24
yang berlimpah ini harus dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan produksi pangan, terutama untuk sumber air irigasi. Hal ini didukung pula dengan
keberadaan beberapa sungai besar dan kecil yang membentuk Daerah Aliran Sungai DAS di Kabupaten Aceh Selatan.
Berdasarkan sebaran curah hujan tesebut, maka Kabupaten Aceh Selatan digolongkan kedalam iklim tipe A-1 dengan suhu rata- rata berkisar antara 28°C-
34ºC dan kecepatan angin antara 90 Knot – 140 Knot.
Keadaan Iklim di Kabupaten Aceh Selatan
3.3 Demografi
Kependudukan merupakan faktor penentu perekonomian karena penduduk tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan
terutama dalam hal investasi pendidikan yang merupakan posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumberdaya
manusia, oleh sebab itu pendidikan juga merupakan alur tengah dari seluruh sektor pembangunan, dimana salah satu tujuan dari pelaksanaan pembangunan
adalah meningkatkan kesejahteraan dari penduduk itu sendiri. Oleh karenanya pengelolaan penduduk perlu diarahkan pada pengendalian kuantitas, peningkatan
kualitas serta pengarahan mobilitasnya guna menunjang kegiatan pembangunan.
No Keadaan Iklim
Rata-rata
1 Curah Hujan
200 – 370 mmbulan 2
Suhu 28°C- 34ºC
3 Kecepatan Angin
90 Knot – 140 Knot
Universitas Sumatera Utara
25
Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Selatan berdasarkanLapangan Pekerjaan
No. Lapangan Usaha
Jumlah
1. Pertanian
41.740 2.
Manufaktur 882
3. Jasa
43.610 Total
86.232
Seiring dengan terjadinya tranformasi perekonomian daerah maka profesi penduduk yang berkerja sebagai petani juga sudah mulai menurun. Sementara
penduduk yang bekerja pada sektor jasa dan manufaktur relatif meningkat jumlahnya dalam proporsi penduduk yang bekerja di Kabupaten Aceh Selatan.
Kondisi ini menunjukkan sektor pertanian tidak lagi dominan dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Aceh Selatan.
Walaupun struktur perekonomian Kabupaten Aceh Selatan masih didomonasi oleh sektor primer pertanian,pertambangan dan penggalian. Namun,
kontribusi sektor primer ini semakin menurun dan mulai bergeser pada sektor sekunder industri pengolahan,listrik gas dan air bersih dan tersier
bangunankontruksi, perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dan jasa-jasa. Dilihat dari
perkembangannya, kontribusi sektor primer pada Tahun 2012 mencapai 42.74 dan Tahun 2013 sebesar 42.30 angka sementara demikian pula untuk Tahun
Universitas Sumatera Utara
26
2014 sektor primer tersebut diprediksikan masih mendominasi struktur perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Sementara sektor sekunder kontribusinya
pada tahun 2013 adalah sebesar 20.24 dan sebesar 20,60 angka sementarapada Tahun 2014. Kondisi ini menunjukkan bahwa peran sektor
sekunder baik sebagai penyedia barang dan jasa maupun penyerap tenaga kerja diharapkan semakin menguat dalam perekonomian Kabupaten Aceh Selatan. Hal
ini penting sebagai landasan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Selatan kedepan. Sedangkan untuk sektor tersier, pada tahun
2013 adalah sebesar 37.02 menjadi 37,09 pada Tahun 2014.
3.4 SaranadanPrasarana A.Sarana