Karet Ribbed Smoked Sheet RSS

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Karet Ribbed Smoked Sheet RSS

Karet Lembaran Asap atau biasa disebut dengan Ribbed Smoke Sheet RSS merupakan salah satu jenis produk karet olahan dari getah tanaman karet Hevea brasiliensis yang di peroleh secara perkebunan maupun perorangan Khomah et all, 2013. Produk olahan tanaman karet ini memiliki banyak kegunaan dalam pasar industri sebagai bahan baku pembuatan industri otomotif dan ban. Di tingkat dunia, Thailand, Indonesia dan Malaysia merupakan pengekspor karet terbesar di dunia. Indonesia memiliki kecenderungan pengeksporan karet ke negara Amerika Serikat Sinaga, 2011. Karet Ribbed Smoked Sheet RSS diolah secara mekanis dan kimiawi melalui beberapa proses pengolahan yaitu penerimaan lateks kebun, pengenceran, pembekuan, penggilingan, pengasapan dan sortasi. Karet Ribbed Smoked Sheet ini banyak digunakan dalam pembuatan ban kendaraan bermotor. Karet Ribbed Smoked Sheet dapat dilihat pada Gambar 2.1 a b Gambar 2.1 Karet RSS : a Jenis karet RSS1 ; b Jenis karet RSS2 Universitas Sumatera Utara Proses pengolahan karet Ribbed Smoked Sheet RSS antara lain :  Penerimaan Lateks dari pohon karet yang disadap dan dikumpulkan dalam wadah untuk selanjutnya disaring guna memisahkan kotoran dan bagian lateks yang mengalami prakoagulasi  Lateks dialirkan ke bak koagulasi untuk diencerkan guna memudahkan penyaringan kotoran dan menyeragamkan kadar karet kering agar mutu tetap dapat dijaga  Dilakukan pembekuan lateks di dalam bak koagulasi dengan menambah zat koagulan yang bersifat asam berupa asam semut atau asam asetat dengan konsentrasi 1-2 dengan dosis 4 mlkg karet kering. Tujuan penambahan zat koagulan adalah untuk menurunkan pH lateks sehingga lateks akan beku. Penambahan koagulan harus disertai pengadukan yang dilakukan sebanyak 6- 10 kali maju dan mundur guna mencegah terbentuknya gelembung udara yang akan mempengaruhi lembaran yang dihasilkan.  Setelah proses pembekuan, maka akan dilakukan poses penggilingan untuk mengeluarkan air, mengeluarkan serum, dan membentuk garis pada lembaran dan menipiskan lembaran.  Dilakukan pengasapan di dalam kamar asap untuk mengeringkan lembaran, memberi warna coklat dan menghambat pertumbuhan jamur pada permukaan.  Lembaran yang telah matang dari kamar asap akan ditimbang dan dicatat dalam arsip produksi dan dilakukan proses sortasi. Proses sortasi dilakukan secara manual untuk melihat warna, kotoran, gelembung udara, jamur dan kehalusan gilingan yang telah disesuaikan pada standar SNI 06-0001-1987 Tabel 2.1. Syarat Kelas Mutu Visual RSS Kelas Mutu Penampakan Visual Cacat yang Diperkenankan RSS-1 - Kering, bersih, kekar, liat - Warna cerah dan seragam - Bebas dari gelembung udara, bintik putih, Sedikit gelembung udara sebesar kepala jaru dengan letak tersebar Universitas Sumatera Utara jamur, bercak, karat dan bahan lainnya RSS-2 - Kering, bersih, kekar, liat - Warna cukup cerah dan cukup seragam - Masih diperkenankan adanya bintik atau bercak - Bercak karat atau jamur kurang dari 5 - Sediki gelembung udara sebesar kepala jarum dengan letak tersebar RSS-3 - Tebal, gelap, warna tidak merata - Terdapat gelembung udara dan titik mentah serta lengket - Gelembung udara sebesar tiga kali ukuran jarum - Bercak, karat dan cendawan lebih dari 10 Sumber : Badan Penelitian Teknologi Karet Bogor 2000 Namun pada proses sortasi yang dilakukan oleh PT Perkebunan hanya dilandasi pada jumlah gelembung yang terdapat pada permukaan lembaran karet RSS. Setiap proses pengolahan harus selalu diperhatikan dan diawasi dengan benar. Pengolahan yang dilakukan secara salah pada salah satu tahap akan menghasilkan produksi karet RSS yang tidak bagus dan akan menyebabkan kerugian yang besar. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pengolahan karet RSS antara lain :  Getah berasal dari karet yang muda yang menghasilkan karet yang lekat, lembek dan mudah diulur saat digantung di dalam ruang asap.  Kebersihan getah dari mulai masuk ke kebun sampe akan diolah di pabrik harus dijaga sehingga hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan standard mutu  Perlunya penambahan antikoagulan untuk tangki penerima karet yang jauh dari pabrik. Penambahan antikoagulan sebaiknya tidak melebihi batas yang ditetapkan sehingga dapat mncegah pemakaian asam semut yang berlebihan saat proses pembekuan Universitas Sumatera Utara  Pemberian koagulan yang berlebihan akan menyebabkan koagulum menjadi keras dan sulit digiling.  Penggilingan RSS dilakukan untuk memisahkan air dari gumpalan. Kecepatan penggilingan berbeda antara rol yang satu dengan yang berikutnya.

2.2 Pengolahan Citra