahnya sunset dari 2 pelabuhan di Tapak Tuan.

8. Pemandian Kolam Aroya

Kolam Aroya merupakan suatu area pemandian yang terdiri atas beberapa kolam dengan variasi kedalaman dan ukuran. Kolam ini terletak di Gampong Lhok Bengkuang Barat.

9. Gampong Panton Luas

Waktu yang diperlukan menuju perjalanan sekitar 20 menit dengan medan gunung yang menanjak dan menurun yang dapat di akses dari simpang PT. Adi Lhok Bengkuang.


(20)

Salah satu bukti dari legenda ini adalah makam Tuan Tapa yang letaknya di gampong Padang, bersebelahan dengan MIN Tapak Tuan dan Masagik Tuo. Kuburan ini panjang dan dihias indah dengan kerang – kerang raksasa. Kuburan ini sudah dipugar oleh kolonial Belanda.

Masjid Tuo Kampung Padang terletak di Gampong Padang Tapak Tuan, Aceh Selatan. Masjid Tuo Kampung Padang ini dibangun pada tanggal 10 Agustus 1108 Masehi oleh Syech Al-Jazirazi Farsyiah Bin Ibnu Mansyur dalam bentuk pondok kecil berlantai papan. Tapi pada pendapat lain disebutkan masjid ini dibangun pada tahun 1858 berdasarkan tanda tahun yang terpahat di salah satu tiang masjid ini. Kemudian pada tahun 1115 mesjid ini direhabilitasi oleh muridnya Tengku Muhammad Chalidy bin Fasaman. Kemudian pada tahun 1351 Masehi kembali direhabilitasi oleh seorang ulama yang bernama Tengku H. Abdul Manan bin Muhammad Sutan Pariaman. Keanehan dan kelebihan Masjid Tuo ini, di depannya terdapat Makam Tuan Tapa, orang keramat yang membunuh Naga.

Kemudian ada satu masjid lagi yang terkenal, megah, dan indah di Tapak Tuan. Masjid itu adalah Masjid Raya Istiqamah yang terletak di pusat kota Tapak Tuan. Di masjid ini juga menjadi tempat eksekusi hukuman cambuk yang diadakan tiap beberapa tahun sekali. Di masjid ini juga sering diadakan acara akbar yang agamis oleh Pemkab Aceh Selatan.

11. Pemandian Lubuk Simerah dan Gua Kalam

Pemandian ini merupakan salah satu bagian dari sungai yang bermuara Kuala Serullah. Di dalam buku Legenda Tapak Tuan Kisah Naga Memelihara


(21)

hijau, sejuk, jernih yang saking jernihnya walaupun sudah kedalaman 3 meter kita masih dapat melihat batu dan ikan di bawahnya.

Gua Kalam adalah salah satu gua terkenal yang ada di Tapak Tuan. Menurut Legenda, gua ini adalah tempat berdiamnya Tuan Tapa. Sesuai namanya ( Kalam = gelap ), gua ini sangat gelap dan sedikit cahaya yang masuk dengan keadaan yang lembab. Di dalam gua ini dapat kita jumpai stalaktit dan ribuan kelelawar yang menggantung di atap gua. Gua ini dilalui oleh sungai dan konon katanya di sini banyak ditemukan batu cincin eksotis di dasar sungai.

12. Bekas Tapak Tuan Tapa

Objek wisata yang paling terkenal di Tapak Tuan, bahkan di Aceh Selatan. Objek wisata yang satu ini sangat kental kaitannya dengan Legenda Tapak Tuan, bahkan nama kota itu sendiri. Sudah sejak dulu wisatawan dari luar daerah datang ke Tapak Tuan hanya untuk datang ke sini. Tapak Tuan Tapa yang terletak di kaki Gunung Lampu dekat pelabuhan Tapak Tuan. Di Jalan Merdeka yang merupakan jalan menuju ke Tapak juga terdapat sebuah tugu yang merupakan tugu peringatan pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya di Tapak Tuan, 29 Agustus 1945 lalu.

13. Rindu Alam Cafe

Tempat ini salah satu tempat yang paling sering dikunjungi di Tapak Tuan. Para pelancong dan pengembara senang berhenti di sini dengan alasan pemandangan yang indah, angin laut yang sejuk, tempat yang teduh, dan menu yang enak dan terjangkau.


(22)

Tempat yang saya maksud adalah Rindu Alam Cafetaria. Ini adalah tempat makan yang sudah sejak lama terkenal di Tapak Tuan. Selain menyajikan hidangan yang memanjakan lidah anda, tampat ini juga memanjakan mata dan tubuh anda. Bagaimana tidak, lokasinya di tepi pantai berpasir putih nan lembut yang dipagari oleh cemara menjadikana suasana di sini sangat sejuk dan tenteram. 14. Gunung Kerambil

Tempat ini berupa sebuah bukit kecil yang berada sekitar 7 km dari pusat kota Tapak Tuan. Bukit kecil ini merupakan perbatasan antara kecamatan Tapak Tuan dan kecamatan Samadua. Kerambil itu berasal dari Basa Aneuk Jamee ‘Kaghambie’ yang berarti kelapa

Berdasarkan potensi wisata tersebut, Tapak Tuan telah memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga kawasan ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisata yang dapat dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara untuk melakukan rekreasi, penelitian, observasi, maupun melakukan wisata agro dan sebagainya.

Dalam pengembangan dan pembangunan suatu objek wisata ataupun suatu kawasan wisata pasti mempunyai dampak, yaitu dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positif dari pengembangan objek wisata kota Tapak Tuan yaitu:

1. Meningkatkan ekonomi masyarakat pengeluaran atau biaya wisatawan untuk berbelanja di suatu daerah yang dikunjunginya, akan memacu pertumbuhan pada sektor-sektor ekonomi, terutama pada bidang pariwisata.


(23)

2. Meningkatkan pendapatan pemerintah pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah, dengan menyediakan fasilitas bagi wisatawan maka sebagai imbalan pemerintah daerah dapat menagih dana retribusi seperti pada pintu gerbang masuk ke setiap objek wisata.

3. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, tidak hanya pada sektor pariwisata saja melainkan sektor lainnya yang langsung berkaitan dengan pengembangan pariwisata.

4. Membangkitkan kewiraswastaan dan menumbuhkan usaha-usaha ekonomi dalam pembangunan sosial ekonomi.

5. Mendorong pembangunan sarana dan prasarana terutama di daerah yang tidak dilaksanakan kecuali dengan terselenggaranya kegiatan pariwisata.

Dampak negatif dari pengembangan pariwisata tampak menonjol pada bidang sosial, yaitu pada gaya hidup masyarakat di daerah tujuan wisata. Gaya hidup ini meliputi perubahan sikap, tingkah laku, dan perilaku karena kontak langsung dengan para wisatawan yang berasal dari budaya berbeda..

4.3 Pengembangan Potensi Wisata Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan oleh Pihak Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.

a. Peran pemerintah

DengandiberlakukanyaUUNO22Tahun1999danUUNO25Tahun1999 tentangpemerintahdaerahdanperimbangankeuanganantarapusatdandaerah. Daerahdituntutuntukselaluberupayasemaksimalmungkindalammeningkatkan pendapatanaslidaerah.Halinibisadilakukandenganmemanfaatkanpotensi-potensi yangada,salahsatunyaadalahpotensipariwisata.Denganotonomidaerahtersebut


(24)

pemerintahpusatmemberikanwewenangkepadapemerintahdaerahsecarapenuh dalammengeloladanmemanfaatkanpotensipariwisatayangadadidaerahnya.Serta menetapkandanmengusahakansendiridalammelaksanakanpengembangannya. Wewenangdiberikankepadadaerahkarenapemerintahdaerahlebihmengertidan memungkinkanuntukdapatmendayagunakanpotensipariwisatayangdimiliki denganlebihberdayaguna danberhasil.

Beberapa pemerintah yang ikut dalam pengembangan wisata Tapak Tuandi antaranya Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga kabupaten Aceh Selatan H. Azwar Rahman, ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia ( ASPI ) Cabang Aceh Selatan May Fendri SE, bupati Aceh Selatan HT. Beberapa wisata yang sudah di kembangkan oleh pihak pemerintah diantaranya: - Objek Wisata Tingkat 7

- Pemandian Panjupian

- Pemandian Air Terjun Air Dingin - Pertapakan Tuan Tapa

- Panorama Hatta

Upaya-upayayangdilakukandalammengembangkansuatuobjek wisatadaripihakpemerintahadalahsebagai berikut:

-

Mengembangkanlebihjauhpotensiobjek-objekwisatayangdimilikidalammenunjangkepariwisataandi Kota Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan.


(25)

-

Mempromosikanobjek-objekwisatatersebutmelaluimediaelektronik,mediacetak,ataupundariindividuk eindividulain.

- Membangunsegalafasilitasyangdibutukanolehparawisatawandalamkegiatanlib urannyaagarwisatawanmerasaamandannyamandanahirnyaberkeinginanuntukb erkunjungkembali.

- Memberikankemudahanbagiparainvestorbaikparainvestoryangberasaldalamne gerimaupunluarnegeridalammenanamkanmodalnya dalamfaktor pariwisata. - MeningkatkankemampuansertakeahlianSumberdayaManusia(SDM)dalamhal. - MemberikanpelayananterhadapwisatawansepertiPemanduWisata(guide),danla


(26)

b. Peran Swasta

Swasta merupakan instansi yang berhubungan langsung dengan wisatawan serta memberikan pelayanan secara bergantian dalam rangkaian perjalanan wisata. Instansi ini juga memegang peranan yang sangat penting dalam maju mundurnya dunia kepariwisataan nasional. Citra yang ditunjukkan oleh dunia usaha sebagai perantara adalah citra bangsa Indonesia secara nasional. Tugas-tugas yang diemban oleh dunia usaha sebagai berikut:

1. Menyediakan sarana akomodasi pariwisata yang dibutuhkan oleh wisatawan seperti penginapan ( hotel ).Beberapa hotel tersebut diantaranya adalah:

- Chaterin HotelJl. T. Ben Mahmud No.6Telp. 0656 21314

- Azizi HotelJl. T. Ben Mahmud No. 202Telp. 0656 323134; 085277071093

- Metro HotelJl. T. Ben Mahmud No. 17ATelp. 0656 21797 - Wisma lampitJl. Nyak Adam Kamil

- Losmen MuliaJl. Pelabuhan No.2, Labuhan Haji

- Losmen Jambu (Sukur)Jl. Ahmad Yani No.13Telp. 0656 21365 - Losmen Restu SelatanJl. Merdeka No.72Telp. 0656 21262 - Losmen YogyaJl. Merdeka No.50Telp. 0656 21053

- Losmen Gunung TuanJl. Merdeka No. 80Telp. 0656 21053 - Losmen PanoramaJl. Merdeka No. 33Telp. 0656 21004 - Losmen CanadaJl. Merdeka No.52 Telp. 0656 21209


(27)

2. Membuat paket wisatTa dan melaksanakan acara perjalanan wisata ke daerah-daerah tujuan wisata.

3.Peranan biro perjalanan seperti menyetor sebagian hasil keuntungan yang berupa pajak yang jumlahnya ditentukan oleh pemerintah.

4. Sarana perhubunganyang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan memiliki tugas untuk berkeliling di kota ini memanfaatkan modal transportasi di Kota Tapak Tuan seperti:

- Surya Intan Nusa Taksi. Jalan merdeka no. 80 ( 0656 21053 ) -Halim Taksi. Jalan merdeka no. 235( 065621087 )

-Widuri taksi - wisata taksi- pria jasa. Jalan merdeka no. 80( 0656 21075) 5. Transportasi

Kota Tapak Tuan dapat dituju melalui Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapak Tuan dari Bandar Udara Polonia Medan atau Bandar Udara Iskandar Muda di Aceh dengan menyajikan pemandangan pesisir pantai yang memukau dan salah satu gugusan pesisir terpanjang di Sumatera. Begitu pula jalur tengahnya melalui Trans Sumatera yang menyuguhkan gugusan Bukit Barisan yang megah.

Jalur tempuh darat dari Kota jam perjalanan dan dari Meulaboh Aceh sekira 3 jam. Anda dapat memanfaatkan kendaraan sewaan, angkutan umum bus atau taksi.Pilihan lain dapat pula menggunakan jalur laut dari Pelabuhan Laut Sibolga Sumatera Utara, Pelabuhan Padang Sumatera Barat, Pelabuhan Sinabang di


(28)

Semeuleu, Singkil, dan Pulau Banyak di Aceh Singkil.

c. Peran Masyarakat

Masyarakat merupakan penunjang utama untuk pengembangan kepariwisataan. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang arti pentingnya dunia pariwisata dan seberapa besar sumbangan yang mampu diberikan oleh dunia pariwisata kepada pembangunan bangsa serta pemerataan bangsa, merupakan keberhasilan program pengembangan kepariwisataan. Dalam rangkaian perjalanannya wisatawan akan senantiasa berjumpa dan berinteraksi dengan masyarakat, kesalahan dalam penerimaan dan pelayanan masyarakat terhadap wisatawan akan selalu menjadi momok yang selalu diingat oleh wisatawan. Untuk itu diperlukan adanya “sadar wisata” guna menciptakan lingkungan yang ramah dan terbuka di antara masyarakat. Fungsi dan peranan masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan antara lain:

1. Kelompok yang mampu menghimbau, mengamati dan mengontrol secara langsung terhadap segala bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh wisatawan.

2. Menciptakan kondisi atau suasana yang harmonis dalam kegiatan kepariwisataan.

Kota Tapak Tuan merupakan sebuah kota pusat pemerintahan dan perdagangan, namun seiring bertambahnya pengunjung yang datang ke darah Kab.Aceh Selatan yang sebagian besar bertujuan menikmati potensi wisata Alam yang tersebar di setiap kecamatan, yang nantinya akan menunjang perekonomian masyarakat melalui pariwisata. Tapak Tuan


(29)

sebagai ibukota kabupaten Aceh Selatan memiliki luas kecamatan, maka untuk menyeimbangkan potensi tersebut menyarankan akomodasi seperti hotel sudah seharusnya tersedia dengan perencanaan yang baik, terutama dalam hal pemilihan lokasi tapak.


(30)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Tapak Tuan merupakan ibu kota Aceh Selatan yang memilikikeindahan alam dan karakteristik tersendiri bagi kota Tapak Tuan tersebut. Salah satu objek wisata yang paling populer dan menjadi daya tarik di kotaTapak Tuan adalah bekas tapak kaki raksasa Sang Tuan Tapa yang berada di Gunung Lampu. Selain itu yang populer lainnya dari Tapak Tuan adalah berbagai variasi produk rumah tangga dari buah yang sudah jadi kebanggan kota ini, yaitu buah pala.

Tapak Tuan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di kabupaten Aceh Selatan. Potensi yang dimiliki kota Tapak Tuan diantaranya adalah Pantai Cemara Gelombang 7, Pemandian Air Bentiang, Gampung wisata Lhok Reukam, Jambo Hatta, Pemandian Panjupian, Batu Hitam dan Batu Merah, Pemandian Kolam Aroya, Makam Tuan Tapa, Pemandian Air Terjun Air Dingin, Bekas Tapak Tuan Tapa, Rindu Alam Cafe, dan Gunung Kerambil.

Dalam mengembangkan potensi Tapak Tuan pihak kabupaten Aceh Selatan melakukan upaya pengembangan melalui peranan pemerintah,

swasta, dan masyarakat. Dalampembangunandanpengembanganobjekwisatakota Tapak

Tuandiperlukan adanya

hubungankerjasamayangbaikyangterjalinantarpihakpemdadanpengelolaagar dapatmendorongpromosiobjekwisatatersebutuntukdapatlebihdikenal


(31)

masyarakat,dandampakpositifuntukmencapaitujuandansasarany a n g

terjadisesuai denganrencana. Salah satu pengembangan yang dilakukan

adalahmempromosikanobjek-objekwisatatersebutmelaluimediaelektronik,mediacetak, dandariindividukeindividulain.

5.2Saran

Diharapkan pihak pemerintah maupun masyarakat dapat mempromosikan objek wisata kota Tapak Tuan agar lebih dikenal oleh wisatawan dan dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi wisata – wisata yang berada di Tapak Tuan, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada tiap tahunnya.

Salah satu kendala yang dihadapi daerah wisata kota Tapak Tuan adalah kurang tersedianya Sumber Daya Manusia yang potensial di bidang kepariwisataan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian objek wisata tersebut.


(32)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada akhir abad ke-17. Tahun 1972 Maurice Menerbitkan buku petunjuk “ The True

QuideFor Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn

thelanguage and take exercise “. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan

yaitu perjalanan besar dan kecil ( Grand Tour dan Perit Tour ). Pertengahan abad

ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana. Tetapi sesudah Revolusi Industri keadaan itu berubah, tidak hanya golongan elit saja yang bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh adanya kereta api. Pada abad ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata. Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (

Package tour ). Bila dilihat dari segi etimologinya, kata pariwisata berasal dari

bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu pari berarti berkeliling, berputarputar, berkali-kali, dari dan ke. Dan kata wisata berarti berpergian, perjalanan, yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel. Dengan demikian

pengertian pariwisata yaitu perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang dilakukan berkalikali, berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain ataupun suatu perjalanan yang sempurna. Pada tanggal 12-14 Juni 1985, kata pariwisata lebih dikenal dengan istilah


(33)

tourisme. Kemudian diselenggarakan Munas (Musyawarah Nasional) di Teretes

(Jatim), yang di dalam musyawarah itu dihasilkan sebuah istilah baru yaknitourisme diganti dengan kata pariwisata. Kata pariwisata ini diusulkan oleh

Bapak Prof. Prijono yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan atas himbauan Bapak Presiden Indonesia Ir. Soekarno. Dan selanjutnya pada tahun 1960 istilahDewan Tourisme Indonesia diganti menjadi

Dewan Pariwisata Nasional. Pengertian pariwisata di atas belum memberikan pengertian yang jelas dan tidak mempunyai ketentuan mengenai batasan-batasan dari pengertian pariwisata tersebut. Oleh karena itu sebagai bahan pertimbangan dapat kita lihat beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai pengertian pariwisata.

Pengertian pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Pengertian pariwisata secara teknis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau berkelompok dalam wilayah negara sendiri maupun negara lain dengan menggunakan kemudahan jasa atau pelayanan dan faktor-faktor penunjang sertakemudahan-kemudahan lainnya yang diadakan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan.


(34)

Pariwisata menurut Prof. Salah Wahab (dalam Yoeti, 1982:107) “ A

proposeful human activity that serve as a link between people eitherwithin one

some country or beyond the geographical limits or state. Itinvolves the temporary

displacement of people to other region, country,for the satisfaction of varied

needs other than exciting a renumaretedfunction ”. “ Pariwisata adalah suatu

aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri (meliputi pendiaman orangorang dari daerah lain) untuk mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap ”.

Pariwisata menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti, 1996:112) Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

Pariwisata menurut E. Guyer Fleuler, mengemukakan Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

Pariwisata menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114) Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan


(35)

perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orangorang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.

2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata

Bentuk dan jenis pariwisata sangat membantu dalam menyusun strategi pengembangan objek-objek dan daya tarik wisata untuk mengetahui kapan dan darimana asal wisatawan yang akan menjadi objek pasar. Sampai saat ini ada berbagai jenis pengertian pariwisata yang kita kenal dari beberapa sudut pandang (Yoeti,1996:117) menyatakan :

a. Menurut Letak Geografi

1. Pariwisata Lokal (Local Toruism)

2. Pariwisata Regional (Regional Tourism)

3. Nasional Tourism (Domestic Tourism)

4. Regional International Tourism

5. International Tourism

b. Menurut Tujuannya :

1.Recreational Tourism (Pariwisata Rekreasi)

2.Culture Tourism (Pariwisata Budaya)

3.Sport Tourism (Pariwisata Olahraga)

4. Conference Tourism (Pariwisata Konferensi/Convention)

5. Health Tourism (Pariwisata Kesehatan)

c. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran :

1. Pariwisata Aktif (kegiatan pariwisata yang mendatangkan devisa dengan masuknya wisatawan asing ke dalam suatu negara tertentu).


(36)

2. Pariwisata Pasif (kegiatan pariwisata yang mengurangi cadangan devisa negara ditandai dengan keluarnya penduduk ke suatu negara lain ke negara lain untuk melakukan kegiatan kunjungan).

d. Menurut alasannya :

1. Seasiona Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan pada waktuwaktu

tertentu).

2. Occational Tourism (kegiatan pariwisata yang dilakukan menurut kejadian atau

event-event tertentu).

2.1.2Pengertian Industri Pariwisata

Kata industri yang melekat pada pariwisata bukanlah industri seperti biasa kita bayangkan, semisal beranggapan adanya bangunan pabrik dan segala perlengkapanya yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi menggunakan mesin. Anggapan tersebut salah, karena industri pariwisata bukanlah industri yang sebenarnya, produknya itu tampak seperti industri yang sebenarnya. Dari anggapan di atas maka cenderung akan memberikan batasan industri pariwisata sebagai yang dikemukakan R.S Damarjadi (dalam Yoeti, 1996 : 15) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan industri pariwisata adalah “rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layanan atau service, yang

nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh para wisatawan”. Para ahli kepariwisataan di luar negeri memberikan beberapa batasan yang bervariasi di industri pariwisata misalnya : Prof. Hunziker (dalam Yoeti, 1979) memberikan rumusan defenisi industri pariwisata sebagai berikut :


(37)

“Tourism

enterprises are all business entities which, by combining various means of

production, provide goods and services of a specifically tourist-nature”. Batasan

tersebut lebih banyak berorientasi dengan kegiatan menganalisis cara-cara melakukan pemasaran dan promosi hasil (produk) industri pariwisata. Dikatakan industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa-jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tidak hanya pada jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi, atau tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi mengelola dan metode pemasarannya. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan ketika ia melakukan perjalanan. Pendekatan ini beranggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan sejak seorang wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya sampai di daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya sampai ke rumah tempat tinggalnya semula. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika ia melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga ia kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang dibutuhkan tidak hanya oleh satu perusahaan saja, tetapi dihasilkan oleh perusahaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Oleh karena itu, produk pariwisata merupakan suatu “package” baik perjalanan yang diurus


(38)

tour operator dalam suatu “package tour” dengan “itinerary” yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut ini beberapa produk yang termasuk ke dalam industri pariwisata yang berbentuk barang dan jasa :

1. Travel agent, yang memberikan informasi, advise pengurusan dokumen

perjalanan, perencanaan perjalanan (tour planning).

2. Perusahaan pengangkutan.

3. Pelayanan dari perusahaan akomodasi perhotelan, bar, restoran, dan lain-lain. 4. Toko souvenir.

5. Perusahaan pendukung, misalnya kantor pos, bank, money changer, rumah

sakit, dan lain-lain. (Yoeti, 1987 : 8)

2.1.3 Wisatawan

Kata “wisatawan” berasal dari bahasa Sansekerta, yang berasal dari kata “wisata” yang berarti perjalanan yang dapat disamakan dengan kata tour dalam

bahasa Inggris. Kata “wisatawan” selalu diasosiasikan dengan kata tourist dalam

bahasa Inggris. Berdasarkan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Dewan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 870 yang isinya : “Untuk tujuan statistik yang dimaksud dengan visitor atau pengunjung adalah setiap orang mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan apapun juga mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya”. (Dalam Soekadijo 1997:18) Secara umum pengertian wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat bukan untuk bekerja dan tempat tersebut bukanlah tempat asalnya, dimana perjalanannya tersebut lebih


(39)

dari 24 jam dan kurang dari satu tahun. Pengunjung dapat dibagi ke dalam dua kategori, (Sinaga:1995):

1. Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal paling sedikit selama 24 jam di negara yang dikunjungi dalam bentuk :

a. Pesiar (Leisure) ialah orang yang berkunjung untuk keperluan rekreasi, berlibur,

kesehatan, studi, keagamaan dan olahraga. b. Bisnis, keluarga, konferensi dan misi.

2. Pelancong (Excursionist) yaitu pengunjungan sementara yang kurang dari 24

jam di negara yang dikunjungi. Wisatawan dibagi ke dalam dua istilah, yaitu : a. Wisnus (wisatawan nusantara), yaitu wisatawan yang berasal dari dalam negeri. b. Wisman (wisatawan mancanegara), yaitu wisatawan yang berasal dari luar neger

2.2Potensi Pariwisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) kata “ potensi “ adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya. Sedangkan kata “ pariwisata” memiliki arti segala yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian potensi pariwisata adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan, dan daya tarik untuk mengembangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata lainnya dalam hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.


(40)

Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam dunia kepariwisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai asset yang dapat dijual kepada wisatawan. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya, tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas, apa saja yang mempunyai daysa tarik wisata atau menarik wisatawan dapat disebut sebagai objek dan daya tarik wisata. Produk pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan, dimiliki dan dinikmati oleh wisatawan sejak ia meninggalkan rumah, tempat tinggal sampai ke daerah wisata yang dipilihnya hingga kembali ke tempat asalnya. Adapun yang dimaksud dengan produk industri wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh oleh wisatawan.

Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Bab III Pasal IV tentang kepariwisataan menjelaskan perbedaan antara objek dan daya tarik wisata adalah :

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.

2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya. 3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempattempat ibadah, tempat-tempat ziarah, dan lain-lain.


(41)

4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi : a. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.

b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat. Dan yang bersifat alamiah, seperti : keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, “Daya Tarik Wisata” dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.

MenurutSK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT – 87 yaitu :

“Objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan”. Dalam kepariwisataan faktor manfaat dan kepuasan wisatawan berkaitan dengan “Tourism Resourch dan

Tourist Service. Objek dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah

tujuan wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu mengajak wisatawan berkunjung. Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata antara lain :


(42)

1. Natural Amenities, adalah benda-benda yang sudah tersedia dan sudah

ada di alam. Contoh; iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, flora dan fauna, dan lain-lain.

2. Man Made Supply, adalah hasil karya manusia seperti benda-benda bersejarah,

kebudayaan, dan religi.

3. Way of Life, adalah tata cara hidup tradisional, kebiasaan hidup, adatistiadat

seperti pembakaran mayat di Bali, upacara sekaten di Jogjakarta.

4. Culture, adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di

daerah objek wisata.Tourist Service adalah segala fasilitas yang digunakan dan

aktifitas yang dilakukan dimana pengadaannya disediakan oleh perusahaan lain secara komersial.

Untuk dapat menjadi suatu daerah tujuan wisata yang baik maka kita harus mengembangkan tiga hal yaitu :

1. Something to see, adalah segala sesuatu yang menarik untuk dilihat.

2. Something to buy, adalah segala sesuatu yang menarik atau mempunyai ciri

khas tersendiri untuk dibeli.

3. Something to do, yaitu suatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut.

Ketiga hal itu merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu daerah tujuan wisata sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di daerah lain. 2. Memiliki sarana pendukung yang memiliki cirri khas tersendiri.


(43)

3. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang pembangunan dan pengembangan.


(44)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak objek wisata sehingga menjadi Daerah Tujuan Wisata ( DTW) yang banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Kota Tapak Tuan adalah salah satu dari beberapa kawasan yang berpotensi untuk diolah menjadi lahan devisa bagi pendapatan daerah dan nasional, yang akan menjadi alternatif lainnya dari objek wisata yang ada di kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten Aceh Selatan merupakan kabupaten yang kaya akan hasil alam dan memiliki potensi yang cukup besar dalam menunjang perekonomian nasional. Potensi ini tidak mencakup sektor industri dan pertanian saja, tetapi juga meliputi sektor-sektor yang lain. Salah satu sektor tersebut adalah sektor pariwisata.

Sektor pariwisata merupakan penghasil devisa yang cukup besar untuk negara disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam meningkatkan pembangunan bidang pariwisata sangat terkait oleh berbagai aspek kehidupan, baik sumber daya alam dan sumber daya manusia yang telah dimiliki. Salah satu modal bangsa Indonesia dalam hal kepariwisataan adalah keanekaragaman budaya, Suku bangsa dan objek wisata serta atraksi wisata dari Sabang sampai Merauke yang merupakan suatu daya tarik bagi wisatawan. Salah satunya adalah daerah wisata yang terdapat di kota Tapak Tuan kabupaten Aceh Selatan.


(45)

Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Objek wisata di kota Tapak Tuan memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi dan panoroma lainnya seperti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, air terjun, dan lainnya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata kota Tapak Tuan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mendiskusikan tentang “Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan”sebagai judul kertas karya ini, disamping ini juga sebagai dukungan pemerintah dalam usaha pengembangan kota Tapak Tuan menjadi salah satu alternatif kawasan wisata di kabupaten Aceh Selatan.

1.2Pembatasan Masalah

Banyak permasalahan yang timbul dalam dunia pariwisata, yang dapat dijadikan bahan dalam penyusunan kertas karya ini. Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin membatasi dan meluruskan arah, tujuan dan maksud kertas karya ini. Mengingat ruang lingkup kepariwisatawan yang masalah luas serta keterbatasan kemampuan penulis, maka dalam kertas karya ini yang akan di bahas mengenai:

1) Bagaimana gambaran umum kabupaten Aceh Selatan.

2) Bagaimana potensi wisata kota Tapak Tuan sebagai daerah tujuan wisata di kabupaten Aceh Selatan.

3) Bagaimana pengembangan potensi wisata TapakTuan oleh pemerintah dan masyarakat setempat.


(46)

1.2Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1) Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhirpada program Studi Pariwisata Diploma III Bidang Keahlian Usaha Wisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatra Utara, guna memperoleh gelar Ahli Madyah Pariwisata.

2) Memperkenalkan salah satu objek wisata yang terdapat di kabupaten Aceh Selatan yang sangat berpotensi serta memiliki daya tarik tersendiri dan masih sangat alami.

3) Untuk dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk mengelola dan mengembangkan objek wisatakota Tapak Tuan, yang memiliki kelebihan dari objek wisata lainnya dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan, khususnya bagi masyarakat setempat.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang dipergunakan dalam penulisan kertas karya ini terdiri dari: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Researh)

Yaitu suatu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan melalui penelaah perpustakaan ataupun literature seperti buku, diktat perkuliahan, majalah serta

brosur yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam kertas karya ini.

1) Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dengan melakukan peninjauan dan penelitian langsung ke objek wisata yang


(47)

bersangkutan.Dalam tahap ini dilakukan wawancara terhadap beberapa informan yakni masyarakat serta pihak yang terlibat dalam pengembangan objek wisata terebut.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara sistematika kertas karya ini dijabarkan melalui lima bagian dan setiap bagian terdiri dari beberapa sub-sub pembahasan.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini diuraikan mengenai alasan pemilihan judul, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan

Bab II : Uraian Teoritis Tentang kepariwisataan

Bab ini mencakup pengertian pariwisata, wisatawan, industri dan produk pariwisata, motivasi perjalanan wisata, uraian teoritis mengenai objek wisata dan daya tarik wisata serta antraksi wisata, sarana dan prasarana pariwisata, dasar dan kriteria pengembangan objek wisata.

Bab III : Gambaran Umum Kabupaten Aceh Selatan

Bab ini mampu menguraikan tentang gambaran umum kabupaten Aceh Selatan, sejarah kebudayaan, letak geografis, keadaan wilayah, iklim, kependudukan dan mata pencarian, serta objek wisata yang terdapat di kabupaten Aceh Selatan. Disamping itu, memaparkan tentang informasi umum potensi wisata yang dimiliki Tapak Tuan yang terdapat di kabupaten Aceh Selatan sehingga menjadi tempat tujuan wisatawan


(48)

Bab ini merupakan bagian penutup kertas karya ini, yang terdiri dari bagian kesimpulan dan saran, baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah daerah setempat.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(49)

ABSTRAK

Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah Kota Tapaktuan. Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Wisata tersebut memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki panoroma lainnya sepeti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, genting buaya, dan lainya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah objek wisata yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat tujuan wisata bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.


(50)

POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAKTUAN

SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI

KABUPATEN ACEH SELATAN

KERTAS KARYA

OLEH

AJA MELYA SARTIKA

122204034

PROGRAM STUDI D

-

III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 5


(51)

LEMBAR PERSETUJUAN

POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN

OLEH

AJA MELYA SARTIKA 122204034

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA

NIP. 19580615 198703 1 001 NIP. 195509 198203 1 001 Drs. Ridwan Azhar, M.Hum


(52)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : POTENSI OBJEK WISATA KOTA

TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN.

Oleh : AJA MELYA SARTIKA

NIM : 122204034

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511003 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, MA.

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA Ketua,

NIP. 19640821 199802 2 001 Arwina Sufika, SE., M.Si,


(53)

ABSTRAK

Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah Kota Tapaktuan. Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Wisata tersebut memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki panoroma lainnya sepeti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, genting buaya, dan lainya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah objek wisata yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat tujuan wisata bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.


(54)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, penulis mampu dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan judul

“Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan”tepat pada waktunya.

Kertas karya ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan D III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis oleh dari berbagai pihak baik berupa dorongan moril, masukan atau saran, sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pariwisata Universitas Sumatera Utara.

3. Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

4. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum selaku dosen pembaca yang telah banyak memberikan waktunya dan fikiran di dalam membaca kertas karya ini. 5. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Said Ridwan dan Aja Aifah yang telah

memberikan dukungan moril dan materiil selama di bangku kuliah sampai selesainya kertas karya ini.


(55)

6. Kelima saudara penulis, Aja Farisma Dewi, Said Eri Gunawan, Said Yuli Afandi, Aja Desi Malia, dan Aja Lidia yang telah memberikan semangat kepada penulis.

9. Sahabat penulis, Sri Noviyanti, Akbar Rasidi Hutabarat, Dede Lubis, Heri Leonardo Simbolon dan Gustin yang telah memberikan semangat kepada penulis.

10. Semua teman-teman di UW’ 012, terima kasih telah memberikan dorongan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam kertas karya ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semua pihak guna penyempurnaan kertas karya ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca, semoga kertas karya ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa Pariwisata Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Usaha Wisata dan kepariwisataan pada umumnya.

Medan, Oktober 2015 Penulis,


(56)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penulisan ... 3

1.6Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS ... 6

2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum ... 6

2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata ... 9

2.1.2 Pengertian Industri Pariwisata ... 10

2.1.3 Wisatawan ... 12

2.1.4 Pramuwisata ... 13

2.2 Potensi Pariwisata ... 14

2.3 Objek dan Daerah Tujuan Wisata ... 14

BAB III GAMBARAN UMUM ACEH SELATAN ... 18

3.1 Geografis ... 18

3.2 Topografi ... 21

3.3 Demografi ... 24

3.4 Sarana dan Prasarana... 26

3.5 Arus Kunjungan wisata ... 28

BAB IV Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan ... 30

4.1 Sejarah Tapaktuan ... 30

4. 2 Potensi Tapaktuan ... 32

4.3 Peranan Pemerintah, Peran Swasta, dan Masyarakat dalam Pengembangan Kota Tapak Tuan ... 40

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49


(1)

LEMBAR PERSETUJUAN

POTENSI OBJEK WISATA KOTA TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN

OLEH

AJA MELYA SARTIKA 122204034

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA

NIP. 19580615 198703 1 001 NIP. 195509 198203 1 001 Drs. Ridwan Azhar, M.Hum


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : POTENSI OBJEK WISATA KOTA

TAPAKTUAN SEBAGAI DAERAH OBJEK WISATA DI KABUPATEN ACEH SELATAN.

Oleh : AJA MELYA SARTIKA

NIM : 122204034

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511003 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, MA.

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA Ketua,

NIP. 19640821 199802 2 001 Arwina Sufika, SE., M.Si,


(3)

i ABSTRAK

Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Aceh Selatan adalah Kota Tapaktuan. Tapak Tuan merupakan ibukota dari pusat pemerintahan kabupaten Aceh Selatan. Wisata tersebut memiliki berbagai keindahan dan destinasi sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki panoroma lainnya sepeti wisata air dingin, panorama hatta, pulau dua, pantai, genting buaya, dan lainya sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke wisata Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah objek wisata yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat tujuan wisata bagi wisatawan. Tapak Tuan juga memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.

Keyword : Potensi, objek wisata, Tapak Tuan


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, penulis mampu dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan judul “Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan”tepat pada waktunya.

Kertas karya ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan D III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis oleh dari berbagai pihak baik berupa dorongan moril, masukan atau saran, sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pariwisata Universitas Sumatera Utara.

3. Drs Mukhtar, S.Sos, S.Par., MA. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

4. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum selaku dosen pembaca yang telah banyak memberikan waktunya dan fikiran di dalam membaca kertas karya ini. 5. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Said Ridwan dan Aja Aifah yang telah

memberikan dukungan moril dan materiil selama di bangku kuliah sampai selesainya kertas karya ini.


(5)

iii

6. Kelima saudara penulis, Aja Farisma Dewi, Said Eri Gunawan, Said Yuli Afandi, Aja Desi Malia, dan Aja Lidia yang telah memberikan semangat kepada penulis.

9. Sahabat penulis, Sri Noviyanti, Akbar Rasidi Hutabarat, Dede Lubis, Heri Leonardo Simbolon dan Gustin yang telah memberikan semangat kepada penulis.

10. Semua teman-teman di UW’ 012, terima kasih telah memberikan dorongan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam kertas karya ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semua pihak guna penyempurnaan kertas karya ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca, semoga kertas karya ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa Pariwisata Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Usaha Wisata dan kepariwisataan pada umumnya.

Medan, Oktober 2015 Penulis,

Aja Melya Sartika


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penulisan ... 3

1.6 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS ... 6

2.1 Pengertian Pariwisata Secara Umum ... 6

2.1.1 Bentuk dan Jenis Pariwisata ... 9

2.1.2 Pengertian Industri Pariwisata ... 10

2.1.3 Wisatawan ... 12

2.1.4 Pramuwisata ... 13

2.2 Potensi Pariwisata ... 14

2.3 Objek dan Daerah Tujuan Wisata ... 14

BAB III GAMBARAN UMUM ACEH SELATAN ... 18

3.1 Geografis ... 18

3.2 Topografi ... 21

3.3 Demografi ... 24

3.4 Sarana dan Prasarana... 26

3.5 Arus Kunjungan wisata ... 28

BAB IV Potensi Objek Wisata Kota Tapak Tuan Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Aceh Selatan ... 30

4.1 Sejarah Tapaktuan ... 30

4. 2 Potensi Tapaktuan ... 32

4.3 Peranan Pemerintah, Peran Swasta, dan Masyarakat dalam Pengembangan Kota Tapak Tuan ... 40

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA