Pemisahan Kerikil Segregation Pemisahan Air Bleeding

12 Gambar 2.2 Jenis – jenis slump 1. Slump sebenarnya, merupakan penurunan umum dan seragam tanpa ada adukan beton yang pecah, oleh karena itu dapat disebut slump yang sebenar. Pengambilan nilai slump sebenarnya dengan mengukur penurunan minimum dari puncak kerucut. 2. Slump geser terjadi bila separuh puncaknya tergeser atau tergelincir ke bawah pada bidang miring. Pengambilan nilai slump geser ini ada dua yaitu dengan mengukur penurunan minimum dan penurunan rata-rata dari puncak kerucut. 3. Slump runtuh, terjadi pada kerucut adukan beton yang runtuh seluruhnya akibat adukan beton yang terlalu cair, pengambilan nilai slump ini dengan mengukur penurunan minimum dari puncak kerucut

2.2.2 Pemisahan Kerikil Segregation

Kecenderungan butir – butir kasar untuk lepas dari campuran beton dinamakan segregasi. Hal ini menyebabkan sarang kerikil yang pada akhirnya akan menyebabkan keropos pada beton. Ada dua tipe pemisahan agregat, yaitu pemisahan partikel berat ke dasar beton segar atau pemisahan agregat kasar dari campuran beton karena penggetaran yang salah. Segregasi ini disebabkan oleh beberapa hal: slump sebenarnya slump geser slump runtuh 13 1. Campuran kurus atau kurang semen. 2. Terlalu banyak air 3. Besar ukuran agregat maksimum lebih dari 40 mm 4. Permukaan butiran agregat, semakin kasar permukaan butir agregat maka semakin mudah terjadinya segregasi. 5. Jumlah agregat halus sedikit Terjadinya segregasi pada beton berakibat kurang baik terhadap beton setelah mengeras. Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan agregat tersebut, maka dapat diupayakan sebagai berikut: 1. Mengurangi jumlah air yang digunakan 2. Adukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian terlalu besar 3. Cara mengangkut, penuangan maupun pemadatan harus mengikuti cara- cara yang betul

2.2.3 Pemisahan Air Bleeding

Bleeding adalah keluarnya air pada permukaan beton sesudah dicampur tetapi belum mengalami pengikatan. Jadi bleeding adalah bentuk dari segregasi. Air yang naik ini membawa semen dan butir – butir pasir halus, yang pada saat beton mengeras akan membentuk selaput. Bleeding disebabkan karena partikel – partikel agregat dalam campuran beton tidak mampu menahan air. Bleeding dapat menyebabkan kelemahan, porositas dan keawetan yang kurang. Kantung-kantung air terjadi di bawah agregat kasar atau di bawah tulangan, yang menimbulkan daerah-daerah lemah dan mereduksi ikatan-ikatan. Jika air menguap sangat cepat akan terjadi retakan-retakan plastis. 14 Bleeding dapat dikurangi dengan cara : 1. Memberi lebih banyak semen 2. Menggunakan air seminimal mungkin 3. Menggunakan pasir lebih banyak 4. Meningkatkan hidrasi semen dengan menggunakan semen dengan kadar C3S yang tinggi

2.3 Beton Keras