Proses pada tahap ini dilakukan secara iterasi dengan learning rate yang mengecil. Satu iterasi dapat disebut sebagai satu epoch. Pada satu epoch, semua data
akan dihitung jarak terdekatnya dan akan dilakukan perbaharuan pada vektor pewakil. Untuk melanjutkan ke epoch berikutnya maka learning rate akan dikalikan dengan
Dec α. Setelah α telah mencapai minimal α, maka proses training akan dihentikan.
b. Proses Testing
Pada tahap testing, data diklasifikasikan dengan cara yang sama sesuai dengan tahap training. Dimana proses perhitungan dilakukan dengan mencari jarak terdekat dari
setiap kelas. Setelah didapatkan jarak pada setiap bobot maka tentukan nilai bobot dengan jarak terdekat. Selanjutya nilai bobot tersebut akan ditetapkan sebagai kelas.
2.6 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pada karet RSS. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ahmad et al, 2006 pada pemeriksaan
mutu karet RSS menggunakan pengolahan citra dengan menganalisi karakteristik warna permukaan karet baik menggunakan model warna RGB maupun HSI dan
karakteristik tekstur menggunakan analisis tekstur untuk tiap tiap kelas mutu RSS menghasilkan parameter warna dapat digunakan sebagai parameter mutu karet dan
fitur tekstur tidak dapat dijadikan parameter mutu karet khususnya dalam menentukan batas RSS-2.
Pada Model RGB, Indeks warna biru dapat digunakan untuk mengklasifikasikan mutu RSS dengan kesesuaian yang cukup tinggi namun hasil yang lebih baik dan
konsistern diperoleh dengan menggunakan warna HIS dengan kriteria H ≤ 28 dan I ≥ 220 pada RSS1, H ≥ 68 dan S ≤ 73 untuk RSS3 dan RSS 2 berada pada llingkup
selain kriteria RSS1 dan RSS3 dengan tingkat kesesuaian 86 untuk RSS1, 77,5 untuk RSS2, dan 95 untuk RSS3.
Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan, 2003 pada kajian karakteristik mutu karet olahan jenis RSS Ribbed Smoke Sheet dengan teknik
pengolahan citra melakukan empat perlakuan yang berbeda pada proses pengambilan citra yaitu perlakuan I, pengambilan citra RSS dengan cahaya lampu dari atas dengan
Universitas Sumatera Utara
tingkat resolusi 192 x 144. Perlakuan II, dengan cahaya lampu dari bawah dengan tingkat resolusi 192 x 144. Perlakuan III, dilakukan pencahayaan dari atas dengan
resolusi 341 x 256 dan perlakuan IV, dilakukan pencahayaan dari bawah dengan resolusi 341 x 256.
Dan parameter yang diukur dari citra RSS meliputi indeks warna RGB, komponen warna HIS dan komponen tekstur citra. Hasil pengolahan citra perlakuan I
menunjukkan bahwa hanya parameter indeks warna biru saja yang dapat digunakan sebagai parameter sortasi dengan nilai batas atas sebesar 0.2921 dan batas bawah
sebesar 0.2843. Hasil pengolahan citra perlakuan II menunjukkan parameter indeks warna merah, hijau, biru dan saturasi dapat digunakan sebagai parameter sortasi
dengan batas atas dan batas bawah masing-masing Merah 0.4143 , 0.3914, Hijau 0.3321 , 0.3258, Biru 0.2743, 0.2574 dan Saturasi 95,76.
Hasil perlakukan III ditemukan bahwa hanya parameter indeks warna biru yang dapat digunakan sebagai parameter sortasi dengan nilai batas atas sebesar 0.2929 dan
batas bawah sebesar 0.2852. Hasil pengolahan citra perlakuan IV menunjukkan parameter indeks warna merah, hijau, biru dan saturasi dapat digunakan sebagai
parameter sortasi dengan batas atas dan batas bawah masing-masing Merah 0.4168, 0.3927, Hijau 0.3305, 0.3241, Biru 0.2740, 0.2570 dan Saturasi 96.77. Dari hasil
perbandingan antar setiap perlakukan menghasilkan presentase keberhasilan pemutuan resolusi 341 x 256 lebih tinggi dibandingkan resolusi 192 x 144.
Pada penelitin yang dilakukan oleh Umyai et al, 2011 dalam mendeteksi gelembung udara pada Ribbed Smoked Sheet berdasarkan dimensi fractal pada 500
citra RSS menghasilkan 98 tingkat keberhasilan klasifikasi ada atau tidaknya gelembung pada RSS.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Pornpanomchai Chantharangsikul, 2010 pada Sistem pengklasifikasian RSS menggunakan metode k-Mean Clustering
dan the Euclidean Distance untuk mengklasifikasikan RSS ke dalam lima kualitas yaitu RSS1, RSS2, RSS3, RSS4, dan RSS5 menghasilkan 80.90 tingkat
keberhasilan dengan rata rata waktu klasifikasi 10.88 detik per citra RSS
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian yang dilakukan oleh Prabpal et al, 2014 pada klasifikasi kualitas karet RSS menggunakan pengolahan citra dengan metode ANN menghasilkan
tingkat akurasi 90 pada 100 sampel karet RSS yang dibagi kedalam 4 level yaitu A Sangat Bagus, B Bagus, C Cukup, dan D Jelek
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Peneliti
Judul Penelitian Keterangan
Ahmad et al, 2006
Pemeriksaan Mutu Karet RSS Menggunakan
Pengolahan Citra Menggunakan model warna RGB
dan HSI
Kurniawan, 2003
Kajian Karakteristik Mutu Karet Olahan Jenis RSS
Ribbed Smoke Sheet Mengunakan 4 perlakuan pada
pencahayaan dan menggunakan model warna RGB dan HSI
Umyai et al, 2011
Air bubbles Detecting on Ribbed Smoked Sheet
Based on Fractal Dimension
Menggunakan metode 2D-box counting
untuk menghitung
dimensi fractal
Pornpanomchai Chantharangsikul,
2010
Ribbed Smoked Sheet Grading Sistem RSSGS
Menggunakan metode k-Mean Clustering dan The Euclidean
Distance
Prabpal et al 2014
The classify of rubber sheet quality by image
processing with artificial neural network
Menggunakan metode ANN
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN