Jenis dan Pengaruh Bahan Mineral Pembantu

34 2. Chemical admixture, yaitu bahan tambah cairan kimia yang ditambahkan untuk mengendalikan waktu pengerasan memperlambat atau mempercepat, mereduksi kebutuhan air, menambah kemudahan pengerjaan beton, meningkatkan nilai slump dan sebagainya. 3. Mineral admixture bahan tambah mineral, merupakan bahan tambah yang dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton. Pada saat ini, bahan tambah mineral ini lebih banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja tekan beton, sehingga bahan ini cendrung bersifat penyemenan. Keuntunganannya antara lain : memperbaiki kinerja workability, mempertinggi kuat tekan dan keawetan beton, mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton. Beberapa bahan tambah mineral ini adalah pozzolan, fly ash, slag, dan silica fume. 4. Miscellanous admixture bahan tambah lain, yaitu bahan tambah yang tidak termasuk dalam ketiga kategori diatas seperti bahan tambah jenis polimer polypropylene, fiber mash, serat bambu, serat kelapa dan lainnya, bahan pencegah pengaratan dan bahan tambahan untuk perekat bonding agent.

2.4.4.2 Jenis dan Pengaruh Bahan Mineral Pembantu

Bahan mineral pembantu saat ini banyak ditambahkan kedalam campuran beton dengan berbagai tujuan, antara lain untuk mengurangi pemakaian semen, mengurangi temperatur akibat reaksi hidrasi, mengurangi bleeding atau menambah kelecakan beton segar. Cara pemakaiannya pun berbeda – beda, 35 sebagai bahan pengganti semen atau sebagai bahan tambahan pada campuran untuk mengurangi pemakaian agregat. Mineral pembantu yang digunakan umumnya mempunyai komponen aktif yang bersifat fozzolanik material pozzoland, yaitu dapat bereaksi dengan kapur bebas kalsium hidroksida yang dilepaskan semen saat proses hidrasi dan membentuk senyawa yang bersifat mengikat pada temperatur normal dengan adanya air. Material pozzoland dapat berupa material yang sudah terjadi alami ataupun yang didapat dari hasil industri. Masing – masing mempunyai komponen aktif yang berbeda. Umumnya material pozzoland ini lebih murah daripada semen portland sehingga biasanya digunakan sebagai pengganti semen. Persentase penggantian semen ini harus diperhatikan karena dapat menyebabkan penurunan kekuatan beton. Penambahan material pozzoland juga dapat berpengaruh terhadap kelecakan beton. Dengan bertambahnya partikel halus ini kemungkinan terjadi bleeding pada betonsegar akan berkurang karena kelebihan air akan terserap oleh partikel halus. Kebutuhan air pada beton dapat meningkat untuk kelecakan yang sama karena ukuran partikel material pozzoland yang halus. Namun bentuk partikel material ini lebih memengaruhi akan kebutuhan airnya. Material Ukuran rata – rata μm Luas permukaan m 2 g Bentuk partikel Massa jenis Semen Portland 10 – 15 1 Angular, irregular ~3.2 Pozzoland alamiah 10 – 15 1 Angular, irregular Bervariasi Fly ash F dan C 10 – 15 1 – 2 Mostly spherical 2.2 – 2.4 36 Silika Fume 0.1 – 0.3 15 – 25 Spherical 2.2 Rice Hush ash 10 – 20 50 – 100 Cellular, irregular 2.0 Calcined clay 1 – 2 ~15 Platey 2.4 setelah dihaluskan Tabel 2.6 Karakteristik fisik dari material pozzoland Bentuk seperti bola spherial menghasilkan kelecakan yang lebih baik dari pada bentuk yang bersudut angular karena luas permukaan yang lebih kecil. Bentuk bola juga mempunyai efek ball-bearing yang dapat meningkatkan kelecakan campuran beton segar. Material pozzoland dengan bentuk bersudut, berongga cellular ataupun bentuk tak tentu irregular membutuhkan penggunaan bahan kimia pembantu superplasticizer agar didapat kelecakan yang baik.

2.4.4.3 Slag