10 Dalam pengerjaan beton segar, tiga sifat penting yang harus diperhatikan
adalah kemudahan pengerjaan workability, pemisahan kerikil segregation, pemisahan air bleeding.
2.2.1 Kemudahan Pengerjaan Workability
Kemudahan pengerjaan beton merupakan salah satu kinerja utama yang dibutuhkan. Walaupun suatu struktur beton dirancang agar mempunyai kuat tekan
yang tinggi, namun jika rancangan tersebut tidak dapat diimplementasikan di lapangan karena sulit untuk dikerjakan maka rancangan tersebut menjadi
percuma. Workability adalah kemudahan mengerjakan beton, dimana menuang dan
memadatkannya tidak menyebabkan munculnya efek negatif berupa pemisahan agregat segregation dan keluarnya air dari campuran beton bleeding.
Unsur – unsur yang mempengaruhi workability antara lain: 1.
Jumlah air pencampur Semakin banyak air yang digunakan maka akan semakin mudah
pengerjaannya. 2.
Kandungan semen Jika fas tetap, semakin banyak pemakaian semen maka semakin banyak
pula kebutuhan airnya sehungga keplastisannyapun semakin tinggi. 3.
Gradasi campuran kerikil dan pasir Bila campuran pasir dan kerikil mengikuti gradasi yang telah disarankan
oleh peraturan maka adukan beton akan mudah untuk dikerjakan. Gradasi
11 adalah distribusi ukuran dari agregat berdasarkan hasil persentase berat
yang lolos pada setiap ukuran saringan dari analisa saringan. 4.
Bentuk butiran agregat kasar Agregat berbentuk bulat akan lebih mudah untuk dikerjakan
5. Cara pemadatan dan alat pemadat
Bila cara pemadatan dilakukan dengan alat getar maka diperlukan tingkat kelecakan yang berbeda, sehingga diperlukan umlah air yang lebih sedikit
daripada bila dipadatkan dengan tangan. 6.
Butir maksimum. Percobaan slump dilakukan untuk mengetahui tingkat kemudahan
pengerjaan. Percobaan ini dilakukan dengan alat berbentuk kerucut terpancung yang dinamakan kerucut Abrams yang memiliki dimensi diameter atas 10 cm,
diameter bawah 20 cm dengan tinggi 30 cm, yang dilengkapi dengan kuping untuk mengangkat beton segar dan tongkat pemadat.
Gambar 2.1. Kerucut Abrams
Ada tiga jenis slump yaitu slump sebenarnya, slump geser, slump runtuh, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2
12
Gambar 2.2 Jenis – jenis slump
1. Slump sebenarnya, merupakan penurunan umum dan seragam tanpa ada
adukan beton yang pecah, oleh karena itu dapat disebut slump yang sebenar. Pengambilan nilai slump sebenarnya dengan mengukur
penurunan minimum dari puncak kerucut. 2.
Slump geser terjadi bila separuh puncaknya tergeser atau tergelincir ke bawah pada bidang miring. Pengambilan nilai slump geser ini ada dua
yaitu dengan mengukur penurunan minimum dan penurunan rata-rata dari puncak kerucut.
3. Slump runtuh, terjadi pada kerucut adukan beton yang runtuh seluruhnya
akibat adukan beton yang terlalu cair, pengambilan nilai slump ini dengan mengukur penurunan minimum dari puncak kerucut
2.2.2 Pemisahan Kerikil Segregation